Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

KEMANDIRIAN PETANI DALAM PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU PADI SAWAH (Oryza sativa. L) Yandri Muhamad Ramadan; Achdiyat Achdiyat; Tri Ratna Saridewi
Jambura Agribusiness Journal VOLUME 2, ISSUE 1, 2020: JULY-DECEMBER
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4083.593 KB) | DOI: 10.37046/jaj.v2i1.7067

Abstract

Pengendalian Hama Terpadu (PHT) sudah dikenalkan kepada petani oleh penyuluh melalui program SLPHT dan pembinaan lanjutan untuk melatih petani agar mandiri dalam menerapkan PHT. Kenyataannya, tercatat dalam programa tingkat Desa Sukalarang Kecamatan Sukalarang Tahun 2020 baru 51% telah melaksanakan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu, sisanya 49% belum menerapkan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu. Pengkajian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kemandirian petani, dan menganalisis pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap kemandirian petani dalam penerapan pengendalian hama terpadu tanaman padi sawah. Pengkajian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan survey, dan analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan uji Regresi Linier Berganda. Berdasarkan hasil pengkajian dari 40 orang sampel responden, 15 orang (37,5%) berada pada tingkat kemandirian rendah, 21 orang (52,5%) responden berada pada tingat kemandirian sedang, sedangkan 4 orang (10%) responden berada pada tingkat kemandirian tinggi. Faktor yang berpengaruh terhadap secara signifikan kemandirian petani yaitu peran kelompok tani (0,0030,5). Strategi berupa penyuluhan dan pembinaan untuk peningkatan kemandirian petani harus dilakukan.
PREFERENSI ANGGOTA KELOMPOK TANI TERHADAP PENERAPAN PRINSIP ENAM TEPAT (6T) DALAM APLIKASI PESTISIDA Nidia Qurrota A’yunin; Achdiyat Achdiyat; Tri Ratna Saridewi
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 1 No 3: Agustus 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.863 KB) | DOI: 10.47492/jip.v1i3.73

Abstract

Tujuan penelitian diantaranya untuk mendeskripsikan tingkat preferensi anggota kelompok tani terhadap penerapan prinsip Enam Tepat (6T) dalam aplikasi pestisida, menganalisis faktor – faktor yang berpengaruh terhadap tingkat preferensi anggota kelompok tani, dan menentukan strategi penyuluhan yang tepat untuk meningkatkan preferensi anggota kelompok tani terhadap penerapan prinsip Enam Tepat (6T) aplikasi pestisida. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Purwaharja Kecamatan Purwaharja Kota Banjar pada bulan Maret sampai Juni 2020. Sampel sebanyak 35 orang diperoleh dari anggota kelompok tani yang pernah mengikuti sekolah lapang dengan menggunakan Teori Limit Pusat. Data diperoleh menggunakan kuesioner dengan pemberian skor 1 – 4. Variabel penelitian terdiri dari faktor internal dengan indikator usia, pendidikan formal, pengalaman usaha tani, luas lahan garapan, dan pengetahuan (X1), faktor eksternal dengn indikator peran penyuluh, dan ketersediaan sarana prasarana (X2), dan preferensi (Y). Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan regresi. Faktor – faktor yang berpengaruh signifikan terhadap preferensi adalah faktor internal pada indikator pengetahuan dan faktor eksternal pada indikator peran penyuluh. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengetahuan dan peran penyuluh mempengaruhi preferensi anggota kelompok tani dalam menerapkan prinsip Enam Tepat (6T) aplikasi pestisida.
PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA MELALUI KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KELURAHAN TANAH MAS KECAMATAN TALANG KELAPA KABUPATEN BANYUASIN SUMATERA SELATAN Rahmi Rahmi; Achdiyat Achdiyat; Tri Ratna Saridewi
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 1 No 3: Agustus 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.558 KB) | DOI: 10.47492/jip.v1i3.94

