Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Inovasi Jenang Berbahan Limbah Kulit Durian Dengan Fortifikasi Tulang Lele Luluk Fuadah; Rizki Putri Asyari; Vera Febriyana; Titah Sayekti
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/jtii.v2i1.447

Abstract

Pandemi Covid-19 memunculkan kebijakan baru yang berdampak pada kehidupan masyarakat. Ngebel merupakan daerah wisata yang terkenal sebagai penghasil durian yang menjadi komoditas unggulan Kabupaten Ponorogo. Namun, kebijakan PSBB dan adanya pembatasan operasional distribusi pangan berimplikasi pada pemenuhan kebutuhan pangan yang dapat menyebabkan ketidakstabilan ketersediaan pangan dan ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan inovasi untuk mengolah bahan-bahan yang tersedia agar dapat mengurangi kesenjangan bahan pangan di daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk membuat Jenang Kulit Durian (JULID) fortifikasi tulang lele sebagai alternatif jajanan khas yang bergizi bagi masyarakat dalam rangka mengurangi volume limbah kulit durian dan tulang ikan lele. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data didapatkan dari hasil uji dan berbagai referensi yaitu jurnal penelitian, buku, serta artikel ilmiah berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fortifikasi tulang lele pada jenang kulit durian mampu meningkatkan kandungan kalsium menjadi sebesar 1.91%. Jenang kulit durian fortifikasi tulang lele diketahui mengandung proksimat (air, protein, lemak, abu, dan karbohidrat), sukrosa, dan serat pangan dengan lama simpan 10 hari. Hasil uji ALT jenang kulit durian fortifikasi tulang lele menunjukkan angka 9,1x102 cfu/g yang artinya aman untuk dikonsumsi. Sedangkan hasil organoleptik membuktikan bahwa jenang kulit durian fortifikasi tulang lele dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Kajian Blended Learning Sebagai Alternatif Model Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19 Vera Febriyana
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/jtii.v2i2.538

Abstract

Pandemi COVID-19 mengakibatkan berbagai perubahan salah satunya di bidang pendidikan. Kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau pembelajaran daring menuntut guru untuk menciptakan inovasi model pembelajaran yang sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Oleh karena itu, model pembelajaran blended learning hadir sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji segala sesuatu yang berkaitan dengan model pembelajaran blended learning, efektifitas penerapan blended learning, serta kelebihan dan kelemahan dalam proses penerapannya di sekolah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kepustakaan (library research) dengan pendekatan literature review. Adapun sumber data yang digunakan yaitu berbagai jurnal ilmiah dan literatur lain yang relevan. Berdasarkan hasil penelitian, model pembelajaran blended learning dinilai sangat efektif diterapkan pada masa pandemi COVID-19 karena dapat meminimalisir tatap muka secara langsung dan melibatkan teknologi yang ada sebagai media pembelajaran. Kelebihannya yaitu lebih fleksibel, efektif, efisien, jangkauan lebih luas, bervariasi, menarik dan mudah diakses. Sedangkan kelemahannya yaitu kurangnya sarana dan prasarana, fasilitas tidak mendukung, kurangnya penguasaan teknologi dan kreativitas sumber daya manusia. Berdasarkan hasil temuan, penulis mengharapkan penerapan model blended learning dapat dijadikan sebagai satu langkah lebih maju bagi perkembangan pendidikan di Indonesia menuju sistem pendidikan yang lebih baik dan modern.