Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konsentrasi penggunaan tepung umbi uwi (dioscorea spp.) Sebagai prebiotik terhadap kualitas kimia dan kualitas mikrobiologi salami daging ayam pedaging Dyah Triasih; Y. O. Linata; M. Hilmi; A. U. Prastujati; S. Ton
JAMI: Jurnal Ahli Muda Indonesia Vol. 1 No. 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46510/jami.v1i2.32

Abstract

Abstrak Objectif. Salami adalah salah satu produk asal daging yang dibuat dengan penambahan kultur bakteri yang kemudian difermentasi selama ±48 jam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kosentrasi penggunaan tepung umbi uwi (Dioscorea spp.) sebagai prebiotik terhadap kualitas kimia dan kualitas mikrobiologi yang meliputi uji kadar pati, uji pH, uji TAT, dan uji BAL salami daging ayam broiler. Materi dan Metode. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam broiler yang ditambahkan tepung uwi dengan kosentrasi yang berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan pola searah yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu dengan konsentasi 0%, 5%, 15%, dan 25%, masing-masing perlakuan terdiri dari 3 ulangan sehingga diperoleh 12 kali ulangan atau 12 unit percobaan. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi 5% (P1) sampai 25% (P3) mampu meningkatkan viabilitas bakteri asam laktat sebesar 6,58% sampai 6,94% log CFU/g serta dapat meningkatkan nilai TAT. Penambahan tepung umbi uwi dengan konsentrasi 5% (P1) sampai 25% (P3) juga dapat menurunkan kadar pati dan pH dari salami. Kesimpulan. Kesimpulannya penambahan tepung uwi dengan kosentrasi yang berbeda mampu mempengaruhi kualitas salami daging ayam broiler. Conclusion. The conclusion is the addition of uwi flour with different concentrations can affect the quality of broiler chicken salami. Abstrack Objectif. Salami is one of the meat products made with the addition of bacterial culture, fermenting for ± 48 hours. This study aims to determine the concentration of the use of Uwi tuber flour (Dioscorea spp.) As a prebiotic on chemical quality and microbiological quality, which includes starch test, pH test, TAT test, and BAL test for broiler chicken salami. Material and Methods. The material used in this research is broiler chicken, which added with uwi flour with different concentrations. This study uses a completely randomized design (CRD) with a unidirectional pattern consisting of 4 treatments, with a concentration of 0%, 5%, 15%, and 25%. Each treatment consists of 3 replications so that 12 replicas or 12 units of trials obtained. Results. The results showed a concentration of 5% (P1) to 25% (P3) could increase the viability of lactic acid bacteria by 6.58% to 6.94% log CFU / g and could increase the TAT value. The addition of Uwi bulbs with a 5% (P1) to 25% (P3) can also reduce starch levels and pH from salami. Conclusion. The conclusion is the addition of uwi flour with different concentrations can affect the quality of broiler chicken salami.
Perbandingan Metode Isolasi pada Deteksi Kulit Sapi, Kerbau, Kambing, dan Babi sebagai Bahan Baku Rambak Kulit Dyah Triasih; Rulli Riana Dewi; Yuny Erwanto; Nanung Agus Fitrianto
JURNAL TRITON Vol 11 No 1 (2020): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v11i1.100

Abstract

Kulit adalah hasil samping dari pemotongan ternak yang seiring waktu semakin meningkat permintaan konsumen bersamaan dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk. Hal ini yang mendorong produsen berinovasi menciptakan produk baru. Salah satu inovasi produk yaitu pada rambak kulit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi bahan dasar yang digunakan pada rambak kulit. Salah satunya dengan analisis genetik melalui penanda molekuler. Keberhasilan teknik molekuler ditentukan oleh tertangkapnya DNA genom dari sampel. Tahapan utama analisis genetik adalah isolasi DNA. Metode Sambrook dan metode Wasko yang telah dimodifikasi digunakan dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan berupa kulit sapi, kerbau, kambing, dan babi dalam keadaan segar yang telah diawetkan dalam freezer dengan suhu -20oC. konsentrasi dan kemurnian DNA diukur dengan spektrofotometer pada λ260 dan λ280. Amplifikasi gen cytochrome b menggunakan primer universal. Elektroforesis menggunakan agarose sebesar 0,8% untuk isoalsi DNA dan 1,5% untuk amplifikasi PCR selama 30 menit dengan tegangan 100 volt. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Sambrook yang telah dimodifikasi memberikan hasil yang baik, pita DNA yang dihasilnya terlihat secara jelas dibandingkan dengan menggunakan metode Wasko yang telah dimodifikasi. Konsentrasi dan kemurnian DNA metode Sambrook lebih baik dibandingkan dengan metode Wasko. Amplifikasi PCR gen cytochrome b menghasilkan produk PCR sebesar 359 bp pada kulit sapi, kerbau, kambing, dan babi.