Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
3.833
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Journal of Language and Literature BASASTRA Transformatika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Jambura Journal of English Teaching and Literature Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya TRANS-KATA: Journal of Language, Literature, Culture, and Education International Journal of Community Service Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Research Review: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Madani: Multidisciplinary Scientific Journal Nanggroe: Journal Of Scholarly Service AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Nanggroe: Journal of Scholarly Service Jurnal Pengabdian Masyarakat PEDAMAS (Pengabdian Kepada Masyarakat)
Magdalena Baga
Unknown Affiliation
Religion Agriculture, Biological Sciences & Forestry Arts Humanities Chemical Engineering, Chemistry & Bioengineering Chemistry Civil Engineering, Building, Construction & Architecture Computer Science & IT Decision Sciences, Operations Research & Management Economics, Econometrics & Finance Education Electrical & Electronics Engineering Energy Engineering Environmental Science Health Professions Industrial & Manufacturing Engineering Languange, Linguistic, Communication & Media Law, Crime, Criminology & Criminal Justice Library & Information Science Materials Science & Nanotechnology Medicine & Pharmacology Neuroscience Nursing Physics Public Health Social Sciences Other

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Research Review: Jurnal Ilmiah Multidisiplin

 1 
Dekonstruksi Derrida dan Hegemoni Gramsci: Sebuah Awal Pencarian Identitas Budaya Indonesia Pascakolonial Baga, Magdalena
Research Review: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2022): Research Review: Jurnal Ilmiah Multidisiplin (Februari 2022 - Juli 2022)
Publisher : Transbahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (903.917 KB) | DOI: 10.54923/researchreview.v1i1.10

Abstract

Kolonialisme telah jauh ditinggalkan oleh bangsa Indoesia, telah lebih dari setengah abad, tetapi jejak kolonial yang terinternalisasi di dalam diri bangsa tidak pernah ditelusuri. Penelusuran ini penting untuk mengenali identitas diri bangsa pascakolonialisme. Tujuan penulisan ini adalah untuk mencari identitas budaya Indonesia Indonesia pascakolonial, dengan menelusuri pengaruh bangsa-bangsa yang datang ke Indonesia di masa lalu dengan menggunakan metode dekonstruksi dan teori Hegemoni Gramsci. Bagaimana bangsa Indonesia kuno memposisikan diri dan diposisikan di dalam perjumpaan dengan bangsa-bangsa yang datang dari luar Indonesia. Untuk menelusuri ini, kita tidak dapat menelusurinya dengan perspektif yang selama ini selalu digunakan. Kita butuh membongkar perspektif itu dengan menggunakan metode dekonstruksi Derrida agar dapat mendudukan peristiwa-peristiwa di dalam sejarah kebudayaan Indonesia. Dengan demikina, kita dapat memperoleh perspektif baru tentang keindonesiaan kita. Teori Hegemoni Gramsci digunakan dalam tulisan ini dalam kaitannya dengan kolonialisme Indonesia. Dengan menggunakan teori hegemoni Gramsci kita dapat menelusuri bahwa kolonialisme tidak selalu dengan cara dominasi dan kekerasan, tetapi dapat dengan cara persuasif dan konsensus sehingga hegemoni terlaksana dengan lentur. Dari hasil penelusuran didapatkan bahwa sebenarnya setiap kedatangan bangsa lain ke Indonesia di masa lalu, hegemoni selalu dipraktekkan dan diterapkan. Namun, tidak setiap bangsa yang masuk ke Indonesia menggunakan hegemoni melalui dominasi dengan kekuatan penuh seperti yang dilakukan oleh bangsa Eropa, sehingga Indonesia selalu mengenang masa-masa penindasan Eropa. Bangsa lain juga datang dengan melakukan hegemoni untuk mengamankan jalur dagang mereka, akan tetapi mereka menggunakan hegemoni dengan cara persuasif dan konsensus.
Analysis of Point of View in Adele Park’s Novel Lies Lies Lies Pakaya, Yesi Yustika; Baga, Magdalena; Muhamad, Farid
Research Review: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 2 (2023): Research Review: Jurnal Ilmiah Multidisiplin (Agustus 2023 - Januari 2024)
Publisher : Transbahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54923/researchreview.v2i2.58

Abstract

The aim of this research is to find and analyze the point of view utilized in the novel Adele Park Lies Lies Lies. This research utilized structural analysis, which allows the researcher to focus on the underlying patterns present in the text, particularly concerning the point of view. The data were obtained from the novel entitled Lies Lies Lies by Adele Parks and this research focused on exploring how the first-person point of view Daisy character and the third-person point of view Simon character in each other interact and contribute to the overall meaning of the story. In this research, data collection than carried out using several specific techniques including an in-depth reading of the entire novel, collecting data concerning two primary types of point of view found in the novel: first-person singular and third-person singular, identifying the specific points of view, and proceeding to analyze each of the sentences that utilized first-person singular and third-person singular point of view. The technique of analyzing data using a structural approach essential in the context of this research, as it provides a systematic and rigorous method to unravel the intricacies of the novel Lies Lies Lies by Adele Parks. The results showed that in Lies Lies Lies, the use of first-person and third-person point of views allows the reader to experience the story from different point of view. The first-person point of view highlights situations experienced by Daisy throughout the novel, which is her twisted marriage story with her husband, Simon. On the other hand, the third-person point of view highlights the situation experienced by Simon, which is his experience in dealing with his marriage, his life in prison, and the fact that his daughter was not his
Dekonstruksi Derrida dan Hegemoni Gramsci: Sebuah Awal Pencarian Identitas Budaya Indonesia Pascakolonial Baga, Magdalena
Research Review: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2022): Research Review: Jurnal Ilmiah Multidisiplin (Februari 2022 - Juli 2022)
Publisher : Transbahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54923/researchreview.v1i1.10

