Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KONJUNGSI PADA SURAT CINTA BERDASARKAN GENDER Adam Muhammad Nur; Keni Pradianti
Prosiding Seminar Nasional Sasindo Vol 1, No 1 (2020): Prosiding Seminar Nasional Sasindo Unpam Vol.1 No.1 November 2020
Publisher : fakultas sastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.467 KB) | DOI: 10.32493/sns.v1i1.7860

Abstract

Secara fisiologis, Pria dan wanita memiliki perbedaan yang sangat kentara dari bentuk wajah maupun bentuk tubuh. Bahkan, secara psikologi kedua jenis kelamin ini memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Karena secara psikologi wanita dan pria dipisahkan oleh perspektif yang berbeda. Pada penelitian yang dilakukan oleh Alvarez dan Crespo (2017) misalnya, menyatakan bahkan perbedaan wanita dan pria dapat dilihat dari seberapa banyak jumlah karya tulis yang dibuat oleh pria dan wanita. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Ussher dan Sandoval (2008) yang menuliskan perbedaan pria dan wanita ketika melakukan penanganan mandiri terhadap penyakit kangker. Kemudian, Pada studi kebahasaan misalnya,James dan Clarke (1993) menyatakan bahwa pria dan wanita memiliki kecenderungan perbedaan dalam melakukan interupsi ataupun menyampaikan pendapat. Secara umum, hal tersebut dikarenakan pria memiliki kecenderungan lebih aktif dalam melakukan interaksi dibandingkan dengan wanita. Berangkat dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tersebut, maka penelitian ini yang bertujuan untuk melakukan pengkajian kontrastif terhadap pria dan wanita pada aspek kebahasaan lain. Fokus dari studi ini adalah melihat bagaimana wanita dan pria menggunakan konjungsi dalam penulisan surat cinta sebagai alat untuk mengekspresikan perasaan cinta mereka. Studi ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dalam menjabarkan hasil temuan. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah 14 surat cinta yang terdiri dari 7 tulisan pria dan 7 tulisan wanita. Hasil temuan mengindikasikan bahwa wanita lebih banyak menggunakan konjungsi dalam mengutarakan isi surat cintanya dibandingkan dengan pria. Sehingga, kecenderungan penggunaan konjungsi tersebut mengindikasikan bahwa wanita cenderung lebih eksploratif dalam menyampaikan perasaannya.Kata Kunci: Gender, Konjungsi, Wacana, Surat Cinta
KAJIAN EKOKRTITIK SERTA UPAYA PENDOKUMENTASIAN MITOS DAN CERITA RAKYAT DI RANGKASBITUNG Zaky Mubarok; Adam Muhammad Nur; Taat Budiono
Prosiding Seminar Nasional Sasindo Vol 1, No 1 (2020): Prosiding Seminar Nasional Sasindo Unpam Vol.1 No.1 November 2020
Publisher : fakultas sastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sns.v1i1.8021

