Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISA DISTRIBUSI KECEPATAN ALIRAN OPEN CIRCUIT TYPE SUBSONIC WIND TUNNEL MENGGUNAKAN PIPA PITOT DENGAN PEMBACAAN SENSOR TEKANAN MPXV7002DP Muhamad Hanifudin
Mechonversio: Mechanical Engineering Journal Vol 2, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Univervitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/mmej.v2i2.619

Abstract

Tuntutan memiliki wind tunnel semakin tinggi di mana wind tunnel bermanfaat untuk mahasiswa teknik yang akan mengadakan penelitian lanjutan yang berkenaan dengan gaya-gaya aerodinamis (drag, lift, side), fenomena aliran udara ataupun tentang pengembangan terowongan angin itu sendiri. Atas dasar tersebut kami bermaksud merancang dan membangun wind tunnel.Sebelum wind tunnel dapat dipakai untuk pengujian gaya-gaya terhadap benda, diperlukan pengujian distribusi kecepatan aliran udara pada wind tunnel. Pengujian distribusi kecepatan aliran wind tunnel biasanya dilakukan dengan menggunakan pipa pitot pembacaan manometer pipa U. Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang lebih akurat dan cepat maka pembacaan tekanan diganti dengan sensor tekanan dikombinasikan dengan arduino. Sehingga data yang diperoleh nantinya akan bisa dikonversi otomatis menjadi kecepatan aliran dengan menggunakan program arduino. Setelah dilakukan penelitian pengukuran kecepatan aliran udara dengan menggunakan pipa pitot dan sensor tekanan MPXV7002DP dikombinasikan Arduino hasilnya lebih cepat dan lebih akurat karena dapat mengukur kecepatan yang lebih rendah dibanding manometer pipa U yaitu 2.55 m/s dibanding 4.031 m/s . Akan tetapi jangkauan maksimalya tidak setinggi manometer pipa U karena hanya ternyata hanya mampu membaca kecepatan lebih dari 2.55 m/s sampai 57.64 m/s. Sedangkan manometer pipa U dapat membaca kecepatan lebih dari 57.64 m/s. Hasil pengujian kecepatan aliran udara pada wind tunnel didapatkan bahwa kececepatan minimal aliran udara yang melewati test section adalah 11.81 m/s sedangkan kececepatan maksimal aliran udara yang melewati test section adalah 12.72 m/s. Distribusi kecepatan aliran udara Open Circuit Type Subsonic Wind Tunnel dapat dikatakan seragam tapi belum baik karena setelah diuji dengan Peta I-MR kecepatan aliran masih melewati batas kontrol.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BK BERBASIS DIGITAL UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS LAYANAN Redita Amalia Fasa; Athallah Nadhif Baktiadi; Rima Faradillah Wati Firdaus Wiyono; Muhamad Hanifudin; Imanda Riski Tri Buana
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 11 No. 4 (2025): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v11i4.9812

Abstract

Guidance and Counseling services, which are often hindered by limited resources and manual data management, can be optimized through the application of information technology. An information system is designed to facilitate the collection, management, and analysis of data related to Guidance and Counseling services, as well as to provide ease of interaction for students and counselors. The development of this system involves designing software with efficient data integration and the provision of in-depth reporting. By analyzing aspects of Guidance and Counseling administration, additional activities conducted by Guidance and Counseling teachers, and professional development, it is essential to enhance the quality of Guidance and Counseling services.
MEMAHAMI OPERANT CONDITIONING: TEKNIK EFEKTIF UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU POSITIF Budi Purwoko; Muhamad Hanifudin; Jerry Sheva Christian; Athallah Nadhif Baktiadi; Dzakiyul Afkar A.N.M
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 11 No. 9 (2025): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v11i9.10072

Abstract

Operant conditioning, teori pembelajaran yang dikembangkan oleh B.F. Skinner, menawarkan pendekatan efektif untuk membentuk dan meningkatkan perilaku positif melalui penguatan (reinforcement) dan hukuman (punishment). Artikel ini membahas prinsip-prinsip operant conditioning, metode penerapannya, serta hasil dan implikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Hasil kajian menunjukkan bahwa reinforcement positif adalah teknik paling efektif karena mendorong pengulangan perilaku tanpa menciptakan tekanan psikologis. Reinforcement negatif juga dapat digunakan, meskipun efeknya lebih terbatas. Sebaliknya, hukuman sering kali menimbulkan efek samping seperti kecemasan atau perlawanan, sehingga memerlukan penerapan yang bijaksana. Dalam penerapannya, operant conditioning terbukti efektif dalam berbagai konteks, termasuk pendidikan, pengasuhan anak, dan manajemen organisasi. Faktor-faktor seperti timing, konsistensi, usia, dan kebutuhan individu menjadi elemen kunci keberhasilan teknik ini. Dengan memahami prinsip dan aplikasinya, operant conditioning dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung perilaku positif dan mencapai tujuan secara lebih efektif.