Dewi Oktavia
Universitas Pakuan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EVALUASI PEMBERIAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT AZRA KOTA BOGOR Dewi Oktavia; Lusi Indriani; Mira Dewi
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 1 (2020): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.814 KB) | DOI: 10.33751/jf.v10i1.1938

Abstract

Demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi atau Salmonella thyposa dari genus Salmonella. Gejala penyakit demam tifoid biasanya berkembang dalam1-3 minggu pasca terpapar bakteri yang ditandai demam tinggi, malaise, sakit kepala, sembelit atau diare, bintik-bintik kemerahan pada dada, serta pembesaran limpa dan hati. Untuk memastikan penyebab demam tifoid pemeriksaan laboratorium mikrobiologi sangat diperlukan. Idealnya adalah test Widal dan kadar leukosit, selain itu perlu diperhatikan juga gejala-gejala klinis seperti suhu tubuh, tingkat kesadaran, nyeri perut, mual atau muntah dan nafsu makan. Tujuan dari penelitian ini adalah menilai efektivitas antibiotik yang digunakan pasien yang menderita demam tifoid. Penilaian dilakukan dengan melihat hasil widal test, kadar leukosit, suhu tubuh, tingkat kesadaran, nyeri perut, mual atau muntah, dan nafsu makan. Penelitian dilakukan dengan cara terlebih dahulu mengumpulkan data sekunder dari rekam medis pasien, register pasien, dan resep obat pasien yang terdiagnosis demam tifoid yang disesuaikan dengan kriteria inklusi, kemudian secara non-eksperimental dideskripsikan dengan pendekatan retrospektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian antibiotik terbukti efektif terhadap widal test sebanyak 85%, terhadap kadar leukosit sebanyak 97%, terhadap suhu tubuh pasien sebanyak 94%, terhadap kesadaran pasien sebanyak 100%, terhadap nyeri perut pasien sebanyak 100%, terhadap mual dan muntah pasien sebanyak 99%, dan terhadap nafsu makan pasien sebanyak 100%.