Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Aktivitas Ekstrak Daun Alpukat dan Ekstrak Daun Mengkudu sebagai Antibakteri terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Nur Khafipah; Lely Sulfiani Saula; Ahsanal Kasasiah
Jurnal Farmasetis Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Farmasetis: Agustus 2022
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.565 KB)

Abstract

Daun alpukat dan daun mengkudu mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid, alkaloid, tannin dan saponin yang dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas dari ektrak etanol daun alpukat dan ekstrak daun mengkudu serta mengetahui aktvitas dari kombinasi kedua ekstrak tanaman tersebut sebagai antibakeri terhadap bakteri Sthapylococcus aureus. Serbuk daun alpukat dan serbuk daun mengkudu dimaserasi dalam etanol 96% dan diuji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi kertas cakram dengan menggunakan konsentrasi 25%, 50%, 75%, 100% terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol daun alpukat dan daun mengkudu memilik iaktivitas dalam menghambat petumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Rata rata zona hambat ekstrak daun alpukat dan ekstrak daun mengkudu sebesar 19,2 mm dan 18,3 mm. Ekstrak daun alpukat memiliki aktivitas yang sedikit lebih besar terhadap Staphylococcus aureus dibanding perlakuan ekstrak daun mengkudu pada konsentrasi yang sama. Sedangkan untuk kombinasi dengan perbandinag 1:1, 1:3, dan 3:1 diperoleh nilai zona hambat yaitu 14,4 mm, 12,7 mm, dan 14,9 mm.
Uji Aktivitas Antidiare Ekstrak Etanol Kulit Jeruk Lemon (Citrus Limon (L.) Burm. F.) dan Daun Jambu Biji (Psidium Guajava L) Pada Mencit Jantan Galur Swiss Webster Wilvy Salsabilla; Lely Sulfiani Saula; Mally Ghinan Sholih
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 13, No 1 (2023): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v13i1.2449

Abstract

Pendahuluan: Diare merupakan suatu keadaan abnormalitas dari feses dengan meningkatnya konsistensi dan frekuensi buang air besar. Secara empiris tanaman tradisional yang dapat digunakan sebagai terapi yaitu kulit jeruk lemon dan daun jambu biji. Tujuan:  Menguji aktivitas antidiare terhadap dosis tunggal ekstrak etanol kulit jeruk lemon (Citrus Limon (L.) Burm. F.) ,ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L) dan dosis kombinasi ekstrak pada mencit jantan galur swiss webster yang diberi induksi dengan  oleum ricini. Metode: Menggunakan metode induksi oleum ricini dengan parameter yang diamati yaitu awal terjadinya diare (onset), frekuensi diare, konsistensi feses dan bobot feses Hasil : Uji ANOVA dikatakan signifikan jika (P>0,05), dari pengujian menunjukkan nilai P (value) yaitu P=0,001 artinya terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakuan. Hasil menunjukkan dosis tunggal ekstrak kulit jeruk lemon dan daun jambu biji dengan dosis 140 mg/kgBB memiliki aktivitas antidiare. Pada dosis kombinasi ekstrak memiliki aktivitas antidiare dengan variasi dosis yaitu 25% - 75%, 50% - 50% dan 75% - 25%. Pada dosis variasi maka diperoleh dosis kombinasi yang paling efektif terdapat pada konsentrasi 50% - 50%. Kesimpulan: Pengujian menggunakan beberapa dosis ekstrak memiliki aktivitas antidiare. Kata kunci: antidiare, ekstrak, kulit jeruk lemon, daun jambu biji, oleum ricini
UJI DAYA HAMBAT AMOKSISILIN DAN KOTRIMOKSAZOL TERHADAP ISOLAT ESCHERICHIA COLI PADA SUMBER AIR BAKU SUNGAI CITARUM Nuraeni Putri; Ahsanal Kasasiah; Lely Sulfiani Saula
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 13 No 2 (2022)
Publisher : UNIVRSITAS MUHAMMADIYAH KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Citarum merupakan sungai terpanjang di wilayah Provinsi Jawa Barat. Aliran sungai ini di daerah Kabupaten Karawang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, salah satunya sebagai sumber air baku untuk layanan air bersih. Sungai Citarum telah dilaporkan mengalami pencemaran sehinggga mengindikasikan keberadaan bakteri patogen E. coli. Bakteri ini mampu menyebabkan infeksi pada manusia seperti infeksi saluran pencernaan (diare) dan infeksi saluran kemih (ISK). Penggunaan antibiotik menjadi salah satu solusi untuk mengobati infeksi akibat bakteri pada manusia, namun antibiotik seringkali mengalami resistensi. Hal ini berbahaya bagi kehidupan manusia karena dapat mengakibatkan terapi menjadi tidak efektif, meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Sensitivitas suatu antibiotik berpengaruh terhadap keberhasilan pengobatan, maka penelitian ini bertujuan untuk menguji daya hambat antibiotik amoksisilin dan kotrimoksazol.yang digunakan untuk mengobati infeksi akibat bakteri E. coli. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang meliputi uji pendugaan, uji penegasan, pewarnaan gram, dan uji daya hambat antibiotik terhadap bakteri dengan metode difusi cakram. Berdasarkan hasil penelitian, amoksisilin dan kotrimoksazol masih bersifat sensitif terhadap isolat E. coli. Uji daya hambat yang dilakukan pada amoksisilin menunjukkan diameter zona hambat ≥17 mm sedangkan pada kotrimoksazol menunjukkan diameter zona hambat ≥16 mm.
Aktivitas Antifeedant Minyak Atsiri Kemangi, Rimpang Lengkuas Dan Sirih Merah Terhadap Spodoptera litura Marsah Rahmawati Utami; Lely Sulfiani Saula
PharmaCine : Journal of Pharmacy, Medical and Health Science Vol 1 No 1 (2020): PharmaCine: Journal of Pharmacy, Medical and Health Science
Publisher : Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/pc.v1i1.4421

