Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemanfaatan Hasil Akreditasi Manajemen Madrasah Berprestasi, Mandiri, Islami dan Berdaya Saing Global (Studi di MAN Insan Cendikia Serpong) Emmi Kholilah Harahap
Jurnal Literasiologi Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v1i1.13

Abstract

Penelitan ini berjudul Manajemen Madrasah Berprestasi, Mandiri, Islami Dan Berdaya Saing Global (studi di MAN Insan Cendikia Serpong). MAN Insan Cendikia Serpong sangat memperhatikan mutu layanan belajar bagi siswa dengan maksimal, mutu mengajar guru, kelancaran layanan belajar, kenyamanan ruang belajar serta sarana prasarana lain, kesempatan dalam menggunakan fasilitas serta layanan madrasah, budaya madrasah dan adanya dukungan dari masyarakat. MAN Insan Cendikia Serpong, dalam mengembangkan dan meningkatkan prestasi madrasah tidak lepas dari berbagai strategi, misalnya melakukan seleksi ketat dalam penerimaan mahasiswa baru yaitu dengan tes psikologi, tes potensial akademik, tes kesehatan dan wawancara, mengembangkan proses pembelajaran yang diarahkan pada penguasaan “basic knowledge of science and technology” dan “leadership life skill” atas dasar “asah, asuh, asih dan ajrih”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mengapa manajemen madrasah dapat menjadikan madrasah yang berprestasi, mandiri, islami dan berdaya saing global, untuk mengetahui manajemen madrasah di MAN Insan Cendikia Serpong dan untuk mengetahui bagaimana madrasah yang menjadikan MAN Insan Cendikia Serpong madrasah yang berprestasi, mandiri, islami dan berdaya saing global. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif untuk menguraikan, menggambarkan, menggali dan mendiskripsikan secara mendalam bagaimana manajemen madrasah di MAN Insan Cendikia Serpong, sehingga menjadikan madrasah yang berprestasi, Mandiri, islami dan berdaya saing global. Hasil penelitian menunjukkan kerja keras yang dilakukan seluruh warga MAN Insan Cendikia Serpong dalam menghantarkan peserta didik menjadi insan berprestasi, Mandiri, islami dan berdaya saing global dapat dilihat dari keefektipan dalam semua perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang berlangsung di MAN Insan Cendikia Serpong. Keefektipan ini dapat dilihat dari tiga aspek yaitu: (1) MAN Insan Cendikia Serpong dalam mengembangkan mutu pendidikan. (2) MAN Insan Cendikia Serpong dalam Menerapkan manajemen Madrasah. (3) MAN Insan Cendikia Serpong dalam Pengoptimalan Fungsi Organisasi Kelembagaan
PROSES BENCHMARKING KEPALA MADRASAH DALAM MELAKUKAN TRANSFORMASI MADRASAH DI KOTA JAMBI Sumarto Sumarto; Emmi Kholilah Harahap
Jurnal Literasiologi Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.353 KB) | DOI: 10.47783/literasiologi.v3i1.58

