Muammar Gomareuzzaman
Universitas Pembangunan Nasional "veteran" Yogyakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

COMMUNITY MANAGEMENT FOR COASTAL ENVIRONMENT IN MANGROVE ECOSYSTEM Muammar Gomareuzzaman
Jurnal Ilmiah Lingkungan Kebumian Vol 1, No 1 (2015): Vol. xx Nomor yy dd mm yyyy
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan, FTM, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jilk.v1i1.3272

Abstract

Mangrove are typical coastal ecosystem, which has high tolerance for salinity, generally located on the coast that has amount of sediments with warm climate. Protect from waves, as well as areas affected by tides and input of freshwater and material from mainland. The objectives of research area; identify natural resources which support mangrove existence; and community participation to conserve.The research has been conduct qualitative method use deductive approach, which means of field work observation, semi-structure interview, and documentation. The main objects of the research are: (1) coastal plant, i.e. true mangrove; (2) coastal community, which give effort for coastal life and the problems.The Coastal community has been learning from previous problems that happened continuously on coastal area. They have known how to face with individual and group action plan, such as seeding mangrove plant and regularly togetherness has reforestation program both community and government.Keywords: community, coastal, mangrove ecosystem
Analisis Dampak Erosi Terhadap Kapasitas Sungai Mati Di Kecamatan Tawangsari Dan Kecamatan Sukoharjo Andi Renata Ade Yudono; Andi Sungkowo; Muammar Gomareuzzaman
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 4, No 1 (2020): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.098 KB) | DOI: 10.31315/jmel.v4i1.3190

Abstract

Dampak pelurusan sungai di Kecamatan Tawangsari dan Kecamatan Sukoharjo mengakibatkan terbentuknya Sungai Mati. Akibat dari proses alam dan aktivitas manusia menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan seperti pendangkalan yang disebabkan oleh erosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar erosi yang terjadi dan pengaruh terhadap kapasitas Sungai Mati. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode survei, pemetaan, dan wawancara. Untuk metode analisis erosi menggunakan metode USLE yang parameter-parameternya antara lain : Faktor erosivitas hujan (R) yang dihitung dari interpretasi data hujan; Faktor tanaman (C) dan faktor pengelolaan lahan (P) ditentukan dari peta tataguna lahan; Faktor panjang dan kemiringan lereng (LS) dihitung dari data topografi yang didapatkan dari pengukuran lapangan; dan Faktor erodibilitas tanah (K) ditentukan dari analisis jenis tanah. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh erosi terhadap kapasitas Sungai Mati menggunakan analisis spasial. Berdasarkan dari hasil analisis dengan menggunakan metode USLE didapatkan hasil bahwasannya ada 73 lokasi di daerah penelitian yang berbeda besar erosinya, sedangkan untuk total erosi keseluruhan yang terdapat di daerah penelitian sebesar 37.704,42 Ton/Ha/thn atau 10.329,98 Ton/Ha/hari atau 29.251,25 m3/Ha/hari. Erosi yang terjadi tersebut dapat mengurangi kapasitas Sungai Mati yang semula (eksisting) sebesar 49.329,075 m3 menjadi 20.077,825 m3 m3/hari.
Analisis Dampak Erosi Terhadap Kapasitas Sungai Mati Di Kecamatan Tawangsari Dan Kecamatan Sukoharjo Andi Renata Ade Yudono; Andi Sungkowo; Muammar Gomareuzzaman
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 4, No 1 (2020): Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v4i1.3190

Abstract

Dampak pelurusan sungai di Kecamatan Tawangsari dan Kecamatan Sukoharjo mengakibatkan terbentuknya Sungai Mati. Akibat dari proses alam dan aktivitas manusia menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan seperti pendangkalan yang disebabkan oleh erosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar erosi yang terjadi dan pengaruh terhadap kapasitas Sungai Mati. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode survei, pemetaan, dan wawancara. Untuk metode analisis erosi menggunakan metode USLE yang parameter-parameternya antara lain : Faktor erosivitas hujan (R) yang dihitung dari interpretasi data hujan; Faktor tanaman (C) dan faktor pengelolaan lahan (P) ditentukan dari peta tataguna lahan; Faktor panjang dan kemiringan lereng (LS) dihitung dari data topografi yang didapatkan dari pengukuran lapangan; dan Faktor erodibilitas tanah (K) ditentukan dari analisis jenis tanah. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh erosi terhadap kapasitas Sungai Mati menggunakan analisis spasial. Berdasarkan dari hasil analisis dengan menggunakan metode USLE didapatkan hasil bahwasannya ada 73 lokasi di daerah penelitian yang berbeda besar erosinya, sedangkan untuk total erosi keseluruhan yang terdapat di daerah penelitian sebesar 37.704,42 Ton/Ha/thn atau 10.329,98 Ton/Ha/hari atau 29.251,25 m3/Ha/hari. Erosi yang terjadi tersebut dapat mengurangi kapasitas Sungai Mati yang semula (eksisting) sebesar 49.329,075 m3 menjadi 20.077,825 m3 m3/hari.
Daya Dukung Kawasan dan Daya Dukung Rill pada Ekowisata Sungai Mudal Banyunganti, Jatimulyo, Kulon Progo, DIY Maulidya Anggun Ayumadany; Johan Danu Prasetya; Muammar Gomareuzzaman
Dinamika Lingkungan Indonesia Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/dli.9.2.p.90-97

Abstract

Mudal River ecotourism is located in the Menoreh Hills which is a geological protected area and the area around the springs in the RTRW of Kulon Progo Regency. Since 2015 the Mudal River has been used as a tourist spot in the ecotourism category. These ecotourism activities have increased significantly from year to year when viewed from secondary visitor data for 2015-2018. The study was conducted to determine the value of the carrying capacity of the area and the real carrying capacity which is an effort to prevent damage that occurs in ecotourism areas in protected areas. The method used in this research is a survey and field method. Data on the parameters of carrying capacity and area and real carrying capacity were obtained from the survey and field activities. Based on the results and data processing carried out, it was found that the carrying capacity of the area (DDK) was 701 people/day (consisting of DDK utilization of playing water 637 people/day, DDK utilization of sitting relaxed 57 people/day, and DDK utilization of camping 7 people/day). Meanwhile, the real carrying capacity value is 1151 people/day. The two results obtained are still far above the existing visitors to the Mudal River Ecotourism so the carrying capacity of ecotourism activities is still in accordance with the value of the carrying capacity of the area and the real carrying capacity.