Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH IBU DAN PENINGKATAN BERAT BADAN SAAT KEHAMILAN DENGAN PREEKLAMPSIA Quedarusman, Hermanto; Wantania, John; Kaeng, Juneke J.
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.4363

Abstract

Abstract: Preeclampsia is a health problem that occurs when a pregnancy reaches 20 weeks or more, preeclampsia is accompanied by hypertension and protenuria as main signs. Women with obesity before pregnancy are known to have higher risk to get preeclampsia during pregnancy than those with normal IMT. Excessive weight gain during pregnancy can also increase the risk of preeclampsia in pregnant woman. The purpose of this research is to examine the relationship between maternal body mass index and weight gain during pregnancy with preeclampsia.This research used observasional-analytic method through case-control approach. The number of case group is 38 people and the number of control group is 38 people. The result shows that at risk women were four times more likely to develop preeclampsia during pregnancy than those with normal IMT (OR= 4,32 95% CI= 1,15-16,12), and obese women were five times more likely to develop preeclampsia during pregnancy than those with normal IMT (OR= 5,06 95% CI= 1,46-12,67). The result also shows that women with excessive weight gain during pregnancy were almost three times more likely to develop preeclampsia during preeclampsia than women with normal weight gain during pregnancy (OR=2,53 95% IK= 0,99-31,81). The results show that there is a significant association between maternal IMT and weight gain during pregnancy with preeclampsia. Key Word: BMI, obesity, pregnancy and preeclampsia     Abstrak: Preeklampsia adalah masalah kesehatan yang terjadi pada usia kehamilan 20 minggu ke atas dengan tanda utama hipertensi dan protenuria. Wanita dengan obesitas sebelum kehamilan memiliki risiko lebih besar untuk menderita preeklampsia dibandingkan wanita normal. Peningkatan berat badan berlebihan saat kehamilan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya preeklampsia pada wanita hamil. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) ibu dan peningkatan berat badan saat kehamilan dengan preeklampsia. Penelitian ini menggunakan metode observasional-analitik dengan desain case-control. Jumlah sampel untuk kelompok kasus 38 orang dan untuk kelompok kontrol 38 orang. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok IMT at risk berisiko empat kali lebih besar untuk menderita preeklampsia dibandingkan kelompok IMT normal (OR= 4,32 95% IK= 1,15-16,12), sedangkan kelompok IMT obesitas berisiko lima kali lebih besar untuk menderita preeklampsia dibandingkan kelompok IMT normal (OR= 5,06 95% IK= 1,46-12,67). Kelompok dengan peningkatan berat badan tinggi berisiko hampir tiga kali lebih besar untuk menderita preeklampsia dibandingkan wanita dengan peningkatan berat badan saat hamil normal (OR=2,53 95% IK= 0,99-31,81). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara indeks massa tubuh ibu dan peningkatan berat badan saat kehamilan dengan preeklampsia. Kata Kunci: IMT, obesitas, kehamilan, dan preeklampsia.
Critical Limb Ischemia: Laporan kasus Quedarusman, Hermanto; Lasut, Pearla
Medical Scope Journal Vol 1, No 1 (2019): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.1.1.2019.26625

Abstract

Abstract: We reported a case of 56 years old man with critical limb ischemia. Diagnosis was made based on anamnesis, signs and clinical symptoms, as well as investigations that included the presence of rest pain in the left leg. Patient also had a history of diabetes mellitus. Echo- doppler and angiographic investigations supported the diagnosis of critical limb ischemia. In this patient, medicamentous treatment has been administered consisted of antiplatelet and cilostazol, blood sugar control by using insulin. The patient also underwent endovascular revascularization.Keywords: critical limb ischemia, peripheral artery diseaseAbstrak: Telah dilaporkan kasus critical limb ischemia pada seorang laki-laki berusia 56 tahun dengan keluhan nyeri seperti terbakar pada kaki kiri bahkan saat istirahat dengan riwayat diabetes melitus. Hasil pemeriksaan penunjang echo-doppler dan angiografi menyokong terdapatnya critical limb ischemia. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, tanda dan gejala klinis, serta pemeriksaan penunjang. Pada pasien ini, diberikan penatalaksanaan terapi medikamentosa yaitu antiplatelet dan cilostazol, kontrol gula darah dengan menggunakan insulin, dan dilakukan tindakan revaskularisasi endovaskular.Kata kunci: critical limb ischemia, peripheral artery disease