Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Hubungan Status Gizidanperkembangan Anak Usia 1-3 Tahun Di Kelurahan Campurejo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri Susiani Endarwati; Siti Komariyah
coba Vol 6 No 1 (2017): Nopember 2017
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.133 KB) | DOI: 10.32831/jik.v6i1.157

Abstract

Optimal development requires a balanced nutritional intake, especially in children aged 1-3 years (toddler). The role of parents is very important, ranging from providing nutrition, to help toddler achieve mental development and optimal cognition. Less nutrient intake, can result in abnormal toddler nutritional status (less nutrition). As a result, toddler will have problems on the development of toddler. The purpose of this study to determine the relationship of nutritional status and the development of children aged 1-3 years in the village Campurejo, district Mojoroto Kediri. The design of this research is analytical corellation with Cross Sectional research approach. The population of this research is children aged 1-3 years in Campurejo Village Kecamatan Mojoroto Kediri with Simple Random Sampling technique in get sample 52 respondents. The research variables consist of independent variable is Nutritional status of children aged 1 - 3 years and dependent variable is the development of children aged 1-3 years. The research instrument is in the form of Health Toward Card (KMS) and Denver Development Screening Test (DDST). Data were analyzed by Spearman correlation test, data analysis using SPSS v.20 program. Based on the result of research, nutritional status of 52 respondents studied got 23 respondents (44.23%) good nutrition status and 2 respondents (3.85%) malnutrition status. The result of the research is 52 respondents (73.07%) normal development and 2 respondents (3.84%) development of delay, the result of statistical test with Spermean Test obtained the result of Z value 0,590 , H1 accepted means there is a relationship of nutritional status with the development of children aged 1-3 years.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP AKSEPTOR KB SUNTIK TENTANG AKDR DI BPM NY. MIYARSIH, DESA SELODONO KECAMATAN RINGINREJO KABUPATEN KEDIRI SUSIANI ENDARWATI; TRI WAHYUNI
JURNAL KEBIDANAN Vol 5 No 2 (2016): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.134 KB) | DOI: 10.35890/jkdh.v5i2.72

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. AKI dapat diturunkan dengan Keluarga Berencana. Rendahnya wawasan dan pengetahuan menyebabkan banyak orang bersikap negatifterhadap AKDR. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap akseptor KB Suntik tentang AKDR di BPM Ny.Miyarsih,SST, Ds.Selodono, Kec.Ringinrejo, Kab.Kediri. Desain penelitian menggunakan studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang diteliti adalah semua akseptor KB suntik di BPM Ny.Miyarsih,SST, Ds.Selodono, Kec.Ringinrejo, Kab.Kediri sejumlah 106 pada bulan maret 2016. Teknik sampling menggunakan teknik Accidental Sampling dan didapatkan 60 responden.Variabel independent yang digunakan adalah pengetahuan akseptor KB Suntik dan variabel dependent adalah sikap tentang AKDR.Pengumpulan data menggunakan kuesioner, kemudian data diolah (editing, coding, scoring, tabulating) dan dianalisis dengan Chi Kuadrat. Hasil penelitian dari 60 responden, 35 responden (58.33%) berpengetahuan baik dengan sikap positif, 19 responden (31.67%) berpengetahuan yang cukup dengan sikap positif, 2 responden (3.33%) berpengetahuan baik dengan sikap negatif, 3 responden (5%) berpengetahuan cukup dengan sikap negatif dan 1 responden (1.67%) berpengetahuan kurang dengan sikap negatif. Dari hasil uji statistik Chi Kuadrat (α=5%) didapatkan χ2hitung 10.19 > χ2tabel 5.99 maka H1 diterima, artinya ada hubungan pengetahuan dengan sikap akseptor KB suntik tentang AKDR. Berdasarkan penelitian tersebut diharapkan bidan meningkatkan pengetahuan responden melalui penyuluhan agar responden mengerti, memahami dan bersikap positif tentang AKDR.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYIMPANGAN MENTAL EMOSIONAL ANAK PRASEKOLAH USIA 4-5 TAHUN (Di TK Kartika Jaya Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar) Soemarmi Sudjud; susiani endarwati
JURNAL KEBIDANAN Vol 4 No 1 (2015): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.634 KB) | DOI: 10.35890/jkdh.v4i1.83

