Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

MADRASAH DAN KEPUASAN MASYARAKAT “PENCAPAIAN KEBERHASILAN MELALUI PENERAPAN MANAJEMEN PENDIDIKAN” Sumarto Sumarto; Emmi Kholilah Harahap; Mahmud MY
Jurnal Literasiologi Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.105 KB) | DOI: 10.47783/literasiologi.v2i1.29

Abstract

Madrasah adalah lembaga pendidikan Islam, yang mengintegrasika ilmu-ilmu ke-Islaman dan ilmu-ilmu umum, mengajak kebenaran dan membentuk perilaku peserta didik yang baik. Banyak program pendidikan yang ditawarkan Madrasah diantaranya menghafal Al Qur’an, belajar menjadi seorang penceramah, belajar music Islam seperti nasyid dan lain sebagainya. Sekarang yang menjadi tantangan ketika program di Madrasah apakah sudah menjawab kebutuhan di masyarakat dan sampai memberikan kepuasan kepada masyarakat, ketika menitipkan anak-anaknya ke madrasah adalah pilihan yang tepat atau tidak. Kepuasan masyarakat yang lebih dikenal dengan istilah kepuasan pelanggan sangat ditentukan oleh kemasan produk itu sendiri. Kemasan produk yang dimaksudkan disini adalah bagaimana lembaga pendidikan (madrasah) yang diolah dan dikelola dengan baik, mempunyai manajemen yang bagus, dan memenuhi keinginan pasar. Seperti kepala madrasah yang bermutu, guru yang berkualitas, infrastruktur yang memadai dan out-put yang unggul. Jika sudah demikian, maka dapat dikatakan dengan yakin bahwa madrasah tersebut akan membuat pelanggan merasa puas (kepuasan masyarakat). Menurut Machalli kepuasan pelanggan sangat bergantung pada anggapan kinerja produk dalam menyerahkan nilai relatif terhadap harapan pembeli, bila kinerja atau prestasi sesuai atau bahkan melebihi harapan pembelinya, maka pembeli akan merasa puas.
Manajemen Mutu Sekolah Melalui Pelaksanaan dan Pengawasan Program Kerja Sumarto Sumarto; Emmi Kholilah Harahap; Kasman Kasman
Jurnal Literasiologi Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.819 KB) | DOI: 10.47783/literasiologi.v2i2.48

Abstract

Manajemen mutu sekolah diantaranya dapat dilihat dari pelaksanaan dan pengawasan program kerja yang dilaksanakan. Manajemen mutu dimulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai kepada pengawasan sehingga dapat diketahui sampai dimana tahap pencapaiannya. Pelaksanaan program sekolah meliputi penyusunan pedoman sekolah, pembuatan struktur organisasi sekolah dan pelaksanaan kegiatan sekolah. Pedoman sekolah meliputi kurikulum. kalender pendidikan/akademik, struktur organisasi sekolah, pembagian tugas mengajar guru, pembagian tugas tenaga kependidikan, peraturan akademik, tata tertib sekolah, kode etik sekolah, dan biaya operasional sekolah. Pada pelaksanaan kegiatan sekolah terbagi dalam delapan bidang, yaitu bidang kesiswaan, kurikulum dan pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, keuangan dan pembiayaan, budaya dan lingkungan, peran hubungan masayarakat dan kemitraan, serta bidang lain yang berfungsi sebagai peningkatan dan pengembangan mutu. Setelah pelaksanaan program sudah dilaksankan, kemudian proses pengawasan, untuk menngecek dan segera memperbaiki, sehingga mutu program dapat terjaga.
Budaya, Pemahaman dan Penerapannya: “Aspek Sistem Religi, Bahasa, Pengetahuan, Sosial, Keseninan dan Teknologi” Sumarto Sumarto
Jurnal Literasiologi Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.658 KB) | DOI: 10.47783/literasiologi.v1i2.49

