Penetapan hasil didalam laboratorium berdasarkan kondisi pre analitik, analitik, post analitik yang baik salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan hematologi di laboratorium adalah penggunaan antikoagulan dalam pengambilan darah. Tabung vacutainer berisi antikoagulan K2EDTA banyak digunakan sebagai penampung darah karena mempunyai ketepatan kadar antikoagulan yang baik. Volume darah yang tidak sesuai dalam tabung vacutainer sangat berpengaruh pada ketepatan hasil laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan indeks eritrosit pada volume sampel darah 3 mL, 2 mL, dan 1 mL dengan antikoagulan K2EDTA. Penelitian ini menggunakan data primer dengan pemeriksaan hematologi di UTD RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Jenis Penelitian ini adalah Kuantitatif menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross sectional melalui pemeriksaan hematologi menggunakan alat Hematology Alayzer Mindray BC-3600 dengan jumLah sampel 40 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Hasil pemeriksaan indeks eritrosit menunjukkan rerata nilai MCV, MCH, dan MCHC pada tabung dengan 3 mL darah (86,4 fl; 28,9 pg; 33,6%) tabung dengan 2 mL darah (86,5 fl; 28,7 pg; 33,5%) tabung dengan 1 mL darah (86,3 fl; 28,9 pg; 33,5%). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara pemeriksaan indeks eritrosit dengan volume sampel darah 1 mL, 2 mL, dan 3 mL pada tabung vacutainer K2EDTA.