Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Asam Lemak Omega-3 dari Minyak Kepala Ikan Sunglir (Elagatis bipinnulata) melalui Esterifikasi Enzimatik Handayani, Sri Seno; Gunawan, Erin Ryantin; Kurniawati, Lely; Murniati, Murniati; Budiarto, Lalu Haris
Jurnal Natur Indonesia Vol 15, No 2 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.859 KB) | DOI: 10.31258/jnat.15.2.75-83

Abstract

Omega-3 fatty acid is the essential fatty acid and important for human health. Omega-3 fatty acid is also really neededby pregnant and lactating mothers and also children to prevent the malnutrition. Omega-3 fatty acid is also reallyneeded by pregnant and lactating mothers, and children to prevent the malnutrition. The omega-3 fatty acid is commonlyfound in some fish like salmon, tuna, hering, and mackarel. However, those fish are expensive, so alternativesources relatively cheaper fish. One of fish that is low in price and high in production in Nusa Tenggara Barat is Sunglir(Elagatis bipinnulata ). The purpose of this research was to determine free fatty acids content, type of omega-3 fattyacids, and their compositions in head fish oil. Head of sunglir fish was used as a sample because the head was usuallynot consumed. Sunglir fish was obtained from the Ampenan beach (NTB) with a size of 20–30 cm. The extraction methodused in this study was soxhletation with n-hexane solvent and analyzed with Gas Chromatografi (GC), acid ethyl estersfrom the esterification enzymatic of fish oil. Result revealed that the fish oil contained 84% free fatty acid and 0.85%linolenic acid (ALA), 2.80% eicosatrienoic acid (ETA), 0.73% eicosapentaenoic acid (EPA) and 2.41% docosahexaenoicacid (DHA). Saponification and iodine number of head fish oil is 248.24 mg KOH/g oil and 227.16 g Iod/100 g oil.
PROFIL KANDUNGAN ASAM LEMAK TAK JENUH PADA EKSTRAK MINYAK IKAN LELE (Clarias Sp) HASIL REAKSI ESTERIFIKASI DAN TRANSESTERIFIKASI SECARA ENZIMATIS Gunawan, Erin Ryantin; Handayani, Sri Seno; Kurniawati, Lely; ., Murniati; Suhendra, Dedy; ., Nurhidayanti
CHEMISTRY PROGRESS Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/cp.7.2.2014.7472

Abstract

This study aims to determine the type and content of fatty acids in fish, especially on the head catfish catfish andparts of the body as a comparison. Fish oil or triglycerides extracted with soxhletation method with n-hexanesolvent. Water content, iodine number and saponification numbers of fish oil has been determined. Qualitative test of fish oil has been done by TLC (thin layer chromatography). To observe the fatty acid content profile is done in two ways, through the process of hydrolysis of triglycerides then esterified and the second, through enzymatic transesterification reaction. The enzyme used is immobilized lipase (Lipozyme). The results obtained were analyzed using a gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS). Total percent composition of unsaturated fatty acids (oleic, linoleic, EPA and DHA) on the head is 3.34% - 5.06% while in the body is 2.02%. - 3.85%.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan kandungan asam lemak pada ikan Lele terutama padabagian kepala ikan lele dan bagian badan sebagai perbandingannya. Teknik ekstraksi minyak (trigliserida)menggunakan metode soxhletasi dengan pelarut n-heksan. Minyak yang diperoleh kemudian dianalisis kadarairnya, ditentukan angka iod, angka penyabunannya dan uji kualitatif dengan KLT (Kromatografi Lapis tipis).Untuk melihat profil kandungan asam lemaknya dilakukan dua cara, yaitu melalui proses hidrolisis trigliseridakemudian diesterifikasi dan yang kedua melalui reaksi transesterifikasi secara enzimatis. Enzim yang digunakanadalah enzim lipase yang sudah diimobilisasi (Lipozim). Hasil yang didapatkan dianalisis menggunakan alat gaschromatography-mass spectrometry (GC-MS). Total persen komposisi asam lemak tak jenuh (oleat, linoleat, EPA dan DHA) pada bagian kepala adalah 3,34% - 5,06% sedangkan pada bagian badan adalah 2,02%-3,85%.
PENAMBAHAN MINYAK ATSIRI KULIT BUAH JERUK PURUT TERHADAP KUALITAS SABUN TRANSPARAN DARI MINYAK INTI BUAH KETAPANG Murniati, Murniati; Suhendra, Dedy; Ryantin G, Erin; Handayani, Sri Seno; Ariani, Dwi
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.485 KB) | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v9i2.28633

