Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KORELASI ANTARA PARITAS IBU DENGAN INSIDENSI LASERASI PERINEUM PADA IBU BERSALIN DI KLINIK FAMILIA KARANGANYAR Anindhita Yudha Cahyaningtyas; Suwarnisih -
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 2, No 2 (2017): Maternal (Jurnal ilmiah)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.837 KB) | DOI: 10.54877/maternal.v2i2.565

Abstract

ABSTRACT Rupture of the perineum is lacerated of the perineum when the baby is born. This lacera- tion is traumatic because is not strong to tolerate when the baby through the passage. Perineum rupture experienced by 85% of women who give birth vaginally. The purpose of this study was to determine the correlation between maternal parity with the incidence of perineal lacerations in labour mother Familia Clinic, Karanganyar. This type of this research is analytic with co- hort study approach. The study was conducted at the Familia clinic Tasikmadu, Karanganyar. The population in this study were all women giving birth in 2015, the sampling technique that used is total sampling with 69 mother. Data analysis that used is Chi Square. The results of this research show the value of Chi-Square count is greater than the value of Chi-Square table, ie25.812 11.070 and p-value less than ά (0.000 0.05). From the above statement can be con- cluded that in this study the hypothesis was accepted at the 95% confidence level and ά 0.05, there is a significant correlation between the parity with the incidence of perineum rupture The conclusions of this research is there is a correlation between the parity with incidence of perineal lacerations in labour mothers. From the calculation obtained that primigravida more experienced rupture of perineum than multigravida. Keywords : parity, incidence of perineum laserations  ABSTRAK Ruptur perineum adalah robeknya perineum pada saat janin lahir. Robekan ini sifatnya traumatik karena perineum tidak kuat menahan regangan pada saat janin lewat. Ruptur perine- um dialami oleh 85% wanita yang melahirkan pervaginam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya korelasi antara paritas ibu dengan insidensi laserasi perineum pada ibu bersalin di Klinik Familia, Karanganyar. Jenis penelitian  yang digunakan adalah penelitian analitik dengan pendekatan study kohort. Penelitian dilakukan di klinik Familia Tasikmadu, Karanganyar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin pada tahun 2015, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling dengan responden sebanyak69 ibu. Analisis data menggunakan Chi Square Test. Hasil penelitian menunjukkan nilai Chi- Square hitung lebih besar dari nilai Chi-Square tabel, yaitu 25,812 11,070 dan p-value lebih kecil dari ά (0,000 0,05). Dari kedua pernyataan diatas bisa diambil kesimpulan bahwa pada penelitian ini hipotesis diterima pada tingkat kepercayaan 95% dan ά 0,05, terdapat korelasi yang signifikan antara paritas dengan insidensi ruptur perineum. Simpulan dari penelitian iniyaitu terdapat korelasi antara paritas dengan insidensi laserasi perineum pada ibu bersalin. Dari hasil perhitungan didapatkan hasil ibu primigravida lebih banyak mengalami insidensi ruptur perineum dibandingkan dengan ibu multigravida Kata Kunci: paritas, insidensi laserasi perineum
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK AKSEPTOR KB DALAM PEMILIHAN KONTRASEPSI DI DUSUN BULU, POLOKARTO, SUKOHARJO Suwarnisih -; Anindhita Yudha Cahyaningtyas
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 1, No 01 (2016): MATERNAL II
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.062 KB) | DOI: 10.54877/maternal.v1i01.597

