Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pendidikan Mata Pencaharian Usaha Manisan Pala bagi Ibu-Ibu PKK di Desa Klabat Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara Marien Pinontoan
Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 2, No 1 (2022): March
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/dikmas.2.1.159-170.2022

Abstract

Tanaman pala sebagaimana tanaman lainnya memiliki multi fungsi yaitu daging buahnya dapat dibuat manisan pala untuk camilan khas daerah sulawesi utara, fulli yang adalah lapisan merah di luar batok pala yang sangat laris di pasar internasional untuk diolah menjadi penyedap makanan, minyak wangi dan bagian dari ramuan obat. Demikian juga dengan buah biji pala untuk masakan, minyak dan baian dari ramuan obat, sedangkan batok buah pala dapat berfungsi untuk bahan bakar dapur. Desa Klabat merupakan salah satu daerah penghasil kelapa, namun sejalan dengan tanaman ini, petani juga tekun menanam buah pala sehingga semakin kuat menopang perekonomian masyarakat. Kelemahan yang diamati di lapangan bahwa masyarakat petani pala cenderung hanya memanfaatkan fuli pala dan biji buah pala sedangkan daging buah pala dibiarkan menjadi limbah karena membusuk di tanah. Data sementara jumlah pohon pala di desa Klabat kurang lebih 15.000 pohon pala dewasa dan produktif sepanjang tahun. Untuk mengoptimalisasikan produksi budidaya tanaman pala, maka dibutuhkan teknologi pengelolaan camilan manisan pala melalui pelatihan keterampilan camilan manisan pala bagi ibu-ibu PKK di desa Klabat Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara sebagai khalayak sasaran dua kelompok masing-masing 15 orang dengan Ketua Kelompok I Ibu Agustin Oroh-Tambani selaku wakil ketua PKK Desa Klabat, dan ketua kelompok II Ibu Venny Pinontoan sebagai mitra 1. Sedangkan bapak Johny Singal dan bapak Josias Pondaag sebagai petani pengusaha budidaya tanaman pala sebagai mitra 2. Dari hasil kegiatan IbM ini peserta telah terjadi peningkatan pengetahuan, wawasan dan keterampilan usaha camilan manisan pala, keterampilan teknik pembukuan, administrasi dan keuangan, serta keterampilan teknik pemasaran, serta telah menjadi sumber belajar bagi warga anggota PKK lainnya untuk membentuk kelompok usaha baru. Hasil kegiatan PPM ini dapat memberikan prospek wirausaha dari mitra 1 dan mitra 2 bagi PKK desa Klabat Kecamatan Dimembe Minahasa Utara, dan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga, sertta dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Peran Lingkungan Sekolah Terhadap Pembentukan Karakter Disiplin dan Tanggung Jawab Siswa Gracia Gampu; Marien Pinontoan; Juliana Margareta Sumilat
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v4i4.3090

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peran lingkungan sekolah, faktor-faktor yang menjadi pengahambat dan pendukung pembentukan karakter disiplin dan tanggung jawab siswa SD GMIM 24 Manembo-nembo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif, dan dilaksanakan di SD GMIM 24 Manembo-nembo. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, metode dan waktu. Analisis data mengunankan analisis interaktif yang dikemukana oleh Miles dan Huberman. Peran lingkungan fisik SD GMIM 24 Manembo-nembo mampu membuat siswa disiplin dan lebih bertanggung jawab karena tersedianya fasilitas seperti buku siswa. Namun ketersedia buku siswa tersebut tidak serta merta dapat membuat siswa disiplin karena masih membutuhkan bimbingan. Sementara lingkungan sosisal masih kurang mendukung untuk pembentukkan karakter disiplin, Berbeda dengan karakter tanggung jawab, lingkungan sosial sekolah mendukung pembentukan karakter tanggungjawab siswa dengan membimbing penyelsaian tugas yang diberikan guru, demikian halnya dengan teman-teman mampu membuat siswa bekerjasama sehingga tanggungjawabnya sebagai siswa dalam pembelajaran dipenuhi. Selanjutnya Peran lingkungan budaya kurang mendukung pembentukan karakter disiplin karena situasi Covid-19, namun sangat berperan dalam membentuk karakter tanggungjawab siswa dalam mengikuti proses pembelajaran termasuk pengerjaan tugas yang diberikan. Faktor pendukung pembentukan karakter siswa SD GMIM 24 Manembo-nembo adalah para pendidik dan siswa. Sementara faktor penghambatnya adalah proses penyampaian dan pembinaan karakter.
Penggunaan Media Belajar Kartu Abjad Dalam Proses Pembelajaran Oleh Kepala Sekolah Dan Guru Guru SD Di Desa Klabat Kecamatan Dimembe Minahasa Utara Marien Pinontoan; Mozes M. Wullur; Wolter Weol
Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 3, No 4 (2023): December
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/dikmas.3.4.777-782.2023

