Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGARUH HEXAGON FRAUD TERHADAP KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI DI INDONESIA 2018 S.D. 2022) Nur Aulia; Suharman Suharman; Eko Febri Lusiono
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 1 (2025): Volume 8 No. 1 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i1.42009

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi kecurangan laporan keuangan dengan menggunakan analisis fraud hexagon. Fraud hexagon merupakan konsep yang menjelaskan faktor-faktor penyebab seseorang melakukan kecurangan, yaitu stimulus, capability, opportunity, rationalization, arrogance, dan collusion. Pada penelitian ini, faktor stimulus diproksikan dengan menggunakan financial target. Faktor capability diproksikan dengan menggunakan change in director. Faktor opportunity diproksikan dengan menggunakan ineffective monitoring. Faktor rationalization diproksikan dengan menggunakan change in auditor. Faktor arrogance diproksikan dengan menggunakan the number of CEO’s picture. Terakhir, faktor collusion diproksikan dengan menggunakan state-owned enterprises. Penelitian ini menggunakan F-Score Model untuk melihat potensi kecurangan laporan keuangan. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, dengan kriteria sampel merupakan perusahaan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2018-2022. Berdasarkan kriteria tersebut, diperolah sampel sebanyak 16 perusahaan selama lima tahun periode laporan keuangan. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif, teknik analisis yang digunakan yaitu analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis menggunakan uji T, uji F, serta uji koefisien determinasi (R2). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan faktor-faktor hexagon fraud theory tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Sedangkan pada variabel financial target terbukti berpengaruh positif signifikan dalam mendeteksi potensi kecurangan laporan keuangan. Sedangkan variabel capability yang diproksikan dengan change in director; variabel opportunity yang diproksikan dengan ineffective monitoring; variabel rationalization yang diproksikan dengan change in auditor; variabel arrogance yang diproksikan dengan the number of CEO’s picture; dan variabel collusion yang diproksikan dengan state-owned enterprises tidak berpengaruh dalam mendeteksi potensi kecurangan laporan keuangan