Abstract

Melakukan benchmarking di lingkungan madrasah tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada banyak tantangan yang dialami ketika melakukan benchmarking. Kepala madrasah di Provinsi Jambi dalam melakukan benchmarking di lingkungan madrasah yang ia pimpin menemukan berbagai macam resistensi. Hal ini sesuai dengan apa yang beliau sampaikan bahwa dalam melaksanakan proses benchmarking untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas madrasah ini, ada berbagai macam tantang dan peluang. Salah satunya terjadinya resistensi dan hal itu biasa terjadi dan harus dikelola dengan baik agar tidak berlarut-larut dan menghambat proses benchmarking dan menjadikan madrasah bertransformasi sesuai dengan apa yang dicita-citakan madrasah. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif analitis, menggambarkan proses Proses Benchmarking Kepala Madrasah Dalam Melakukan Transformasi Madrasah Di Kota Jambi. Proses benchmarking yang harus dilakukan setiap kepala Madrasah meliputi empat faktor: (a) pengetahuan, terutama yang berkenaan dengan aspek proses dan praktik suatu pekerjaan yang diperoleh dari hasil penelitian benchmarking. (b) motivasi, dapat memotivasi setiap orang untuk terus belajar dan meningkatkan produktivitas kerja. (c) situasi, yaitu peluang bagi setiap orang untuk menerapkan pengetahuaannya dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas. (d) kemauan setiap orang untuk mengembangkan pengetahuannya. Karakteristik madrasah yang unggul/terbaik dalam kelasnya yang akan dibenchmarking adalah: (a) fokus pada prestasi, perbaikan kualitas, dan produktivitas, (b) kesadaran atas biaya, (c) memiliki hubungan yang dekat dengan para peserta didik, (d) memiliki hubungan yang dekat dengan para mitra, (e) memanfaatkan teknologi mutakhir, (f) fokus pada inti dan tujuan yang akan dicapai.
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM UPAYA BENCHMARKING Emmi Kholilah Harahap; Sumarto Sumarto
Jurnal Literasiologi Vol 3 No 3 (2020): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.962 KB) | DOI: 10.47783/literasiologi.v3i3.108

Abstract

Kepemimpinan pendidikan Islam adalah pemimpin pada satu lembaga satuan pendidikan Islam. Tanpa kehadiran kepemimpinan pendidikan Islam proses pendidikan Islam termasuk pembelajaran tidak akan berjalan efektif. Kepemimpinan pendidikan adalah pemimpin yang proses keberadaannya dapat dipilih secara lansung, ditetapkan yayasan atau ditetapkan oleh pemerintah. Kepemimpinan di madrasah adalah proses membimbing dan membangkitkan bakat dan energi guru, murid dan orang tua untuk mencapai tujuan pendidikan yang dikehendaki. Kepemimpinan Madrasah mulai dikenal luas mulai abad ke-20 dengan beberapa alasan yaitu: (1) tuntutan pada madrasah untuk mencapai prestasi siswa pada tingkat yang lebih tinggi, (2) madrasah diharapkan melakukan reformasi dan meningkatkan kinerjanya berbasis pada madrasah itu sendiri (3) keharusan madrasah menerapkan sistem akuntabilitas ditingkat madrasah dan di depan publik (4) pemeliharaan status quo tidak lagi dianggap dapat diterima (5) Konsep kepemimpinan madrasah dipersepsi memcerminkan dinamika dan sikap proaktif. Dalam tulisan ini penulis menjelaskan bagaimana kepemimpinan pendidikan Islam dalam upaya melakukan transformasi melalui upaya benchmarking.
BENCHMARKING HEAD OF MADRASAH IN JAMBI PROVINCE Emmi Kholilah Harahap
International Journal of Southeast Asia Vol 1 No 1 (2020): International Journal of Southeast Asia
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/journijsa.v1i1.85

Abstract

The purpose of this research is to know the success of benchmarking of madrasah head in transforming madrasah, to know benchmarking of head of madrasah, to know transformation that happened at madrasah, and to know benchmarking of madrasah head to transform madrasah. The research methodology used is descriptive qualitative approach. Data collection techniques using observation, interviews and documentation. Analysis of the data using the model of Miles and Huberman and data validity technique uses triangulation data. The results show that the success of madrasah head benchmarking in transforming with active commitment in managing madrasah, understanding the advantages and weaknesses of madrasah, innovating in madrasah, and applying benchmarking results in madrasah. Benchmarking process is self-evaluation of madrasah program, comparison with referral madrasah, reflection of madrasah performance and backbiting towards benchmarking of madrasah. The madrasah transformation covers the aspects of input, process transformation in madrasah, transformation of madrasah output and transformation of madrasah culture. The conclusion of this research can be seen that through benchmarking the head of madrasah can make the head of madrasah do madrasah transformation. The implication of this research is that benchmarking done by head of madrasah is not necessarily self-done. This requires the responsibility and commitment of all madrasahs in it, managerial skills, adequate human resources, and empowerment of all personnel in the madrasah.