Penggunaan obat skabies (skabisida) umumnya terbuat dari senyawa kimia sintetik. Efek pemberian dari senyawa sintetik kimia adalah resistensinya tungau terhadap obat. Daun kemangi dapat menjadi alternatif skabisida karena memiliki kandungan minyak atsiri berbahan aktif eugenol, sineol dan flavanoid. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-November 2019. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui potensi ekstrak daun kemangi sebagai skabisida dan untuk mengetahui sediaan ekstrak daun kemangi yang lebih efektif antara salep dan spray. Penelitian ini berjenis eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat kelompok perlakuan (kontrol+, kontrol-, salep ekstrak daun kemangi, spray ekstrak daun kemangi) dan enam ulangan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan One Way (ANOVA) dan didapatkan hasil terdapat perbedaan lebar keropeng sangat bermakna pada antar perlakuan (p=0.000). Hasil penelitian dilanjutkan menggunakan Fisher LSD (Least Significant Different) pada taraf nyata 5%, didapatkan lebar keropeng terkecil pada sediaan salep ekstrak daun kemangi. Kesiimpulan dari penelitian ini yaitu ekstrak daun kemangi dapat digunakan sebagai skabisida dan sediaan bentuk salep lebih efektif dibandingkan bentuk spray.