Abstract

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antifeedant dari beberapa tanaman minyak atsiri diantaranya adalah sirih merah, kemanggi, dan lengkuas. Metode penelitian dilakukan secara eksperimen di Laboratorium dengan tahapan prosedur penelitian sebagai berikut : determinasi bahan uji, isolasi minyak atsiri dengan destilasi uap, uji aktivitas antifeedant. Hasil determinasi tanaman menyatakan bahwa tanaman yang diuji yaitu kemanggi merupakan jenis species Ocimun x africanum Lour, lengkuas dengan jenis species Alpinia galangga (L) Wild, dan sirih merah dengan species Piper cf. Fragile Benth. Berdasarkan analisis data % hambat makan atau antifeedant minyak atsiri daun kemangi, rimpang lengkuas, daun sirih merah pada konsentrasi 1%(v/v) secara berturut-turut adalah 69,28%, 84,43%, 54,42%. Kata Kunci : Minyak atsiri, determinasi, isolasi, antifeedant
UJI DAYA HAMBAT AMOKSISILIN DAN KOTRIMOKSAZOL TERHADAP ISOLAT ESCHERICHIA COLI PADA SUMBER AIR BAKU SUNGAI CITARUM Nuraeni Putri; Ahsanal Kasasiah; Lely Sulfiani Saula
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 13 No 2 (2022): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v13i2.611

Abstract

Sungai Citarum merupakan sungai terpanjang di wilayah Provinsi Jawa Barat. Aliran sungai ini di daerah Kabupaten Karawang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, salah satunya sebagai sumber air baku untuk layanan air bersih. Sungai Citarum telah dilaporkan mengalami pencemaran sehinggga mengindikasikan keberadaan bakteri patogen E. coli. Bakteri ini mampu menyebabkan infeksi pada manusia seperti infeksi saluran pencernaan (diare) dan infeksi saluran kemih (ISK). Penggunaan antibiotik menjadi salah satu solusi untuk mengobati infeksi akibat bakteri pada manusia, namun antibiotik seringkali mengalami resistensi. Hal ini berbahaya bagi kehidupan manusia karena dapat mengakibatkan terapi menjadi tidak efektif, meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Sensitivitas suatu antibiotik berpengaruh terhadap keberhasilan pengobatan, maka penelitian ini bertujuan untuk menguji daya hambat antibiotik amoksisilin dan kotrimoksazol.yang digunakan untuk mengobati infeksi akibat bakteri E. coli. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang meliputi uji pendugaan, uji penegasan, pewarnaan gram, dan uji daya hambat antibiotik terhadap bakteri dengan metode difusi cakram. Berdasarkan hasil penelitian, amoksisilin dan kotrimoksazol masih bersifat sensitif terhadap isolat E. coli. Uji daya hambat yang dilakukan pada amoksisilin menunjukkan diameter zona hambat ≥17 mm sedangkan pada kotrimoksazol menunjukkan diameter zona hambat ≥16 mm.