Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

LEXICALLY-BASED APPROACH IN ELT: A State of the Art Jupri Jupri; Arif Rahman
JURNAL ILMIAH GLOBAL EDUCATION Vol. 1 No. 2 (2020): JURNAL ILMIAH GLOBAL EDUCATION, Volume 1 Nomor 2, Desember 2020
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.189 KB) | DOI: 10.55681/jige.v1i2.55

Abstract

This paper explores the most recently issues in English language teaching known as lexically-based approach and discusses the current issues and promising contributions to L2 teaching development. Internationally, the perspective is afforded as the demands of current settings and necessities in the context of ELT, particularly the ones consider English as their second and foreign language usage. The diversion of ELT contexts in the world might trigger the imbalance use of teaching approaches, strategies, techniques and teaching model. Therefore, in bridging the gap of the imbalance, this paper suggests some worthy-applied approaches which might be taken as considerations. EFL practitioners, teachers, students, curriculum makers and school practitioners in the level of junior, senior high school and university can incorporate  the proposed lexically-based approaches in  their  teaching  and  conduct research  on  the  effectiveness  of  the  approaches and techniques  they  utilize. The effect of chunking, the learning of formulaic phrases, collocation instruction and conscious awareness of learning lexicon can add a different dimension to teaching that may result in better L2 proficiency.  
THE INVESTIGATION ON APPLICATION OF GENRE BASED APPROACH (GBA) TO IMPROVE STUDENTS' WRITING ABILITY ON PROCEDURAL TEXT IN EFL CLASSROOM Jupri Jupri; Muzakkir Muzakkir
NUSRA : Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan Vol. 2 No. 2 (2021): NUSRA: Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan, November 2021
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/nusra.v2i2.145

Abstract

This study investigated the application of Genre-Based Approach (GBA) to improve students` writing ability on procedural text in EFL classroom and to investigate the students` perception of using Genre-Based Approach in improving their writing ability in MA Safinatunnaja NW Repok Oak. The researchers utilized Classroom Action Research (CAR) that was applied in two cycles. Cycle 1 was done in three meetings and cycle 2 was in two meetings. Each cycle consisted of some phases such as planning, action, observation, and reflection. The instruments used by the researchers were observation sheet, questionnaire and writing test. This research took 24 students as the sample. The data obtained were analyzed by using descriptive statistic and inferential statistic through SPSS software version 24. The research resulted that Genre Based Approach gave greater contribution to the students’ writing procedural text. There was an improvement of students` perception in learning process. It was proven by the result of inferential statistical analysis either in cycle 1 or cycle 2. There was a significant improvement between the result of cycle 1 and cycle 2, where in cycle 2 showed significantly greater improvement (M = 82,08) than the cycle 1 (M = 73,33). The sig. 2 tailed between both cycle 1 and cycle 2 was 0,000. This led to the conclusion that the application of Genre Based Approach improved the students’ writing skill. Genre Based Approach was positively improving students` writing ability.
PENULISAN ARTIKEL ILMIAHBERBASIS JURNAL ILMIAH BAGI GURU SMP-SMA KABUPATEN LOMBOK TENGAH Arif Rahman; I Ketut Warta; Jupri Jupri; Lalu Ari Irawan
Abdi Masyarakat Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.339 KB) | DOI: 10.36312/abdi.v1i1.911