Abstract

ABSTRACTOne of the four pillars of the “Safe Motherhood” is family planning services / family planning program as the first pillar, which ensures that each person / couple have information access and family planning services, in order to plan the right time to get pregnant, give birth spacing and number of children. It is hopefulled no unwanted pregnancies. The purpose of this study is to know characteristics identification KB acceptors in preferences of contraception at Bulu Village, Polokarto, Sukoharjo. This research method using descriptive observational method. The population in this study were mothers who use contraception in the Bulu Village, Polokarto, Sukoharjo. Sampling techniques in this research is using saturated sample and there are 39 sample. The results in this research is the type of contraception that most widely used by the acceptor is injection( 64%). The time period of using contraception is the most at 1-5 years (49%). Preferences of contraception based on characteristics of the level of education is the most are junior high school (73%). Preferences of contraception based on the characteristics of age is the most are aged over 35 years (54%) with injection contraceptives. Preferences of contraception based on the characteristics of the most widely parity is parity 1-2 with injection contraceptives (67%). Preferences of contraception based on job characteristics that most of the private sector (62%) with injection contraceptives. The conclusions from this research that the type of contraception that most widely used by the acceptor is injection (64%). Time period of contraception that used by acceptor is at most 1-5 years (49%). Keywords: Acceptor, Preferences of Contraception  ABSTRAKSalah satu dari empat pilar “Safe Motherhood” adalah pelayanan KB/Program keluarga berencana sebagai pilar pertama, yang memastikan bahwa setiap orang/pasangan mempunyai akses informasi dan pelayanan  KB, agar dapat merencanakan waktu yang tepat untuk hamil, jarak melahirkan dan jumlah anak, dengan demikian diharapkan tidak ada kehamilan yang tidak diinginkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui Identifikasi Karakteristik Akseptor KB dalam Pemilihan Kontrasepsi di Dusun Bulu, Polokarto, Sukoharjo. Metode penelitian  ini menggunakan metode Observasional Deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu – ibu yang menggunakan kontrasepsi di dusun Bulu, Polokarto, Sukoharjo. Tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan sampel jenuh dan jumlahnya ada 39 orang. Hasil penelitiannya yaitu Jenis kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh akseptor yaitu suntik (64 %). Lama penggunaan kontrasepsi yang paling banyak adalah 1 – 5 tahun 49 %. Pemilihan kontrasepsi berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan yang paling banyak adalah SMP dengan kontrasepsi suntik 73 %. Pemilihan kontrasepsi berdasarkan karakteristik umur yangpaling banyak adalah umur lebih dari 35 tahun dengan kontrasepsi suntik 54 %. Pemilihan kontrasepsi berdasarkan karakteristik paritas yang paling banyak adalah paritas 1 - 2 dengan kontrasepsi suntik 67 %. Pemilihan kontrasepsi berdasarkan karakteristik pekerjaan yang paling banyak adalah swasta dengan kontrasepsi suntik  (62 %). Simpulan dari penelitian ini yaitu jenis kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh akseptor yaitu suntik (64 %). Lama penggunaan kontrasepsi akseptor yang paling banyak adalah 1 – 5 tahun 49 %. Kata kunci      : Akseptor, pemilihan kontrasepsi
STUDI DESKRIPSI KELENGKAPAN DOKUMENTASI PARTOGRAF PADA IBU BERSALIN NORMAL DI PMB NGUDI SARAS JATEN KARANGANYAR TAHUN 2018 Suwarnisih -; Siskana Dewi Rosita
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 3, No 2 (2019): MATERNAL (JURNAL ILMIAH)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.568 KB) | DOI: 10.54877/maternal.v3i2.791

