Arif Rahman
English Language Education, FBMB, Universitas Pendidikan Mandalika, Jl. Pemuda No. 59A, Mataram 83125, Indonesia

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

LEXICALLY-BASED APPROACH IN ELT: A State of the Art Jupri Jupri; Arif Rahman
JURNAL ILMIAH GLOBAL EDUCATION Vol. 1 No. 2 (2020): JURNAL ILMIAH GLOBAL EDUCATION, Volume 1 Nomor 2, Desember 2020
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.189 KB) | DOI: 10.55681/jige.v1i2.55

Abstract

This paper explores the most recently issues in English language teaching known as lexically-based approach and discusses the current issues and promising contributions to L2 teaching development. Internationally, the perspective is afforded as the demands of current settings and necessities in the context of ELT, particularly the ones consider English as their second and foreign language usage. The diversion of ELT contexts in the world might trigger the imbalance use of teaching approaches, strategies, techniques and teaching model. Therefore, in bridging the gap of the imbalance, this paper suggests some worthy-applied approaches which might be taken as considerations. EFL practitioners, teachers, students, curriculum makers and school practitioners in the level of junior, senior high school and university can incorporate  the proposed lexically-based approaches in  their  teaching  and  conduct research  on  the  effectiveness  of  the  approaches and techniques  they  utilize. The effect of chunking, the learning of formulaic phrases, collocation instruction and conscious awareness of learning lexicon can add a different dimension to teaching that may result in better L2 proficiency.  
Communication Strategies Used By EFL Students in English Classroom Setting Arif Rahman; Dian Novia Isroyana
Jo-ELT (Journal of English Language Teaching) Fakultas Pendidikan Bahasa & Seni Prodi Pendidikan Bahasa Inggris IKIP Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jo-elt.v8i2.4482

Abstract

The main objective of teaching English is to allow the learner to communicate orally and successfully. People all over the place study a foreign language to enable them to communicate effectively. This study investigates a phenomenon about communication strategy used by EFL students in English Classroom Setting. The focus of this study is to investigate the types of communication strategies and the most frequent types of communication strategies employed by EFL Students. It took place in Institut Pendidikan Nusantara Global that located in Central Lombok. The participant of this study was a total of 20 students from the second semester. A qualitative research design was used to collect the data need in this study embarrassing interviews and observation as main instruments; the observation used were field notes and videotape aimed to get the documentation of the study. The finding of the study shows that most of the students employed the types of communication strategy i.e.: Asking for clarification, requesting an explanation, asking for repetition, circumlocution, message abandonment, meaning negotiation, and interaction monitoring. Furthermore, the communication strategies frequently used by students i.e.: asking for clarification, message abandonment, and meaning negotiation. In conclusion, every student has their own communication strategy but the researcher categorized those strategies into several types.
Penulisan Artikel dan Strategi Publikasi di Jurnal Nasional dan Internasional: Usaha Internasionalisasi Perguruan Tinggi Haerazi Haerazi; Lalu Ari Irawan; Arif Rahman; Jupri Jupri; Moh. Arsyad Arrafii
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1: May 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v6i1.469