Abstract

Kebudayaan itu adalah segala sesuatu yang diciptakan oleh budi manusia, kebudayaan adalah khas manusia, bukan ciptaan binatang ataupun tanaman yang tidak mempunyai akal budi. Binatang memang mempunyai tingkah laku tertentu menurut naluri pembawaannya yang berguna untuk memelihara kelangsungan hidupnya, akan tetapi binatang tidak mempunyai kebudayaan. Manusia (masyarakat) dan kebudayaan tidak bisa dipisahkan karena keduanya merupakan suatu jalinan yang saling erat berkait. Kebudayaan tidak akan ada tanpa masyarakat (manusia) dan tidak ada satu kelompok manusiapun, betapa terasing dan bersahaja hidup mereka yang tidak mempunyai kebudayaan. Semua kelompok masyarakat (manusia) pasti memiliki kebudayaan karena manusia merupakan subyek budaya. Mempelajari unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah kebudayaan sangat penting untuk memahami kebudayaan manusia, kebudayaan yang ditemukan pada semua bangsa di dunia dari sistem kebudayaan yang sederhana seperti masyarakat pedesaan hingga sistem kebudayaan yang kompleks seperti masyarakat perkotaan. Budaya akan lebih dipahami apabila sudah menjadi perbuatan dan karya, tidak sekedar menjadi pemahaman tetapi manfaat yang lebih besar bagi manusia.
PROSES BENCHMARKING KEPALA MADRASAH DALAM MELAKUKAN TRANSFORMASI MADRASAH DI KOTA JAMBI Sumarto Sumarto; Emmi Kholilah Harahap
Jurnal Literasiologi Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.353 KB) | DOI: 10.47783/literasiologi.v3i1.58

Abstract

Melakukan benchmarking di lingkungan madrasah tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada banyak tantangan yang dialami ketika melakukan benchmarking. Kepala madrasah di Provinsi Jambi dalam melakukan benchmarking di lingkungan madrasah yang ia pimpin menemukan berbagai macam resistensi. Hal ini sesuai dengan apa yang beliau sampaikan bahwa dalam melaksanakan proses benchmarking untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas madrasah ini, ada berbagai macam tantang dan peluang. Salah satunya terjadinya resistensi dan hal itu biasa terjadi dan harus dikelola dengan baik agar tidak berlarut-larut dan menghambat proses benchmarking dan menjadikan madrasah bertransformasi sesuai dengan apa yang dicita-citakan madrasah. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif analitis, menggambarkan proses Proses Benchmarking Kepala Madrasah Dalam Melakukan Transformasi Madrasah Di Kota Jambi. Proses benchmarking yang harus dilakukan setiap kepala Madrasah meliputi empat faktor: (a) pengetahuan, terutama yang berkenaan dengan aspek proses dan praktik suatu pekerjaan yang diperoleh dari hasil penelitian benchmarking. (b) motivasi, dapat memotivasi setiap orang untuk terus belajar dan meningkatkan produktivitas kerja. (c) situasi, yaitu peluang bagi setiap orang untuk menerapkan pengetahuaannya dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas. (d) kemauan setiap orang untuk mengembangkan pengetahuannya. Karakteristik madrasah yang unggul/terbaik dalam kelasnya yang akan dibenchmarking adalah: (a) fokus pada prestasi, perbaikan kualitas, dan produktivitas, (b) kesadaran atas biaya, (c) memiliki hubungan yang dekat dengan para peserta didik, (d) memiliki hubungan yang dekat dengan para mitra, (e) memanfaatkan teknologi mutakhir, (f) fokus pada inti dan tujuan yang akan dicapai.
BUDAYA MADRASAH DALAM PENERAPAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM Sumarto Sumarto
Jurnal Literasiologi Vol 3 No 3 (2020): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.228 KB) | DOI: 10.47783/literasiologi.v3i3.106

Abstract

Budaya madrasah memiliki perbedaan, karena budaya madrasah memiliki ciri-ciri khusus dibandingkan dengan sekolah yaitu dalam kepemimpinan berbasis nilai dan pengembangan mutu madrasah adalah konsep lembaga pendidikan yang berbasis agama Islam, keberadaannya muncul dikarenakan hasrat kuat masyarakat Islam untuk berperan serta dalam pendidikan dan motivasi keagamaan yang kuat dari para orang tua untuk meningkatkan pendidikan agama anak-anaknya dibandingkan dengan bersekolah di sekolah umum pada biasanya serta adanya anggapan di masyarakat bahwa menyekolahkan anak perempuannya di madrasah merasa lebih aman dengan kata lain madrasah dianggap sebagai benteng moral bagi siswa-siswinya. Begitu juga dengan mata pelajaran yang diperoleh oleh para siswa-siswinya tidak hanya mendapatkan pelajaran agama sebagai ciri khas dari madrasah tetapi juga mendapatkan mata pelajaran umum sebagaimana di sekolah umum biasanya. Budaya madrasah merupakan bagian dari penerapan manajemen pendidikan Islam, karena manajemen pendidikan Islam adalah suatu proses pemanfaatan sumber daya yang dimiliki (umat Islam, lembaga pendidikan atau lainnya), baik perangkat keras maupun lunak. Pemanfaatan tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan orang lain secara efektif, efesien dan produktif untuk mencapai kebahagian dan kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat. Dalam tulisan ini disampaikan bagaimana budaya madrasah dalam penerapan manajemen pendidikan Islam.
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM UPAYA BENCHMARKING Emmi Kholilah Harahap; Sumarto Sumarto
Jurnal Literasiologi Vol 3 No 3 (2020): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.962 KB) | DOI: 10.47783/literasiologi.v3i3.108

