Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Diabetes Melitus Terhadap Derajat Berat Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Di Klinik Harum Melati Pringsewu Provinsi Lampung Soemarwoto, Retno Ariza; Putri, Maharani; Esfandiari, Firhat; Triwahyuni, Tusy; Setiawan, Gigih
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 3, No 1 (2019): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v3i1.2293

Abstract

Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) merupakan penyakit kronik progresif yang ditandai dengan keterbatasan aliran udara di dalam saluran napas yang tidak sepenuhnya reversibel. Diabetes Melitus (DM) dapat menjadi faktor resiko yang mempengaruhi struktur dan fungsi paru. DM dikaitkan dengan peningkatan resiko infeksi paru, eksaserbasi penyakit dan memburuknya PPOK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan diabetes melitus terhadap derajat berat PPOK di Klinik Harum Melati Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung. Metode penelitian dilakukan secara analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Klinik Harum Melati Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung pada bulan Maret 2016. Sampel pada penelitian ini diambil secara total sampling dari data rekam medik berdasarkan kriteria inklusi. Data dikumpulkan dan dilakukan uji analisis menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian didapatkan karakteristik responden kelompok terbanyak berdasarkan usia adalah 60 – 74 tahun (54,4 %) dan jenis kelamin laki – laki sebesar 85,4 %. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 70 responden yang tidak menderita penyakit DM, yang mederita PPOK derajat ringan yaitu 26 responden (25,2 %) dan dari 33 responden yang menderita penyakit DM, sebanyak 12 responden (11,7 %) menderita PPOK derajat berat. Hasil analisis bivariat menunjukan ada hubungan signifikan antara DM dengan derajat PPOK di klinik Harum Melati Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung ( p = 0,008). DM meningkatkan resiko komorbid dan peningkatan derajat berat PPOK. Diabetes melitus dengan kadar gula tidak terkontrol atau keadaan hiperglikemia dapat menyebabkan peningkatan derajat berat PPOK.Kata Kunci: Diabetes melitus, PPOK.
PERBANDINGAN KELAINAN HEMATOLOGI ANTARA PASIEN INFEKSI DENGUE PRIMER DAN SEKUNDER DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG: Comparison of Hematological Abnormalities Between Primary and Secondary Dengue Infection Patient at Regional General Hospital Dr. H. Abdul Moeloek, Lampung Hidayat; Triwahyuni, Tusy; Zulfian, Zulfian; Iskandar, Fryiska Fauziah
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN TERPADU Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Terpadu
Publisher : Poltekes Kemenkes Tanjungpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.151 KB) | DOI: 10.53579/jitkt.v1i1.9

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever is an endemic disease caused by the dengue virus. Dengue infection can be classified into primary and secondary dengue infection. The routine blood test is usually do for screening in dengue fever patient by checking hemoglobin, hematocrit, platelet count, leukosit, MCV, MCH, MCHC. This Study aimed to determine the comparison of hematological abnormalities in patients with primary and secondary dengue infection. The research was analytic observational method with cross-sectional research design. The number of samples in this study were 39 patients. Data were analyzed by independent T test and Mann Whitney test. The results showed that there were 5 patients infected with primary dengue (12.8%) and 34 people (87.2%) who were infected with secondary dengue. In primary dengue infection, the mean hemoglobin level was 14.9gr/dL, the mean number of leukocytes was 4.560/µL, the mean hematocrit was 44.80%, the median platelet count was 25,000 / µL, the mean MCV was 85 fL, the median MCH was 29 pg, the median MCHC is 33 gr/dL. In secondary dengue infection, the mean hemoglobin level was 14.0 gr/dL, the mean number of leukocytes was 4.700/µL. The mean hematocrit was 41.88%, the median platelet count was 38.500 / µL, the mean MCV was 85.18 fL, the median MCH was 28 pg, the median MCHC was 33 gr/dL. The results of statistical tests showed that there was no difference in hematological abnormalities between patients with primary dengue infection and secondary dengue infection. Haematological studies such as hematocrit, additional sample size and cohort study methods are required in further research.
PENGARUH PEMBERIAN SENYAWA SAPONIN DALAM EKSTRAK MENTIMUN (Cucumissativus) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN MENCIT (Mus musculus L) Tusy Triwahyuni; Hetti Rusmini; Romi Yuansah
Jurnal Analis Farmasi Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.837 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v4i1.1308

