Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Faktor-faktor yang memengaruhi minat mahasiswa sarjana untuk melanjutkan studi magister Lestari, Yulia Setia; Jahroh, Siti; Priadi, Cindy Rianti
INOVASI Vol 17, No 4 (2021)
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.335 KB) | DOI: 10.29264/jinv.v17i4.10107

Abstract

Program Magister Teknik Lingkungan Universitas Indonesia merupakan program studi baru sehingga diperlukan upaya dalam menarik peminat. Program tersebut berada dibawah Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan yang merupakan pengembangan dari program magister teknik sipil kekhususan teknik lingkungan. Semenjak berdirinya Magister teknik sipil dengan kekhususan teknik lingkungan pada tahun 2010, mahasiswa yang berasal dari lulusan program sarjana di departemen yang sama masih sedikit jumlahnya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh sikap, norma subjektif, kontrol perilaku serta kualitas pelayanan terhadap minat mahasiswa program sarjana untuk melanjutkan studi pada Program Magister Teknik Lingkungan.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan SEM-PLS yang didasarkan pada Theory of Planned Behavior dan Service Quality (SERVQUAL). Responden dalam penelitian ini adalah 110 mahasiswa program sarjana tingkat akhir dan masih aktif di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap dan norma subjektif berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa program sarjana untuk melanjutkan studi program Magister Teknik Lingkungan Universitas Indonesia.
Potensi Biogas dan Pupuk dari Limbah Lumpur Kertas Cindy Rianti Priadi; Iftita Rahmatika; Chihiya Fitria; Dwica Wulandari; Setyo Sarwanto Moersidik
Reaktor Volume 16 No.3 September 2016
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.946 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.16.3.141-146

Abstract

BIOGAS ENERGY AND FERTILIZING POTENTIAL FROM PAPER SLUDGE Paper sludge contains potential as energy and fertilizer due to the high amount of C, N and P. The aims of this study were to investigate resource recovery potential through biogas production from paper sludge only and with cow manure as co-substrate for 30-45 days in batch anaerobic digestion reactor. In addition, the fertilizer potential from digestate was also tested in Vetiveria zizanioides. Co-digestion with cow manure yielded higher methane gas up to 380 CH4/g VS due to a more optimum C/N ratio. Vetiver plants grown on digestate relatively showed the high growth performance after 4 weeks. The heavy metal accumulation from digestate was still in tolerable amount since the growth rate was not significantly different with the plant grown in fertilizer. Therefore, resource recovery technology can be an option to recover C, N and P in paper sludge to achieve sustainable waste management.  Keywords: ananerobic digestion; biogas;  fertilizer; paper sludge AbstrakLumpur dari Air Limbah industri kertas memiliki C, N dan P yang tinggi sehingga berpotensi menghasilkan energi dan menjadi pupuk, Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pemulihan sumber daya (resource recovery) melalui produksi biogas dari lumpur kertas tanpa dan dengan ko-substrat kotoran sapi selama 30-45 hari dalam reaktor batch anaerobic digestion. Selanjutnya potensi pupuk dari digestat juga diuji dengan tumbuhan akar wangi (Vetiveria zizanioides). Setelah 45 hari, lumpur kertas dengan kotoran sapi menghasikan gas metana yang lebih besar, yaitu 380 CH4/g VS. Tanaman akar wangi yang ditanam dengan dengan digestat R2 tumbuh relatif tinggi setelah 4 minggu. Akumulasi logam berat juga masih dalam batas aman karena laju pertumbuhannya yang masih sebanding dengan tanaman yang diberi pupuk. Oleh karena itu, pemulihan sumber daya dapat diterapkan untuk memanfaatkan C, N dan P yang terkandung dalam lumpur kertas sebagai usaha pengelolaan limbah berkelanjutan.  Kata Kunci: biogas; digestasi anaerobik; lumpur kertas; pupuk 
ADSORPSI LOGAM SENG (Zn) DAN TIMBAL (Pb) PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI KERAMIK OLEH TANAH LIAT Cindy Rianti Priadi; Anita Anita; Putri Nilam Sari; Setyo Sarwanto Moersidik
Reaktor Volume 15, No.1, APRIL 2014
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1356.999 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.15.1.10-19

