Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

CORRELATION OF FREE HEMOGLOBIN LEVEL AND PLASMA NITRIC OXIDE IN PACKED RED CELL DURING BLOOD BANK STORAGE PERIOD Ricca Fitria; Zelly Dia Rofinda; Desywar Desywar
INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY Vol 25, No 1 (2018)
Publisher : Indonesian Association of Clinical Pathologist and Medical laboratory

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24293/ijcpml.v25i1.1485

Abstract

Stored red blood cells undergo morphological and biochemical changes with increased storage time, commonly refferred as the storage lesion, reduced integrity of erythrocyte membrane, causing hemolysis and increased free plasma hemoglobin level. Nitric Oxide (NO) is an endogenous vasodilator with the major role in vascular and blood flow regulation. Accumulation of free hemoglobin (fHb) during storage RBC hemolysis is thought to be correlated with elevated NO consuming causes low NO level that significantly impair endothelial function. This study aim to was to analyze the correlation of free Hb and plasma nitric oxide level during PRC storage period in the blood bank. This research was an analytic study with a cross-sectional design to 14 unit PRC those were stored in Dr. M. Djamil Padang Hospital Blood Bank. The study was conducted from May 2016 to August 2017. The assay was performed for 28 days of storage with one week intervals. Free plasma hemoglobin and NO level were analyzed by cyanmethemoglobin and colorimetry method respectively. Spearman test was used to access the correlation between free Hb level and nitric oxide plasma with p<0.05 means significant.  Most donors were male (85.7%) with age range were 33(9) years. Free Hb and nitric oxide level were significantly differenced in each week storage periods (p<0.05). Two parameters was significantly had moderate negative correlation during storage periods (r=-0.56; p=0.01).
AGREEMENT OF SIMPLIFIED FENCL-STEWART WITH FIGGESTEWART METHOD IN DIAGNOSING METABOLIC ACIDOSIS IN CRITICALLY ILL PATIENTS Reni Lenggogeni; Rismawati Yaswir; Efrida Efrida; Desywar Desywar
INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY Vol 23, No 3 (2017)
Publisher : Indonesian Association of Clinical Pathologist and Medical laboratory

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24293/ijcpml.v23i3.1211

Abstract

Asidosis metabolik adalah kasus yang paling sering ditemukan pada pasien critically ill. Pendekatan Henderson-Hasselbalch gagalmenjelaskan gangguan metabolik yang rumit karena hanya tertuju pada kenasaban pH dengan tekanan parsial karbondioksida dan ionbikarbonat. Pendekatan keseimbangan asam-basa metode Stewart lebih akurat dan dapat menggambarkan gangguan metabolik yangrumit. Modifikasi metode Stewart yang digunakan saat ini adalah metode Figge-Stewart dan Fencl-Stewart yang disederhanakan, dapatdigunakan di tempat dengan sumber daya terbatas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kesesuaian metode Fencl-Stewart yangdisederhanakan dengan Figge-Stewart dalam mendiagnosis asidosis metabolik di pasien critically ill. Penelitian analitik potong lintangterhadap 40 pasien critically ill yang dirawat di ICU, CVCU dan HCU RSUP Dr. M. Djamil Padang masa waktu Oktober–November 2015.Analisis gas darah diukur dengan potensiometri, elektrolit dengan ion selective electrode dan kadar albumin dengan immunoturbidimetri.Hasil dianalisis dengan program komputer. Kesesuaian metode Fencl-Stewart yang disederhanakan dengan Figge-Stewart dianalisisdengan uji Kappa, bermakna jika nilai p<0,05. Sebanyak 40 orang pasien (18 laki-laki, 22 perempuan) diikutkan dalam penelitian ini.Rerata umur pasien adalah 48,35(18,4) tahun dan diagnosis terbanyak adalah gagal jantung (30%). Hiponatremia, hipernatremia,hipokalemia, hiperkalemia, hipokloremia dan hipoalbuminemia ditemukan masing-masing sebanyak 37,5%, 12,5%, 2,5%, 12,5%,17,5%, 20% dan 87,5% pasien. Terdapat kesesuaian yang baik antara metode Fencl-Stewart yang disederhanakan dengan Figge-Stewartdengan nilai kappa=0,529 dan bermakna secara statistik (p<0,001). Kesesuaian metode Fencl-Stewart yang disederhanakan denganFigge-Stewart dalam mendiagnosis asidosis metabolik di pasien critically ill adalah baik.
DIAGNOSTIC TEST OF HEMATOLOGY PARAMETER IN PATIENTs SUSPECT OF MALARIA Ira Ferawati; Hanifah Maani; Zelly Dia Rofinda; Desywar Desywar
INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY Vol 23, No 2 (2017)
Publisher : Indonesian Association of Clinical Pathologist and Medical laboratory