Abstract

THE EFFECT OF GIVING SAPONIN COMPOUNDS IN CUCUMBER EXTRACTS (Cucumis sativus) ON WEIGHT REDUCTIONBODY OF MENCIT (Mus musculus L) Saponin is a compound which has hidrofobic substance (soluble in fat) and part of sugar chain which has hydrophilic substance (soluble in water). One of plants containing saponins is cucumber. Samponins contained in cucumber work by binding to bile acids and cholesterol, thereby functioning as an anti- obesity and anti adipogenik.This research used True Eksperimental research with pre and post test control group design consisting of control group, treatment groups (-), P1, P2 and P3. Each treatment group was given by saponin compound in cucumbar extract with different dose variant. Subject this research using 25 mice. The data used primary data. This research usedanova-tukey. Body weight of mice in control group with an mean of 29,8 ± 1,304 in treatment group (-) with an mean of 42,00 ± 0,707, in treatment at a dose of 0,2 mg with an mean of 33,60 ± 1,817, in treatment at a dose of 0,4 mg with an mean of 36,00 ± 1,121 and in treatment at a dose of 0,6 mg with an mean 36,00 ±2,121.The results of this study proved that saponin is cucumber extract able to lose weightof mice who are obese and the most significant dose of weight loss in mice is a dose of 0,2 mg and 0,6 mg.Keywords :Weight, Saponins,Cucumber Extract, Mice Saponin adalah senyawa yang bersifat hidrofobik (larut dalam lemak) dan bagian rantai gula yang bersifat hidrofilik (larut dalam air).Salah satu tanaman yang memiliki kandungan senyawa saponin adalah buah mentimun. Senyawa saponin yang terkandung dalam buah mentimun berkerja dengan cara berikatan dengan asam empedu dan kolesterol, sehingga berfungsi sebagai anti obesitas dan anti adipogenik.Penelitian ini merupakan penelitian True Eksperimental dengan desain penelitian Pre and post test control groups yang terdiri dari kelompok kontrol, kelompok perlakuan (-), P1, P2 dan P3. Setiap kelompok perlakuan diberikan senyawa saponin dalam ekstrak mentimun dengan varian dosis yang berbeda-beda.Subjek penelitian ini mengunakan 25 ekor mencit (Mus musculus L).Data yang digunakan adalah data primer.Uji statistik menggunakan uji ANOVA- Tukey.Berat badan mencit pada kelompok kontrol dengan rerata sebesar 29,80 ± 1,304, pada kelompok perlakuan (-) dengan rerata sebesar 42,00 ± 0,707, pada perlakuan dengan dosis 0,2 mg dengan rerata sebesar 33,60± 1,817, pada perlakuan dengan dosis 0,4 dengan rerata sebesar 36,00 ± 1,121 dan pada perlakuan dengan dosis 0,6 mg dengan rerata 36,00 ± 2,121. Hasil penelitian ini terbukti bahwa senyawa saponin dalam ekstrak mentimun mampu menurunkan berat badan pada mencit yang mengalami obesitas dan dosis yang paling signifikan terhadap penurunan berat badan pada mencit adalah dosis 0,2 mg dan 0,6 mg.Kata Kunci: Berat badan, senyawa saponin , ekstrak mentimun, mencit
PERBANDINGAN KASUS MALARIA BERDASARKAN MUSIM DI DAERAH ENDEMIS WILAYAH KERJA PUSKESMAS HANURA KABUPATEN PESAWARAN Devita Febriani Putri; Tusy Triwahyuni; Ismalia Husna; Zihan Aulia Nugraha
Vektora : Jurnal Vektor dan Reservoir Penyakit Vol 12 No 2 (2020): Vektora : Jurnal Vektor dan Reservoir Penyakit
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/vk.v12i2.2824

