Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

“NABALANO NEMANDEMO”: POTRET ANAK MUNA DALAM PERSPEKTIF BUDAYA Heksa Biopsi Puji Hastuti; NFN Rahmawati; Zakiyah Mustafa Husba
TELAGA BAHASA Vol 8, No 2 (2020): TELAGA BAHASA VOL.8 NO.2 TAHUN 2020
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v8i2.238

Abstract

Nyanyian rakyat sebagai produk budaya menjadi refleksi akan gambaran sosial budaya masyarakat pemliknya. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana potret anak Muna yang terefleksi dari nyanyian “Nabalano Nemandemo”? Tujuan mendeskripsikan pemosisian anak Muna dalam perspektif budayanya melalui pemaknaan nyanyian ini. Data berupa nyanyian rakyat Muna berjudul “Nabalano Nemandemo”. Analisis data dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pengelompokan larik-larik data nyanyian berdasarkan relasi maknanya. Hasil analisis data menunjukkan bahwa dalam perspektif budaya Muna yang terefleksi dari nyanyian “Nabalano Nemandemo”, seorang anak dipandang berada pada posisi yang istimewa dan harus senantiasa dijaga dengan segenap kemampuan. Anak adalah aset bagi masa tua ayah dan ibunya karena menjadi tumpuan harapan di masa tua.
DAMPAK PEMBINAAN KANTOR BAHASA SULAWESI TENGGARA TERHADAP KOMUNITAS SASTRA DI KOTA KENDARI NFN Mulawati; NFN Syarifudin; Zakiyah Mustafa Husba
TELAGA BAHASA Vol 10, No 1 (2022): TELAGA BAHASA VOL.10.1 TAHUN 2022
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v10i1.210

Abstract

AbstrakKomunitas-komunitas sastra yang ada di Kota Kendari memiliki hubungan baik dengan Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara. Rumusan masalah penelitian ini adalah dampak pembinaan yang dilakukan oleh Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara. Penelitian ini memberikan deskripsi terkait dampak pembinaan yang dilakukan oleh Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara terhadap komunitas sastra yang ada di Kota Kendari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Komunitas sastra yang eksis pada kurun waktu 1990-an tidak lagi tampak aktif dalam jagat aktivitas sastra. Begitupun komunitas sastra yang berdiri dalam kurun waktu 2006—2016, mereka masih bergelut dengan tantangan eksistensi yang sebagian besar disebabkan oleh kesibukan anggota komunitas. Lima komunitas sastra yang menjadi objek penelitian ini juga mengalami tantangan eksistensi yang hampir sama. Dari kelima komunitas sastra itu, empat komunitas menyatakan bahwa kegiatan sastra yang mereka lakukan tidak lagi seeksis pada awal komunitas itu dibentuk. Hanya satu komunitas yang menyatakan dengan yakin bahwa mereka masih merencanakan kegiatan sastra pada tahun depan.Kata kunci: dampak, pembinaan, komunitas sastra