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemberdayaan ibu rumah tangga dan faktor-faktor terkait, serta merencanakan dan melaksanakan strategi penyuluhan untuk meningkatkan pemberdayaan ibu rumah tangga melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kelurahan Tanah Mas Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin. Populasi pada penugasan akhir ini yaitu ibu rumah tangga di Kelurahan Tanah Mas yang sudah pernah menerima materi mengenai KRPL, dipilih dengan metode sensus sebanyak 30 orang. Sumber data diperoleh dari hasil interview atau wawancara, observasi lapangan/survei dan pengisian kuesioner, sedangkan data primer didapatkan secara tidak langsung melalui penyuluh, data Programa Kelurahan Tanah Mas, dan menggunakan petak percontohan sebagai strategi penelitian. Uji validitas menggunakan formula Analisis Pearson,sedangkan uji reliabilitas menggunakan formula analisis Koefisien Alpha (Alpha Cronbach). Temuan penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan ibu rumah tangga melalui KRPL di Kelurahan Tanah Mas masuk dalam kategori baik. Sedangkan faktor-faktor yang berhubungan kuat dengan pemberdayaan melalui KRPL yaitu; ketersediaan air, sedangkan faktor-faktor yang berhubungan sangat kuat yaitu; sarana dan prasarana; pengetahuan budidaya; dan akses informasi. Strategi pemberdayaan untuk meningkatkan pemberdayaan ibu rumah tangga dalam memanfaatkan lahan pekarangan sesuai konsep KRPL dapat dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberdayaan dan peran penyuluh agar mendapatkan hasil yang lebih optimal. Selain itu, strategi pemberdayaan dapat dikombinasikan dengan kegiatan penyuluhan dan kegiatan petak percontohan.
PERAN ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DI KELURAHAN PASIR PUTIH, KECAMATAN SAWANGAN, KOTA DEPOK Ziyan farahdiba; Achdiyat Achdiyat; Tri Ratna Saridewi
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 1 No 3: Agustus 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.219 KB) | DOI: 10.47492/jip.v1i3.109

Abstract

Programa Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Sawangan tahun 2018 menjelaskan bahwa pemanfaatan lahan pekarangan di Kelurahan Pasir Putih belum optimal, untuk meningkatkan permanfaatan lahan pekarangan maka dilakukan peningkatan peran anggota kelompok wanita tani pada sektor pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran anggota kelompok wanita tani dalam pemanfaatan lahan pekarangan, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi peran anggota kelompok wanita tani dalam pemanfaatan lahan pekarangan dan menyusun strategi peningkatan peran anggota kelompok wanita tani dalam pemanfaatan lahan pekarangan. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret-Juni 2020. Populasi penelitian sebanyak 33 anggota kelompok wanita tani dan metode pengambilan sampel dengan cara sampling total/sensus. Teknik pengambilan dilakukan dengan menggunakan data primer dan sekunder. Variabel penelitian terdiri atas karakteristik petani, peran penyuluh dan lingkungan. Data dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial dengan uji regresi linier berganda dengan menggunakan software SPSS 25 (Statistical Product and Service Solution). Hasil penelitian menunjukkan peran anggota kelompok wanita tani masuk dalam kategori tinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi peran anggota kelompok wanita tani adalah peran penyuluh dan lingkungan dengan nilai R square sebesar 77,3%. Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan peran anggota kelompok wanita tani adalah dengan meningkatkan peran anggota kelompok wanita tani sebagai kelas belajar dengan melakukan petak percontohan dan pelaksanaan penyuluhan.
TINGKAT ADOPSI PETANI DALAM PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU PADI SAWAH (Oryza sativa L.) DI KECAMATAN RAMAN UTARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR PROVINSI LAMPUNG Reza Tri Pamungkas; Achdiyat Achdiyat; Tri Ratna Saridewi
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 1 No 3: Agustus 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.201 KB) | DOI: 10.47492/jip.v1i3.113

Abstract

Pengendalian Hama Terpadu (PHT) sudah dikenalkan kepada petani oleh penyuluh melalui program Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) dan pembinaan lanjutan untuk melatih petani agar menerapkan PHT. Namun, tercatat dalam programa tingkat Desa Rejo Binangun Kecamatan Raman Utara Tahun 2019 produktivitas padi di Kecamatan Raman Utara masih kurang maksimal dengan rata-rata produktivitas sebesar 4,1 ton/ha lebih rendah dari rata-rata produktivitas kabupaten sebesar 5,2 ton/ha di sebabkan oleh maraknya serangan hama dan belum menerapkan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu dengan baik. Pengkajian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat adopsi petani, dan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat adopsi tanaman padi sawah. Berdasarkan hasil pengkajian dari 45 orang sampel responden, 25 orang atau 55,5% responden berada pada tingat adopsi sedang, sedangkan 20 orang atau 44,4% responden berada pada tingkat adopsi tinggi. Faktor-faktor yang berhubungan terhadap tingkat adopsi petani yaitu luas lahan, dukungan kelembagaan petani, proses penyuluhan, karateristik inovasi. Strategi berupa penyuluhan dan pembinaan untuk meningkatan adopsi petani harus dilakukan.
PENINGKATAN KAPASITAS PETANI DALAM PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN PADA BUDIDAYA CABAI MERAH DI KECAMATAN TUGUMULYO KABUPATEN MUSI RAWAS Tri Novita Wulandari; Tri Ratna Saridewi; Dayat Dayat
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 1 No 3: Agustus 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.583 KB) | DOI: 10.47492/jip.v1i3.114

