Fauzi Rahman
Universitas PGRI Palangka Raya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MODEL PENANGANAN ANAK JALANAN DI KOTA PALANGKA RAYA Fauzi Rahman
JURNAL SOCIOPOLITICO Vol 2 No 1 (2020): JURNAL SOCIOPOLITICO
Publisher : FISIPOL Universitas PGRI Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.578 KB) | DOI: 10.54683/sociopolitico.v2i1.25

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk a) Ingin mengetahui peran Dinas Sosial Kota Palangka Raya dalam penanganan anak jalanan berbasis Keluarga diKota Palangka Raya. b) Ingin mendeskripsikan tentang: Profil (potret) anak jalanan dan keluarganya; Faktor-faktor penyebab munculnya anak jalanan; Peta permasalahan anak jalanan; Pandangan masyarakat tentang anak jalanan; dan Beberapa model alternatif yang mungkin dapat diterapkan dalam penanganan anak jalanan yang berbasis keluarga di Kota Palangka Raya. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan : 1) Peran Dinas Sosial Kota Palangka Raya dalam penanganan anak jalanan berdasarkan Peraturan Daerah kota Palangka Raya Nomor 16 Tahun 2007 belum dilaksanakan secara maksimal hal ini berhubungan dengan kesungguhan pemerintah daerah dalam mengalokasikan anggaran yang kurang memadai. 2) Penanganan anak jalanan dalam teori dramaturgi memaparkan peran dari petugas sebagai pembina sekaligus pengasuh anak jalanan dapat menjadi jenis alternatif dalam merubah perilaku anak jalanan.
KETERATURAN SOSIAL DALAM BENTUK GOTONG ROYONG MENGELOLA KEBERSIHAN LINGKUNGAN DI KELURAHAN MENTENG KECAMATAN JEKAN RAYA KOTA PALANGKA RAYA Fauzi Rahman; Wijoko Lestariono
JURNAL SOCIOPOLITICO Vol 2 No 2 (2020): JURNAL SOCIOPOLITICO
Publisher : FISIPOL Universitas PGRI Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.271 KB) | DOI: 10.54683/sociopolitico.v2i2.27

Abstract

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Ingin mengetahui keteraturan sosial dalam bentuk gotong royong mengelola kebersihan lingkungan di Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya, Ingin mengetahui faktor-faktor yang menjadi pendorong dan penghambat keteraturan sosial dalam bentuk gotong royong mengelola kebersihan lingkungan di Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian - kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling berhubungan,Sesuai dengan masalah yang penulis ajukan, maka penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terperinci dari pandangan informan, dan melakukan studi pada situasi alami. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Hasil kesimpulan penelitian ini adalah Keteraturan sosial masyarakat dalam kegiatan gotong royong mengelola kebersihan di Kelurahan Menteng dapat dilihat dari beberapa karakteristik yaitu Tertib Sosial, Sosial Order, Keajegan dan Pola. Tertib sosial masyarakat dalam mengelola kebersihan dilingkungan kelurahan menteng berpedoman kepada norma tertulis dan berupa himbauan dari ketua rukun tetangga. Pengetahuan tentang kebersihan telah diinternalisasi sejak masih sekolah namun dalam praktek sehari-hari mengalami kendala berupa kurangnya kesadaran kolektif warga diakibatkan sosial control yang lemah dan sangsi atas tindakan tidak berlaku efektif. Faktor penghambat adalah hubungan sekunder warga yang hanya memenuhi keinginan dari ketua warga sebagai tokoh masyarakat yang menggambarkan kehadiran semu warga dan toleransi yang rendah karena individualisme tinggi warga serta kurangnya kesadaran koletif warga akibat perubahan sosial masyarakat kota. Faktor pendorong berupa kerjasama terlihat pada masyarakat yang tinggal secara permanen dan peran tokoh Ketua RT dalam menyeimbangkan, mempersatukan, kepentingan warga masyarakat.
MODEL INTERAKSI NARAPIDANA KELAS II A PALANGKA RAYA Wijoko Lestariono; Fauzi Rahman
JURNAL SOCIOPOLITICO Vol 3 No 1 (2021): JURNAL SOCIOPOLITICO
Publisher : FISIPOL Universitas PGRI Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.698 KB) | DOI: 10.54683/sociopolitico.v3i1.36

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pola interaksi warga binaan Lapas Klas IIA Palangka Raya. (2) Ingin mengetahui Faktor-faktor terjadinya pola interaksi warga binaan Lapas Klas IIA Palangka Raya Metode penelitian kualitatif pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu: cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan : 1) Proses interaksi sosial antar warga binaan yang ada pada rutan kelas II A Palangka Raya disebabkan karena adanya kontak sosial baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan menggunakan symbol-simbol bahasa, dan tanda-tanda akibat dari interaksionis simbolik. Kesempatan kontak individu tercipta dalam suasana rutinitas sesuai dengan program pembinaan warga binaan yaitu bidang pertanian, pendidikan dan agama serta kesempatan meningkatkan keterampilan berupa pencucian kendaraan bermotor. 2) Pola interaksi asosiatif yang dilakukan oleh warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II.A terjadi pada : a) melalui kerjasama relative dapat terlaksana dengan baik dengan adanya saling pengertian dalam kebersihan ruang tahanan. b) Dalam interaksi asosiatif berupa Akomodasi, sudah ada mekanisme dalam menyelesaikan masalah yaitu dengan aturan dan sangsi, ketaatan terhadap aturan menghasilkan reward berupa remisi sedangkan pelanggaran terhadapnya .berupa pengasingan dalam straff sel dan tidak diberikan remisi. Umumnya konflik terjadi karena berkurangnya kepercayaan karena keterlambatan membayar hutang sehingga terjadi disharmoni antar warga binaan. c) Untuk interaksi Asosiatif asimilasi , ditandai dengan terjadinya penerimaan budaya mengenai bahasa yang digunakan bagi kelompok minoritas mengikuti kelompok mayoritas. d) Disisi lain nya perilaku laten dalam penggunaan alat komunikasi handphone untuk mengakses pesan dari luar dapat berdampak kepada terjadinya penyimpangan norma yang telah digariskan oleh pihak Lapas.
PENYULUHAN HUKUM DAN SEKS UNTUK REMAJA Alfrid Sentosa; Betty Karya; Fauzi Rahman; Dewi Ratna Juwita; Manya Manya; Kilat Kasanang
Batara Wisnu : Indonesian Journal of Community Services Vol. 4 No. 2 (2024): Batara Wisnu | Mei - Agustus 2024
Publisher : Gapenas Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53363/bw.v4i2.255

Abstract

The purpose of this service is to provide a clear and comprehensive understanding of the law related to sexuality, as well as to raise awareness among adolescents about the importance of making wise and responsible decisions. The methods used in this service are a) lectures, b) discussions, c) pre-test and post-test questions. The result obtained from this service activity is an increase in understanding of students, which is 15-20 percent of the total sample of counseling participants