Abstract

Orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya mendukung perkembangan emosional anak. Namun permasalahan sering kali muncul, manakala orang tua sering kurang tanggap.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan penyimpangan mental emosional anak pra sekolah usia 4-5 tahun di TK Kartika Jaya. Desain penelitian ini adalah metode analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang tua yang mempunyai anak pra sekolah usia 4-5 tahun di TK Kartika Jaya sejumlah 32 orang dengan menggunakan total sampling. Variabel penelitian ini adalah variable independen pola asuh orang tua dan variable dependen adalah perkembangan emosional anak pra sekolah 4-5 tahun. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan editting, coding, scoring dan tabulating. Analisa data dengan chi square. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden menerapkan pola asuh authoritative yaitu sebanyak 29 responden (91%). Dan perkembangan emosional yang sesuai yaitu 22 anak (69%), perkembangan emosional yang meragukan 6 anak (19%) dan perkembangan emosional yang mengalami penyimpangan sebanyak 4 anak (12%). Dari perhitungan statistic menggunakan uji statistic chi square menunjukkan hasil χ2 hitung 10,421 dengan α 0,05. Oleh karena itu χ2 hitung lebih besar dari χ2α (10,421 > 5,991) maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya pola asuh orang tua berhubungan dengan penyimpangan mental emosional anak pra sekolah usia 4-5 tahun di TK Kartika JayaKecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Pola asuh yang diterapkan orang tua sangat erat hubungannya dengan penyimpangan emosional.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP AKSEPTOR KB AKTIF TENTANG KONTRASEPSI IMPLAN DI DESA DOKO KECAMATAN NGASEM KABUPATEN KEDIRI SUSIANI ENDARWATI; eka sulistyadini
JURNAL KEBIDANAN Vol 4 No 2 (2015): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.377 KB) | DOI: 10.35890/jkdh.v4i2.88

Abstract

Kontrasepsi dibutuhkan untuk membatasi jumlah penduduk. Masyarakat banyak yang sudah mengetahui mengenai keluarga berencana, namun hanya beberapa orang saja yang tertarik untuk menggunakan kontasepsi implan. Hal ini karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kontrasepsi implan dan dalam menyikapi kontrasepsi implan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap akseptor KB aktif tentang kontrasepsi implan di BPM Ny. Agustin Desa Doko, Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri. Jenis rancangan penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua akseptor KB aktif. Tehnik pengambilan sampel dengan accidental sampling didapatkan sampel 30 responden. Penelitian dilakukan pada tanggal 7-15 Mei 2015. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner, data diolah dengan editing, coding, scoring, tabulating dan dianalisis dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan responden dengan pengetahuan baik adalah 18 responden (60%), dan pengetahuan kurang 12 responden (40%). Sedangkan sikap akseptor KB aktif tentang kontrasepsi implan dalam kategori positif adalah 17 responden (56, 7%). Hasil uji statistik dengan menggunakan chi square, diperoleh hasil chi square = 0,016 < 0,05 maka H0 ditolak. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa Ada Hubungan Pengetahuan dan Sikap Akseptor KB Aktif tentang kontrasepsi implan. Dengan demikian diharapkan akseptor KB lebih termotivasi untuk menambah informasi dan pengetahuan tentang kontrasepsi implan melalui tenaga kesehatan, media massa, dan kader serta dapat mengaplikasikan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.
Minat Wanita Pasangan Usia Subur (PUS) Menggunakan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Di RW 05Kelurahan Campurejo Kota Kediri Susiani Endarwati
JURNAL KEBIDANAN Vol 8 No 1 (2019): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.981 KB) | DOI: 10.35890/jkdh.v8i1.117