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan guru yang terampil menggunakan media belajar kartu abjad dalam proses pembelajaran, mengembangkan materi pelajaran dengan menggunakan media belajar kartu abjad dalam proses pembelajaran, serta guru terampil dalam bimbimbing siswa belajar sambil bermain dengan menggunakan media belajar kartu abjad dalam proses pembelajaran di SD Inpres, SD GMIM dan SD GP Klabat Kecamatan Dimembe Kabupten Minahasa Utara. Khalayak sasaran 32 guru dan 3 kepala sekolah melalui kegiatan pendidikan pelatihan dengan menggunakan metode demontrasi, diperoleh hasil penggunaan media belajar kartu abjad merupakan salah satu model pembelajaran inovatif, produktif dan menyenangkan bagi peserta pelatihan untuk meningkatkan keterampilan berpikir, dan kreatif dalam merencanakan poses pembelajaran, mampu membuat materi pembelajaran dengan menggunakan media belajar kartu abjad, dan mampu mengembangkan marteri pembelajaran untuk diadaptasikan serta terampil dalam mempraktekkan penggunaan media belajar dalam proses pembelajaran terintegrasi dalam RPP serta perangkat pembelajaran terkait.
Pengembangan Ekonomi Kerakyatan; Keterampilan Hollow Brick dan Paving Block bagi Pemuda Putus Sekolah di Desa Klabat Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara Mozes M. Wullur; Marien Pinontoan; Olivia Wuwung
Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 3, No 4 (2023): December
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/dikmas.3.4.793-804.2023

Abstract

Pasir sebagai potrensi sumber daya alam, menjadi salah satu sumber material utama untuk pembangunan fisik baik rumah pribadi, gedung publik maunpun prasarana jalan dan nubusan saluran air. Potensi ini yang mendorong dilaksanakannya program pengabdian kepada masyarakat Unima dengan program “Penhembangan Ekonomi Kerakyatan melalui Keterampilan Hollow Brick dan Paving Block bagi Pemuda Putus Sekolah di Desa Klabat Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara terhadap 2 kelompok masing-masing 8 orang tiap kelompok pemuda putus sekolah melalui pendekatan pendidikan dan pelatihan teori dan praktek selama 30 hari kerja. Program ini melibatkan 2 orang nara sumber mitra CV.Novanza Tomohon masing-masing untuk nara sumber hollow brick dan paving block. Dalam proses pendidikan dan pelatihan, narasumber memberikan konsep teori dan prospek kebutuhan dan pemasaran produk usaha hallow brick dan paving block serta teknik pengelolaan dan proses produktinya. Warga belajar secara bergilir mendapat tugas untuk melaksanakan praktek proses produksi sehingga semua peserta mengetahui, memahami dan menguasai komposisi campuran material, komposisi air, teknis mencetak dan proses pengeringan sampai pada teknis pemasaran. Hasil pendidikan dan pelatihan semua peserta telah terampil mengelola proses produksi hollow brick dan paving block serta setiap kelompok telah membentuk usaha produksi hollow brick dan paving block dengan membagi tugas kerja masing-masing. Dari peserta ini terdapat 4 orang peserta yang ditetapkan sebagai narasumber bagi pemuda putus sekolah lainnya yang ingin bergabung. Diharapkan dukungan pemerintah lewat dinas sosial, dinas tenaga kerja dan pemerintah setempat untuk terus memperhatikan pengembangan usaha ini ke depan.
Implementation of WEWE'E KUMAWUS Cultural Values in the Social Studies Subject of Elementary Schools in Tomohon City Marien Pinontoan
Abdurrauf Science and Society Vol. 1 No. 1 (2024): Abdurrauf Science and Society
Publisher : Yayasan Abdurrauf Cendekia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70742/asoc.v1i1.196