Abstract

This research was conducted to find a picture of the level of the capacity of farmers , know the factors that influence the level of farmers' capacity to control Pest Organisms Plants (OPT) in the cultivation of red peppers and formulate appropriate strategies to increase the capacity of farmers in controlling pests in the cultivation of red pepper . The research data was taken from open questionnaire instruments, field observations and interviews. Determination of the number of samples carried out by quota sampling that is 35 respondents . The data processing technique used is descriptive analysis and inference using multiple linear regression. Based on the results of the study, it can be concluded that the capacity of farmers in pest control is still relatively moderate due to the lack of farmers' ability to plan, implement pest control technology, ability to solve problems, the ability to evaluate and the ability to establish partners. Age factors, formal education, land area, length of farming, external factors and the factors of extension activities together have a positive influence on the level of capacity of farmers. The strategy that can be carried out to increase the capacity of farmers is to establish mentors or tutors who come from the farmers the mselves and are supported by adequate external factors and extension activities carried out intensively by extension agents
DISEMINASI PENGGUNAAN PUPUK BOKASHI PADA BUDIDAYA PADI SAWAH (Oryza sativa L.) DI KECAMATAN SUKALARANG KABUPATEN SUKABUMI Meisya Kusumawardani; Achdiyat Achdiyat; Tri Ratna Saridewi
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 1 No 3: Agustus 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.503 KB) | DOI: 10.47492/jip.v1i3.130

Abstract

Abstract Dissemination is the process of delivering the result of technology to farmers to be known and used. The study aims to determine the level dissemination of bokashi fertilizer application in lowland rice, to analyze the correlation between farmer’s characteristics and external support for dissemination and to determine the strategies to increase dissemination of bokashi fertilizer application. The study lasted for four months, started from March until June 2020 and located in Cimangkok Village, Sukalarang Sub-District of Sukabumi District, West Java Province. Determination of the respondents was using census techniques based on farmer groups at Cimangkok’s village namely Karyamekar and Legok Tani with the total of 40 respondents. Analysis of the data used Descriptive Analysis and Spearman Rank Analysis. Result of the study showed that the level of disseminaton of bokashi fertilizer application at Cimangkok Village was in the low category (70%) before extension and was in the high category (45%) after extension. The factors that have strongest correlation to the dissemination of bokashi fertilizer application are the farmer’s characteristics including farmer’s age and farmer’s education at the level signification (sign<1%) and external support including innovation and media of dissemination at the level signification (sign<1%). The strategies to increase dissemination by extension implemented with providing material about bokashi fertilizer in printed media and shared the online videos. And then the extension is strengthened by making a demonstration plot as an illustration of the material that has been given.
PERILAKU PETANI DALAM PEMANFAATAN PUPUK ORGANIK CAIR URINE KELINCI PADA BUDIDAYA BROKOLI (Brassica OleraceaL.)DI KECAMATAN TELAGASARI KABUPATEN KARAWANG Nur Azka Oryza Sativa; Tri Ratna Saridewi; Dayat Dayat
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 1 No 4: September 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.735 KB) | DOI: 10.47492/jip.v1i4.135