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24293/ijcpml.v23i2.1133

Abstract

Malaria masih merupakan masalah kesehatan di daerah tropis dan sub tropis terutama Asia dan Afrika dengan angka kesakitan dankematian yang tinggi. Parasit masuk ke dalam darah selain menimbulkan gejala klinis berupa demam, juga diduga memicu terjadinyaperubahan hematologi antara lain monositosis dan trombositopenia. Penelitian ini bertujuan mengetahui uji diagnostik tolok ukurhematologi di pasien terduga malaria. Penelitian uji diagnostik potong lintang ini dilakukan terhadap 60 orang pasien terduga malariayang memenuhi patokan kesertan dan nonkesertaan masa waktu Juli 2015 sampai Maret 2016 di Instalasi Laboratorium Sentral RSUP.Dr. M. Djamil Padang, Rumah Sakit Tingkat III Reksodiwiryo Padang, Puskesmas Barung Belantai Kabupaten Pesisir Selatan, RumahSakit Hanafie Kabupaten Bungo, Rumah Sakit Sultan Thaha Saifuddin dan Puskesmas Rimbo Bujang Kabupaten Tebo. Tolok ukur yangdiperiksa selain mikroskopis malaria adalah hitung monosit dan trombosit. Analisis statistik menggunakan piranti lunak dan Tabel2×2. Kepekaan dan kekhasan demam, bertempat tinggal atau ditemukan riwayat perjalanan di daerah endemis malaria serta hitungmonosit >8% dan hitung trombosit <150.000/mm3 dibandingkan pemeriksaan mikroskopis pada penelitian ini berturut-turut adalah81,6% dan 81,8%. Nilai duga positif, nilai duga negatif, rasio kemungkinan positif dan rasio kemungkinan negatif pada penelitian iniberturut-turut adalah 88,6%, 72%, 4,5 dan 0,2. Penelitian ini mendapatkan kepekaan dan kekhasan demam, bertempat tinggal atauditemukan riwayat perjalanan di daerah endemis malaria serta hitung monosit >8% dan hitung trombosit <150.000/mm3 yang tinggidibandingkan pemeriksaan mikroskopis di pasien malaria.
KORELASI INDEKS 20/(C-PEPTIDE PUASA×GLUKOSA DARAH PUASA) DENGAN HOMA-IR UNTUK MENILAI RESISTENSI INSULIN DIABETES MELITUS TIPE 2 Elsi Kelana; Ellyza Nasrul; Rismawati Yaswir; Desywar Desywar
Majalah Kedokteran Andalas Vol 38, No 3 (2015): Published in December 2015
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.761 KB) | DOI: 10.22338/mka.v38.i3.p155-164.2015

Abstract

AbstrakResistensi insulin merupakan penurunan respons biologis jaringan terhadap insulin dalam kadar normal. Pada DM tipe 2 terjadi resistensi dan gangguan sekresi insulin. Terdapat indeks baru 20/(C-peptide puasa x glukosa darah puasa) untuk menilai resistensi sekaligus gangguan sekresi insulin. Penelitian bertujuan membuktikan korelasi indeks 20/(C-peptide puasa x glukosa darah puasa) dengan HOMA-IR untuk menilai resistensi insulin pada DM tipe 2 di RSUP. Dr. M. Djamil Padang. Dengan menggunakan sampel darah dari pasien, kadar glukosa darah puasa, insulin puasa dan C-peptide puasa ditentukan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar glukosa puasa 9,83 (3,53) mmol/L [177 (63,54) mg/dL], insulin puasa 10,58 (3,61) μU/L, dan C-peptide puasa 0,97 (0,29) nmol/L dan terdapat korelasi yang sangat kuat dan bermakna secara statistik (p<0,0001) antara indeks 20/(C-peptide puasa x glukosa darah puasa) dengan HOMA-IR (r= -0,838). Dapat disimpulkan bahwa indeks 20/(C-peptide puasa x glukosa darah puasa) dan HOMA–IR berkorelasi kuat untuk menilai resistensi insulin pada DM tipe 2 di RSUP. Dr. M. Djamil Padang.AbstractInsulin resistance is a decrease of biological response of the tissues to the normal level of insulin. In type 2 diabetes, there is resistance and impaired of insulin secretion. There is a new index available to assess resistance and impaired of insulin secretion all at once, with the formula 20/(fasting C-peptide x fasting blood glucose). This study aimed to prove the correlation of this new index to the HOMA-IR (Homeostasis model assesment of insulin resistance) in type 2 diabetes at Dr.M.Djamil Padang hospital. Level of fasting glucose, fasting insulin and fasting C-peptide of blood were measured, followed by statistical data analysis using Pearson correlation test.The result showed the mean of fasting blood glucose, fasting insulin and fasting C-peptide were 9.83 (3.53) mmol/L[177 (63.54) mg/dl], 10.58 (3.61) μU/L, and 0.97 (0.29) nmol/L respectively.There was a strong and statistically significant correlation (p<0.0001) found between the new index and the HOMA-IR ( r= -0.838). To be concluded, the index 20/(fasting C-peptide x fasting blood glucose) and HOMA-IR was strongly correlated to assess insulin resistance in type 2 diabetes at Dr. M. Djamil Padang hospital.