Abstract

Kepemimpinan pendidikan Islam adalah pemimpin pada satu lembaga satuan pendidikan Islam. Tanpa kehadiran kepemimpinan pendidikan Islam proses pendidikan Islam termasuk pembelajaran tidak akan berjalan efektif. Kepemimpinan pendidikan adalah pemimpin yang proses keberadaannya dapat dipilih secara lansung, ditetapkan yayasan atau ditetapkan oleh pemerintah. Kepemimpinan di madrasah adalah proses membimbing dan membangkitkan bakat dan energi guru, murid dan orang tua untuk mencapai tujuan pendidikan yang dikehendaki. Kepemimpinan Madrasah mulai dikenal luas mulai abad ke-20 dengan beberapa alasan yaitu: (1) tuntutan pada madrasah untuk mencapai prestasi siswa pada tingkat yang lebih tinggi, (2) madrasah diharapkan melakukan reformasi dan meningkatkan kinerjanya berbasis pada madrasah itu sendiri (3) keharusan madrasah menerapkan sistem akuntabilitas ditingkat madrasah dan di depan publik (4) pemeliharaan status quo tidak lagi dianggap dapat diterima (5) Konsep kepemimpinan madrasah dipersepsi memcerminkan dinamika dan sikap proaktif. Dalam tulisan ini penulis menjelaskan bagaimana kepemimpinan pendidikan Islam dalam upaya melakukan transformasi melalui upaya benchmarking.
Pengabdian Masyarakat pada Masa Pandemi Pembuatan Buku Dan Karikatur Sekolah Covid – 19 Dalam Memberikan Panduan Belajar Online Selama Pandemi Dan Membantu Ekonomi Masyarakat Melalui Penjualan Buku Serta Karikatur Sumarto Sumarto
Jurnal Literasiologi Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1248.995 KB) | DOI: 10.47783/literasiologi.v4i1.137

Abstract

Pengabdian masyarakat pada masa pandemi melalui pembuatan buku dan Karikatur Sekolah Covid – 19 Dalam Memberikan Panduan Belajar Online Selama Pandemi Dan Membantu Ekonomi Masyarakat Melalui Penjualan Buku Serta Karikatur merupakan salah satu bentuk usaha yang dilakukan oleh penulis. Pada masa pandemi banyak dihadapkan dengan berbagai tantangan, terutama tantangan ketika harus bekerja di rumah saja, bagaimana bekerja di rumah saja memberikan hasil kreatif yang baik terutama di bidang inovasi untuk pengabdian kepada masyarakat. Pada posisi pandemi masyarakat dihadapkan dengan banyak problematika bidan ekonomi dan pendidikan, hingga banyak yang tidak belajar karena tidak memiliki kemampuan untuk belajar secara daring, banyak yang kehilangan pekerjaan, sehingga atas problematika tersebut penulis melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan menggunakan metodologi ABCD yaitu Asset Based Communities Development. Penulis berupaya mengidentifikasi dan mengklasifikasi yang menjadi potensi di Desa Tasik Malaya, Curup Utara Kabupten Rejang Lebong. Dengan hasil kegiatan pengabdian masyarakat yaitu adanya buku dan Karikatur Sekolah Covid – 19 Dalam Memberikan Panduan Belajar Online bagi masyarakat. Penjualan buku dan karikatur untuk memberikan bantuan kepada masyarakat dalam hal meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.
Kampus Merdeka ; Realitas Pembelajaran Online, Riset dan Pengembangan Wirausaha Sumarto Sumarto
Jurnal Literasiologi Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v4i2.150