Abstract

Sabun transparan adalah sabun yang memiliki tampilan yang menarik dan transparan. Sabun biasanya dibuat dari trigliserida minyak nabati edible oil seperti minyak kelapa dan kelapa sawit. Salah satu bahan baku alternatif adalah minyak inti buah ketapang. Untuk meningkatkan efektifitas sabun maka perlu ditambahkan zat aktif yaitu minyak astiri kulit jeruk purut. Minyak atrisi kulit jeruk purut mengandung senyawa-senyawa yang bersifat anti bakteri dan anti virus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi minyak atsiri terhadap kualitas sabun transparan dari minyak inti buah ketapang sesuai standar SNI 3532-2016. Konsentrasi minyak astiri yang ditambahkan sebesar 0,0%; 0,5%; 1,0%; 1,5%; 2,0%; 2,5% dan 3%. Parameter yang diamati meliputi kadar air, total lemak, bahan tak larut dalam etanol, alkali bebas dan asam lemak bebas, kadar klorida, lemak tidak tersabunkan dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan minyak astiri mempengaruhi kualitas dari sabun transparan tetapi masih memenuhi standar SNI 3532-2016, kecuali nilai total lemak pada konsentrasi 0%, 0,5%, 1%, 1,5% dan nilai lemak tak tersabunkan tidak memenuhi standar SNI 3532-2016, hal ini dapat menyebabkan penurunan daya detergensi sabun.
FERMENTASI GLUKOSA HASIL HIDROLISIS BUAH KUMBI UNTUK BAHAN BAKU BIOETANOL Sri Seno Handayani; Surya Hadi; Haryanti Patmala
Jurnal Pijar Mipa Vol. 11 No. 1 (2016): Maret
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.299 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v11i1.5

Abstract

Abstrak. Kumbi atau Voacanga foetida (blume) rolfe merupakan tumbuhan dari family Apocynaceae. Pulau Lombok merupakan daerah utama tempat tumbuhnya ‘Kumbi’ ini. Kumbi memiliki kandungan selulosa yang cukup tinggi. Selulosa merupakan salah satu bahan baku dalam pembuatan bioetanol. Sebelumnya telah dilakukan penelitian mengenai pembuatan bioetanol dari buah Kumbi (Voacanga foetida (blume) rolfe) ini dengan kadar 14% dan % rendemen sebesar 14,793%. Hasil yang didapatkan ini sudah cukup tinggi namun belum memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai bahan baku campuran pada bahan bakar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh suhu fermentasi terhadap rendemen bioetanol dari buah kumbi menggunakan Saccharomyces cerevisiae dan Rhyzopus oryzae. Metode yang digunakan adalah hidrolisis dengan HCl dan fermentasi menggunakan Saccharomyces cerevisiae dan Rhyzopus oryzae. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, bioetanol dari buah kumbi dapat diproduksi melalui proses hidrolisis dan fermentasi menggunakan Saccharomyces cerevisiae dan Rhyzopus oryzae dengan variasi suhu fermentasi 28°C, 30°C, 32°C, 34°C, 36°C, 38°C dan 40°C, dan destilasi pada suhu 78 oC, menghasilkan rendemen bioetanol kasar pada suhu optimum 36 °C sebesar 66,02% (w/w) menggunakan Saccharomyces cerevisiae sedangkan dengan rasio yang sama menggunakan Rhyzopus oryzae suhu optimum dicapai pada 32°C, menghasilkan rendemen bioetanol kasar sebesar 88,14% (w/w). Kata kunci: Bioetanol, Buah Kumbi, Hidrolisis, Fermentasi      Abstract.    Kumbi or Voacanga foetida (blume) Rolfe is a plant of the family Apocynaceae.  Lombok Island is the main area where the growth of Kumbi. Kumbi has a high cellulose content. Cellulose is a raw material in the manufacture of bioethanol. Research for bioethanol production from fruit Kumbi (Voacanga foetida (blume) Rolfe) generates yield of 14.793%. These results are not yet eligible to be used as raw material in the fuel mixture. This study aims to determine the effect of temperature on the yield of bioethanol fermentation of fruit Kumbi using Saccharomyces cerevisiae and Rhyzopus oryzae. The method used is by HCl hydrolysis and fermentation with Saccharomyces cerevisiae and Rhyzopus oryzae. The results showed that ethanol from Kumbi fruit can be produced by the hydrolysis and fermentation using Saccharomyces cerevisiae and Rhyzopus oryzae. Fermentation temperature variation used was 28 °C, 30 °C, 32 °C, 34 °C, 36 °C, 38 °C, 40 °C and distilled at a temperature of 78 C. The yield of bioethanol 66.02% (w/w ) obtained using Saccharomyces cerevisiae at a temperature of 36 °C while the same ratio used Rhyzopus oryzae produce bioethanol yield of 88.14% (w / w) at a temperature of 32 oC.Keywords: Bioethanol, Fruit Kumbi, hydrolysis, fermentation
PROSES DEGRADASI LIGNIN PADA LIMBAH BATANG TEMBAKAU SEBAGAI PERSIAPAN PRODUKSI BIOETANOL Sri Seno Handayani; Amrullah Amrullah; Riki Tarnanda; Baiq Anita Rahayu
Jurnal Pijar Mipa Vol. 13 No. 2 (2018): September
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.961 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v13i2.750

