Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Studi perbandingan hasil pengukuran resistansi pembumian menggunakan tiga metode pengukuran yang berbeda: Comparative study of the results of measuring ground resistance using three different measurement methods Sunarto Sunarto; Trisnawiyana Trisnawiyana
JITEL (Jurnal Ilmiah Telekomunikasi, Elektronika, dan Listrik Tenaga) Vol. 1 No. 2: September 2021
Publisher : Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.289 KB) | DOI: 10.35313/jitel.v1.i2.2021.155-162

Abstract

Sistem pembumian merupakan proteksi untuk keselamatan dengan menyalurkan arus gangguan ke bumi dan nilai resistansi pembumian harus sekecil mungkin. Oleh karena itu, untuk mengetahui besarnya nilai resistansi pembumian perlu dilakukan pengukuran resistansi elektrode pembumian. Untuk mengukur resistansi elektrode pembumian diperlukan alat ukur earth tester. Pengukuran menggunakan earth tester terdapat dua metode yaitu metode tiga titik dan metode dua titik. Metode tiga titik menggunakan tiga konektor pada earth tester yaitu konektor C, P, dan E, sedangkan metode dua titik hanya dua konektor yang digunakan yaitu konektor C dan E, sumber dari luar diinjeksikan ke konektor C. Selain kedua metode tersebut bisa menggunakan metode Volt-Ampere untuk mengukur resistansi pembumian. Metode ini menggunakan dua alat ukur yaitu Voltmeter dan Ampere meter. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan hasil pengukuran resistansi pembumian menggunakan tiga metode tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran resistansi pembumian yang paling baik adalah metode tiga titik menggunakan alat ukur earth tester. Hal ini karena tidak pada metode ini tidak diperlukan sumber dari luar dan paling banyak mengahsilkan hasil pengukuran yang nilainya homogen.
Rancang Bangun Pengendali Pintu Garasi Otomatis Berbasis Arduino Melalui Aplikasi Smartphone Fadlan Al Rizqi; Sarjono Wahyu Jadmiko; Sunarto Sunarto
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 12 (2021): Prosiding 12th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.161 KB)

Abstract

Rancang Bangun Pengendali Pintu Garasi Otomatis Berbasis Arduino Melalui Aplikasi Smartphone
Filter Pasif untuk Mengurangi Harmonisa Arus pada Transformator Distribusi Menggunakan Perangkat Lunak ETAP 12.6.0 Heri Budi Utomo; Sunarto Sunarto; Nurmuhaemin Nurmuhaemin
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 12 (2021): Prosiding 12th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.549 KB)

Abstract

Filter Pasif untuk Mengurangi Harmonisa Arus pada Transformator Distribusi Menggunakan Perangkat Lunak ETAP 12.6.0
Analisa Perancangan Filter Pasif dan Efisiensi Transformator Daya Akibat Harmonisa dengan Menggunakan Matlab Heri Budi Utomo; Sunarto Sunarto; Erwin Fadhlurohman
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 12 (2021): Prosiding 12th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1287.618 KB)

Abstract

Analisa Perancangan Filter Pasif dan Efisiensi Transformator Daya Akibat Harmonisa dengan Menggunakan Matlab
Analisis ELCB Sebagai Proteksi Tegangan Sentuh pada Pembumian Sistem TT Sunarto Sunarto; Yudi Prana Hikmat; Sudrajat Sudrajat
Rekayasa Hijau : Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/jrh.v6i2.154-164