Abstract

ABSTRACTPartograph helps midwife recognize whether the mother is still in normal condition or there arecomplications. Midwives could make clinical decisions quickly and accurately based on partograph, in orderto avoid delaying in maternity management. The purpose of this study was to determine the completeness ofpartograph documentation in vaginal delivery mother at Maternity Clinic Ngudi Saras Jaten Karanganyarin 2018. This research used descriptive observational method. The experiment was conducted at PMB NgudiSaras, Jaten, Karanganyar in February until July 2019. Total sampling was applied in the investigation to6 midwives who work at Maternity Clinic Ngudi Saras Jaten Karanganyar. The instrument used was usingchecklist paper of the completeness partograph. The results of partograph completeness documentation onthe stage I by the majority of midwives were complete, namely 72%. Some that are not filled are when themembranes rupture, rupture of membranes and infiltration of fetal head sutures/ molasses. The partographdocumentation stage II, stage III and stage IV were all fully documented at 100%. The conclusion of thisresearch is that the incomplete partograph documentation on the first stage, while the documentation on thestage II, stage III and stage IV are complete.Keywords: completeness, partograph documentationABSTRAKPartograf membantu bidan mengenali apakah ibu masih dalam kondisi normal atau mulai ada penyulit.Dengan selalu menggunakan partograf, bidan dapat mengambil keputusan klinik dengan cepat dan tepatsehingga dapat terhindar dari keterlambatan dalam pengelolaan ibu bersalin. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui Kelengkapan Dokumentasi Partograf Pada Ibu Bersalin Normal Di PMB Ngudi Saras JatenKaranganyar Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif. Lokasi penelitian diPMB Ngudi Saras, Jaten, Karanganyar pada bulan Februari –Juli 2019. Sampel dalam penelitian ini adalahsemua bidan yang bekerja di PMB Ngudi Saras Jaten Karanganyar. Teknik pengambilan sampel menggunakantotal sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar ceklist kelengkapan pengisianpartograf. Hasil penelitian dokumentasi kelengkapan partograf pada kala I oleh bidan mayoritas lengkapyaitu 72%. beberapa yang tidak di isi adalah waktu ketuban pecah, ketuban pecah dan penyusupan sutura/molase kepala janin. Dokumentasi partograf pada kala II, Kala III dan Kala IV semua terdokumentasi secaralengkap yaitu 100 %. Simpulan dari penelitian ini adalah yang tidak lengkap dokumentasi partograf pada kalaI, sedangkan dokumentasi pada Kala II, Kala III dan Kala IV lengkap.Kata Kunci: kelengkapan, dokumentasi partograf
HUBUNGAN USIA MENARCHE DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI SMP N 17 SURAKARTA Suwarnisih -; Kurnia Agustin; Anindhita Yudha Cahyaningtyas
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 2, No 1 (2017): Maternal (Jurnal ilmiah)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.686 KB) | DOI: 10.54877/maternal.v2i1.576

Abstract

ABSTRACT                Menarche is the first menstruation. Dysmenorrhea is pain during menstruation, usually with cramps and centered on the lower abdomen. Dysmenorrhea is reported as gynecological disorders are most commonly found in women of childbearing age, especially adolescents. In Indonesia the incidence of dysmenorrhea reached 65%, so it is necessary to look at the factors related to the incidence of dysmenorrhoea. This study aims to determine the relationship with the incidence of dysmenorrhoea age of menarche in adolescent girls at SMP N 17 Surakarta. This type of research is observational analytic with cross sectional approach. The population in this study were all students of class 9th in SMP N 17 Surakarta, the sampling technique used is random sampling by respondents as many as 94 students. Data analysis using Chi Square Test. The results showed age of menarche in adolescent girls at SMP N 17 Surakarta on the ideal age ( 12 years) as many as 49 people (52%) and reverse-old fast (≤ 12 years) were 45 people (48%). Dysmenorrhoea in adolescent girls in SMP N 17 Surakarta showed 87 people experience dysmenorrhea (92.6%). Symptoms of dysmenorrhea often perceived is easily offended many as 74 people (79%). The conclusion of the research results obtained There is no correlation with the incidence of dysmenorrhoea age of menarche in adolescent girls at SMP N 17 Surakarta results p p table (0.288 0.05).Kata Kunci: adolescent, menarche, dismenoreaABSTRAKMenarche adalah haid yang pertama kali datang. Dismenore adalah nyeri saat haid, biasanya dengan rasa kram dan terpusat di abdomen bawah. Dismenorea dilaporkan sebagai kelainan ginekologi yang paling sering ditemukan pada wanita usia produktif terutama remaja. Di Indonesia angka kejadian dismenore mencapai 65%, sehingga perlu untuk melihat faktor - faktor yang berhubungan dengan kejadian dismenorea. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia menarche dengan kejadian dismenorea pada remaja putri di SMP N 17 Surakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah observational analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di SMP N 17 Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas IX di SMP N 17 Surakarta, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Random Sampling dengan responden sebanyak 94 siswi. Analisis data menggunakan Chi Square Test. Hasil penelitian menunjukkan Usia menarche pada remaja putri di SMP N 17 Surakarta pada umur ideal (12 tahun) sebanyak 49 orang (52%) dan sebaliknya yang berumur cepat (≤ 12 tahun) sebanyak 45 orang (48%). Kejadian dismenorea pada remaja putri di SMP N 17 Surakarta menunjukkan 87 orang mengalami dismenorea (92,6%). Gejala dismenorea yang sering dirasakan adalah mudah tersinggung sebanyak 74 orang (79%). Simpulan yang didapat dari hasil penelitian diperoleh Tidak ada hubungan usia menarche dengan kejadian dismenorea pada remaja putri di SMP N 17 Surakarta p hasil p tabel (0,288 0,05). Kata Kunci: remaja, menarche, dismenore
IDENTIFIKASI KEJADIAN BAYI DENGAN BBLR DI PUSKESMAS TASIKMADU KARANGANYAR TAHUN 2016 Suwarnisih -; Anindhita Yudha Cahyaningtyas
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 2, No 3 (2018): Jurnal Ilmiah Maternal
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54877/maternal.v2i3.630