Abstract

Menulis di jurnal nasional bereputasi dan internasional bereputasi merupakan salah satu cara meningkatkan kolaborasi dan koneksi antarpeniliti, namun masih dianggap sebagai sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Pengabdian ini bertujuan untuk membantu peneliti (dosen pemula dan mahasiswa pascasarjana) menulis dan mempublikasikan artikel di jurnal nasional maupun internasional bereputasi secara efektif. Pengabdian ini menerapkan metode Virtual-Based Active Participatory Action. Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini berjumlah 332 peserta melalui virtual meeting. 30 peserta terlibat dalam intensive meeting dan didesain dalam sesi Article Schools. Peserta intensive meeting dibatasi berdasarkan kualitas artikel yang direview oleh tim pengabdian. Berdasarkan hasil pelaksanaan pengabdian ini, bahwa dosen pemula dan mahasiswa pascasarjana dapat mengatasi kesulitan dalam menentukan kebaharuan (novelty) penelitian, topik atau isu-isu penelitian yang up-to-date secara nasional dan internasional, mempresentasikan review of related literature dalam artikel dengan baik, dan menentukan jurnal tempat publikasi yang tepat. Article Writing and Publication Strategies in National and International Journals: Efforts to Internationalize Higher Education Abstract Writing in reputable national and international journals is one of techniques to improve authors or researchers’ collaboration and connection but it is considered as a uneasy action to be done. This dedication aims to help researchers (novice lecturers and postgraduate students) write and publish articles in reputable national and international journals effectively. This service applies the Virtual-Based Active Participatory Action method. Participants involved in the service totaled 332 participants in virtual meetings. Thirty participants were engaged in intensive meetings and were designed in Article Schools sessions. Participants in this intensive meeting are limited based on the quality of the articles reviewed by the service team. Based on the results of this service, the findings show that the novice lecturers and the postgraduate students can diminish their difficulties in determining the novelty of their studies; their topics or research issues are up-to-date nationally and internationally; they overcome their problems in presenting reviews of related literature in articles; and determine the reputable publication journals.
PENULISAN ARTIKEL ILMIAHBERBASIS JURNAL ILMIAH BAGI GURU SMP-SMA KABUPATEN LOMBOK TENGAH Arif Rahman; I Ketut Warta; Jupri Jupri; Lalu Ari Irawan
Abdi Masyarakat Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.339 KB) | DOI: 10.36312/abdi.v1i1.911

Abstract

Kegiatan menulis ilmiah merupakan kegiatan yang membutuhkan pemahan dan dan keterampilan menulis secara akademis yangtidak dapat dipisahkan dari profesi guru dan dosen. Khususnya para Guru sebagai pendidik di sekolah tentu keharusan bagi mereka agar dpat mengembangkan profesi melalui tulisantulisan atau karya tulis ilmiah berdasarkan data dan temuan mereka di lapangan dalam aktivitas pendidikan.Namun demikian, sebagian besar mereka belum mampu atau tidak ada akses bagi guru-guru untuk menuangkanya dalam karya tulisan ilmiah berupa artikel jurnal, sehingga dapat menjadi bagian dari pengembangan profesi mereka sebagai pendidik.Berdasarkan pantauan dan hasildiskusi dengan beberapa guru SMP-SMA dan MGMP Bahasa Inggris batukliang Utara kabupaten Lombok Tengah, diketahui bahwa guru mengalami kendala dalam menulis artikel ilmiah dan kurang adanya informasi mengenai jurnal yang akan dituju. Oleh sebab itu, perlu adanya Workshop dan pendampingan lanjutan penulisan artikel ilmiah bagi guru agar bahan yang sudah ada tersebut dapat ditindaklanjuti untuk ditulis dalam format artikel ilmiah. Selain itu, juga perlu adanya informasi bagi guru tentang jurnal-jurnal yang dapat diakses untuk dapat diajukan artikel, baik jurnal nasional maupun jurnal internasional.Target dari program workshop dan pendampingan ini adalah meningkatnya pemahaman dan keterampilan menulis karya ilmiah bagi guru SMP-SMAKabupaten Lombok Tengah tentang jenis-jenis karya ilmiah, kaidah menulis karya ilmiah, dan menulis artikel secara profesional. Luaran dari program pendampingan ini adalah artikel ilmiah yang ditulis oleh guru SMP-SMA Kabupaten Lombok Tengah untuk diajukan ke jurnal nasional atau prosiding seminar nasional. Kegiatan ini diikuti oleh 45 orang guru yang berasal dari empat SMP dan tiga SMA negeri swasta yang berada di wilayah Kecamatan Kabupaten Lombok Tengah. Metode kegiatan yang dilaksanakan guna menyelesaikan permasalahan mitra adalah dengan pendekatan secara klasikal dan individual. Pendekatan klasikal digunakan pada kegiatan penyampaian materi secara teoritik langkah-langkah menulis artikel ilmiah. Pendekatan individual digunakan pada saat peserta pendampingan menulis artikel ilmiah yakni dengan metode workshop. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pendampingan ini, disimpulkan: (1) kemauan peserta dalam menulis artikel atau karya tulis ilmiah adalah cukup tinggi; (2) pemahaman peserta terhadap menulis artikel adalah kurang; dan (3) pemahaman peserta terhadap jenis tulisan adalah kurang. Hasil FGD menujukkan permasalahan yang dialami guru dalam menulis karya ilmiah. Permasalahan yang dialami oleh guru dalam menulis karya ilmiah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu masalah eksternal dan masalah internal.Masalah eksternal guru dalam menulis karya ilmiah adalah: (1) kurangnya informasi tentang hal-hal berkaitan dengan menulis; (2) sulitnya menemukan tempat bertanya ketika menulis; (3) keterbatasan referensi dalam menulis; dan (4) proses birokrasi (dibatasi satu jenis tulisan, seperti hasil PTK). Masalah internal guru dalam menulis karya ilmiah adalah: (1) lemahnya budaya menulis di kalangan para guru; (2) rendahnya motivasi guru untuk membuat karya tulis artikel ilmiah; (3) sebagian guru memandang proses birokrasi yang selalu mempersulit membuat mereka menyerah sebelum berusaha; dan (4) keterbatasan waktu untuk menulis
PELATIHAN METODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA “STEPS AND ELICITE” UNTUK GURU BAHASA SD DAN TK IT YAYASAN PENDIDIKAN ARRAHMAN KEC. GERUNG, LOMBOK BARAT Ira Rahman; Arif Rahman; I Ketut Warta
Abdi Masyarakat Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.15 KB) | DOI: 10.36312/abdi.v1i1.910