Abstract

Kampus merdeka atau merdeka belajar adalah kebijakan yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang banyak menuai pro dan kontra, karena sebelumnya sudah ada kebijakan Kurikulum KKNI di Perguruan Tinggi dan Kurikulum K13 bagi sekolah, madrasah dan pondok pesantren. Sehingga dalam tulisan ini, penulis ingin menyampaikan bagaimana pelaksanaan kampus merdeka dalam proses pembelajaran sehingga bisa menghasilkan proses pembelajaran yang memang benar merdeka. Tulisan ini menggunakan pendekatan library research, yaitu penulis mengumpulkan informasi – informasi dari berbagai buku yang kemudian penulis simpulkan dari hasil temuan dan diskusi yang dilakukan. Sehingga diketahui bahwa Kampus Merdeka adalah gagasan tentang proses menghasilakan sumber daya manusia yang cakap, terampil dan memiliki skill yang bisa diandalkan tentunya di dukungan dengan materi kurikulum yang tepat, seperti proses praktik lapangan atau magang, kegiatan inovasi dalam riset serta ikut serta dalam pengembangan desa untuk proses pelatihan dan pembelajaran.
Tanah Rejang Tanah Sriwijaya, Penemuan Menhir Situs Rimba di Desa Lawang Agung Kecamatan Sindang Beliti Ulu Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu Sumarto Sumarto
Jurnal Literasiologi Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v5i1.182

Abstract

Buku yang judul “Tsuraya” adalah kumpulan naskah dari pemenang lomba Audisi Cerpen Sosial Kultural Masyarakat Rejang Lebong. Terkumpul sekitar 30 naskah lebih ke meja dewan juri, dengan berbagai pertimbangan akademik dan bukti empiris melalui pandangan atau pendapat dewan juri, terpilih sepuluh naskah cerpen terbaik dari hasil seleksi dewan juri. Salah satu karya terbaik adalah “Tsuraya” yang di jadikan judul dalam buku ini. Karya cerpen yang menurut kesepakatan dewan juri adalah yang terbaik, kaya dengan kosa kata dan permainan imajinasi yang menyentuh lingkup nyata dan logika kita. Dimana seorang gadis dihadapkan dengan berbagai problematika kehidupan yang kemudian masuk dalam lingkup tradisi yang ada sesuai dengan pemahaman orang tua dulu di Masyarakat Rejang. Menarik untuk di baca, menambahkan rasa dalam kalimat seakan – akan hidup di dunia penulis. Hal lainnya adalah banyak tradisi Rejang memiliki keterhubungan dengan Sejarah Sriwijaya yang sudah berkembang di Palembang, Jambi dan Lampung. Beberapa tulisan juga berkaitan erat dengan keberadaan Sriwijaya di Kabupaten Rejang Lebong, seperti hasil pengamatan yang dilakukan penulis terhadap penemuan Menhir Situs Rimba di Desa Lawang Agung Kabupaten Rejang Lebong yang di yakini berasal dari Kerajaan Sriwijaya. Pada Tulisan ini, penulis menyampaikan beberap bukti penemuan Tanah Rejang Tanah Sriwijaya.
Rumah Moderasi Beragama IAIN Curup dalam Program Wawasan Kebangsaan, Toleransi dan Anti Kekerasan Sumarto Sumarto
Jurnal Literasiologi Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v5i2.221

Abstract

Konsep Islam moderat dan Islam toleran merupakan konsep satu kesatuan konsep yang sama dan seiring sejalan, yaitu model keberagamaan Islam yang berkecenderungan ka arah jalan tengah dan kedamaian sebagaimana pesan universal Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin, keberagamaan yang dapat menghargai pendapat yang berbeda, serta menolak model keberagamaan yang ekstrem dan radikal seperti yang dikembangkan oleh Nahdhatul Ulama. Rumah Moderasi Beragama dan Kebangsaan IAIN Curup adalah wadah kita untuk berdiskusi, belajar bersama, bermusyawarah dan bergotong royong dalam mewujudkan perilaku yang moderat dan cinta tanah air. Rumah Moderasi Beragama dan Kebangsaan IAIN Curup adalah bentuk dari pengimplemntasian nilai – nilai Pancasila yang secara factual kita lakukan, menjadi salah satu contoh teladan kebangsaan bagi masyarakat di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu dan secara Nasional.