Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERBANDINGAN MENGKONSUMSI KOPI ARABIKA DAN KOPI ROBUSTA TERHADAP pH SALIVA Zaza Paroza; Saluna Deynilisa
Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM)
Publisher : Jurusan Keperawatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.076 KB) | DOI: 10.36086/jkgm.v3i1.748

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Derajat keasaman (pH) saliva merupakan salah satu faktor penting yang berperan dalam pencegahan karies gigi, demineralisasi gigi, dan penyakit lain di rongga mulut. Sifat asam di dalam rongga mulut akibat konsumsi makanan kariogenik seperti sukrosa, dapat menyebabkan perubahan pada pH Saliva, seperti minuman kopi arabika dan kopi robusta, karena kopi mengandung sukrosa dan beberapa zat asam. Umumnya kopi Arabika memiliki pH lebih rendah dibandingkan kopi Robusta. Judul: Perbandingan Mengkonsumsi Kopi Arabika dan Kopi Robusta terhadap pH Saliva. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan mengkonsumsi kopi arabika dan kopi robusta terhadap pH saliva pada masyarakat Desa Gunung Agung Tengah Kota Pagaralam. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian experiment dengan pendekatan pre dan post test design, menggunakan teknik purposive sampling. Responden: Masyarakat desa Gunung Agung Tengah dengan sampel sebanyak 60 orang. Hasil: Rata - rata pH saliva sebelum mengkonsumsi kopi arabika adalah 6.887 dan sesudah mengkonsumsi kopi arabika adalah 4.867. sedangkan rata - rata pH saliva sebelum mengkonsumsi kopi robusta adalah 7.020 dan sesudah mengkonsumsi kopi robusta adalah 5.537. Uji-T berpasangan diperoleh hasil p= 0.000 (p<0.05) menunjukkan terjadinya penurunan pH saliva sesudah mengkonsumsi kopi arabika dan kopi robusta. Kesimpulan: mengkonsumsi kopi arabika lebih menyebabkan penurunan pH saliva dibandingkan mengkonsumsi kopi robusta.
PENGARUH PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG WAKTUPEMBERIAN SUSU BOTOL TERHADAP TERJADINYA KARIES PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN Riana Syaputri; Saluna Deynilisa; R.A Zainur
Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM)
Publisher : Jurusan Keperawatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jkgm.v2i2.836

Abstract

Latar belakang. Pengetahuan adalah ranah hasil yang terjadi karena seseorang melakukan penginderaan terhadapobjek tertentu, melalui panca indera manusia. Pengetahuan orang tua mengenai terjadinya karies susu botol pada anakdiakibatkan pola konsumsi susu formula yang kurang tepat seperti cara penyajian menggunakan botol yangdihubungkan dengan lama pemberian, frekuensi, dan waktu pemberian susu botol.Tujuan. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan orang tua (ibu) tentang waktu pemberian susu botol terhadapterjadinya karies pada anak usia 2-5 tahun.Metode. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan metode cross sectional dimanadata yang menyangkut variabel terikat dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Responden terdiri dari 48 orang tuadari anak yang diberikan susu botol di Desa Muara Pianang Empat Lawang.Hasil. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu tentang waktu pemberian susu botol terhadap terjadinya kariespada anak usia 2-5 tahun kategori baik 9 responden, sedangkan kategori sedang 21 responden, dan kategori kurang 18responden. Pemeriksaan tingkat keparahan karies gigi def-t pada gigi susu sebanyak 263 gigi dengan rata-rata sebesar5,4 artinya setiap anak memiliki 4 sampai 5 gigi susu yang karies dengan kriteria Tinggi.Simpulan. Terdapat hubungan antara pengetahuan orang tua (ibu) tentang waktu pemberian susu botol terhadapterjadinya karies pada anak usia 2-5 tahun.Kata kunci: Pengetahuan; orang tua; susu botol; karies
PERFORMANCE TREATMENT INDEX (PTI) PADA KEJADIAN KARIES GIGI ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI 106 PALEMBANG Masayu Nurhayati; Tri Syahniati; Saluna Deynilisa
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 11 No 1 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v11i1.1476