Abstract

Kegiatan menulis ilmiah merupakan kegiatan yang membutuhkan pemahan dan dan keterampilan menulis secara akademis yangtidak dapat dipisahkan dari profesi guru dan dosen. Khususnya para Guru sebagai pendidik di sekolah tentu keharusan bagi mereka agar dpat mengembangkan profesi melalui tulisantulisan atau karya tulis ilmiah berdasarkan data dan temuan mereka di lapangan dalam aktivitas pendidikan.Namun demikian, sebagian besar mereka belum mampu atau tidak ada akses bagi guru-guru untuk menuangkanya dalam karya tulisan ilmiah berupa artikel jurnal, sehingga dapat menjadi bagian dari pengembangan profesi mereka sebagai pendidik.Berdasarkan pantauan dan hasildiskusi dengan beberapa guru SMP-SMA dan MGMP Bahasa Inggris batukliang Utara kabupaten Lombok Tengah, diketahui bahwa guru mengalami kendala dalam menulis artikel ilmiah dan kurang adanya informasi mengenai jurnal yang akan dituju. Oleh sebab itu, perlu adanya Workshop dan pendampingan lanjutan penulisan artikel ilmiah bagi guru agar bahan yang sudah ada tersebut dapat ditindaklanjuti untuk ditulis dalam format artikel ilmiah. Selain itu, juga perlu adanya informasi bagi guru tentang jurnal-jurnal yang dapat diakses untuk dapat diajukan artikel, baik jurnal nasional maupun jurnal internasional.Target dari program workshop dan pendampingan ini adalah meningkatnya pemahaman dan keterampilan menulis karya ilmiah bagi guru SMP-SMAKabupaten Lombok Tengah tentang jenis-jenis karya ilmiah, kaidah menulis karya ilmiah, dan menulis artikel secara profesional. Luaran dari program pendampingan ini adalah artikel ilmiah yang ditulis oleh guru SMP-SMA Kabupaten Lombok Tengah untuk diajukan ke jurnal nasional atau prosiding seminar nasional. Kegiatan ini diikuti oleh 45 orang guru yang berasal dari empat SMP dan tiga SMA negeri swasta yang berada di wilayah Kecamatan Kabupaten Lombok Tengah. Metode kegiatan yang dilaksanakan guna menyelesaikan permasalahan mitra adalah dengan pendekatan secara klasikal dan individual. Pendekatan klasikal digunakan pada kegiatan penyampaian materi secara teoritik langkah-langkah menulis artikel ilmiah. Pendekatan individual digunakan pada saat peserta pendampingan menulis artikel ilmiah yakni dengan metode workshop. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pendampingan ini, disimpulkan: (1) kemauan peserta dalam menulis artikel atau karya tulis ilmiah adalah cukup tinggi; (2) pemahaman peserta terhadap menulis artikel adalah kurang; dan (3) pemahaman peserta terhadap jenis tulisan adalah kurang. Hasil FGD menujukkan permasalahan yang dialami guru dalam menulis karya ilmiah. Permasalahan yang dialami oleh guru dalam menulis karya ilmiah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu masalah eksternal dan masalah internal.Masalah eksternal guru dalam menulis karya ilmiah adalah: (1) kurangnya informasi tentang hal-hal berkaitan dengan menulis; (2) sulitnya menemukan tempat bertanya ketika menulis; (3) keterbatasan referensi dalam menulis; dan (4) proses birokrasi (dibatasi satu jenis tulisan, seperti hasil PTK). Masalah internal guru dalam menulis karya ilmiah adalah: (1) lemahnya budaya menulis di kalangan para guru; (2) rendahnya motivasi guru untuk membuat karya tulis artikel ilmiah; (3) sebagian guru memandang proses birokrasi yang selalu mempersulit membuat mereka menyerah sebelum berusaha; dan (4) keterbatasan waktu untuk menulis
Teaching English Using Two Stay Two Stray in Improving Students' English Speaking Skills Integrated with Foreign Language Anxiety Jupri Jupri; Mismardiana; Muslim; Haerazi Haerazi
Journal of Language and Literature Studies Vol. 2 No. 1 (2022): May
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.755 KB) | DOI: 10.36312/jolls.v2i1.719

Abstract

This research investigated the teaching of English by using Two Stay Two Stray to improve the students’ speaking skill in the 10th-grade students of vocational schools, West Nusa Tenggara Province, Indonesia. The participants of this research were 28 students. The research utilized a classroom action research. The research covered two cycles and each cycle consisted of four steps they were; planning, acting, observing, and reflecting. The research consisted of two cycles, and each cycle applied three parts, such as; pre-test, treatment, and post-test. The data collected were qualitative and quantitative data. The qualitative data were gained through observation and documentation. Meanwhile, the quantitative data was collected from the test. The researcher used SPSS 16.00 to analyze the quantitative data. The researcher found a significant improvement in students’ speaking skills after giving treatment using Two Stay Two Stray in cycle I and II. The improvement of using Two Stay Two Stray in improving the students’ speaking skill was significant. It can be seen from cycle I up to the cycle II. The result of the cycle I showed that the mean of post-test is higher than the the pre-test. The mean of the post-test was 66.14 and pre-test are 60.50. In cycle II, the mean of the post-test is higher than the mean of the pre-test. The mean score of post-test was 76.28 and pre-test are 66.14. The researcher concluded that using Two Stay Two Stray improved the 10th grade students’ speaking skill at vocational schools, West Nusa Tenggara Province.
Publikasi Ilmiah untuk Akselerasi Kenaikan Pangkat Guru Bahasa Inggris SMP Negeri Se-Lombok Tengah Haerazi Haerazi; Lalu Ari Irawan; Arif Rahman; Jupri Jupri; I Ketut Warta
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 2 No. 1: February 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v2i1.191