Abstract

This study aims to analyze and describe the history, Implementation of Wewe'e Kumawus Culture in Tomohon City society, Implementation of Wewe'e Kumawus Cultural Values ??in Learning Materials, and opportunities for Wewe'e Kumawus Cultural Values ??to be used as Learning Materials for Elementary School Social Studies Education in Tomohon City. By using a qualitative approach to 3 cultural figures, 3 village heads, and three elementary school principals accompanied by triangulation of 3 religious figures, it is concluded that: 1.The Wewe'e kumawus culture of the Tomohon city community has existed since the ancient community which was then guarded, maintained, and preserved from generation to generation. 2. The implementation of the wewe'e kumawus culture by the Tomohon city community is carried out starting from the occurrence of a mourning event, the family and local community work together to help the bereaved family starting from making a mourning ward, making a coffin, burial and up to the kumawus worship which is accompanied by spontaneous provision of grief assistance to the bereaved family. 3. The implementation of the wewe'e kumawus Cultural Values ??in the learning materials for Elementary School Social Studies education in Tomohon City is very strategic and relevant because all wewe'e kumawus cultural activities become formal objects as well as material objects of the learning materials for Social Studies education which are sourced from the fields of Sociology, anthropology, economics, geography and PPKn. 4. The opportunity for the cultural values ??of wewe'e kumawus to be used as learning material for Elementary School Social Studies Education in Tomohon City, is very promising after a scientific seminar and conceptual study were held by related parties including the education office, local cultural figures, universities, and the Tomohon city government to produce a curriculum development policy based on local cultural wisdom.
Development of Alphabetic Cards as A Learning Medium for the Community Learning Activity Center Community Marien Pinontoan; Mozes Markus Wullur; Ronny G. Dumanaw; Abdul Rahmat
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol. 15 No. 1 (2023): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/qalamuna.v15i1.4120

Abstract

The development of the Out-of-School Education sector has a strategic role in improving the quality of human resources. Learning media in alphabet cards is needed to increase students' motivation and learning achievement in reading learning, which are used as a learning resource to develop learning models while playing for students. This research aims to determine and test the effectiveness of implementing the development of the learning process for reading while playing through alphabet card learning media for residents learning literacy in PKBM North Sulawesi Province. This research uses the "Research and Development" method, following the research stages of developing the ADDIE model (Analyze, Design, Develop, Implement, and Evaluate) in 4 districts: 1). Bolaang Mongon-dow South, 2). East Bolaang Mongondow, 3). Talaud Islands, and 4). North Minahasa. This research was designed for two years, and in the first year, 2022, it was carried out in 3 stages: 1). Analysis Stage, 2). Design stage, and 3). Development Stage. Meanwhile, two stages were carried out for the second year, namely the Implementation and Evaluation stages. It can be concluded that the learning process is effective because students who were previously literate but forgot the letters have learned them again. There is an increase in students' cognitive abilities, better ability to arrange letters to form meaningful words, and students' learning becoming more involved.