Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tinjauan Etika terhadap Kloning Manusia Evi Suryanti
Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol 11 No 1 (2019): Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi Sciences - January 2019
Publisher : Universitas Nurul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.582 KB) | DOI: 10.30599/jti.v11i1.354

Abstract

Etika ialah cabang filsafat yang mengkaji prinsip-prinsip moral yang mengatur perilaku seseorang, sehingga dapat juga disebut sebagai filsafat moral. Disiplin etika lebih bersifat normatif dan preskriptif daripada deskriptif atau eksplanatori. Kaidah-kaidah etika perlu dipergunakan dalam menentukan objek penelitian dan aplikasi pengetahuan, agar terhindar dari kemunculan dampak negatif dari riset sains dan penerapan pengetahuan sains di masyarakat, seperti kerusakan lingkungan dan dehumanisasi. Sejauh ini kasus isu moral terkait sains yang menjadi wacana publik salah satunya adalah kloning manusia. Terdapat dua jenis kloning yang sasaran utamanya manusia, yaitu kloning reproduksi (reproductive cloning) dan kloning terapeutik (therapeutic cloning). Kloning reproduktif bertujuan untuk menghasilkan individu baru, sedangkan pada kloning terapeutik, embrio manusia diklon bukan untuk tujuan reproduksi melainkan untuk pembuatan sel-sel punca (stem cells) untuk mengobati berbagai penyakit manusia. Sel-sel punca adalah sel-sel yang relatif belum terspesialisasi dan dapat mereproduksi diri secara tak terbatas, dan dalam kondisi yang sesuai berdiferensiasi menjadi sel-sel terspesialisasi menjadi satu tipe sel atau lebih. Keberhasilan teknik-teknik kloning manusia menimbulkan isu-isu etis yang menyulut debat panas. Berdasarkan paham teleologi dapat dinyatakan bahwa kloning reproduktif manusia tidak etis ditinjau dari akibat yang dapat ditimbulkan dari teknologi tersebut, seperti mengacaukan silsilah keturunan, rentan terhadap pelanggaran hak hidup yang layak, dan resiko kecacatan.
Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Virtual Laboratory dalam Pembelajaran Biologi Molekuler Evi Suryanti; Any Fitriani; Sri Redjeki; Riandi Riandi
Journal of Natural Science and Integration Vol 2, No 2 (2019): JNSI
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.542 KB) | DOI: 10.24014/jnsi.v2i2.7884

Abstract

Virtual laboratory berkembang pesat penggunaannya dalam pembelajaran sains karena terbukti memberikan manfaat yang signifikan terhadap proses dan hasil belajar sains. Keterbatasan fasilitas laboratorium dalam pembelajaran Biologi Molekuler pada Program Studi Pendidikan Biologi di salah satu LPTK di Kota Pekanbaru telah mendorong pengembangan aplikasi PCR virtual dan penggunaannya dalam pembelajaran Biologi Molekuler berstrategi modified free inquiry pada topik Polymerase chain reaction (PCR). Tujuan penelitian ini untuk meninjau persepsi mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi PCR virtual serta mendeskripsikan dan membandingkan persepsi tersebut dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang relevan. Ada lima aspek persepsi yang disurvei yaitu inovasi, motivasi, efektivitas, manfaat, dan penyajian prosedur praktikum. Hasil analisis data menunjukkan bahwa persentase persepsi positif paling besar adalah pada aspek inovasi dan penyajian prosedur praktikum (98%), diikuti oleh aspek motivasi (96%), aspek manfaat (88%), dan aspek efektivitas (86%). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa   secara rerata sebagian besar mahasiswa (93%) mempunyai persepsi positif terhadap penggunaan  PCR virtual dalam pembelajaran Biologi Molekuler dan sebagian kecil (7%) yang memiliki persepsi negatif.