Abstract

Upaya peningkatan kualitas pembelajaran Bahasa, diperlukan berbagai terobosan, baik dalam pengembangan kurikulum, maupun inovasi metode pembelajaran, selain pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa maka guru dituntut untuk membuat pembelajaran menjadi lebih aktif dan inovatif yang mendorong siswa dapat mencapai hasil belajar secara optimal baik di dalam belajar mandiri maupun didalam pembelajaran di kelas. Agar pembelajaran lebih optimal dan sesui dengan karakteristik siswa, maka diperlukan sebuah metodologi pembelajaran bahasa yang efektif dan selektif sesuai karakteristikdan situasi pesertadidik Dewasa ini, pengajaran bahasa khususnya bahasa Inggris dan Arab dengan menggunakan metode dalam pembelajaran masih belum optimal, kebanyakan guru menggunakan metode dan pendekatan masing-masing yang tidak terukur. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan mereka dalam memahami metode dan pendekatan dalam pembelajaran bahasa. Untuk mencari alternatif solusi pemecahan masalah di atas, maka diadakan pelatihan metodologi steps dan elicits dalam pembelajaran bahasa. Dengan tujuan memberi pemahaman kepada guru-guru penggunaan metode efektif dalam pembelajaran bahasa, serta melatih guru-guru agar dapat mendesain bahan ajar yang sesui dengan karakteristik metode stepsdan elicite agar dapatmemaksimalkan kompetensi anak didik. Khalayak sasaran dari pengabdian ini adalah guru-guru SD dan TK, khususnya guru bahasa Yayasan Arrahman. Kegiatan pengabdian telah dilaksanakan pada tanggal 7 Juli dan 3 Agustus 2019 yang bertempat di Ggedung sekolah Yayasn Arrahman Gerung Lombok Barat. Dari hasil evaluasi diperoleh hasil dan manfaat dari kegiatan pengabdian ini diantaranya adalah meningkatkan pemahaman guru-guru mengenai penggunaan metode pembelajaran bahasa steps and elicite serta keterampilan guru-guru dalam mendesai bahasan ajar sesuai dengan karakteristik metode. Kegiatan pengabdian ini berjalan dengan lancar, karena berbagai pendukung terutama partiipasi peserta yang cukup antusias dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Pelatihan ini hendaknya dilakukan pada sasaran yang lebih luas dan materi yang lebih komprehensif. Dengan demikian diharapkan kelak dapat membantu guru-guru bahasa dalam menggunakan metode dan pendekatan belajar bahasa sehingga mutu pembelajaran Bahasa,serta kompetensi siswa dapat lebih meningkat
Practicing Cooperative Learning Model Using Picture Cube and Story Marker to Improve Writing Skills Tisyrinul Awwal Fatiani; Arif Rahman; Jupri Jupri
Journal of Language and Literature Studies Vol. 1 No. 1 (2021): May
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.486 KB) | DOI: 10.36312/jolls.v1i1.500