Abstract

Pesawaran District, Lampung Province, is a high malaria-endemic area. Environmental factors, such as rainfall in the rainy season and dry season have an effect on malaria cases. The increase in malaria cases and the causes of infection are thought to be related to the changing seasons. The purpose of the study was to determine the comparison of malaria cases based on the seasons in the endemic areas of the Hanura Health Center Pesawaran District. This research is descriptive, with total sampling taken in the form of secondary data per malaria case and Plasmodium species in Hanura Health Center in 2016-2017. Determination of the rainy season and the dry season is based on the average rainfall data obtained at BMKG Lampung Pesawaran Climatology Station in 2018. Univariate analysis was carried out to determine the frequency distribution of malaria cases and Plasmodium species based on the season, and Independent T-test to compare malaria cases in the rainy and dry season. In total there were 4266 malaria cases consisting of malaria cases in the rainy season as many as 2486 cases with falciparum malaria as many as 1414 cases and malaria cases during the dry season as many as 1780 cases with falciparum malaria as many as 899 cases. The results showed significant differences in malaria cases during the rainy season and dry season with a P-value of 0.046. High rainfall (> 50mm) during the rainy season allows an increase in the volume of water from upstream to sea resulting in rivers, ponds, and sewers becoming habitats potential for the breeding of Anopheles spp. Abstrak Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung merupakan daerah endemis tinggi malaria yang mengalami perubahan musim setiap tahunnya. Faktor lingkungan seperti curah hujan pada musim hujan dan musim kemarau berpengaruh pada kasus malaria. Peningkatan kasus malaria dan penyebab infeksinya diduga terkait dengan perubahan musim yang terjadi.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan kasus malaria berdasarkan musim di daerah endemis wilayah kerja Puskesmas Hanura Kabupaten Pesawaran. Jenis penelitian adalah deskriptif, dengan pengambilan sampel secara total sampling berupa data sekunder per bulan kasus malaria dan spesies Plasmodium di Puskesmas Hanura pada tahun 2016-2017. Penentuan musim hujan dan musim kemarau berdasarkan data rata- rata curah hujan yang didapatkan di BMKG Stasiun Klimatologi Pesawaran Lampung tahun 2018. Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi kasus malaria dan spesies Plasmodium berdasarkan musim, dan uji T-test Independent untuk membandingkan kasus malaria pada musim hujan dan kemarau. Total sampel terdapat 4266 kasus malaria yang terdiri dari kasus malaria pada musim hujan sebanyak 2486 kasus dengan malaria falsiparum sebanyak 1414 kasus dan kasus malaria pada musim kemarau sebanyak 1780 kasus dengan malaria falsiparum sebanyak 899 kasus. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang bermakna pada kasus malaria pada musim hujan dan musim kemarau dengan nilai P=0,046. Curah hujan yang tinggi (>50mm) pada musim hujan memungkinkan adanya peningkatan volume air dari hulu ke laut yang mengakibatkan sungai, kolam, tambak dan selokan menjadi habitat potensial berkembangbiaknya vektor malaria nyamuk Anopeles spp.
HUBUNGAN ANTARA TEKANAN DARAH SISTOLIK DENGAN KADAR HBA1C PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI KLINIK ARAFAH LAMPUNG TENGAH Resti Arania; Firhat Esfandiari; Tusy Triwahyuni; Alif Rizky Hafizhdillah
Jurnal Medika Malahayati Vol 5, No 2 (2021): Volume 5 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.853 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v5i2.4151