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut di Indonesia merupakan masalah vang perlu diperhatikan, hal ini disebabkan oleh penyakit gigi dan mulut yang merupakan penvakit yang banyak dikeluhkan olch masyarakat, terutama anak-anak sekolah dasar. Penelitian ini berjudul Performance treatment index (PTI) pada kejadian karies gigi anak SDN 106 Palembang. Jenis Penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dengan Populasi berjumlah 455 anak, sedangkan sampel berjumlah 400 anak, tekhnik pengambilan sample dengan cara Purposive Sampling. Dari hasil penelitian didapat PTI anak laki-laki 2,32%, anak perempuan 5,03%, PTI anak usia 7-9 tahun: 1,49% 400 anak, anak usia l0-12 Thn 2,9%, anak usia lebih dari 12 Thn : 15,78%. DMF-T anak SDN 106 didapat 375, D: 355, M: 8, F: 12. Rata-rata DMF-T anak SDN 106 berdasarkan jenis kelamin laki-laki 1,10, anak perempuan 0,68. DMF-T anak usia 7-9 Thn 0,29, usia 10-12 Thn 1,71, sedangkan anak usia lebih dari 12 Thn 1,18.
SOFTWARE GAME EDUKASI “CANINUZZLE” DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI ANAK USIA 9-10 TAHUN Saluna Deynilisa; Masayu Nurhayati; Melinia Azizah; Luthfiyah Ananda Adeila
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 17 No 2 (2022): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v17i2.1325

Abstract

Latar Belakang: Perkembangan media teknologi informasi dan komunikasi sekarang sangatlah pesat serta menujukan semakin banyak media komunikasi yang beredar di masyarakat. Salah satu contoh yang bisa di lihat masyarakat cenderung menggunakan gadget. Salah satu fitur pada gadget yang sering dikunjungi oleh masyarakat yaitu game. Untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi game dapat berfungsi sebagai media promosi kesehatan gigi dan mulut. Metode game dirasa lebih efektif untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut terutama pada anak dari pada metode konvensional. Tujuan penelitian untuk mengetahui peningkatan pengetahuan setelah penggunaan game caninuzzle. Metode: Penelitian ini berupa eksperimen dengan design pre dan post-test tanpa kelompok kontrol. Sampel sebanyak 40 orang yang terdiri dari siswa sekolah dasar dengan kategori umur 9-10 tahun. Instrument penelitian berupa kuesioner dan software caninuzzle. Setelah didapat, data dianalisa dengan Analisa Non Parametik yaitu uji Wilcoxon. Hasil penelitian: Jumlah nilai pretest siswa adalah 484 dengan rata-rata nilai 12,1 sedangkan pada post test setelah penggunaan game terjadi peningkatan nilai menjadi 1557 dengan rata-rata nilai 38,9. Kemudian hasil data distribusi menunjukan nilai signifikansi lebih rendah dari nilai probabilitas, yaitu 0,000 < 0,05. Kesimpulan: Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan siswa mengenai kesehatan gigi setelah pengunaan game caninuzzle.
PELATIHAN KADER DOKTER GIGI KECIL TENTANG KARIES GIGI DI SEKOLAH DASAR NEGERI 106 PALEMBANG Saluna Deynilisa; Nur Adiba Hanum; Ismalayani Ismalayani
ABDIKEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No Tahun (2019): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.747 KB) | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v1iEdisi Juni.1191

Abstract

Dental and oral health is an important thing, so dental and oral health care efforts need to be fostered from an early age. The target or target of health education and health services aimed at a certain age group or population greatly determines the success of a health program. Therefore, the target of health education and health services aimed at school-age childrenSmall dentist cadres are students who meet the criteria and are trained to participate in carrying out some efforts to maintain and improve health for themselves, friends, family and the environment whose quality is continuously improved in order to achieve a goal, namely improving the quality of dental and oral health. The thing that underlies the importance of small dentist training activities is the school age community (6-18 years old) which makes up a large part of the Indonesian population (+ 29%), it is estimated that 50% of this number are school children, children in the middle ages. growth and development so that it is still easy to be fostered and guided (Entjang, 2000). The methods implemented are the formation of cadres, dental and oral health counseling, training and mentoring. The number of cadres in the SD is 12 students consisting of grades 3, 4 and 5. The extension methods used are lectures, demonstrations. The tools used are dental models, posters, props The expected results of this service are: 1) Increased knowledge of small dentist cadres about dental and oral caries and the skills of small dentists in carrying out simple dental examinations. 2) Increased knowledge, attitudes, actions of elementary school students so that they can support public health. 3) The product is "Guidebook for Small Dentist Cadres on Dental Caries".4) The product is "Student Dental and Oral Health Communication Book (BK2GMS)". 5) Small dentist cadre training certificate. This is proof that the student has conducted training for a cadre of school dentists, as well as giving awards to these students. 6) Final reports and articles that will be included as scientific publications in accredited journals after service.