Abstract

ADSORPTION OF ZINC AND LEAD FROM CERAMIC WASTEWATER USING CLAY. Ceramic industry generates glaze wastewater and clay waste. Glaze wastewater contains heavy metal from ceramic painting process which can potentially cause severe pollution problem. Glaze wastewater from PT.X typically contains Cd (0.013 mg/L); Cu (0.033 mg/L); Pb (1.20 mg/L); and Zn (7.00 mg/L). Clay waste used as adsorbent to reduce heavy metal amount in glaze wastewater. The present study investigates in bench scale and uses batch adsorption method to determine effective  adsorbent amount and contact time in removing heavy metals in glaze wastewater in order to fulfill the discharge requirement based on regulation of Minister of Environment No.16/2008concerning effluent water standard for ceramic industries. The results showed that the effective adsorbent amount and contact time respectively are 5 g/L and 15 minutes with pH 8 and stirring speed of 150 rpm. Concentration of heavy metal adsorbed are 0,614 mg/L and 2,07 mg/L for lead (Pb) and zinc (Zn) with removal efficiency up to 61.0% for Pb and 9.8% for Zn.From this study clay waste could be potentially used as an adsorbent to reduce heavy metal amount in glaze wastewater. Keywords: adsorption, clay waste, heavy metals Abstrak Industri keramik menghasilkan limbah glasir dan limbah tanah liat. Limbah glasir mengandung logam berat yang berasal dari proses pewarnaan keramik dan berpotensi mencemari lingkungan. Kandungan logam berat pada limbah glasir PT.X yaitu Cd (0,013 mg/L); Cu (0,033 mg/L); Pb (1,20 mg/L); dan Zn (7,00 mg/L). Limbah tanah liat digunakan sebagai adsorben yang berguna mengurangi kadar logam berat pada limbah glasir.Penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium menggunakan metode batch adsorpsi untuk menentukan dosis adsorben dan waktu kontak yang efektif dalam mengolah limbah glasir agar memenuhi persyaratan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2008 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri keramik. Hasil penelitian menunjukan dosis efektif  adsorben sebesar 5 g/L dan waktu kontak 15 menit dengan kondisi pH 8 dan kecepatan pengadukan 150 rpm. Kadar logam setelah diadsorpsi telah mencapai baku mutu yaitu sebesar 0,614 mg/L dan 2,07 mg/L untuk Pb dan Zn dengan efisiensi pengurangan kadar logam Pb sebesar 61% dan Zn sebesar 9,8%. Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa limbah tanah liat berpotensi dijadikan adsorben untuk mengurangi kandungan logam pada limbah cair industri keramik. 
Kinerja Digester Biogas Tahap Tunggal yang Mengolah Limbah Makanan pada Suhu Tropis Fahmi, Nadya Yunisa; Priadi, Cindy Rianti; Hermansyah, Heri; Suharso, Arif Rakhman
Jurnal Mekanova : Mekanikal, Inovasi dan Teknologi Vol 11, No 1 (2025): April
Publisher : universitas teuku umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jmkn.v11i1.12063

Abstract

The degradation process of food waste with anaerobic digestion technology can be performed in a single-stage bioreactor. This study examined the effect of a single-stage digester configuration on biogas production using cow manure inoculum at a tropical ambient temperature of 27.3 ± 1 °C. The single-stage digester had a working volume of 369 L. Feeding food waste into the bioreactor was carried out 5 times a week with a maximum OLR of 0.8 Kg/day. The average biogas production was 90.6 L/day. Also, the results showed that applying a single-stage digester configuration in degrading food waste could produce a carbon recovery of 71.41% in the carbon mass balance analysis. These results indicate that the single-stage digester configuration performed well. The single-stage digester configuration gradually increased biogas production.