Abstract

ABSTRAKBahaya tegangan sentuh bisa terjadi apabila manusia menyentuh bagian yang bertegangan secara langsung maupun tidak langsung. Sentuhan langsung terjadi apabila manusia menyentuh secara langsung bagian aktif, sedangkan sentuhan tidak langsung bisa terjadi bila manusia menyentuh bagian konduktif terbuka (BKT) dari peralatan yang bertegangan karena adanya arus bocor. Manusia tentunya tidak tahu bahwa bagian aktif maupun BKT dari peralatan tersebut bertegangan dan manusia menyentuh bagian tersebut secara sengaja maupun tidak sengaja. Oleh karena itu perlu adanya proteksi terhadap tegangan sentuh langsung dan tidak langsung. Proteksi yang biasa digunakan pada instalasi listrik adalah ELCB dengan rating arus 30 mA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa proteksi tegangan sentuh langsung dan tidak langsung menggunakan ELCB pada pembumian sistem TT (Terre-Terre) dimana pembumian titik netral trafo dan pembumian peralatan dipasang secara terpisah. Penelitian ini bisa membuktikan bahwa ELCB bisa digunakan sebagai tegangan sentuh langsung dan tidak langsung denga waktu kerja instanataneous.ABSTRACTDangers of touch voltage can occur if humans touch the live parts directly or indirectly. Direct touch occur when humans touch the active part directly, while indirect touch can occur when humans touch the bare conductive part (BKT) of the equipment with voltage due to leakage current. Humans certainly don't know that the active or BKT of the equipment are live and than humans touch these parts intentionally or unintentionally. Therefore, there is a need for protection against direct and indirect touch voltages. The armature commonly used in electrical installations is an ELCB with a current rating of 30 mA. This study aims to analyze direct and indirect touch voltage protection using ELCB on TT (Terre-Terre) sistem earthing where the transformer neutral point grounding and equipment grounding are Installed separately. This research can prove that ELCB can utilized as direct and indirect touch voltage with instantaneous working time.
Ikatan Elektroda Pembumian Petir untuk Memperbaiki Resistansi Pembumian Instalasi Listrik di Laboratorium Instalasi Listrik Politeknik Negeri Bandung Sunarto Sunarto
SEMNASTERA (Seminar Nasional Teknologi dan Riset Terapan) Vol 2 (2020)
Publisher : SEMNASTERA (Seminar Nasional Teknologi dan Riset Terapan)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.795 KB)

Abstract

For human safety and security against the dangers of electric shock, a grounding system is required in electrical installations. The value of the earth resistance should be as small as possible according to the required PUIL 2000 not to be more than 5 Ohm. If the earthing that has been installed turns out that the resistance value exceeds the required value, it is necessary to improve the earth's resistance value. One of the easiest ways to improve the earth's resistance value is to install several earth points that are connected (parallel). The value of earthing resistance at the Bandung State Polytechnic (Polban) Electrical Installation Laboratory based on the measurement results is 10.3 Ohm. This value far exceeds the value required by PUIL 2000, therefore it needs to be improved. In the vicinity of the Politeknik Negeri Bandung Electrical Installation Laboratory building, there is an earthing of electrode rods from the old lightning distribution installations no longer used. The rod electrodes can be used to improve or reduce the earth's resistance value. Therefore, through Beginner research, the above problems become the subject of research with the improving the earthing resistance value in the Polban Electrical Installation Laboratory so that it can improve human security and safety against the dangers of electric shock currents. In this study, using an experimental method to obtain data, namely by measuring the earthing resistance value of an installed electrical installation using an Earth Tester. Because the earthing resistance value exceeds the required value, it needs to be repaired by connecting some of the electrode points of the lightning rods no longer used with the grounding of the installed electrical installation.  
Improved Earth Electrode Resistance for Utilizing Electrical Installations to Minimize the Hazard of Electric Shock Sunarto - Sunarto
Jurnal Poli-Teknologi Vol. 19 No. 3 (2020)
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/pt.v19i3.3617

Abstract

Resistansi pembumian di Laboratorium Instalasi Listrik Politeknik Negeri Bandung (Polban) sebesar 10,3 Ohm. Nilai tersebut melebihi standar maksimum menurut Persyaratan Umum Instalasi Listrik Tahun 2000 (PUIL 2000) yaitu maksimum 5 Ohm. Proteksi petir di Politeknik Negeri Bandung yang semula menggunakan sistem konvensional beralih ke sistem elektrostatis dikarenakan banyak kawat tembaga yang hilang sehingga banyak elektroda pembumian bekas proteksi petir konvensional yang tidak dipakai. Oleh karena itu elektroda pembumian tersebut bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki nilai resistansi pembumian instalasi listrik. Hal tersebut menjadi latar belakang dalam penelitian ini yang bertujuan untuk memperbaiki nilai resistansi pembumian instasi listrik di Laboratorium Instalasi Listrik Polban sehingga bisa mengurangi bahaya sengatan listrik yang mungkin terjadi akibat kegagalan isolasi. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metoda eksperimental yaitu dengan melakukan pengukuran nilai resistansi pembumian instalasi listrik sebelum perbaikan dan setelah perbaikan dengan alat ukur Earth Tester. Perbaikan nilai resistansi pembumian instalasi dilakukan dengan cara menggabungkan elektroda pembumian bekas proteksi petir dengan elektroda pembumian instalasi listrik. Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah bisa memperkecil nilai resistansi pembumian instalasi listrik yang semula 10,3 Ohm sebelum perbaikan menjadi 1 Ohm setelah perbaikan, dan telah sesuai dengan Persyaratan Umum Instalasi Listrik Tahun 2000