Abstract

 Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) akan meningkatkan angka kesakitan dan angka kematian bayi. Berat badan lahir sangat menentukan prognosa dan komplikasi yang terjadi. Hal ini akan bertambah buruk jika berat badan tidak bertambah untuk waktu yang lama (Maryunani, 2013). Indikator kesehatan suatu bangsa masih di lihat dari tinggi atau rendahnya angka kematian bayi dan anak, terjadinya kematian bayi dan anak berkaitan dengan masalah kesehatan bayi dan anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian bayi dengan BBLR di puskesmas Tasikmadu, Karanganyar tahun 2016.Metode yang digunakan adalah penelitian observasional deskriptif yaitu dilakukan peneliti pada saat memasuki situasi sosial tertentu sebagai objek penelitian. Penelitian dilakukan di Puskesmas Tasikmadu, Karanganyar. Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi BBLR yang lahir pada tahun 2016 di wilayah kerja puskesmas Tasikmadu, Karanganyar, Tehnik sampling yang di gunakan dalam penelitian ini adalah “Sampel Jenuh/total sampling” dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel. Hasil penelitian menunjukkan jumlah kejadian bayi dengan BBLR di Puskesmas Tasikmadu, Karanganyar tahun 2016 yaitu ada 42 orang. Hasil analisis kejadian BBLR yang paling banyak ada di desa Kaling sebanyak 10 orang (23,8 %), sedangkan yang paling sedikit di desa Karangmojo yaitu 2 orang (4,8 %).Simpulan yang didapat dari hasil penelitian diperoleh jumlah kejadian bayi dengan BBLR di puskesmas Tasikmadu, Karanganyar tahun 2016 sebanyak 42 bayi.    Kata Kunci : Bayi,  Berat Badan Lahir Rendah  Low birth weight (LBW) will increase the rate of morbidity and infant mortality rate. Birth weight determines the prognosis and complications that occur. This will get worse if the weight does not increase for a long time. The health indicators of a nation are still seen from the high or low infant and infant mortality rates, infant and child mortality related to infant and child health problems. The aim of this research is to abtain the incidents of infants with LBW at Tasikmadu Public Health Center Karanganyar in 2016.The method that used in this research was observational descriptive that is done by researchers when entering certain social situations as the object of research. The research was conducted at Puskesmas Tasikmadu, Karanganyar. Population in this research was all infants with LBW that was born in 2016 at work area of Tasikmadu Public Health Center Karanganyar. Sampling techniques that used in this research were: Saturated Samples or Total Sampling "where all members of the population sampled.The results of this research indicate the number of infant with LBW incidents at Tasikmadu Public Health Center Karanganyar in 2016 are 42 infants. The most incidents of LBW in Kaling village that was 10 infants (23,8%), whereas the least of LBW in Karangayar village was 2 infants (4,8%).The conclusion of this research shows that the incidents of infants with LBW in Tasikmadu Public Health Center Karanganyar in 2016, that was 42 infants.   Keywords : infants, low birth weight (LBW)
EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL TENTANG MENARCHE PADA SISWI KELAS IV, V DAN VI DI SDN 03 JATEN KARANGANYAR Suwarnisih -; Reni Puspita Sari
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 3, No 1 (2019): MATERNAL (Jurnal Ilmiah)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54877/maternal.v3i1.733

