Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

BIOSORPSI ALGAE HIJAU (Chlorella Spp.) TERHADAP NITRAT DAN POSPAT Ellina Sitepu Pandebesie; Susi Agustina W.
Purifikasi Vol 6 No 1 (2005): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v6.i1.272

Abstract

Asimilasi nitrat nitrit oleh sel-sel yang berfotosintesa, terutama algae merupakan alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk pengolahan nitrat dan pospat. Hasil akhir pengolahan dengan memanfaatkan algae adalah algae bukan berupa lumpur yang harus diolah lagi. Penelitian dilakukan dengan memanfaatkan algae untuk menurunkan kandungan nitrat dan pospat dalam air limbah. Air limbah yang digunakan adalah air limbah buatan dari KNO3 dan KH2PO4. Percobaan dilakukan dengan reaktor Erlenmeyer berkapasitas 2.000 ml, dengan kapasitas media 1.000 ml. Limbah dan algae dimasukkan ke dalam media dan pengamatan dilakukan selama 96 jam. Variasi konsentrasi campuran 1 nitrat sebesar gr/l dan pospat gr/l dan campuran 2, nitrat sebesar gr/l dan pospat gr/l. Hasil yang diperoleh menunjukkan kapasitas biosorpsi algae sebesar 0,35 gr nitrat/gr berat kering algae dan 0,073 gr pospat/gr berat kering algae pada konsentrasi campuran 1, serta sebesar 0,42 gr nitrat/gr berat kering algae dan 0,1 gr pospat/gr berat kering algae pada konsentrasi campuran 2.
PENURUNAN KANDUNGAN NITRAT DAN POSPAT OLEH ALGAE HIJAU (Chlorella sp.) Ellina Sitepu Pandebesie; Susi Agustina W.
Purifikasi Vol 6 No 2 (2005): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v6.i2.276

Abstract

Pengolahan air limbah dengan memanfaatkan algae dengan kombinasi nutrien, pH dan oksigen terlarut tinggi, aman secara ekologi. Pengolahan ini juga lebih murah dan lebih efisien untuk mereduksi nutrien dan logam daripada pengolahan tersier konvensional. Penelitian dilakukan dengan menggunakan algae hijau (Chlorella sp.) sebagai biota uji. Biota uji dikulturkan di laboratorium dalam media Bold’s Basal Medium. Percobaan kontinyu dilakukan dengan variasi waktu tinggal 12 jam dan 36 jam. Variasi campuran Nitrat dan Pospat dibuat sebagai berikut C1 = 20 mg/l N dan 4 mg/l; C2 = 4 mg/l N dan mg/l P; C3 = 80 mg/l N dan 6 mg/l P. Hasil penelitian menunjukkan pada kedua variasi waktu kontak, terjadi penyerapan terhadap nitrat dn pospat. Penyerapan ini menghasilkan efisiensi penurunan kan-dungan nitrat 75% dengan waktu kontak 12 jam dan 70% pada waktu kontak 36 jam. Efisiensi penurunan kandungan pospat 70% dengan waktu kontak 12 jam dan 55% pada waktu kontak 36 jam.
PENETAPAN NILAI INDEKS KINERJA PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK KOTA BESAR DAN METROPOLITAN DI INDONESIA Ellina Sitepu Pandebesie; Susi Agustina W.
Purifikasi Vol 6 No 2 (2005): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v6.i2.280

Abstract

Rancangan Penetapan Nilai Indeks Kinerja Pengelola Persampahan ditujukan untuk menentukan rumusan matematis dan nilai indeks kinerja bagi pengelola persampahan di kota besar dan metropolitan, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar bagi pengambil keputusan dalam menentukan prioritas kebijaksanaan. Analisis yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi variabel yang diperkirakan akan berpengaruh. Dari hasil penelitian didapatkan rumusan matematis: Kinerja = 0,43(Potensi Biaya) – 0,37(Subsidi Biaya) + 0,36(Pengangkutan) - 0,13(Timbulan Sampah) + 0,29 Selain itu, diketahui pula bahwa peningkatan kinerja pengelolaan sampah untuk kota besar dan metropolitan sebesar 56% dipengaruhi oleh 4 variabel dari 9 variabel awal. Besarnya bobot kepentingan dari ke 4 (empat) variabel tersebut sebagai berikut: potensi pembiayaan (37,12 %), subsidi biaya (33,69 %), pengangkutan sampah (18,27 %) dan jumlah timbulan (10,92 %). Dari ke 4 (empat) variabel tersebut 70,81 % kinerja pengelolaan sampah ditentukan oleh aspek pembiayaan yang meliputi potensi pembiayaan dan subsidi biaya. Sedangkan sisanya sebesar 18,27 % oleh aspek teknis operasional yaitu faktor pengangkutan sampah dan sisanya sebesar 10,92 % ditentukan oleh partisipasi masyarakat. Dari hasil penilaian ini dapat diketahui pula bahwa kota Balikpapan memiliki tingkat pengelolaan sampah relatif lebih baik dibanding kota besar lainnya, disusul dengan kota Samarinda.