Abstract

Diabetes Melitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin yang progresif dan dilatarbelakangi oleh resistensi insulin. Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengarahkan standar Kadar HbA1c yang baik pada kehidupan penderita Diabetes Melitus tipe 2 yang memiliki Riwayat Hipertensi di Klinik Arafah Lampung Tengah tahun 2020. Desain penelitian ini menggunakan cross-sectional yaitu pengambilan data sewaktu penelitian. Teknik pengambilan sampel berupa total sampling. Responden dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 di Klinik Arafah, Lampung tengah tahun 2020. Instrumen penelitian ini berupa rekam medik lengkap pasien diabetes melitus tipe 2. Berdasarkan hasil uji statistic chi-square didapatkan tidak terdapat hubungan dengan hasil p=0,898 (p>0,05). Pada penelitian ini didapatkan distribusi frekuensi jenis kelamin pasien diabetes melitus tipe 2 laki laki sebanyak 16 orang (34,8%), Perempuan sebanyak 30 orang (65,2%). Distribusi frekuensi usia pada pasien diabetes melitus tipe 2 didapatkan 24-45 tahun sebanyak 7 orang (15,2%), 46-65 tahun sebanyak 3 orang (69,6%), >65 tahun sebanyak 7 orang dengan (15,2%). Distribusi tekanan darah sistolik pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan nilai normal ≤140 mmhg sebanyak 34 orang (73,9%), dengan Tinggi >140 mmHg sebanyak 12 orang (26,1%). Distribusi frekuensi kadar HbA1c dengan normal <9% sebanyak 21 orang (45,7%), dengan kadar tinggi ≥9% sebanyak 25 orang (54,3%). Hasil uji statistik chi-square didapatkan tidak adanya hubungan dengan hasil p=0,747 (p>0,05).
PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI ANTARA SEROTIPE DENGUE PADA PASIEN YANG TERINFEKSI DENGUE DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG Hidayat Hidayat; Tusy Triwahyuni; Tony Prasetia; Rizka Rahmawati
Jurnal Medika Malahayati Vol 5, No 3 (2021): Volume 5 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.688 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v5i3.4198

Abstract

Infeksi dengue merupakan salah satu masalah kesehatan yang terjadi di Indonesia. Terdapat 4 serotipe dengue, yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4. Empat serotipe tersebut mirip secara antigenetik. Penelitian yang telah ada menunjukkan hasil yang berbeda-beda terhadap faktor penjangkitan infeksi dengue, salah satunya karena faktor populasi serotipe tiap daerah yang bermacam-macam, oleh karenanya perlu dilakukan penelitian di Bandar Lampung untuk melihat keragaman serotipe virus Dengue dan perbandingannya terhadap profil hematologi pasien yang terinfeksi Dengue. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbandingan profil hematologi antara serotipe virus dengue pada pasien yang terinfeksi dengue. Jenis penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah pasien terdiagnosis infeksi dengue di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung yang berjumlah 37 orang. Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini pada pemeriksaan profil hematologi dilakukan dengan menggunakan alat hematology analyzer dan serotipe dengue dilakukan dengan RT-PCR di laboratorium. Berdasarkan dari hasil penelitian didapatkan dominasi jumlah leukosit diantara 4000-15000 (sel/µl), nilai hematokrit diaantara 37-52% dan kadar hemoglobin diantara 11,5-18 g/dL. Hasil uji Independent T-test terhadap nilai hematokrit dan kadar hemoglobin pada masing-masing serotipe dengue menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dengan nilai p>0,05. Hasil uji Mann Whitney yang membandingkan masing-masing serotipe terhadap jumlah leukosit juga menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dengan nilai p>0,05. Tidak ada perbandingan yang signifikan pada masing masing serotipe virus dengue terhadap jumlah leukosit, nilai hematokrit maupun kadar hemoglobin.
HUBUNGAN KADAR HBA1C DENGAN KADAR ALBUMIN PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT BINTANG AMIN HUSADA BANDAR LAMPUNG Ferdinand Anem Pigome; Zulfian Zulfian; Tusy Triwahyuni; Devita Febriani Putri
Jurnal Medika Malahayati Vol 6, No 1 (2022): Volume 6 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v6i1.6419