Abstract

Batang tembakau merupakan salah satu bahan lignoselulosa yang banyak tersedia, sehingga menjadikannya sebagai sumber bahan baku ideal untuk memproduksi bioetanol. Pada kajian ini dilakukan konversi bahan lignoselulosa menjadi etanol.Pada tulisan ini akan disajikan pengaruh degradasi lignin terhadap perolehan rendemen gula dan bioetanol dari batang tembakau. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa degradasi lignin dengan menggunakan 8% HCl dapat menurunkan lignin hingga 41,17%. Kandungan gula hidrolisis batang tembakau tertinggi diperoleh sebesar 13,66 g / L dengan rendemen bioetanol 6.061%.
BIOETANOL DARI LIMBAH BIJI DURIAN (Durio zibethinus) Murniati Murniati; Sri Seno Handayani; Dwi Kartika Risfianty
Jurnal Pijar Mipa Vol. 13 No. 2 (2018): September
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.876 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v13i2.761

Abstract

Telah dilakukan penelitian pembuatan bioetanol dari limbah biji Durian (Durio zibethinus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah limbah biji Durian dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan bietanol serta mengetahui pengaruh pH pada proses fermentasi. Penelitian ini menggunakan biji Durian yang dihidrolisis dengan H2SO4 2,5 % selama 3 jam pada suhu 70 oC, kemudian diukur kadar glukosa dan difermentasi pada variasi pH = 3, 4, 5, dan 6 selama 48 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Biji Durian memiliki kadar pati yang berlimpah sebesar 45,85 %, sehingga bahan tersebut mampu diolah dan difermentasi untuk menghasilkan bioetanol. Kadar bioetanol yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki kadar maksimal 47,02 % dengan kondisi optimum pH fermentasi = 4.
Karakterisasi Sifat Fisiko Kimia Minyak Nyamplung Sebagai Bahan Baku Sabun Padat Transparan Sri Seno Handayani; Erin Ryantin Gunawan; Dedy Suhendra; Murniati Murniati; I Made Aditha
Jurnal Pijar Mipa Vol. 15 No. 4 (2020): September
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.266 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v15i4.1328

Abstract

Penelitian ini merupakan kajian awal pemanfaatan minyak nyamplung sebagai bahan dasar pembuatan sabun padat transparan. Minyak nyamplung mengandung berbagai senyawa yang baik untuk kesehatan antara lain; asam palmitat, asam oleat, asam linoleat dan asam stearat. Minyak biji nyamplung memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococus aureus  sehingga sangat bermanfaat untuk kesehatan kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisiko kimia minyak nyamplung untuk persiapan sebagai bahan baku sabun padat transparan. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu isolasi minyak, uji sifat fisik dan kimia minyak, analisis kandungan senyawa minyak menggunaan GCMS serta formulasi sabun padat transparan dari minyak nyamplung. Dari penelitian diperoleh hasil rendemen minyak nyamplung sebesar 73,89% dengan bilangan asam 64,141 mg KOH/g minyak dan bilangan iod 160,31 iod/100 g minyak. Sedangkan densitas dan viskositas minyak nyamplung berturut-turut adalah 0,822 gr/mL dan 0,35 cSt. Berdasarkan analisis GCMS minyak nyamplung mengandung berbagai senyawa yang baik untuk kesehatan antara lain; asam palmitat, asam oleat, asam linoleat dan asam stearat sehingga sangat berpotensi untuk menjadi bahan baku sabun.
Adsorpsi Metanil Yellow Menggunakan Karbon Aktif Limbah Cangkang Buah Kawista (Limonia Acidissima L.) Dina Asnawati; Sri Seno Handayani; Siti Raudhatul Kamali; Saprini Hamdiani; Iwan Sumarlan; Made Ganesh Darmayanti; Lala Ghina Aulia
Jurnal Pijar Mipa Vol. 15 No. 3 (2020): Juni
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.758 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v15i3.1724

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik arang aktif serta kondisi optimum adsorpsi zat warna metanil yellow oleh arang aktif limbah cangkang buah kawista yang meliputi massa adsorben, waktu kontak, suhu dan pH. Arang aktif dibuat melalui proses aktivasi secara kimia yaitu dengan menggunakan zat aktivator HCl 1 M. Untuk mendapatkan arang aktif dengan karakteristik yang baik ditinjau dari kadar air, kadar abu dan kadar zat menguap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arang aktif limbah cangkang buah kawista yang diaktivasi dengan HCl 1 M menghasilkan arang aktif dengan karakteristik yang memenuhi standar baku mutu SNI 06-3730-1995, yaitu dengan kadar air 6,3%, kadar abu 9%, dan kadar zat menguap 3%. Hasil analisis dengan spektrofotometer FTIR menunjukkan bahwa arang aktif tersebut mempunyai gugus fungsi O–H pada 3435,13 cm-1 dan C=C pada 1621,22 cm-1. Limbah cangkang buah kawista dapat digunakan sebagai adsorben dengan kapasitas adsorpsi sebesar 5,48 mg/gram pada kondisi optimum yaitu massa 1 gram selama 90 menit dengan suhu 80 °C dan pH 7 (netral).   Kata Kunci: Adsorpsi, metanil yellow, arang aktif, cangkang buah kawista, HCl