Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PATTERNS OF MEDICINE USE FOR COVID-19 PATIENTS AT UNDATA HOSPITAL PALU Amelia Rumi; Nurul Ambianti; Desti Sulistiani Arbi
Indonesian Journal of Health Administration Vol. 10 No. 1 (2022): June
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jaki.v10i1.2022.99-110

Abstract

Background: Covid-19 cases had drastically increased. Little therapy has been formulated to respond to the situation. Covid-19 symptoms in Indonesia are divided into four classes: asymptomatic, mild, moderate, and severe. Aims: This study aims to illustrate the pattern of drug use in Covid-19 patients at Undata Palu Hospital. Methods: This study is a type of cross-sectional descriptive study using a cross-sectional design and collecting data retrospectively from medical records at Undata Hospital Palu in 2020. Results: In 2020, 186 patients were confirmed positive for Covid-19. There were 95 female patients (51.9%) and 50 patients at the age of 46-55 years (27.3%). The severe symptoms happened to 109 patients (59.6%). The most common clinical manifestation was cough in 127 patients (23.3%). The most common comorbidity was pneumonia (30.8%). The most widely used primary therapy was the antibiotic azithromycin applied to 155 patients (30.0%), and the most widely used supportive therapy was vitamin C among 141 patients (20.1%). Oseltamivir antiviral therapy was administered to 132 patients (25.6%) and remdesivir to 34 patients (6.6%). Conclusion: Covid-19 patients were mostly treated with antibiotic therapy (41.5%), antiviral therapy (32.2%), antimalarial therapy (15.7%), and corticosteroid therapy (10.7%). As many as 132 patients took oseltamivir, and 34 patients took remdesivir. However, for now, oseltamivir is no longer used.
Analisis Manajemen Penyimpanan Obat Rusak dan Obat Kedaluwarsa di Instalasi RSUD Mokopido Tolitoli Firdawati Amir Parumpu; Amelia Rumi; Mujtahidah Dg Matara
Journal of Islamic Pharmacy Vol 7, No 1 (2022): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v7i1.15771

Abstract

Sistem penyimpanan obat berperan penting dalam menjaga mutu dan kualitas suatu obat, karena sistem penyimpanan obat merupakan kegiatan yang melaksanakan pengamanan terhadap semua obat dan perbekalan kesehatan lainnya yang dapat diterima agar aman, terhindar dari kerusakan fisik ataupun kimia, serta mutu suatu obat tetap terjamin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem manajemen dari obat rusak dan obat kedaluwarsa serta mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya obat rusak dan kedaluwarsa dilihat dari proses penyimpanannya di Instalasi Rumah Sakit Mokopido Tolitoli. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif secara retrospektif digunakan pedoman wawancara, pedoman observasi, pedoman dokumentasi, dan lembar-lembar pengumpulan data berupa buku pencatatan obat rusak dan kedaluwarsa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase nilai obat rusak sebesar 3,77% dan obat kedaluwarsa sebesar 3,41%, yang artinya jumlah obat tersebut belum memenuhi standar indikator yang telah ditetapkan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sistem penyimpanan obat di Rumah Sakit Mokopido Tolitoli sudah ada, tetapi masih belum berjalan optimal karena ada bagian tertentu yang belum dilaksanakan. Salah satu faktor penyebabnya, yaitu karena tempat penyimpanan obat yang masih kurang memadai. Kata kunci: Sistem penyimpanan obat, obat rusak, obat kedaluwarsa