Abstract

ABSTRACTAdolescence is a transition period of development from childhood to adulthood, aged between 10-24 years. The changes that occur in adolescence, especially young women, one of which is the presence of menarche. Young women need to know about menarche to be better prepared for the first menstrual period. Adolescent Reproductive Health Education is very important to provide knowledge adolescents, it can be counseling, guidance, prevention, handling problems related to adolescent reproductive health education. Audiovisual media contribute greatly to changes people's behavior, especially in the aspects of information and persuasion. The purpose of this study was to determine the effectiveness of health education with audiovisual media about menarche in female students class IV, V, and VI in SDN 03 JatenKaranganyarThis study used cross sectional approach and quasy experiment design with the design of one group pre-test post-test. This design has no comparison group. The measurement process was carried out twice, namely pre-test measurement, and followed by intervention, then post-test was performed. Population in this study were all female students of grades IV, V, and VI SD N 03 JatenKaranganyar, the sampling technique used was accidental sampling with as many as 100 female students. Data analysis using t-dependent test.The results showed that the p-value was 0,000 α (0,005), meaning that there was a significant difference in mean knowledge about menarche before and after intervention. Keywords: HealthEducation, Audiovisual Media, Menarche ABSTRAKUsiaremajamerupakanperiodetransisiperkembangandari masa anakke masa dewasa, usiaantara 10 – 24 tahun. Perubahan yang terjadi pada masa remajakhususnyaremajaputri salah satunyaadalahadanya menarche. Remajaputriperluuntukmengetahuitentang menarche agar lebihsiap pada saatmengalamimenstruasi yang pertama kali tersebut. Pendidikan kesehatanReproduksiRemaja (KRR) sangatpentinguntukmemberikanbekalpengetahuankepadaremaja, dapatdiwujudkandalampenyuluhan, bimbingan dan konseling, pencegahan, penangananmasalah yang berkaitandengan KRR. Media audiovisual memberikankontribusi yang sangatbesardalamperubahanperilakumasyarakat, terutamadalamaspekinformasi dan persuasi. Tujuanpenelitianiniadalahuntukmengetahuiefektivitaspendidikankesehatandengan media audiovisual tentang menarche pada siswikelas IV, V, dan VI di SDN 03 JatenKaranganyarPenelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dandesainquasyeksperimentdenganrancangan one group pre-test post-test. Rancanganinitidakadakelompokpembanding. Proses pengukurandilakukandua kali yaitupengukuran pre-test, dan diikutiintervensi, kemudiandilakukan post-test.Populasidalampenelitianiniadalah seluruh siswikelas IV, V, dan VI SD N 03 JatenKaranganyar, teknikpengambilansampel yang digunakanadalahAccidental samplingdenganrespondensebanyak 100 siswi. Analisis data menggunakan t-dependent Test. Hasil penelitianmenunjukanmenunjukkannilaip-value sebesar 0,000 α (0,005), artinyaadaperbedaan yang signifikanmean pengetahuantentang menarche sebelum dan sesudahdiberikanintervensi. Kata Kunci :Pendidikan Kesehatan,Media Audiovisual,Menarche