Abd. Qadir Jailani
Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan Sumenep

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENDIDIKAN PESANTREN DALAM PERSPEKTIF KH. ABDURRAHMAN WAHID Abd. Qadir Jailani; M. Sufyan Riady HS
Maharot : Journal of Islamic Education Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.168 KB) | DOI: 10.28944/maharot.v1i2.425

Abstract

Artikel ini membahas tentang pendidikan pesantren dalam perspektif KH. Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur. Gus Dur menyatakan bahwa pesantren bersifat dinamis, terbuka pada perubahan, dan mampu menjadi penggerak perubahan yang diinginkan. Bahkan lebih dari itu, Gus Dur juga memuat deskripsi dari kebudayaan pesantren yang disebut Gus Dur sebagai “Subkultur” tersendiri. Gus Dur juga mempunyai “tawaran pembaharuan” yang dikemukakannya untuk Pesantren, seperti dalam penyusunan kurikulum serta pembenahan manajemen kepemimpinan yang tetap merupakan agenda pesantren hingga sekarang ini.Metode penulisan artikel ini adalah penelitian kualitatif dengan kajian kepustakaan yaitu meneliti dan menganalisis buku-buku dan karangan ilmiah yang dikemukakan oleh Gus Dur yang berkaitan dengan penelitian ini.Dari hasil penelitian dapat dikatakan bahwab pesantren didasarkan pada keyakinan agama dan bertujuan untuk membimbing atau menghantarkan peserta didik menjadi manusia yang utuh dan mandiri. Ada tiga elemen yang mampu membentuk pondok pesantren sebagai sebuah subkultur, yaitu: (1) pola kepemimpinan pondok pesantren yang mandiri dan tidak terkoptasi oleh negara, 2) literatur-literatur kitab-kitab kuning sebagai rujukan umum yang selalu digunakan dari berbagai abad, dan 3 ) sistem nilai yang digunakan adalah bagian dari masyarakat luas. Pola kepemimpinan pesantren bersifat khirarki dan kurikulum di pondok pesantren yang ditujukan untuk melahirkan ulama di kemudian hari.
Peranan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Ru>hul Mudarris (Jiwa Guru) Ach. Nurholis Majid; Hilimiah Isykirati; Abd. Qadir Jailani
Maharot : Journal of Islamic Education Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/maharot.v5i2.908

Abstract

This study aims to describe and find two things (1) the concept of ru>hul mudarris (teacher's soul) at Tahfidh Putri Al-Amien Prenduan Middle School (2) the role of the principal in increasing ru>hul mudarris (teacher's soul) at Tahfidh Putri Al Middle School Al-Amien Prenduan. This research uses a descriptive qualitative approach with a case study type. The data were collected through interviews, observation, and documentation. To analyze the data that has been collected, interactive data reduction, data display, and conclusion are drawn. This study concludes two essential things. First, the concept of ru>hul mudarris (teacher's soul) in SMP Tahfidh Putri Al-Amien Prenduan is the concept of ru>hul mudarris (teacher's soul) based on adab or ethics, the concept of ru>hul mudarris (teacher's soul) is skill-based ruhiyah, and the concept of ru>hul mudarris (teacher soul) based on the Qur'anic soul. Second, the principal in improving ru>hul mudarris (teacher's soul) acts as a leader/manager, supervisor and coach, and motivator.
PENDIDIKAN PESANTREN DALAM PERSPEKTIF KH. ABDURRAHMAN WAHID Abd. Qadir Jailani; M. Sufyan Riady HS
Maharot : Journal of Islamic Education Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/maharot.v1i2.425

Abstract

Artikel ini membahas tentang pendidikan pesantren dalam perspektif KH. Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur. Gus Dur menyatakan bahwa pesantren bersifat dinamis, terbuka pada perubahan, dan mampu menjadi penggerak perubahan yang diinginkan. Bahkan lebih dari itu, Gus Dur juga memuat deskripsi dari kebudayaan pesantren yang disebut Gus Dur sebagai “Subkultur” tersendiri. Gus Dur juga mempunyai “tawaran pembaharuan” yang dikemukakannya untuk Pesantren, seperti dalam penyusunan kurikulum serta pembenahan manajemen kepemimpinan yang tetap merupakan agenda pesantren hingga sekarang ini.Metode penulisan artikel ini adalah penelitian kualitatif dengan kajian kepustakaan yaitu meneliti dan menganalisis buku-buku dan karangan ilmiah yang dikemukakan oleh Gus Dur yang berkaitan dengan penelitian ini.Dari hasil penelitian dapat dikatakan bahwab pesantren didasarkan pada keyakinan agama dan bertujuan untuk membimbing atau menghantarkan peserta didik menjadi manusia yang utuh dan mandiri. Ada tiga elemen yang mampu membentuk pondok pesantren sebagai sebuah subkultur, yaitu: (1) pola kepemimpinan pondok pesantren yang mandiri dan tidak terkoptasi oleh negara, 2) literatur-literatur kitab-kitab kuning sebagai rujukan umum yang selalu digunakan dari berbagai abad, dan 3 ) sistem nilai yang digunakan adalah bagian dari masyarakat luas. Pola kepemimpinan pesantren bersifat khirarki dan kurikulum di pondok pesantren yang ditujukan untuk melahirkan ulama di kemudian hari.
Peranan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Ru>hul Mudarris (Jiwa Guru) Ach. Nurholis Majid; Hilimiah Isykirati; Abd. Qadir Jailani
Maharot : Journal of Islamic Education Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Al-Amien Prenduan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28944/maharot.v5i2.908

Abstract

This study aims to describe and find two things (1) the concept of ru>hul mudarris (teacher's soul) at Tahfidh Putri Al-Amien Prenduan Middle School (2) the role of the principal in increasing ru>hul mudarris (teacher's soul) at Tahfidh Putri Al Middle School Al-Amien Prenduan. This research uses a descriptive qualitative approach with a case study type. The data were collected through interviews, observation, and documentation. To analyze the data that has been collected, interactive data reduction, data display, and conclusion are drawn. This study concludes two essential things. First, the concept of ru>hul mudarris (teacher's soul) in SMP Tahfidh Putri Al-Amien Prenduan is the concept of ru>hul mudarris (teacher's soul) based on adab or ethics, the concept of ru>hul mudarris (teacher's soul) is skill-based ruhiyah, and the concept of ru>hul mudarris (teacher soul) based on the Qur'anic soul. Second, the principal in improving ru>hul mudarris (teacher's soul) acts as a leader/manager, supervisor and coach, and motivator.