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan perilaku petani dalam pemanfaatan pupuk organik cair pada budidaya brokoli, menganalisis faktor-faktor yang berhubungan antara perilaku petani dalam pemanfaatan pupuk organik cair urine kelinci pada budidaya brokoli, dan Mendeskripsikan strategi untuk peningkatan perilaku petani dalam pemanfaatan pupuk organik cair urine kelinci pada budidaya brokoli di Kecamatan Telagasari Kabupaten Karawang. Pengkajian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan bulan Juli 2020.sasaran pelaksanaan kajian ini adalah kelompoktani dan petani yang membudidayakan tanaman brokoli yang ada di Desa Linggarsari dan Desa Cariumulya dengan responden 30 orang. Data yang dikumpulkan dalam kajian primer dan data sekunder. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dan menggunakan korelasi Rank Spearman. Pengetahuan petani dalam Perilaku Petani Dalam Pemanfaatan Pupuk Organik Cair Urine Kelinci Pada Budidaya Brokoli (Brassica Oleracea L.) Di Kecamatan Telagasari Kabupaten Karawang tergolong kedalam kategori sedang dengan jumlah 33,84%, karena sumber informasi yang diperoleh petani sangat terbatas, petani hanya mengandalkan informasi yang bersumber dari penyuluh dan pengalaman pribadi, itu juga tidak semua dapat diserap oleh petani dengan baik. Sikap petani terhadap perilaku petani dalam pemanfaatan pupuk organik cair urine kelinci masih tergolong sedang dengan jumlah 28,86%, hal ini dikarenakan masih banyak petani yang belum menerapakan teknologi pemanfaatan pupuk organik cair urine kelinci ini. Karakteristik perilaku petani yang terakhir adalah keterampilan hasil analisis data yang telah dilakukan menunjukan bahwa tingkat keterampilan petani sudah tergolong tinggi dengan jumlah 35,62%. Hal ini dikarenakan pada umumnya petani sudah mengenal bagaimana cara pelaksanaan budidaya tanaman brokoli karena mayoritas petani di Kecamatan Telagasari khususnya Desa Linggarsari dan Desa Cariumulya adalah petani brokoli.
Persepsi Petani Terhadap Penerapan Teknologi Konservasi Lahan pada Budidaya Padi di Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi Destiani; Kusmiyati; Tri Ratna Saridewi
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 16 No 1 (2021)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.222 KB) | DOI: 10.51852/jpp.v16i1.497

Abstract

According to data from statistics, the productivity of paddy (Oryza sativa L.) in the sub-district of Nagrak has decreased. One of the causes is the decline in land quality due to the lack of positive perceptions of farmers on the application of land conservation technology. This study aims to determine farmers' perceptions of the application of land conservation technology in lowland rice cultivation, analyze the factors that influence farmers' perceptions, and formulate extension strategies so that farmers have positive perceptions of the application of land conservation technology. The study used descriptive analysis and factorthe ial method. Based on the results of the study on 60 respondents, it shows that most of the farmers' perceptions, in general, are neutral, namely the application of land conservation technology has benefits for the environment but not economically and not by the habits of farmers. The factors that significantly influence the perception of farmers to consist of a length of education, the role of farmer groups, and the role of agricultural extension. The strategy to improve farmers' perceptions consists of optimizing the role of agricultural extension and farmer groups through the implementation of extension on land conservation technology in farmer groups as an effort to increase the capacity of farmers.
Penerapan Teknologi Produksi Sayuran pada Mitra Usaha PT Mulia Bintang Utama : Application of Vegetable Production Technology at PT Mulia Bintang Utama's Business Partners Zul Arsal; Tri Ratna Saridewi; Nazaruddin
Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis
Publisher : Politeknik Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51852/jaa.v7i1.541

Abstract

Permintaan pasar terhadap produk sayuran segar belum dapat dipenuhi oleh PT Mulia Bintang Utama karena belum optimalnya produksi sayuran Penyebabnya adalah banyak petani yang belum menerapkan teknologi produksi sayuran yang direkomendasikan perusahaan dalam kegiatan budidaya. Pengkajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan teknologi produksi sayuran yang dikembangkan perusahaan dan tingkat penerapan oleh petani mitra, manfaat dan kendala penerapan teknologi produksi sayuran, serta menyusun strategi penerapan teknologi produksi sayuran. Responden penelitian adalah pengelola dan mitra usaha perusahaan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan tabulasi dan analisis R/C rasio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini hanya 45% petani mitra yang sudah menerapkan teknologi produksi sayuran karena kendala petani dalam ketersediaan modal, ketakutan menerapkan teknologi baru, dan keterbatasan pengetahuan serta informasi. Strategi yang bisa diterapkan perusahaan agar petani mau menerapkan teknologi produksi sayuran adalah memberikan pinjaman modal, memaksimalkan pembinaan petani mitra, dan pembuatan demplot. Hasil analisis menunjukkan bahwa budidaya sayuran dengan penerapan teknologi produksi sayuran perusahaan berpeluang meningkatkan penerimaan petani mitra dan perusahaan.