Hendy Setyo Yudanto
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Extra Virgin Olive Oil Terhadap Folikulogenesis dan Kadar Malondialdehyde Ovarium Pada Tikus yang dipapar Rhodamin B Huda Rohmawati; Hidayat Sujuti; Pande Made Dwijayasa; Hendy Setyo Yudanto
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) Vol 4 No 2 (2018): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (State Health Polytechnic of Malang)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jiki.v(4)i(2)y(2018).page:120-127

Abstract

Rhodamin B merupakan bahan pewarna tekstil disalahgunakan sebagai pewarna makanan. Rhodamin B bersifat toksik penyebab stres oksidatif, dan meningkatkan kadar MDA. Peningkatan kadar MDA menyebabkan gangguan folikulogenesis sehingga folikel tidak berkembang dan atresia. Hal tersebut berkontribusi pada kejadian infertil. Paparan rhodamin B berpengaruh pada folikulogenesis dan kadar MDA ovarium. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan pengaruh EVOO pada Folikulogenesis dan kadar Malondialdehyde ovarium tikus betina galur wistar yang dipapar rhodamin B. Metode penelitian menggunakan True Experimental Post Test Only Control Group menggunakan 25 ekor tikus dibagi menjadi 2 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan dengan pemberian EVOO peroral dosis 1,5 ml/KgBB, 3 ml/KgBB, 4,5 ml/KgBB serta dipapar rhodamin B 18 mg/KgBB selama 36 hari. Kemudian dilakukan pengambilan ovarium untuk menghitung jumlah folikel dengan pewarnaan HE dan pengukuran kadar MDA dengan Spectrofotometri. Pemberian EVOO terhadap jumlah folikel primer, sekunder dan kadar MDA menunjukkan korelasi yang bermakna (p=0,000<α), dengan koefisien korelasi folikel primer 0,735, folikel sekunder 0,699, menunjukkan ada hubungan yang positif dan kuat. Pada kadar MDA didapatkan -0,808 sehingga ada hubungan yang negatif dan kuat. Kesimpulan: Pemberian EVOO dengan dosis 1,5 ml/KgBB, 3 ml/KgBB, 4,5 ml/KgBB berpengaruh terhadap folikulogenesis dan penurunan kadar MDA ovarium pada tikus betina yang dipapar rhodamin B.
PENGARUH EXTRA VIRGIN OLIVE OIL TERHADAP FOLIKULOGENESIS DAN KADAR MALONDIALDEHYDE OVARIUM PADA TIKUS YANG DIPAPAR RHODAMIN B Huda Rohmawati; Hidayat Sujuti; Pande Made Dwijayasa; Hendy Setyo Yudanto
Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia (JIKI) Vol 4 No 2 (2018): Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jiki.v4i2.356

Abstract

Rhodamin B merupakan bahan pewarna tekstil disalahgunakan sebagai pewarna makanan. Rhodamin B bersifat toksik penyebab stres oksidatif, dan meningkatkan kadar MDA. Peningkatan kadar MDA menyebabkan gangguan folikulogenesis sehingga folikel tidak berkembang dan atresia. Hal tersebut berkontribusi pada kejadian infertil. Paparan rhodamin B berpengaruh pada folikulogenesis dan kadar MDA ovarium. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan pengaruh EVOO pada Folikulogenesis dan kadar Malondialdehyde ovarium tikus betina galur wistar yang dipapar rhodamin B. Metode penelitian menggunakan True Experimental Post Test Only Control Group menggunakan 25 ekor tikus dibagi menjadi 2 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan dengan pemberian EVOO peroral dosis 1,5 ml/KgBB, 3 ml/KgBB, 4,5 ml/KgBB serta dipapar rhodamin B 18 mg/KgBB selama 36 hari. Kemudian dilakukan pengambilan ovarium untuk menghitung jumlah folikel dengan pewarnaan HE dan pengukuran kadar MDA dengan Spectrofotometri. Pemberian EVOO terhadap jumlah folikel primer, sekunder dan kadar MDA menunjukkan korelasi yang bermakna (p=0,000<α), dengan koefisien korelasi folikel primer 0,735, folikel sekunder 0,699, menunjukkan ada hubungan yang positif dan kuat. Pada kadar MDA didapatkan -0,808 sehingga ada hubungan yang negatif dan kuat. Kesimpulan: Pemberian EVOO dengan dosis 1,5 ml/KgBB, 3 ml/KgBB, 4,5 ml/KgBB berpengaruh terhadap folikulogenesis dan penurunan kadar MDA ovarium pada tikus betina yang dipapar rhodamin B.