Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Sosiologi Dialektika

Kebijakan exit strategy mengatasi kenaikan harga BBM Sudarso Sudarso
Jurnal Sosiologi Dialektika Vol. 13 No. 1 (2018): Jurnal Sosiologi Dialektika
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.601 KB) | DOI: 10.20473/jsd.v13i1.2018.18-30

Abstract

Di Indonesia, setiap pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM, maka diperkirakan jutaan penduduk menjadi lebih miskin atau jatuh miskin. Penduduk yang sebelumnya masuk kategori near poor, biasanya dengan cepat turun status menjadi orang miskin baru gara-gara kenaikan harga BBM. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak sosial-ekonomi kenaikan BBM terhadap kelangsungan hidup dan mekanisme survival keluarga miskin di Jawa Timur. Studi ini penting dilakukan agar nantinya dapat dirumuskan program-program exit strategy yang benar-benar tepat. Ada beberapa metode yaitu, Pertama, mengkaji dan menganilisis data sekunder. Kedua, melakukan review terhadap hasil-hasil studi. Ketiga, melakukan survey dan penggalian data primer ke lapangan untuk memperoleh gambaran yang valid dan akurat mengenai kondisi terbaru dan berbagai tekanan yang dihadapi keluarga miskin di Provinsi Jawa Timur Keempat, dari 600 keluarga miskin yang diteliti, dalam studi ini kemudian dipilih 30 keluarga miskin yang telah dicoba diwawancarai secara mendalam (indepth interview). Hasil dari penelitian ini adalah upaya kebijakan exit strategy untuk mengatasi kenaikan harga BBM bagi kalangan penduduk miskin. Exit strategy ini mendorong pengembangan ekonomi pedesaan dan sektor pertanian agar tetap dapat menjadi tempat bersandar bagi keluarga miskin meski terkena imbas efek domino kenaikan harga BBM.
Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Jawa Timur Septi Ariadi; Sudarso Sudarso
Jurnal Sosiologi Dialektika Vol. 13 No. 2 (2018): Jurnal Sosiologi Dialektika
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.405 KB) | DOI: 10.20473/jsd.v13i2.2018.169-182

Abstract

Gagasan untuk mengembangkan BUM-Des, boleh dikata masih merupakan wacana yang relatif baru. Sebagai sebuah wilayah administratif pemerintahan yang paling bawah, desa di era otonomi daerah seperti sekarang ini, dituntut untuk mampu mengembangkan sikap mandiri di bidang ekonomi, termasuk membiayai sebagian dari kegiatan pembangunan di wilayahnya. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengkaji gambaran tentang mekanisme pengelolaan badan usaha milik desa (BUM-Des) yang ada di berbagai desa di Provinsi Jawa Timur. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, secara purposive, kegiatan pengkajian ini dilaksanakan di 5 kabupaten dan 25 desa di Provinsi Jawa Timur. Hasil dari penelitian ini didapati bahwa BUM-Des bukanlah lembaga yang dibentuk dan tumbuh dari bawah (bottom up), melainkan lebih merupakan lembaga bentukan dari atas (top down) yang diinisiasi dari prakarsa Negara. Besar modal awal pembentukan BUM-Des, sebagian besar (60%) di atas 25 juta rupiah, bahkan 24% BUM-Des yang ada didirikan dengan modal awal 100 juta lebih. Sedangkan faktor yang dinilai sangat menghambat perkembangan BUM-Des, menurut 41,8% masyarakat desa adalah modal yang terbatas.
The use of mixed methods to identify typology of poverty in East Java, Indonesia Doddy Sumbodo Singgih; Sudarso Sudarso; Siti Mas'udah
Jurnal Sosiologi Dialektika Vol. 15 No. 1 (2020): Jurnal Sosiologi Dialektika
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.17 KB) | DOI: 10.20473/jsd.v15i1.2020.9-15

Abstract

This article describes the results of concurrent mixed method testing to identify the typology of poverty in one particular area in East Java, Indonesia known as the "Madura Horseshoe". So far, typology studies of poverty in Indonesia use a single research method. The use of concurrent mixed methods is rarely done and even considered taboo in conventional research. The test results show that the method is very suitable to academic needs and very comprehensive in identifying the typology of poverty, particularly rampant poverty in an exclusive area with specific social structure and culture, namely those dominated by a particular ethnic group. The test concludes that the typology of poverty in the exclusive region of "Madura Horseshoe" is, in majority, a structural typology. The residents suffer from poverty because they do not have productive assets and social networks. Only a small percentage has cultural constraints, of which problems, including poverty, are solved by means of praying to God and asking blessings of sustenance. If this does not yield, they give up and resign to predestined fate.
Feminization of poverty program on female breadwinners in East Java, Indonesia Doddy Sumbodo Singgih; Sudarso Sudarso; Siti Mas'udah
Jurnal Sosiologi Dialektika Vol. 15 No. 2 (2020): Jurnal Sosiologi Dialektika
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jsd.v15i2.2020.79-90

Abstract

This article describes the feminization of poverty-reducing program by directing the program to female breadwinners in 10 regencies in East Java Province, Indonesia. The main activity of such program is to provide productive financial support to a target group, namely poor female breadwinners in rural areas. The main focus of the research is to examine the targeting accuracy of the program in providing productive financial support to the target group. To acquire this objective, a survey was conducted to collect data for the examination. In addition, the targeting accuracy is measured for the accuracy of its recipients, its amount, and its utilization. The results of the study indicate that the feminization of poverty-reducing program has met the target. It means that the funds have really been given to the poor female breadwinners who live in rural areas. The sum of the money has been in agreement with the amount that should be given, and it has been utilized by the target group productively in accordance with the program objectives.