Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DIAGNOSTIC TEST OF HEMATOLOGY PARAMETER IN PATIENTs SUSPECT OF MALARIA Ira Ferawati; Hanifah Maani; Zelly Dia Rofinda; Desywar Desywar
INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY Vol 23, No 2 (2017)
Publisher : Indonesian Association of Clinical Pathologist and Medical laboratory

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24293/ijcpml.v23i2.1133

Abstract

Malaria masih merupakan masalah kesehatan di daerah tropis dan sub tropis terutama Asia dan Afrika dengan angka kesakitan dankematian yang tinggi. Parasit masuk ke dalam darah selain menimbulkan gejala klinis berupa demam, juga diduga memicu terjadinyaperubahan hematologi antara lain monositosis dan trombositopenia. Penelitian ini bertujuan mengetahui uji diagnostik tolok ukurhematologi di pasien terduga malaria. Penelitian uji diagnostik potong lintang ini dilakukan terhadap 60 orang pasien terduga malariayang memenuhi patokan kesertan dan nonkesertaan masa waktu Juli 2015 sampai Maret 2016 di Instalasi Laboratorium Sentral RSUP.Dr. M. Djamil Padang, Rumah Sakit Tingkat III Reksodiwiryo Padang, Puskesmas Barung Belantai Kabupaten Pesisir Selatan, RumahSakit Hanafie Kabupaten Bungo, Rumah Sakit Sultan Thaha Saifuddin dan Puskesmas Rimbo Bujang Kabupaten Tebo. Tolok ukur yangdiperiksa selain mikroskopis malaria adalah hitung monosit dan trombosit. Analisis statistik menggunakan piranti lunak dan Tabel2×2. Kepekaan dan kekhasan demam, bertempat tinggal atau ditemukan riwayat perjalanan di daerah endemis malaria serta hitungmonosit >8% dan hitung trombosit <150.000/mm3 dibandingkan pemeriksaan mikroskopis pada penelitian ini berturut-turut adalah81,6% dan 81,8%. Nilai duga positif, nilai duga negatif, rasio kemungkinan positif dan rasio kemungkinan negatif pada penelitian iniberturut-turut adalah 88,6%, 72%, 4,5 dan 0,2. Penelitian ini mendapatkan kepekaan dan kekhasan demam, bertempat tinggal atauditemukan riwayat perjalanan di daerah endemis malaria serta hitung monosit >8% dan hitung trombosit <150.000/mm3 yang tinggidibandingkan pemeriksaan mikroskopis di pasien malaria.
ANEMIA KEKURANGAN (DEFISIENSI) ZAT BESI BAYI Aida Amelda; Hanifah Maani
INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY Vol 15, No 3 (2009)
Publisher : Indonesian Association of Clinical Pathologist and Medical laboratory

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24293/ijcpml.v15i3.961

Abstract

Anemia usually happened in childhood. Babies 6–12 years old as are those group that are sensitive to iron deficiency anemia (IDA)Hemoglobin is a mean corpuscular volume (MCV), red-cell distribution width (RDW) examination with blood film evaluation that canbe used to screen IDA, especially in high risk babies. This study was carried out by the cross sectional method in healthy babies 6-12years old in Padang city, on November 2006 until January 2007. They were examined in the Clinical Pathology Laboratory of Dr. MDjamil hospital Padang. The samples consisted of 2 ml venous blood EDTA and laboratory examinations. The results were Hb, MCV,and RDW with ABX micros 60. Also blood film evaluation if Hb were 11g/dL. The means of Hb, MCV and RDW were 11.1 ± 1.07 g/dL,71.7 ± 4.70 fl and 14. 2 ± 1.37%. In 62 (45.9%) babies were anemic as a result of IDA examination and the rest of 33 babies (532%) the blood film were normocytic normochromic 49% and normocytic hypochromic (+), mild anisocytosis 51%. In Padang city theIDA examination in 6-12 years old babies were high frequencies in grade I and II by blood film method
HUBUNGAN KADAR UREA DENGAN HOMOCITRULINE PADA GAGAL GINJAL TERMINAL Verbrini Rifnayeni; Ellyza Nasrul; Hanifah Maani; Zelly Dia Rofinda
Majalah Kedokteran Andalas Vol 38, No 2 (2015): Published in September 2015
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.681 KB) | DOI: 10.22338/mka.v38.i2.p124-129.2015

Abstract

AbstrakPeningkatan kadar urea (uremia) ditemukan pada gagal ginjal terminal.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar urea dengan homocitruline pada pasien gagal ginjal terminal. Penelitian ini menggunakan rancangan analitik observasional cross sectional pada 23 pasien gagal ginjal terminal yang menjalani Hemodialisis di RSUP. Dr. M. Djamil Padang. Penelitian berlangsung sejak Februari hingga Oktober 2014. Subjek diambil dengan consecutive sampling. Sampel serum diperiksa kadar ureanya dengan metode enzimatik glutamate dehidrogenase. Homocitruline diperiksa secara indirek ELISA. Analisis statistik menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan jumlah subjek sebanyak 52,2% perempuan dan 47,8 % laki-laki, dengan rerata umur 48,6+10,6 tahun, kadar urea 102,1+26,0 mg/dL, kadar homocitruline 1,2+0,7 ng/mL. Penelitian ini menunjukan ada korelasi negatif yang tidak signifikan (r=-0.2, p > 0.05) antara kadar urea dengan homocitruline pada pasien gagal ginjal terminal.AbstractIncrease urea (uremia) can be found at end stage renal disease. This study was know correlation between urea with homocitruline level at end stage renal disease. This is cross sectional observational analytic study at 23 patients with end stage renal disease on hemodyalisis in M. Djamil Hospital, Padang, from February 2014 until October 2014, with consecutive sampling. Urea level was determined from serum sample by kinetic enzymatic glutamate dehydrogenase, and homocitruline by indirect ELISA. Statistical analysis was done by pearson correlation. The research showed that 52.2% are women and 47.8% are men with mean age is 48.6+10.6 years old, mean urea level is 102.1+26.0 mg/dL, homocitruline level is 1.2+0.7 ng/mL. The correlation between urea level and homocitruline was not significant (r=-0.2, p > 0.05). There was negative weak correlation between urea level and homocitruline at end stage renal disease.