Abstract

Gaya hidup modern yang kurang sehat semakin menyebar keseluruh lapisan masyarakat, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan penyakit degeneratif, salah satunya Diabetes Melitus (DM). Komplikasi dari penyakit trsebut dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal yang ditandai dengan meningkatnya kadar kreatinin serum. Gula darah puasa merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk menentukan seseorang terkena DM atau tidak. Tujuan umum pada penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar albumin dengan HbA1c pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RS Pertamina Bintang Amin Husada Bandar Lampung tahun 2021. Tehnik penelitian ini deskriktif analitik menggunakan data numerik (kuantitatif) merupakan variabel hasil penghitungan yang dikelompokkan lagi menjadi data deskrit yaitu data dari hasil penghitungan jumlah pasien diabetes melitus tipe 2 di RS Pertamina Bintang Amin Husada Bandar Lampung. Hasil uji korelasi chi-squared test didapatkan nilai p= 0.000 (p<0.05). Diketahui distribusi frekuensi sebanyak 60 pasien berdasarkan umur 46-55 tahun sebanyak 25 orang (41,7%). berdasarkan Jenlis kelamin Laki-laki sebanyak 40 orang (66,6,%%), Diketahui distribusi frekuensi tingkat angka Diabtes Melitus di RSPBAH Tahun 2021 sebanyak 54 pasien (90%) yang terdiagnosis DM dan yang tidak terdiagnosis sebanyak 6 pasien (10%). Diketahui distribusi frekuensi angka HbA1C di RSPBAH tahun 2021 sebanyak 50 pasien (83,3%) DM dan sebanyak 10 pasien (16,7%) tidak DM. Diketahui terdapat hubungan tingkat kadar Albumun dengan HbA1c yang bermakna secara statistik dengan p value 0.000 atau dibawah <0.05 dan OR = 1.568.
KORELASI ANTARA DERAJAT PARASITEMIA DENGAN ANEMIA PADA PENDERITA YANG TERINFEKSI MALARIA DI PUSKESMAS HANURA KABUPATEN PESAWARAN Tusy Triwahyuni; Zulfian Zulfian
Jurnal Medika Malahayati Vol 1, No 4 (2014): Volume 1 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.56 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v1i4.1934

Abstract

Latar Belakang: Malaria merupakan penyakit infeksi disebabkan oleh Plasmodium yang menyerang eritrosit. Padamalaria, derajat anemia yang terjadi tidak sesuai dengan rasio jumlah sel yang terinfeksi. Penghancuran eritrosit padainfeksi malaria disebabkan lisisnya eritrosit akibat infeksi langsung dan peningkatan penghancuran eritrosit yangmengandung parasit. Namun mekanisme tersebut tidak dapat menjelaskan terjadinya anemia berat. Perbedaan hasildidapatkan pada beberapa penelitian yang dilakukan di berbagai wilayah. Tujuan: untuk mengetahui korelasi antara derajatparasitemia dengan anemia pada penderita yang terinfeksi malaria.Metode Penelitian: Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional dengan membuat sediaanapus darah tebal dan tipis untuk menghitung derajat parasitemia dengan metode kuantitatif sedangkan derajat anemia darinilai hemoglobin dengan jumlah sampel 40 pasien. Analisis data dengan uji Spearman dimana nilai p<0,05 dianggapbermakna.Hasil: Rerata indeks parasit pada parasitemia ringan 485,8 parasit/μl darah, sedang 4694 parasit/μl dan berat16810 parasit/μl sedangkan rerata nilai hemoglobin pada anemia ringan 11,66 g/dl, sedang 8,72 g/dl dan berat 5,25 g/dl.Hasil uji Spearman antara parasitemia dengan nilai hemoglobin menunjukkan korelasi negatif (p=0,004; r=- 0,45).Kesimpulan: Semakin berat derajat parasitemia maka nilai hemoglobin semakinmenurun sehingga anemia yangterjadi akan semakin berat.
EFEKTIVITAS MINYAK SEREH TERHADAP LARVA Anopheles Sp. Tusy Triwahyuni; Ismalia Husna; Robi Azis; Ni Gusti Ayu Dewi Rismasari; Fadila Dwinda Fitriyani
Jurnal Medika Malahayati Vol 5, No 1 (2021): Volume 5 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.295 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v5i1.4099

