Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

THE INFLUENCE OF GIVING THE METHOD OF EXTENSION TO KNOWLEDGE MOTHER OF TODDLER ABOUT STUNTING Kisman Kisman; Timbul Supodo; Sanihu Munir; La Banudi
Media Gizi Pangan Vol 27, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.06 KB) | DOI: 10.32382/mgp.v27i1.1361

Abstract

Stunting is a disease that during the last 10 years in Southeast Sulawesi showed a significant increase in prevalence. Various programs have been launched to reduce the incidence of this case and some regions have shown a decline. However, the decrease that occurred was very small, therefore it needed an appropriate method so that the stunting eradication program could be implemented properly. This study aims to determine the effect of providing counseling methods on the knowledge of mothers of children under five about stunting. Counseling methods used in this study are simulation, leafleat and individual or individual methods. This type of research is a quasi-experimental, which consists of four groups, namely groups given counseling with simulation methods, leafleats, individuals and groups that are not given treatment. The population in this study were all mothers of stunted children of 84 people. The sample size was 57 respondents, taken by proportional stratified random sampling. Data were analyzed descriptively and inferentially. The results showed that there was an effect of counseling by simulation and leafleat methods (p-value <0.05) on the mother's knowledge of stunting while the individual method had no significant effect on the mother's knowledge of stunting (p-value = 0.107> 0.05) . Therefore, the simulation and leafleat counseling methods are expected to be one of the counseling methods in implementing stunting eradication.
Implentasi Pluralisme dalam Islam dan Barat Kisman Kisman
AL-FURQAN Vol 4 No 2 (2016): Edisi September 2015-Februari 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Amin Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.254 KB)

Abstract

Implementasi pluralisme dalam perspektif Islam antara lain: (1) Pluralisme dapat diimplementasikan dalam ranah pendidikan yang disebut dengan pendidikan multikultural sebagai sebuah proses pengembangan seluruh potensi manusia yang menghargai pluralitas dan heterogenitasnya sebagai konsekwensi keragaman budaya, etnis, suku, dan agama. (2) Pluralisme dapat di implementasikan dalam ranah sosial, seperti pengkajian, penelitian dan pendampingan kepada masyarakat terhadap persoalan-persoalan hukum, kesejahteraan sosial, budaya, pendidikan moral, dan terwujudnya keadilan serta penegakkan HAM. Sehingga terwujud masyarakat madani yang rukun dalam keberagaman. Implementasi pluralisme dalam perspektif Barat: (1) Mengadakan dialog antar umat beragama yang diadakan oleh pihak Barat. (2) Bekerjasama untuk menghadapi persoalan kemanusiaan dan persoalan bangsa. (3) Semangat kebersamaan Barat dalam menjalin hubungan kekerabatan terhadap umat lain, itu ditandai dengan mengucapkan selamat pada hari-hari besar yang dirayakan oleh umat lain. (4) Membangun yayasan-yayasan Kristen yang turut berjuang untuk membumikan kesadaran pluralisme dalam berbangsa dan bernegara.
Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Perilaku Islami Siswa Di SMK Negeri 1 Manggelewa Kisman Kisman
AL-FURQAN Vol 9 No 1 (2020): Edisi Maret - September 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Amin Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konteks penelitian dalam penelitian ini ini adalah (1) Bagaimana peran Guru PAI sebagai pendidik dalam meningkatkan perilaku Islami siswa di SMK Negeri 1 Manggelewa? (2) Bagaimana peran Guru PAI sebagai model dan teladan dalam meningkatkan perilaku Islami siswa di SMK Negeri 1 Manggelewa? (3) Bagaimana peran Guru PAI sebagai evaluator dalam meningkatkan perilaku Islami siswa di SMK Negeri 1 Manggelewa? Adapun yang menjadi fokus penelitian dalam hal ini adalah (1) mengetahui peran Guru PAI sebagai pendidik dalam meningkatkan perilaku Islami siswa di SMK Negeri 1 Manggelewa, (2) mengetahui peran Guru PAI sebagai model dan teladan dalam meningkatkan perilaku Islami siswa di SMK Negeri 1 Manggelewa, (3) mengetahui peran Guru PAI sebagai evaluator dalam meningkatkan perilaku Islami siswa di SMK Negeri 1 Manggelewa.Skripsi ini disusun berdasarkan data lapangan yang menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan observasi partisipan, wawancara mendalam, dan study dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu berupa uraian dan gambaran data-data yang terkumpul secara menyeluruh tentang keadaan yang sebenarnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru pendidikan agama Islam berperan dalam peningkatan perilaku Islami siswa. Peran guru sebagai pendidik dalam meningkatkan perilaku Islami siswa di SMK Negeri 1 Manggelewa yaitu dengan selalu membimbing dan membina siswa untuk berperilaku Islami sehari-hari melalui pembiasaan budaya 5 S (salam, senyum, sapa, sopan, dan santun), selain itu fasilitas keagamaan seperti musholla dan perpustakaan Islam serta ekstra kurlikuler keagamaan seperti GQ, hadrah, dan kajian Islam digunakan guru PAI untuk memaksimalkan tujuan dari guru untuk membentuk perilaku Islami siswa.
Pembentukan Karakter melalui Pendidikan Agama Islam Kisman Kisman
AL-FURQAN Vol 9 No 2 (2021): Edisi September 2020 - Februari 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Amin Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper discusses the role of Islamic religious education in schools in character building for students. Islamic Religious Education (PAI) is one of the most important pillars of character education. Character education will grow well if it starts from the installation of a religious spirit in children, therefore Islamic education material in schools is one of the supports for character education. Through PAI learning, students are taught aqidah as the basis for their religion, taught al-Quran and al-hadith as their life guidelines, taught fiqh as legal signs in worship, teaching Islamic history is an example of life, and teaches morals as a guide for human behavior whether in the category good or bad. Therefore, the main purpose of PAI learning is the formation of personalities in students which are reflected in their behavior and thought patterns in everyday life. Besides that, the success of Islamic Education learning in schools is also determined by the application of appropriate learning methods
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) MELALUI METODE SNOWBALL THROWING DI KELAS XII. IPA.2 SMA NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PELAJARAN 2021/2022 Kisman Kisman
JURNAL PENDIDIKAN ROKANIA Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Pendidikan Rokania
Publisher : STKIP ROKANIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37728/jpr.v7i1.564

Abstract

This study aims to improve student learning outcomes through the snowball throwing method. The basis of this research is the unsatisfactory student learning outcomes, meaning that there are still many below the KKM (65) that have not reached the expected target. This classroom action research was conducted in two cycles, consisting of planning, implementation, observation and reflection. The subjects in this study were students of class xii.ipa.2 SMA Negeri 1 Rambah. Techniques in data collection using tests and observations. The research instrument uses observation sheets and learning outcomes test questions. The results showed that before the implementation of the Snowball throwing method in physical education learning there were still many students who were under the KKM (65). After doing research on learning outcomes in cycle 1 meeting 1 obtained 86.0 and learning completeness reached 74.6% or there were 21 students out of 30 students who had finished studying. In cycle 2 increased by 82.2 and from 30 students who have completed as many as 26 students and 4 students have not achieved complete learning. So classically the complete learning that has been achieved is 96% (including the complete category).