Abstract

Mitos dalam perjalanannya menyertai perkembangan hidup Manusia. Manusia yang berkembang akan menentukan dan menciptakan perangkat budanya sendiri, salah satunya adalah dengan mencipakan cerita-cerita yang menjadi  nilai estetik pada perangkat budaya. Mitos dalam perangkat budaya masuk kedalam berbagai perangkat, namun secara khusus ia berada pada kelompok Seni dan Bahasa sebagai alat komunikasi. Pada era informasi yang cepat ini dan desakan kebutuhan sandang pangan yang juga cepat, maka, penting rasanya untuk melakukan penelitian mengenai kaitan mitos, khususnya mitos yang menyertai perkembangan masyarakat agraria dan kaitanya dengan lingkungan hidup. Oleh karena itu, Peneletian ini bertujuan untuk, 1) Mendeskripsikan nilai-nilai lingkungan hidup pada Mitos dan Cerita Rakyat yang tersebar di Rangkasbitung, 2) Upaya pendokumentasian Mitos dan Cerita Rakyat yang tersebar di Rangkasbitung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan dokumentasi dengan model pendekatan deskriftif qualitatif dan ekokritik. Pendekatan ekokritik digunakan untuk mengetahui sejauh mana Mitos dan Cerita Rakyat di Rangkasbitung terkait dengan lingkungan hidup. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mitos dan Cerita Rakyat yang tersebar di Rangkasbitung. Hasil penelitian ini adalah berupa deskripsi nilai ekologi pada Mitos dan Cerita Rakyat di Rangkasbitung.
BENTUK DAN MAKNA JARGON DALAM PERMAINAN GAME ONLINE PUBG (PLAYER UNKNOWN'S BATTLE GROUNDS) Asdina Maudina; Adam Muhammad Nur
Prosiding Seminar Nasional Sasindo Vol 3, No 1 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SASINDO UNPAM
Publisher : fakultas sastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sns.v3i1.27127

Abstract

Game online merupakan permainan yang banyak dimainkan oleh banyak orang Salah satunyayaitu game online PUBG. game online ini banyak di gandrungi oleh para anak muda maupun orang dewasa terutama anak laki-laki. Didalam penelitian ini peneliti menganalisis bentuk dan makna yang terdapat didalam permainan game online PUBG dengan menggunakan pendekatan sosiolinguistik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, karena metode ini berusaha mendeskripsikan situasi kebahasaan pada pemain game online PUBG. Metode yang di pakai merupakan metode dialektologi yang terdiri atas tiga tahap, (1) tahap pemerolehan data, (2) tahap analisis data, (3) tahap penyajian analisis data. Hasil dari penelitian ini yaitu bentuk dan makna jargon dalam permainan game online PUBG terdapat 35 bentuk jargon yang berupa,akronim 2, singkatan 3, kata 20, frasa 10 dan dan terdapat 29 makna jargon diantaranya, makna konotasi 14, dan makna denotasi 15. Di dalam penelitian ini lebih mendominasi Bentuk jargon yaitu sebanyak 35 data.Kata Kunci: Jargon, bentuk, dan makna
Penggunaan Disfemia dalam Judul Berita Viva.co.id Alfiah Alfiah; Adam Muhammad Nur
PIKTORIAL : Journal of Humanities Vol 5, No 1 (2023): Volume 5 Number 1 2023
Publisher : Prodi Sastra Indonesia Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1.) Mendeskripsikan bentuk-bentuk kelas kata pada disfemia yang digunakan dalam judul berita Viva.co.id, 2.) Mendeskripsikan nilai rasa yang terkandung dalam judul berita Viva.co.id. Metode penelitian yang akan diambil merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini diambil dari hasil pengamatan pada berita-berita yang tayang pada portal berita Viva.co.id dalam rentan waktu 13 Oktober sampai 13 November 2022. Pada penelitian ini ditemukan masing-masing 30 data, dimana bentuk disfemia dibedakan menjadi kelas kata (24 data verba, dan 6 data adjektiva) dan tujuan penggunaan disfemia dibedakan berdasarkan nilai rasa disfemia (17 data menyeramkan, 7 data mengerikan, dan 6 data menguatkan). Ada pun kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan temuan pada bab sebelumnya, yaitu: Bahwa pertama, disfemia dengan kelas kata verba atau kata kerja menjadi jenis kelas kata yang paling banyak muncul pada judul berita Viva.co.id. Hal ini terjadi karena pemilihan kata yang mengandung disfemia terjadi pada kata kerja seperi menumbangkan, Dijebloskan, Hajar, dll. Kedua, kandungan nilai rasa yang paling banyak muncul adalah memberikan nilai rasa menyeramkan. Hal ini terjadi karena disfemia yang digunakan pada judul berita hanya memberikan efek lebih dramatis pada judul-judul beritanya.