Abstract

Malaria adalah penyakit mengancam jiwa yang disebabkan oleh parasit Protozoa genus Plasmodium. Penyakit ini ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles spesies betina yang bertindak sebagai vektor. Provinsi Lampung termasuk dalam endemisitas rendah dengan API per tahun 0,4 per 1.000 penduduk. Walaupun di Provinsi Lampung endemisitas rendah, tetapi sebagian daerah di Provinsi Lampung merupakan daerah endemis yang berpotensi untuk mengembangkan penyakit malaria. Desa endemis malaria di Provinsi Lampung berjumlah 223 desa atau 10ml dari seluruh jumlah desa. API di Kabupaten/Kota pada tahun 2014 tertinggi berada di Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Pesawaran (Desa Padang Cermin, Desa Pidada dan Desa Hanura). Untuk mengetahui keefektifan efektivitas minyak sereh terhadap daya tahan larva Anopheles sp. Jenis penelitian eksperimental laboratorium, Rancangan penelitian Acak Lengkap dengan perlakuan pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Desain ini terdapat dua kelompok masing-masing dipilih secara acak (randomization). Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan yang terdiri dari 4 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol ( kontrol negatif ) dengan 5 kali ulangan ( replikasi ). Setelah di lakukan penelitian ini di daptkan hasil minyak sereh memiliki efektivitas terhadap kematian larva pada kosentrasi 0,4ml larva mati sama penelitian sebelumya pada kosentarsi 0,42ml membunuh larva pada waktu 2 jam. dan rata-rata tertinggi pada kosentrasi 1ml itu larva mati 100ml. Penelitian ini menggunakan minyak sereh dicampur tween 80ml dan aquades 198 ml dan berbgai kosentrasi bias membunuh larva pada waktu 2 jam larva mati 100ml karena minyak sereh mengandung racun kontak sehingga larva kehilangan cairan terus menerus sehingga larva kekurangan cairan biasa menyebabkan kematian pada larva. Setelah dilakukan penelitian didapatkan hasil minyak sereh memiliki efektivitas terhadap kematian larva Anopheles Sp.
PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG FILARIASIS TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT DI DESA BOJONG KECAMATAN SEKAMPUNG UDIK KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN 2015 Anton Anton; Tusy Triwahyuni; Sofian Hadi
Jurnal Medika Malahayati Vol 2, No 1 (2015): Volume 2 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.552 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v2i1.1950