Abstract

Publication of scientific papers is a must done by English teachers in Indonesiato promote their level of teachers. Publication of scientific papers is actuallyalso oriented to develop professional teachers because the published works arethose that lead the profession and improvement of the teaching-learningprocess. It can be done through the Classroom Action Research. Thus, thecomponents of instructions that can be done through the CAR include thestudents, teachers, subject matter, learning tools or facilities, learning outcomes,and management. The method of this workshop used Active ParticipatoryAction. The necessity of publication is intended so that teachers can improve thequality of the profession and the quality of learning in their schools. To achievethis goal, training in scientific writing was carried out by Lecturer Teams fromUNDIKMA in collaboration with the Central Lombok District Office. There are13 English teachers successfully publish their writings in national accreditedjournals.
Pelaksanaan Asesmen Diagnostik Mata Pelajaran Bahasa Inggris Tingkat SMP Negeri dan SMA Negeri: Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka di Kab. Lombok Tengah Haerazi Haerazi; Arif Rahman; Lalu Ari Irawan; Jupri Jupri; Jumadil Jumadil; Moh Arsyad Arrafii; Ni Wayan Prami Wahyudiantari
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 5 No. 2 (2023): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v5i2.1211

Abstract

Asesmen diagnostik sangat penting diterapkan oleh guru karena ini merupakan proses yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan atau kinerja siswa selama atau sebelum membelajarkan bahasa Inggris di kelas. Dalam konteks kurikulum Merdeka, asesmen diagnostik digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa secara individu. Dengan demikian, tujuan pengabdian ini adalah melatih guru bahasa Inggris dalam melakukan asesmen diagnostic di SMP Negeri dan SMA Negeri dalam rangka sebagai penguatan implementasi Kurikulum merdeka. Dengan demikian, untuk mencapai harapan tersebut maka pengabdian ini dilakukan dengan empat tahapan kegiatan, yaitu tahapan identifikasi masalah; analisis kebutuhan penyelesaian masalah; pelaksanaan kegiatan ini, dan melakukan refleksi kegiatan asesmen diagnostic. Dari hasil asesmen diagnostik ini, guru dapat mengevaluasi kekuatan dan kelemahan siswa dalam masing-masing keterampilan berbahasa, serta merancang strategi pembelajaran yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan belajar mereka. Selain itu, asesmen diagnostik juga dapat membantu guru untuk menilai aspek non-akademik siswa seperti sikap, nilai, dan keterampilan sosial yang juga penting dalam pembelajaran bahasa Inggris. Guru dapat menggunakan instrumen seperti kuesioner atau rubrik penilaian untuk mengumpulkan informasi tentang aspek non-akademik siswa. Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Inggris, guru-guru Bahasa Inggris di SMA dan SMP di Lombok Tengah dapat mengikuti program pengabdian yang bertemakan asesmen diagnostik dalam kurikulum Merdeka. Program ini dapat membantu guru-guru dalam mengembangkan kompetensi asesmen diagnostik yang efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam keterampilan berbahasa Inggris. Implementation of Diagnostic Assessment in English Subject at Public Junior High Schools and Public Senior High Schools: Strengthening the Implementation of the Independent Curriculum in Central Lombok Regency Diagnostic assessment is crucially important for teachers as it is a process used to gather data on students' abilities or performance in English language learning in the classroom, either during or prior to instruction. In the context of the Independent Curriculum, diagnostic assessment is employed to identify individual students' learning needs. Thus, the aim of this engagement is to train English language teachers in implementing diagnostic assessment at Public Junior High Schools and Public Senior High Schools, as a means of strengthening the implementation of the Independent Curriculum. To achieve this goal, the engagement is conducted in four stages: problem identification, needs analysis for problem-solving, implementation of the activities, and reflection on diagnostic assessment practices. Through the results of diagnostic assessment, teachers can evaluate students' strengths and weaknesses in each language skill and design appropriate learning strategies to address their learning needs. Additionally, diagnostic assessment also assists teachers in assessing students' non-academic aspects, such as attitudes, values, and social skills, which are equally important in English language learning. Teachers can employ instruments such as questionnaires or assessment rubrics to gather information on students' non-academic aspects. To enhance the quality of English language instruction, English language teachers in Central Lombok at both the junior and senior high school levels can participate in a diagnostic assessment program within the Independent Curriculum. This program can support teachers in developing effective and efficient diagnostic assessment competencies, thereby improving students' learning outcomes in English language skills.