Mohammad Fatikh Nanda Perdana
Departemen Orthopedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

LUARAN FUNGSIONAL DARI PEMBEDAHAN RUPTUR LIGAMEN MEDIAL PATELLOFEMORAL DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG Mohammad Fatikh Nanda Perdana; Ghuna Arioharjo Utoyo; Renaldi Prasetia Hermawan Nagar Rasyid; Sanditya Fadli
Alami Journal (Alauddin Islamic Medical) Journal Vol 3 No 1 (2019): JANUARY
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.057 KB) | DOI: 10.24252/alami.v3i1.10640

Abstract

Pendahuluan: Dislokasi patella dan cedera yang berhubungan dengan medial patellofemoral ligament (MPFL) merupakan cedera lutut yang paling umum pada masa remaja yang  memberikan kontribusi 53 hingga 60% dari gaya tarik medial terhadap pergeseran ke arah lateral. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan luaran setelah operasi dilaksanakan pada center kami. 1 Metodologi: Penelitian analitik observasional pada ‘pasien cedera MPFL antara Januari 2015 dan Juli 2019 dengan jumlah 31 pasien. Pencarian database indeks medis/bedah di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dilakukan dengan menggunakan kata kunci Cedera Ligamentum Patellofemoral Medial dan ruptur Ligamentum Patellofemoral Medial dengan hasil data berupa catatan klinis dan operatif, serta studi pencitraan. Hasil klinis dievaluasi menggunakan Skor Kujala untuk menilai rasa sakit, kualitas hidup, dan kekambuhan.Hasil: 31 pasien memenuhi kriteria inklusi dan menjalani operasi selama 2 tahun. Menurut jenis kelamin terdapat 11 pasien pria (35,48%) dan 20 wanita pasien (64,52%). Usia rata-rata adalah 26,87 tahun (kisaran 15-42 tahun). Mekanisme cedera pada 23 pasien adalah cedera olahraga (74,2%) dan 8 pasien cedera non-olahraga. Terdapat 25 pasien (80,64%) yang menjalani operasi MPFL dengan retinacular lateral release, dan 6 pasien (19,36%) menjalani operasi MPFL tanpa lateral retinacular release. 22 pasien (70,96%) menjalani rekonstruksi MPLF dengan endo-button dan graft, dan 9 pasien (29,04%) menjalani perbaikan MPFL dengan jahitan primer. Terdapat peningkatan median skor Kujala sebelum dan setelah operasi (setelah 1 tahun), dari 63,90 (kisaran 45-75) menjadi 88,19 (kisaran 80-100) dan dianalisis dengan pair t-test dengan hasil signifikan secara statistik (p <0,05).Kesimpulan: Tatalaksana dislokasi patella menggunakan rekonstruksi MPFL menunjukkan luaran klinis yang lebih baik yaitu sangat mengurangi rasa sakit, tingkat kekambuhan, dan membantu meningkatkan kualitas hidup.