Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PANCREATIC CANCER IN 31 YEARS OLD PATIENT WITH NORMAL SERUM AMYLASE LEVEL (Kanker Pankreas di Pasien Usia 31 Tahun dengan Kadar Amilase Serum Normal) Melda F. Flora; Budiono Raharjo; Maimun Z. Arthamin
INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY Vol 23, No 1 (2016)
Publisher : Indonesian Association of Clinical Pathologist and Medical laboratory

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24293/ijcpml.v23i1.1192

Abstract

Kanker pankreas adalah keganasan sel di jaringan pankreas. kejadiannya meningkat pada usia di atas 60 tahun. Namun, sekitar20% dapat terjadi di usia muda. Patogenesis terjadinya masih belum jelas, dikemukakan bahwa mutasi genetik dan faktor eksogen sepertimerokok berhubungan dengan terjadinya keganasan sel pankreas. Kasus adalah seorang laki-laki perokok berusia 31 tahun dengankeluhan utama nyeri ulu hati menjalar ke punggung, disertai mual, muntah, nafsu makan turun. Pada pemeriksaan fisik didapatkansklera ikterik, perkusi redup dan ronkhi di paru, distensi abdomen dan asites. Pada pemeriksaan laboratorik didapatkan leukositosis,trombositopenia, peningkatan aspartate aminotransaminase (AST) lebih dari 10 kali Upper Range Limit (URL), hiperbilirubinemiadirek, peningkatan alkaline phosphatase (ALP), Gamma Glutamyl Transferase (GGT) dan lipase serum, sedangkan amilase serumnormal. Terdapat juga peningkatan kadar CA19-9. Pada computed tomography scan (CT scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI)didapatkan gambaran kanker pankreas primer yang telah bermetastasis ke pleura dan hati. Kadar amilase normal di pasien dapatdisebabkan karena awal peningkatan dan penurunan kadar amilase terjadi lebih cepat dan pada saat diperiksa telah turun mencapaikadar normal. Simpulan, kanker pankreas dapat terjadi di usia muda. Amilase yang normal dapat terjadi di kanker pankreas.
DIAGNOSTIC VALUES OF MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS 38 KDA ANTIGEN IN URINE AND SERUM OF CHILDHOOD TUBERCULOSIS (Nilai Diagnostik Antigen 38 kDa Mycobacterium tuberculosis Air Kemih dan Serum di Tuberkulosis Anak) Agustin Iskandar; Leliawaty Leliawaty; Maimun Z. Arthamin; Ery Olivianto
INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY Vol 23, No 1 (2016)
Publisher : Indonesian Association of Clinical Pathologist and Medical laboratory

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24293/ijcpml.v23i1.1183

Abstract

Diagnosis TB anak sangat sukar karena gambaran klinis tidak khas, foto paru juga sulit diinterpretasi. Di anak sulit mendapatkandahak, jarang batuk dan jumlah kumannya sedikit. Deteksi antigen Mycobacterium tuberculosis merupakan sebuah pilihan yang tersediauntuk mendiagnosis TB. Teknik diagnosis TB secara serologis dan air kemih memberi banyak keuntungan karena mudah dikerjakan,biaya murah, cepat memberikan hasil dan mudah didapatkan, tidak menyakitkan serta tidak memerlukan spesimen dari jaringan yangsakit. Antigen 38 kDa merupakan antigen lipoprotein ekstraselular Mycobacterium sp memiliki potensi imunogen. Tujuan penelitian iniadalah membandingkan nilai diagnostik antigen 38 kDa Mycobacterium tuberculosis air kemih dan serum di tuberkulosis anak. Metodepenelitian merupakan kajian potong lintang dengan pengambilan sampel secara berurutan (Juni 2013-Juni 2014). Subjek penelitiansebanyak 54 anak yang terduga TB. Dilakukan pemeriksaan kadar antigen 38 kDa Mtb air kemih dan serum dengan metode ELISA.Hasil telitian ini didapatkan rerata kadar antigen 38 kDa air kemih dan serum subjek dengan TB lebih tinggi dibandingkan kelompokbukan TB, rerata/Simpang Baku (SD) antigen 38 kDa Mtb air kemih [0,25(0,388)] vs [0,03(0,011)] p=0,002, AUC (84,3%), Cut-offpoint: 0,04 ng/mL (kepekaan 83% dan kekhasan 71,43%) dan antigen 38 kDa Mtb serum [14,21(13,335)] vs [4,189(0,386)] p=0,263,AUC (63,5%), Cut-off point: 4,25 ng/mL (kepekaan 53,2% dan kekahasan 57,1%). Antigen 38 kDa Mtb air kemih lebih baik daripadaantigen 38 kDa Mtb serum untuk mendiagnostik tuberkulosis anak.