Abstract

Cooperative learning provides various activities in the form of individual and group works in teaching language skills. This research aims to improve the writing skills ability using cooperative learning model. This study was action research. The research was conducted in one cycle following the cyclical action research model consisting of planning, acting, observing, and reflecting. The subjects of this research were 20 students in Class 8D. In this research, there was two types of data, it is qualitative and quantitative data. The qualitative data are analyzed following three stages of qualitative data analysis, namely data collection, data condensation, data display, conclusion drawing, and final reporting. Meanwhile, the quantitative data cover students’ writing achievement collected using writing tests. The findings of this research show that the students’ writing skills are improved. They mastered key vocabulary and grammatical knowledge to compose sentences. The students kept on using writing strategies through cooperative learning model to understand a given text. The teaching and learning activities were interesting. Media used are Picture Cube and Story Marker to support cooperative learning activities. It is elaborated in discussion part of this article.
Exploring Digital Literacy Practices in English Language Learning for Secondary Level Students Arif Rahman; Selma Al-Qasri; Wafika Ofara
Journal of Languages and Language Teaching Vol 11, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jollt.v11i4.8939

Abstract

Integrating digital literacy into the teaching and learning process in ELT (English Language Teaching) classes has become a significant challenge for teachers in the 21st century. Digital literacy has evolved beyond being a mere technical skill; it has fundamentally transformed the way learners approach their education. In response to this shift, many English learners, including secondary school students, now rely heavily on advanced utilities and web-based tools to create and share meaning. This paradigm shift has not only influenced the curriculum for English students at SMA IT Abhur Mataram but has also been guided by the global Digital literacy competency framework set forth by UNESCO. The approach taken in this study employs a graphical representation to subjectively depict the advanced levels of English language learning. It identifies seven key areas of higher education skills that play a crucial role in English learning at Abhu Mataram High School. These areas encompass proficiency in equipment and software, mastery of data and information, effective communication and collaboration, content generation using computers, ensuring online security, problem-solving abilities, and career-related skills. In summary, the digital literacy standards established by UNESCO for the broader digital society can be effectively applied within the context of English language learning. These seven areas of computer skills, which are integral to the learning process at Abhur Islamic School Mataram, are systematically integrated into preparatory, intermediate, and concluding exercises, ensuring a comprehensive and up-to-date approach to English education in the digital age.
Publikasi Ilmiah untuk Akselerasi Kenaikan Pangkat Guru Bahasa Inggris SMP Negeri Se-Lombok Tengah Haerazi Haerazi; Lalu Ari Irawan; Arif Rahman; Jupri Jupri; I Ketut Warta
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 2 No. 1: February 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v2i1.191

