Armizi Armizi
STAI Auliaurrasyidin Tembilahan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelatihan Penyelenggaraan Jenazah di Kelurahan Sungai Salak Kecamatan Tempuling Kafrawi Kafrawi; Mulyadi Mulyadi; Erpendi Erpendi; Moh. Sain; Abd. Syahid; Armizi Armizi
ABDIMASY: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 1 No. 01 (2020): ABDIMASY: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : STAI Auliaurrasyidin Tembilahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap yang bernyawa akan menghadapi kematian, islam menganjurkan umatnya agar selalu mengingat akan mati, dalam islam sesungguhnya yang peril diperhatikan mempersiapkan diri tidak hanya yang akan meninggal dunia, tetapi juga orang-orang yang akan ditinggalkan. Berdasar pada pemikiran dan persoalan yang terjadi di tengah masyarakat Kelurahan Sungai salak Kecamatan Tempuling , maka pelaksana sebagai dosen matakuliah Fiqh yang juga memberi materi tentang bagaimana Pelatihan Tata Cara Penyelenggaraan Jenazah dikalangan mahasiswa di kampus, merasa perlu dan penting dan berinisiatif melaksanakan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat berupa kegiatan Pelatihan Penyelenggaraan Jenazah di Masyarakat, sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sekaligus tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pelaksana melaksanakan kegiatan Pelatihan Penyelenggaraan Jenazah. Sementara persiapan untuk pelatihan dibantu oleh Bapak dosen sebagai anggota pelaksana. Agar tercapai sasaran, peserta dapat langsung diterjunkan untuk mempraktekkan atau memperagakan langsung ke depan dihadapan keseluruhan peserta. Kegiatan Pelatihan penyelenggaraan jenazah Di Kelurahan Sungai salak Kecamatan Tempuling ini dilihat dalam pelaksanaan yang sudah dilakukan, mendapat sambutan dan antusias dari masyarakat untuk mengikutinya, dan juga dari berbagai pihak lainnya.
PENANAMAN SPIRITUAL QUOTIENT dan NILAI MORAL pada SISWA untuk PENGUATAN KURIKULUM PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH Armizi Armizi
Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 7, No 1 (2017): Madania
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.519 KB) | DOI: 10.24014/jiik.v7i1.4833

Abstract

Emotional Quotient (eq) bukan merupakan lawan kecerdasan intelektual yang biasa dikenal dengan iq, namun keduanya berinteraksi secara dinamis.seseorang dikatakan sebagai guru tidak cukup “tahu” sesuatu materi yang akan diajarkan,tetapi pertama kali ia harus merupakan seseorang yang memang memiliki “kepribadian guru”.dengan kata lain untuk menjadi pendidik atau uru,seseorang harus memiliki kepribadian. Moral merupakan suatu norma yang sifatnya kesadaran atau keinsyafan terhadap suatu kewajiban melakukan sesuatu atau suatu keharusan untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan tertentu yang dinilai masyarakat melanggar norma-norma moral. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Tulisan  ini bertujuan untuk bagaimana penanaman emotional quotient untuk menumbuhkan karakter pada anak, serta bagaimana penanaman nilai moral pada anak di sekolah untuk menumbuhkan karakter pada anak
KURIKULUM 2013 PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM: Tela'ah Pemikiran Filosofis Kurikulum 2013 Lalu Muhammad Nurul Wathoni; Armizi Armizi
Al-Aulia: Jurnal Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 4 No. 1 (2018): Januari - Juni 2018 Al-Aulia: Jurnal Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Unit Pelaksana Teknis Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (UPT-P4M) STAI Auliaurrasyidin Tembilahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.86 KB)

Abstract

The philosophical cornerstone of Curriculum 2013 states that there is no educational philosophy that can be used specifically for the development of the curriculum 2013. This curriculum becomes like a 'gado-gado' which must be processed in such a way as to be implemented, consequently there are multiple interpretations among stakeholders in the education unit As happened in some schools. Whereas with a clear philosophical foundation, the direction and objectives of the curriculum become clear. Moreover, many people do not really understand about the philosophical foundation in the curriculum. So, this is the background why researchers interested in researching the 2013 curriculum from the perspective of Islamic education philosophy. The findings in this articel are that 1) the development of the curriculum in 2013 is to improve the basis of change in the attitude, knowledge and skills of the students in order to create a good character education (akhlâkiyyah-insâniyyah), and minimize poverty, ignorance and backwardness of civilization of the nation. 2) The 2013 curriculum has the foundation of philosophy of al-hadhari philosophy, which is principled on civilization, culture and progress by looking at important moral values ​​(morals), knowledge and skills (competence). The philosophical thoughts of Islam that color the Curriculum 2013 are Al-Dîniy al-Muhâfizh, Al-Dîniy al-‘Aqlâniy, Al-dzarâi’iy dan Rekonstruksionisme. and reconstructionism. 3) the view of Islamic education philosophy towards the development of the Curriculum component of 2013 that is a. SKL is strongly influenced by Bloom's taxonomy (cognitive, affective and psychomotor) but must be developed with a spiritual-transcendental domain, ie faith; b. The thematic-itegrative content standard can be developed based on teo-anthropcentric theory; c. The scientific approach of the scientific appoach approach to the learning environment is developed from the tri-center of education to the educational center-chess, ie family, community, mosque and school; and D. Assessment that is bebasis process (authentic) should not be limited attitude assessment on two subjects only (PAI and PPKn). And 4) the implications of Curriculum 2013 on the development of Islamic education curriculum in Indonesia is an integrated, inter-active, interactive, active, collaborative, and multidiscipline transfomative learning of Islam; development of Islamic science; and holistic education on Islamic education.