Abstract

Latar Belakang : Data World Heatlh Organization (WHO) menunjukkan bahwa di dunia terdapat 1,3 miliarpenduduk yang berada di lebih dari 83 negara berisiko tertular filariasis, dan sebagian besar berada di Asia Tenggara.Upaya pemerintah untuk memutus rantai penularan dan eliminasi penyakit tersebut adalah dengan melakukan PemberianObat Massal Pencegahan (POMP) filariasis, serta melakukan upaya promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuanmasyarakat sehingga masyarakat lebih berpartisipasi dalam tindakan pencegahan filariasisTujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh promosi kesehatan tentang filariasis terhadap pengetahuan dan sikapmasyarakat di Desa Bojong Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur Tahun 2015.Metode Penelitian : Jenis penelitian yang di gunakan berupa kuasi eksperimental dengan pendekatan pre and posttest. Sampel berjumlah 78 orang yang diambil menggunkan tekhnik consecutive sampling. Penelitian dilakukan pada bulanMaret-Juni 2015. Analisis data mengguanakan uji T-Paired dengan SPSS versi 22.Hasil Penelitian : Terdapat pengaruh promosi kesehatan mengenai filariasis terhadap pengetahuan dan sikap padaDesa Bojong Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur dengan prevalensi pengetahuan dan sikap baiksebelum ataupun setelah promosi kesehatan adalah dalam kategori Sedang.Kesimpulan : Terdapat pengaruh promosi kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap.
Co-Authors Abdurrahman Izzudin Agelia Nabilah Azra Ahsan, Dany Akbar, Rizky Akmal Taher Aldri Frinaldi Alfarisi, Ringgo Alif Rizky Hafizhdillah Amalia Dwi Nugraheni Andi Siswandi Anggunan Anggunan Anton Anton Arivo, Debi Arsy Sulisvia Ningsih Astri Pinilih Astri Pinilih aswan jhonet Aulia Aulia Ayati, Tri Ayuningsih, Vita Lestari Beatrice Perangin Angin Bella Tania Putri Betseba Natalia Pangaribuan Buldani, Aang Citra Prawesti Kurnia Den Raza Anggara Devi Ayu Wulandari Deviani Utami Deviani Utami Dharmawita Dharmawita Diah Ismunarti Doni Rahman Nurdiana Efrida Warganegara Eka Silvia Eko Purnanto Elitha Utari Esfandiari, Firhat Fadila Dwinda Fitriyani Fadilah, Dwi Noor Fauziah, Syifa Alya Febriani Putri, Devita Ferdinand Anem Pigome Festy Ladyani Festy Ladyani Mustofa Fidel Rama Nugraha Firdaus, Hafiz Ikhsan Firhat Esfandiari Firhat Esfandiari Firhat Esfandiari Firhat Esfandiari Firly Windiyani Fitriani, Dita Fitriyani Fitriyani Fitriyani Fitriyani Fitriyani, Fadila Dwinda Handayani, Esy Tri Hemas Priyayi Hermawan, Dessy Hernowo Anggoro Wasono Hetti Rusmini Hidayat Hidayat Hidayat Hidayat Hidayat Hidayat Hidayat Hidayat Hidayat Husna, Ismalia Ihsanul Karim Indra Kumala Iskandar, Fryiska Fauziah Ismalia Husna Ismalia Husna Jovita Mutiara Saragih Kencana, Guntur Batara Kriswiastiny, Rina Kukuh Bangsawan Kurniati, Mala Kurniati, Mala Ladiyani, Festy Laksono Trisnantoro M. Syafei Hamzah Maria Puji Lestari, Sri Mei Ardiyandyah, Fajar Karel Melisa Andesti Miya Medina Monica, Meisy Muhamad Ibnu Sina Muhamad Iqbal Akhmalbih Muhamad Yasir Muhammad Nur MUHAMMAD YUSUF Mutiara Tasya Sazabilla Nabigha, Zehan Aura Nada Nisrina Imalambasi Nadia Saragih, Jovani Ruth Najmi Bias Aysa Nanda Pratiwi Nasiroh, Nasiroh Ni Gusti Ayu Dewi Rismasari Ni Gusti Ayu Dewi Rismasari Ni Putu Vila Primatama Nia Triswanti Nia Triswanti Nindi Destiani Nopi Sani Nucky Nurhikmah Rahman Nurfauzi, M. Rizal nurmalasari, yesi Nurmarisah Nurmarisah Nurul Fatimah Nurul Fatimah Nusri, T Marwan Nusri, T. Marwan Octa Reni Setiawati Prasetia, Toni Priyayi, Hemas Puji Lestari, Sri Maria Purwaningrum, Ratna Putri , Bella Tania Putri, Maharani Putri, Siti Fhatima Novariani Rachmat Syuhada Rahmadhany, Tommy Dias Resti Arania Resti Arania Resti Arania Resti Arania Rezica Kanza Nobiola Rian Hazni Rima Puspita Sari Rina Kriswiastiny Rita Agustina Rizka Rahmawati Robi Azis Rolin Soraya Romi Yuansah Sandi, Prily Nadila Sandrawati, Sandrawati Sani, Nopi Saragih, Jovani Ruth Nadia Sekar Dwi Cahyani Selvia Anggraeni, Selvia Setiawan, Gigih Setiawati, Octa Reni Siti Nurjanah SITI NURJANAH Soemarwoto, Retno Ariza Sofian Hadi Sri Maria Puji Lestari Sunartini, Nina syuhada Syuhada Syuhada Syuhada Syuhada Syuhada Syuhada T Marwan Nusri Teuku Marwan Nusri Titi titi Lestari Toni Prasetia Toni Prasetya Tony Prasetia Tri Ayati Triswanti, Nia Utami, Deviani Utari, Elitha Utari, Elitha M Utari, Elitha Martharina Vionita Vionita Vita Lestari Ayuningsih Welay, Santri Ditira Wicaksono, Naufal Irsyad Wildan Khaerul Umam Yelin Julita Yulyani, Vera YWahyudi, Alfi Zainul Umari Zehan Aura Nabigha Zihan Aulia Nugraha Zulfian Zulfian Zulfian Zulfian Zulfian Zulfian Zulfian Zulfian Zulfian Zulfian Zulfian Zulfian Zulhafis Mandala