Abstract

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) sebagai alat kontrasepsi yang efektif mempunyai angka kegagalan rendah yaitu 1-3 kehamilan per 100 wanita, namun tidak semua masyarakat dapat memilih AKDR sebagai alat kontrasepsi karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang AKDR serta penilaian yang keliru bahwa AKDR lebih mahal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui minat wanita pasangan usia subur (PUS) menggunakan AKDR di RW 05Kelurahan Campurejo Kota Kediri. Desain penelitian menggunakan deskriptif. Populasi adalah seluruh wanita PUS di RW 05Kelurahan Campurejo Kota Kediridengan taknik total sampling didapatkan sampel sejumlah 75 responden. Variabel pada penelitian ini adalah minat wanita PUS menggunakan AKDR. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, pengolahan data meliputiediting, coding, scoring, tabulating, dan di analisa dengan prosentase. Hasil penelitian menunjukkan dari 75 responden yang diteliti didapatkan Minat indikator ketertarikan yaitu 30 responden (40%) memiliki minat sedang, indikator perhatian yaitu 37 responden (49,33%) memiliki minat rendah,indikator motivasi yaitu 30 responden (40%) memiliki minat rendah dan indikator pengetahuan yaitu 25 responden (33,33%) memiliki minat rendah. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa minat wanita PUS menggunakan AKDR adalah rendah. AKDR adalah salah satu metode kontrasepsi jangka panjang yang sangat dianjurkan oleh pemerintah, maka dari itu tenaga kesehatan dan tokoh masyarakat bekerjasama memberikan informasi melalui penyuluhan sehingga diharapkan dapat merubah penilaian yang keliru tentang AKDR dan terlebih meningkatkan minat wanita untuk menngunakannya.
STRATEGI MENGHADAPI KERAGUAN MASYARAKAT TERHADAP VAKSINASI COVID-19 BERDASARKAN 5C-FRAMEWORK Susiani Endarwati; Lely Khulafa&#039;ur R; Rahma Novita Asdary; Hengky Irawan
Jurnal Abdi Masyarakat Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Abdi Masyarakat Mei 2022
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v5i2.2578

Abstract

ABSTRACTIn the midst of a significant increase in positive cases of Covid-19, vaccination is Indonesia's way to keep the number from the increasing spread of Covid-19 infections. The launch of the acceleration of vaccines that are also being assisted by the TNI and POLRI is hampered by fear, doubt or refusal to be vaccinated by certain communities or groups. Explore the level of doubt and confidence of vaccination target participants based on the 5C framework: confidence (confidence), complacency (complacency), convenience / constraints (ease / constraints), calculation of risk (calculation of risk), and collective responsibility (group responsibility)). This vaccination activity is carried out simultaneously, with the target of ± 800 doses every week starting from August to December 2021 in the Kediri Kota Sector Police Work area, in the framework of the Semeru Merdeka Vaccination. The widely used research framework shows that there are five main determinants, the individual's level of doubt about vaccination: trust, satisfaction, ease (or constraints), risk calculation, and group responsibility. The majority of people present at the Merdeka Semeru vaccination site in the kediri city police station showed confidence in health workers, satisfied with the                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                  provided.Keywords : vaccination,Covid-19,Polri,Vaccine hesitancy,5c-frameworkABSTRAK Di tengah peningkatan signifikan kasus positif Covid-19, vaksinasi menjadi cara Indonesia untuk menjaga jumlah dari semakin merebaknya infeksi Covid-19. Peluncuran percepatan vaksin yang juga tengah dibantu oleh TNI dan POLRI terhambat oleh rasa takut, keraguan atau penolakan untuk divaksinasi oleh komunitas atau kelompok tertentu. Menggali tingkat keraguan dan kepercayaan peserta sasaran vaksinasi berdasarkan kerangka 5C: confidence (kepercayaan), complacency (kepuasan diri), convenience/constraints (kemudahan/kendala), calculation of risk (perhitungan terhadap risiko), dan collective responsibility (tanggung jawab kelompok)). Kegiatan vaksinasi ini dilakukan secara simultan, dengan sasaran ± 800 dosis setiap minggunya dimulai bulan Agustus sampai dengan Desember 2021 di wilayah Kerja Kepolisian Sektor Kediri Kota, dalam rangka Vaksinasi Merdeka Semeru. Kerangka penelitian yang banyak digunakan menunjukkan bahwa ada lima faktor penentu utama, level individu mengenai keraguan akan vaksinasi yakni: kepercayaan, kepuasan, kemudahan (atau kendala), perhitungan risiko, dan tanggung jawab kelompok. Mayoritas masyarakat yang hadir di lokasi vaksinasi Merdeka Semeru wilayah kerja Polres Kota Kediri menunjukkan rasa percaya terhadap tenaga kesehatan, puas akan layanan yang diberikan,Kata Kunci:Vaksinasi,Covid-19,Polri,Vaccine hesitancy,5c-framework
Hubungan Pengetahuan Wanita Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Kanker Servik Dengan Minat Melakukan Pemeriksaan IVA: Di RT 16 Kel. Blabak Kec. Pesantren Kota Kediri Susiani Endarwati; Rofik Darmayantia
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 5 No 1 (2021): Volume 5 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/judika.v5i1.16277