Abstract

Kolonialisme telah jauh ditinggalkan oleh bangsa Indoesia, telah lebih dari setengah abad, tetapi jejak kolonial yang terinternalisasi di dalam diri bangsa tidak pernah ditelusuri. Penelusuran ini penting untuk mengenali identitas diri bangsa pascakolonialisme. Tujuan penulisan ini adalah untuk mencari identitas budaya Indonesia Indonesia pascakolonial, dengan menelusuri pengaruh bangsa-bangsa yang datang ke Indonesia di masa lalu dengan menggunakan metode dekonstruksi dan teori Hegemoni Gramsci. Bagaimana bangsa Indonesia kuno memposisikan diri dan diposisikan di dalam perjumpaan dengan bangsa-bangsa yang datang dari luar Indonesia. Untuk menelusuri ini, kita tidak dapat menelusurinya dengan perspektif yang selama ini selalu digunakan. Kita butuh membongkar perspektif itu dengan menggunakan metode dekonstruksi Derrida agar dapat mendudukan peristiwa-peristiwa di dalam sejarah kebudayaan Indonesia. Dengan demikina, kita dapat memperoleh perspektif baru tentang keindonesiaan kita. Teori Hegemoni Gramsci digunakan dalam tulisan ini dalam kaitannya dengan kolonialisme Indonesia. Dengan menggunakan teori hegemoni Gramsci kita dapat menelusuri bahwa kolonialisme tidak selalu dengan cara dominasi dan kekerasan, tetapi dapat dengan cara persuasif dan konsensus sehingga hegemoni terlaksana dengan lentur. Dari hasil penelusuran didapatkan bahwa sebenarnya setiap kedatangan bangsa lain ke Indonesia di masa lalu, hegemoni selalu dipraktekkan dan diterapkan. Namun, tidak setiap bangsa yang masuk ke Indonesia menggunakan hegemoni melalui dominasi dengan kekuatan penuh seperti yang dilakukan oleh bangsa Eropa, sehingga Indonesia selalu mengenang masa-masa penindasan Eropa. Bangsa lain juga datang dengan melakukan hegemoni untuk mengamankan jalur dagang mereka, akan tetapi mereka menggunakan hegemoni dengan cara persuasif dan konsensus.
Analysis of Point of View in Adele Park’s Novel Lies Lies Lies Pakaya, Yesi Yustika; Baga, Magdalena; Muhamad, Farid
Research Review: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 2 (2023): Research Review: Jurnal Ilmiah Multidisiplin (Agustus 2023 - Januari 2024)
Publisher : Transbahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54923/researchreview.v2i2.58

Abstract

The aim of this research is to find and analyze the point of view utilized in the novel Adele Park Lies Lies Lies. This research utilized structural analysis, which allows the researcher to focus on the underlying patterns present in the text, particularly concerning the point of view. The data were obtained from the novel entitled Lies Lies Lies by Adele Parks and this research focused on exploring how the first-person point of view Daisy character and the third-person point of view Simon character in each other interact and contribute to the overall meaning of the story. In this research, data collection than carried out using several specific techniques including an in-depth reading of the entire novel, collecting data concerning two primary types of point of view found in the novel: first-person singular and third-person singular, identifying the specific points of view, and proceeding to analyze each of the sentences that utilized first-person singular and third-person singular point of view. The technique of analyzing data using a structural approach essential in the context of this research, as it provides a systematic and rigorous method to unravel the intricacies of the novel Lies Lies Lies by Adele Parks. The results showed that in Lies Lies Lies, the use of first-person and third-person point of views allows the reader to experience the story from different point of view. The first-person point of view highlights situations experienced by Daisy throughout the novel, which is her twisted marriage story with her husband, Simon. On the other hand, the third-person point of view highlights the situation experienced by Simon, which is his experience in dealing with his marriage, his life in prison, and the fact that his daughter was not his
Co-Authors Farid Muhamad Farid Muhammad Kadekoh, Nurul Istiqamah Muhamad , Farid Muhammad Nur Muly Nursia Abdjul Muzdalifah Mahmud Novi Rusnarty Usu Novriyanto Napu Nur Ayini S Lalu Nurul Istiqamah Kadekoh Pakaya, Asriyani Pakaya, Yesi Yustika Paputungan, Seysha Apriella Reza Dwi Julianto Mohama Rusni Podungge Sri Rahmawati Kono Wahyu Ramadhan Harmain Yunia Prasticia A. Lagonah