Abstract

Publication of scientific papers is a must done by English teachers in Indonesiato promote their level of teachers. Publication of scientific papers is actuallyalso oriented to develop professional teachers because the published works arethose that lead the profession and improvement of the teaching-learningprocess. It can be done through the Classroom Action Research. Thus, thecomponents of instructions that can be done through the CAR include thestudents, teachers, subject matter, learning tools or facilities, learning outcomes,and management. The method of this workshop used Active ParticipatoryAction. The necessity of publication is intended so that teachers can improve thequality of the profession and the quality of learning in their schools. To achievethis goal, training in scientific writing was carried out by Lecturer Teams fromUNDIKMA in collaboration with the Central Lombok District Office. There are13 English teachers successfully publish their writings in national accreditedjournals.
Pelaksanaan Asesmen Diagnostik Mata Pelajaran Bahasa Inggris Tingkat SMP Negeri dan SMA Negeri: Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka di Kab. Lombok Tengah Haerazi Haerazi; Arif Rahman; Lalu Ari Irawan; Jupri Jupri; Jumadil Jumadil; Moh Arsyad Arrafii; Ni Wayan Prami Wahyudiantari
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 5 No. 2 (2023): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v5i2.1211

Abstract

Asesmen diagnostik sangat penting diterapkan oleh guru karena ini merupakan proses yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan atau kinerja siswa selama atau sebelum membelajarkan bahasa Inggris di kelas. Dalam konteks kurikulum Merdeka, asesmen diagnostik digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa secara individu. Dengan demikian, tujuan pengabdian ini adalah melatih guru bahasa Inggris dalam melakukan asesmen diagnostic di SMP Negeri dan SMA Negeri dalam rangka sebagai penguatan implementasi Kurikulum merdeka. Dengan demikian, untuk mencapai harapan tersebut maka pengabdian ini dilakukan dengan empat tahapan kegiatan, yaitu tahapan identifikasi masalah; analisis kebutuhan penyelesaian masalah; pelaksanaan kegiatan ini, dan melakukan refleksi kegiatan asesmen diagnostic. Dari hasil asesmen diagnostik ini, guru dapat mengevaluasi kekuatan dan kelemahan siswa dalam masing-masing keterampilan berbahasa, serta merancang strategi pembelajaran yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan belajar mereka. Selain itu, asesmen diagnostik juga dapat membantu guru untuk menilai aspek non-akademik siswa seperti sikap, nilai, dan keterampilan sosial yang juga penting dalam pembelajaran bahasa Inggris. Guru dapat menggunakan instrumen seperti kuesioner atau rubrik penilaian untuk mengumpulkan informasi tentang aspek non-akademik siswa. Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Inggris, guru-guru Bahasa Inggris di SMA dan SMP di Lombok Tengah dapat mengikuti program pengabdian yang bertemakan asesmen diagnostik dalam kurikulum Merdeka. Program ini dapat membantu guru-guru dalam mengembangkan kompetensi asesmen diagnostik yang efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam keterampilan berbahasa Inggris. Implementation of Diagnostic Assessment in English Subject at Public Junior High Schools and Public Senior High Schools: Strengthening the Implementation of the Independent Curriculum in Central Lombok Regency Diagnostic assessment is crucially important for teachers as it is a process used to gather data on students' abilities or performance in English language learning in the classroom, either during or prior to instruction. In the context of the Independent Curriculum, diagnostic assessment is employed to identify individual students' learning needs. Thus, the aim of this engagement is to train English language teachers in implementing diagnostic assessment at Public Junior High Schools and Public Senior High Schools, as a means of strengthening the implementation of the Independent Curriculum. To achieve this goal, the engagement is conducted in four stages: problem identification, needs analysis for problem-solving, implementation of the activities, and reflection on diagnostic assessment practices. Through the results of diagnostic assessment, teachers can evaluate students' strengths and weaknesses in each language skill and design appropriate learning strategies to address their learning needs. Additionally, diagnostic assessment also assists teachers in assessing students' non-academic aspects, such as attitudes, values, and social skills, which are equally important in English language learning. Teachers can employ instruments such as questionnaires or assessment rubrics to gather information on students' non-academic aspects. To enhance the quality of English language instruction, English language teachers in Central Lombok at both the junior and senior high school levels can participate in a diagnostic assessment program within the Independent Curriculum. This program can support teachers in developing effective and efficient diagnostic assessment competencies, thereby improving students' learning outcomes in English language skills.