Abstract

Perempuan Indonesia beresiko terkena kanker serviks diperkirakan 52 juta, sementara 36 % perempuan dari seluruh penderita kanker adalah pasien kanker serviks. Kanker servik adalah sejenis kanker yang muncul pada leher rahim wanita, adapun deteksi kanker serviks dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan Test Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat langsung (dengan mata telanjang). Rendahnya minat untuk melakukan tes IVA tidak sepenuhnya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan akan tes tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan wanita pasangan usia subur (PUS) tentang kanker servik dengan minat melakukan pemeriksaan IVA. Metode penelitian adalah kuantitatif dengan desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan kuesioner, kemudian untuk mengetahui hubungan antar variabel di analisis dengan sperman rank. Hasil penelitian menunjukkan dari 32 responden yang di teliti di dapatkan pengetahuan dalam kategori cukup dengan minat yang tinggi, berdasarkan uji statistik Sperman Rank diperoleh p-value = 0,042<0,05, maka Ha diterima. Artinya ada hubungan pengetahuan Wanita PUS tentang kanker servik dengan minat melakukan pemeriksaan IVA.
STRATEGI MENGHADAPI KERAGUAN MASYARAKAT TERHADAP VAKSINASI COVID-19 BERDASARKAN 5C-FRAMEWORK Susiani Endarwati; Lely Khulafa'ur R; Rahma Novita Asdary; Hengky Irawan
Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2022): Jurnal Abdi Masyarakat Mei 2022
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v5i2.2578

Abstract

ABSTRACTIn the midst of a significant increase in positive cases of Covid-19, vaccination is Indonesia's way to keep the number from the increasing spread of Covid-19 infections. The launch of the acceleration of vaccines that are also being assisted by the TNI and POLRI is hampered by fear, doubt or refusal to be vaccinated by certain communities or groups. Explore the level of doubt and confidence of vaccination target participants based on the 5C framework: confidence (confidence), complacency (complacency), convenience / constraints (ease / constraints), calculation of risk (calculation of risk), and collective responsibility (group responsibility)). This vaccination activity is carried out simultaneously, with the target of ± 800 doses every week starting from August to December 2021 in the Kediri Kota Sector Police Work area, in the framework of the Semeru Merdeka Vaccination. The widely used research framework shows that there are five main determinants, the individual's level of doubt about vaccination: trust, satisfaction, ease (or constraints), risk calculation, and group responsibility. The majority of people present at the Merdeka Semeru vaccination site in the kediri city police station showed confidence in health workers, satisfied with the                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                  provided.Keywords : vaccination,Covid-19,Polri,Vaccine hesitancy,5c-frameworkABSTRAK Di tengah peningkatan signifikan kasus positif Covid-19, vaksinasi menjadi cara Indonesia untuk menjaga jumlah dari semakin merebaknya infeksi Covid-19. Peluncuran percepatan vaksin yang juga tengah dibantu oleh TNI dan POLRI terhambat oleh rasa takut, keraguan atau penolakan untuk divaksinasi oleh komunitas atau kelompok tertentu. Menggali tingkat keraguan dan kepercayaan peserta sasaran vaksinasi berdasarkan kerangka 5C: confidence (kepercayaan), complacency (kepuasan diri), convenience/constraints (kemudahan/kendala), calculation of risk (perhitungan terhadap risiko), dan collective responsibility (tanggung jawab kelompok)). Kegiatan vaksinasi ini dilakukan secara simultan, dengan sasaran ± 800 dosis setiap minggunya dimulai bulan Agustus sampai dengan Desember 2021 di wilayah Kerja Kepolisian Sektor Kediri Kota, dalam rangka Vaksinasi Merdeka Semeru. Kerangka penelitian yang banyak digunakan menunjukkan bahwa ada lima faktor penentu utama, level individu mengenai keraguan akan vaksinasi yakni: kepercayaan, kepuasan, kemudahan (atau kendala), perhitungan risiko, dan tanggung jawab kelompok. Mayoritas masyarakat yang hadir di lokasi vaksinasi Merdeka Semeru wilayah kerja Polres Kota Kediri menunjukkan rasa percaya terhadap tenaga kesehatan, puas akan layanan yang diberikan,Kata Kunci:Vaksinasi,Covid-19,Polri,Vaccine hesitancy,5c-framework