Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN PENINGKATAN LAJU ENDAP DARAH (LED) DENGAN JUMLAH LEUKOSIT PADA PASIEN APENDISITIS INFILTRAT DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2014 Yusmaidi Yusmaidi
Jurnal Medika Malahayati Vol 3, No 3 (2016): Volume 3 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.214 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v3i3.2028

Abstract

Apendisitis infiltrat merupakan komplikasi dari apendisitis akut, dengan tingkat kejadian apendisitis tinggi. Nyeriabdomen akut merupakan salah satu penyebab atau gejala dari appendisitis. Salah satu pemeriksaan laboratorium untukmenegakkan diagnosis appendisitis adalah pemeriksaan jumlah leukosit dan laju endap darah. Pada appendisitis infiltrat,laju endap darah akan meningkat dan jumlah leukosit tergantung dari keadaan tubuh pasien. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui hubungan peningkatan laju endap darah (LED) dengan jumlah leukosit pada pasien appendisitis infiltratdi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2010 sampai dengan 2014. Penelitian ini adalah penelitian analitikdengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Variabel bebas pada penelitian iniadalah laju endap darah, sedangkan variabel terikatnya adalah jumlah leukosit. Data yang digunakan diperoleh dari rekammedis dan diolah menggunakan uji chi-square, program SPSS for window ver 21.0 dengan tingkat kemaknaan p-valuekurang dari 0,05. Subyek penelitian ini berjumlah 52 pasien, terdiri dari 17 pasien laki-laki dan 35 pasien perempuan.Berdasarkan hasil uji chi-square, didapatkan hubungan yang bermakna antara peningkatan laju endap darah (LED) denganjumlah leukosit pada pasien appendisitis infiltrat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2010 sampaidengan tahun 2014 dengan p-value sebesar 0,034 dan OR 8,53.
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT ANSIETAS PADA PASIEN PRA OPERASI DI BANGSAL BEDAH RS PERTAMINA BINTANG AMIN TAHUN 2015 Yusmaidi Yusmaidi; Zuliadi Sitinjak; Yesi Nurmalasari
Jurnal Medika Malahayati Vol 3, No 3 (2016): Volume 3 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.085 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v3i3.2027

Abstract

Latar Belakang : kecemasan adalah ketegangan dan kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitandengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya, tindakan operasi atau pembedahan merupakan ancaman potensial maupunaktual pada integritas seseorang yang dapat membangkitkan reaksi stress fisiologis maupun psikologis. Beberapa faktoryang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kecemasan antara lain tingkat pendidikan, status ekonomi,umur, dan jenis kelamin,Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat ansietas pada pasien pra operasi di ruangoperasi di RS Pertamina Bintang Amin Bandar LampungMetode : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, Rancangan penelitian dalampenelitian ini analitik menggunakan pendekatan cross sectional, obyek penelitian hanya diobservasi sekali dan pengukurandilakukan terhadap status karakter atau variabel obyek pada saat pemeriksaan dengan cara pendekatan dan pengumpulandata sekaligus pada satu saat. Dengan jumlah sampel 100 yang memiliki kriteria inklusi dan menggunakan alat ukurkuisioner HARS yang akan dilakukan di RS Pertamina Bintang Amin Husada Bandar Lampung tahun 2015.Hasil Penelitian : Di dapat pengaruh usia terhadap hasil uji statistik kecemasan dengan responden berusia dewasaawal terbanyak pada kecemasan ringan sebanyak 59 orang ( 96,7 % ), Pengaruh jenis kelamin terhadap kecemasandengan berjenis kelamin laki laki terbanyak mengalami kecemasan ringan sebanyak 57 orang ( 93,4 % ),Pengaruh pendidikan terhadap kecemasan dengan berpendidikan menengah terbanyak mengalami kecemasanringan sebanyak 58 orang ( 87,9 % ), Pengaruh pekerjaan terhadap kecemasan dengan responden yang bekerjaterbanyak mengalami kecemasan ringan sebanyak 55 orang ( 82,1 % ) dan Pengaruh sosial ekonomi terhadapkecemasan dengan penghasilan ≥ Rp 1.000.000 terbanyak mengalami kecemasan ringan sebanyak 54 orang( 98,2 % ).Kesimpulan : Terdapat pengaruh usia ( P.Value : 0.000 dan OR : 0,012 ), jenis kelamin ( P.Value : 0,000 dan OR :32,063 ), pendidikan ( P.Value : 0,000 dan OR : 15,159 ), pekerjaan ( P.Value :0,000 dan OR : 6,220 ) dan sosial ekonomi( P.Value : 0,000 dan OR : 0,009 ) terhadap kecemasan pasien yang akan melakukan operasi di RS pertamina BintangAmin Bandar Lampung.
PERBANDINGAN ANTARA JUMLAH LEUKOSIT PADA KELOMPOK APPENDISITIS AKUT TIDAK PERFORASI DAN APPENDISITIS AKUT PERFORASI DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2014 Rakhmi Rafie; Yusmaidi Yusmaidi; Eta Fitri Yulandari
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2015): Volume 2 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.897 KB) | DOI: 10.33024/.v2i2.705

Abstract

Appendisitis akut merupakan nyeri akut abdomen yang seringterjadi saat ini. Pemeriksaan dan diagnosis yang terlambat dapat mengakibatkanresiko terjadinya appendisitis perforasi. Pemeriksaan leukosit darah merupakanpemeriksaan laboratorium yang cepat dan murah untuk mendiagnosis danmembedakan appendisitis akut dan appendisitis perforasi.Tujuan : Mengetahui adanya perbandingan antara jumlah leukosit pada kelompokappendisitis akut tidak perforasi dan appendisitis akut perforasi di Rumah SakitPertamina Bintang Amin Bandar Lampung.Metode: penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatancross sectional. Penelitian ini dilakukan di rumah sakit pertamina bintang amionBandar lampung periode Januari-Desember 2014.Data yang diperoleh melaluirekam medik pasien appendisitis.Hasil : 68 rekam medik pasien appendisitis terbagi menjadi 34 pasien kelompokappendisitis tidak perforasi dan 34 pasien, penderita appendisitis yang palingbanyak ditemukan adalah berjenis kelamin laki-laki sebanyak 37 orang (54,4%)dan perempuan 31 orang (46,6%), rerata jumlah leukosit penderita appendisitisakut tidak perforasi 12.711.76 sel/mm3 dan penderita appendisitis akut perforasi21.391.18 sel/mm3. Hasil uji T-tes independen diperoleh p-value =0,000 denganconfidence interval 95%.Kesimpulan :Bahwa terdapat perbandingan yang bermakna antara jumlahleukosit pada kelompok appendisitis akut tidak perforasi dan appendisitis akutperforasi di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung.