Dwi Santi Putri
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TINGKAT PENCEMARAN DETERJEN PADA SEDIMEN MENGGUNAKAN INDIKATOR KIMIA-BIOLOGI DI SUNGAI SAYUNG Putri, Dwi Santi; Haeruddin, -; Purnomo, Pujiono Wahyu
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.373 KB)

Abstract

Dewasa ini tingkat pencemaran air mengalami peningkatan secara tajam seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Zat pencemar yang berasal dari deterjen ini masuk ke lingkungan perairan dan akan tersebar ke air, terabsorsi oleh biota laut serta terakumulasi dalam sedimen. Oleh karena itu perlunya penelitian tentang tingkat pencemaran deterjen pada sedimen mengunakan indikator kimia dan biologi. Tujuan dari penelitian ini antara lain mengetahui konsentrasi deterjen didalam sedimen, KR dan H’ makrozoobentos, mengkaji hubungan antara konsentrasi deterjen didalam sedimen dengan kelimpahan individu makrozoobentos dan menentukan tingkat pencemaran sedimen berdasarkan konsentrasi deterjen dan struktur komunitas makrozoobentos. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik penentuan lokasi pengambilan sampel Purposive sampling. Sampling dilakukan dua kali dengan 2 kali pengulangan. Pengukuran konsentrasi deterjen dalam sedimen, identifikasi makrozoobentos Setelah dilakukan identifikasi dan penghitungan jumlah spesies, selanjutnya dilakukan perhitungan nilai Kelimpahan individu dan Kelimpahan Relatif (KR), Indeks Keanekaragaman (H’), Indeks Keseragaman (e), serta Indeks Dominasi (D). Hasil nilai konsentrasi deterjen  pada sampling I dan II yaitu stasiun 1 berkisar 0,18 – 5,53 mg/kg, stasiun 2 berkisar 47,21 – 123,17 mg/kg, stasiun 3 berkisar 2,30 – 5,50 mg/kg, stasiun 4 0,02-0,96 mg/kg. Nilai KR pada stasiun 1 sampling I dan II adalah 87% dan 94%; stasiun 2 sampling I dan II adalah 97% dan 98%; stasiun 3 sampling I dan II adalah 88%, dan 82%; stasiun 4 sampling I dan II adalah 46% dan 43%. Nilai H’ stasiun 1 sampling I dan IIadalah 0,44 dan 0,25; stasiun 2 sampling I dan II adalah 0,14 dan 0,09;  stasiun 3 sampling I dan II adalah 0,51 dan 0,49; stasiun 4 sampling I dan II adalah 1,49 dan 1,28. Kesimpulan yang didapat yaitu sedimen sungai Sayung tercemar oleh deterjen, struktur komunitas makrozoobentos dengan melihat indeks keanekaragaman berkisar 0,14 – 1,49 yang menunjukkan bahwa kemampuan perairan sungai Sayung untuk mendukung kelangsungan hidup makrozoobentos tergolong rendah dan dilihat kondisi kestabilan suatu komunitas dalam keadaan tidak stabil.