Andi Zulkifli Abdullah
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR RISIKO MASA KERJA DAN WAKTU ISTIRAHAT TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT DEKOMPRESI PADA NELAYAN PENYELAM DI PULAU BARRANG LOMPO Dian Rezki Wijaya; Andi Zulkifli Abdullah; Sukri Palutturi
Jurnal Kesehatan Masyarakat Maritim Vol. 1 No. 3: Agustus 2018
Publisher : Public Health Faculty, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/jkmm.v1i3.8823

Abstract

Penyakit dekompresi (Decompression Sickness) merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pembentukandan peningkatan ukuran gelembung ketika tekanan parsial gas inert dalam darah dan jaringan melebihi tekananambient yang dapat menimbulkan gejala seperti rasa sakit di persendian, sakit kepala, gatal-gatal, mati rasa(numbness) kelumpuhan (paralysis) bahkan dapat menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan menganalisisfaktor risiko kejadian penyakit dekompresi pada nelayan penyelam di Pulau Barrang Lompo Kota Makassartahun 2011-2017. Penelitian ini menggunakan rancangan Case Control Study yang dilakukan di Pulau BarrangLompo dengan sampel sebanyak 47 kasus dan 94 kontrol. Kasus adalah nelayan penyelam yang menderitapenyakit dekompresi, sedangkan kontrol adalah nelayan penyelam yang tidak menderita penyakit dekompresi.Penarikan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Analisis regresi logistik digunakan untuk melihatfaktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit dekompresi.Hasil penelitian menunjukkanbahwa faktor risiko yang berpengaruh secara statistik dengan kejadian penyakit dekompresi pada nelayanpenyelam adalah masa kerja (OR=4,110; Cl 95% : 1,341-12,595) dan cara naik ke permukaan (OR=2,575; Cl95% : 1,210-5,478). Sedangkan waktu istirahat tidak berpengaruh secara statistik dengan kejadian penyakitdekompresi pada nelayan penyelam (OR=3,611; Cl 95% : 0,824-15,821). Analisis multivariat menunjukkanbahwa masa kerja merupakan variabel yang paling berisiko terhadap kejadian penyakit dekompresi pada nelayanpenyelam di Pulau Barrang Lompo (OR=3,900, Cl 95% : 1,241-12,253).
Analysis Of Service Quality On Return Visit Interest At Beauty Clinic At WTC Sudirman Skin Clinic, South Jakarta Selica Erlindi; Mustamin, Mustamin; Amir Mahmud; Andi Zulkifli Abdullah; Zainuddin, Zainuddin
Jurnal EduHealth Vol. 15 No. 04 (2024): Jurnal EduHealt (inpres), Year 2024
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to analyze the influence of service quality on patients' revisit intentions at Clinic Skin WTC Sudirman, Jakarta Selatan. With increasing competition in the beauty industry, service quality has become a crucial factor in retaining and attracting patients. This study is motivated by the importance of service elements, such as reliability, tangibles, responsiveness, assurance, and empathy, in building patient loyalty. The method used in this research is quantitative with a cross-sectional design. Data were collected through questionnaires from 80 respondents selected randomly. The findings reveal that all dimensions of service quality significantly influence revisit intentions, with assurance being the most dominant dimension. The study concludes that optimal service quality can increase revisit intentions. The main recommendation is for Clinic Skin management to enhance assurance aspects and provide continuous staff training to maintain patient satisfaction.
HUBUNGAN KINERJA TENAGA KESEHATAN DALAM TEMUAN KASUS TBC DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN TORAJA UTARA Ismawati, Ros; Sudirman Sainuddin; Arlin Adam; Andi Zulkifli Abdullah
Jurnal Mitrasehat Vol. 14 No. 2 (2024): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v14i2.477

Abstract

Latar belakang: Faktor kinerja salah satu metode penentu dalam pengukuran dan evaluasi kinerja dalam meningkatkan deteksi kasus baru TBC. Tingginya angka kejadian TBC mengharuskan tenaga kesehatan berupaya semaksimal mungkin untuk mengurangi beban penyakit. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti bermaksud melakukan penelitian mengenai tindakan petugas kesehatan dalam meningkatkan deteksi kasus TBC di Toraja Utara. Tujuan: Untuk mengetahui analisis hubungan kinerja tenaga kesehatan dalam peningkatan penemuan kasus TBC di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Toraja Utara. Metode: Penelitian observasional analitik dengan rancangan Cross Sectional study. Populasi adalah semua tenaga kesehatan di Puskesmas Barupu sebanyak 35 orang dan Puskemas Tallunglipu yaitu sebanyak 73 orang. Pengambilan sampel dengan menggunakan Exhaustive Sampling. Hasil: Berdasarkan hasil uji chi square didapatkan hasil p-value yaitu 0,000 lebih besar dari p<0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kinerja (ability) dalam penemuan kasus TBC di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Toraja Utara. Kesimpulan: Hubungan antara kinerja tenaga kesehatan dan peningkatan temuan kasus menunjukkan bahwa tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan, pengetahuan, dan kinerja yang baik cenderung lebih efektif dalam mendeteksi dan melaporkan kasus penyakit juga memperbaiki kesehatan populasi secara menyeluruh. Pelatihan dan pengembangan tenaga kesehatan serta teknologi kesehatan dapat meningkatkan kemampuan deteksi kasus kualitas pelayanan kesehatan.