Asriadi Asriadi
Program Studi S1 Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEMANDIRIAN LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMATA KABUPATEN GOWA Abdul Malik Asikin; Siti Badria; Asriadi Asriadi
Jurnal Berita Kesehatan Vol 14 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.597 KB) | DOI: 10.58294/jbk.v14i2.60

Abstract

Latar belakang WHO (1999). Mengolongkan lanjut usia berdasarkan usia kronologis/biologis menjadi 4 kelompok yaitu usia pertengahan (middleage) antara usia 45 sampai 59 tahun, lanjut usia (elderly) berusia 60 tahun dan 74 tahun, lanjut usia tua (old) usia 75-90 tahun, dan usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun. Tujuan untuk mengtahui faktor yang memengaruhi kemandirian lansia di wilayah kerja puskesmas samata kabupaten gowa. Metode Penelitian faktor yang memengaruhi kemandirian lansia di wilayah kerja puskesmas samata kabupaten gowa. menggunakan Desain penelitian kuesioner, observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian berjumlah 61 responden dan sampel berjumlah 37 responden dengan teknik purposive sampling. Untuk analisisnya menggunakan uji chi- square test dengan derajat kemaknan α= 0,05. Hasil penelitian menujukan terdapat pengaruh signifikan dari usia (p value=0,000), kondisi kesehatan (p value=0,012), kondisi sosial (p value=0,000) dan kondisi ekonomi (p value=0,001) terhadap kemandirian lansia (p<0,05;α=0,05). Di sampaikan bahwa terdapat pengaruh usia, kondisi kesehatan, kondisi sosial, dan kondisi ekonomi terhadap kemandirian lansia di wilayah kerja puskesmas samata kabupaten gowa. Di harapkan lansia dan masyarakat dapat meingkatkan kemandiriannya lansia yaitu usia, kondisi kesehatan, kondisi sosial, dan kondisi ekonomi. Kesimpulan dan saran Kemandirian lansia merupakan perilaku yang dilihat dari perlakuan lanjut usia terhadap diri sendiri lingkungan yang berkaitan dengan kemampuannya melakukan aktivitas kesehatan, aktivitas ekonomi, dan aktivitas social. Semakin lanjut usia, mereka akan mengalami kemunduruan terutama di bidang kemampuan fisik, yang dapat menyebabkan penurunan peran social.
Kecemasan Lansia Berhubungan dengan Kejadian Insomnia Dimasa Pandemi Covid-19 Noyumala Noyumala; Asriadi Asriadi; Sri wahyuni Bahrum
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 12 No 3 (2022): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Juli 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.857 KB)

Abstract

Masa Pandemi Covid-19 masyarakat hidup dalam ketidakpastian, ketakutan akan sakit, khawatir dengan keadaan dan lamanya pandemi yang menuntut semua orang untuk membatasi aktivitas sosialnya, yang cenderung berdampak negative dan dapat mempengaruhi semua kelompok umur tetapi lebih rentan mempengaruhi kelompok usia lanjut yang tidak hanya sekedar berefek pada kondisi fisik namun juga berefek pada kondisi mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecemasan lansia dengan kejadian insomnia dimasa Pandemi Covid-19. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik jenis pendekatannya cross sectional.  Menggunakan 40 sampel dengan tehknik purposive sampling. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner menggunakan uji Pearson Product Moment dan Cronbach alpha coefficient kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi spearman. Adanya korelasi tingkat kecemasan lansia dengan kejadian insomnia di masa pandemic Covid-19 diperoleh nilai p = 0,023 <α = 0,05. Umur lansia rata-rata berusia 60-79 tahun, dan seluruhnya mengalami kecemasan. Rasa cemas menjadi hal yang paling sering dialami oleh lansia salah satunya adalah tentang kematian. Ketakutan dan kecemasan terinfeksi virus Corona yang berkepanjangan berdampak pada kualitas hidup yang dapat menyebabkan insomnia. Ada hubungan antara tingkat kecemasan pada lansia dengan kejadian insomnia dimasa pandemi Covid-19.
Factors associated with nurses’ ability to perform cardiopulmonary resuscitation Asriadi Asriadi; Irma Andrianys; Imelda Appulembang; Hamzah Tasa; Erniyanti Erniyanti
International Journal of Health Science and Technology Vol 4, No 3 (2023): April
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/ijhst.v4i3.2850

Abstract

Cardiac arrest is a major cause of death in the world, with an estimated 17.9 million people dying each year in 2019. Several factors can influence the ability of helpers to perform cardiopulmonary resuscitation. This study aims to determine the factors associated with the ability of nurses to carry out cardiopulmonary resuscitation at Labuang Baji Hospital Makassar. This study used a descriptive-analytic method with a cross-sectional approach, with a total sample of 31 people in the ICU and Baji Ateka Care room at Labuang Baji Hospital Makassar. The results of this study indicate that there is a relationship between the level of education (p-value = 0.004), tenure (p-value = 0.001), training attended (p-value = 0.017), knowledge (p-value = 0.004) with the ability of nurses to carry out Cardiopulmonary Resuscitation (CPR). The study concludes that there is a relationship between the level of education, length of service, training, and knowledge with the ability of nurses to carry out CPR in the ICU and Baji Ateka Care room at Labuang Baji Hospital, Makassar, it is hoped that the results of this study can improve the skills of nurses in carrying out CPR correctly so that patients with a cardiac arrest can be helped properly.