Rona Firmana Putri
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang Rona Firmana Putri; Delmi Sulastri; Yuniar Lestari
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i1.231

Abstract

AbstrakStatus gizi anak balita salah satunya dipengaruhi oleh faktor kondisi sosial ekonomi, antara lain pendidikan ibu, pekerjaan ibu, jumlah anak, pengetahuan dan pola asuh ibu serta kondisi ekonomi orang tua secara keseluruhan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap status gizi anak balita. Penelitian ini adalah survei analitik menggunakan desain cross sectional study dengan jumlah sampel 227 orang yang terdiri dari anak balita dan ibu balita di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang telah diisi oleh ibu balita yang kemudian di analisis secara bivariat dan multivariat. Berdasarkan analisis bivariat didapatkan pendidikan ibu (p=0,022), pekerjaan ibu (p=0,000), pendapatan keluarga (p=0,012), jumlah anak (p=0,008) dan pola asuh ibu (p=0,000). Sementara dari analisis multivariat didapatkan pendidikan ibu (p=0,004; OR=2,594; CI95%=1,356-4,963), pekerjaan ibu (p=0,000; OR=74,769; CI95%=24,141-231,577), pendapatan keluarga (p=0,013; OR=3,058; CI95%=1,246-7,4) dan pola asuh ibu (p=0,000; OR=15,862; CI95%=5,973-42,128). Analisis bivariat menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, jumlah anak dan pola asuh ibu dengan status gizi anak balita. Berdasarkan hasil analisis multivariat faktor pekerjaan ibu merupakan faktor yang paling berhubungan dengan status gizi anak balita.Kata kunci: status gizi, anak balita, faktor sosial ekonomiAbstractNutritional status of children under five years has affected by a political and socio-economic condition factors, among others, maternal education, maternal occupation, number of children, maternal knowledge and parenting also parents' economic conditions as a whole. This research is conduct to determine whether there is a relationship between the socio-economic conditions of families on the nutritional status of children under five.This research is a analytic survey using a cross sectional study design with the number of samples are 227 people consisting of children under five and the mothers in the working areas Puskesmas Nanggalo Padang. Data were collected through questionnaires which is completed by mothers whose later been analyzed in bivariate and multivariateBased on bivariate analysis we can get the maternal education (p = 0.022), maternal occupation (p = 0.000), household income (p = 0.012), number of children (p = 0.008) and maternal parenting (p = 0.000). While the multivariate analysis obtained from the maternal education (p = 0.004; OR = 2.594; CI95% = 1.356 to 4.963), maternal occupation (p = 0.000; OR = 74.769; CI95% = 24.141 to 231.577), household income (p = 0.013; OR = 3.058; CI95% = 1.246 to 7.4) and maternal parenting (p = 0.000; OR = 15.862; CI95% = 5.973 to 42.128).Bivariate analysis showed that there is a relationship between maternal education, maternal occupation, family income, number of children and parenting mothers with a nutritional status of children under five. Based on the results of the multivariate analysis, maternal occupation is the most associated factor with nutritional status of children under five.Keywords: Nutritional Status, Children Under Five, Socio-economic Factor
STRATEGI INTERVENSI PENDIDIKAN KEDOKTERAN UNTUK MENGATASI KEKURANGAN DOKTER DI PEDESAAN: LITERATURE REVIEW Putri, Rona Firmana; Ilyas, Yaslis
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i1.25707

Abstract

Kekurangan tenaga kesehatan di pedesaan merupakan permasalahan global yang menghambat masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan. Hampir semua pedesaan dan daerah terpencil di seluruh negara mengalami kekurangan tenaga kesehatan, khususnya dokter. Dokter memainkan peran penting di antara tenaga kesehatan. Perpindahan dokter dari pedesaan dan daerah terpencil ke perkotaan telah menimbulkan kekhawatiran besar bagi para pembuat kebijakan kesehatan. Distribusi dokter yang tidak proporsional dapat menyebabkan gangguan terhadap kinerja dan stabilitas sistem kesehatan. Indonesia merupakan salah satu negara yang masih mengalami permasalahan kekurangan dokter di pedesaan hingga saat ini. WHO telah merekomendasikan strategi untuk mengatasi kekurangan tenaga kesehatan di pedesaan dan daerah terpencil, salah satunya adalah melalui intervensi pendidikan yang terdiri atas lima kategori. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hasil penerapan intervensi pendidikan di beberapa negara dalam merekrut dokter ke pedesaan sehingga dapat menjadi strategi bagi Indonesia untuk mengatasi kekurangan dokter di pedesaan. Database yang digunakan sebagai pencarian literatur yaitu PubMed, Scopus, dan Embase. Ditemukan 296 artikel dari tiga database dan diperoleh 6 artikel penelitian yang relevan dengan topik. Hasil kajian literatur menunjukkan bahwa penerapan intervensi pendidikan yang direkomendasikan oleh WHO berdampak positif dalam mengatasi kekurangan dokter di pedesaan. Karena itu, Indonesia dapat menerapkan intervensi ini sebagai salah satu strategi dalam mengatasi kekurangan dokter di pedesaan.