Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN MELALUI PEMANFAATAN BISNIS DIGITAL BAGI SISWA/I DI SMK KARMEL KOTA TANGERANG Baghas Budi Wicaksono; Sabam Simbolon; Etty Herijawati; Susanto Wibowo; Eso Hernawan
Abdi Dharma Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal ini dikelola oleh Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Ma
Publisher : LP3kM Universitas Buddhi Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31253/ad.v4i2.3099

Abstract

Pelatihan kewirausahaan berbasis bisnis digital di SMK Karmel menjadi aspek penting dalam mempersiapkan siswa/i menghadapi tantangan dunia usaha di era digital. Berdasarkan penelitian kualitatif melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, pelatihan ini terbukti memberikan dampak positif terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan siswa/i. Mereka memperoleh pemahaman tentang konsep bisnis digital, strategi pemasaran online, manajemen keuangan, dan inovasi produk. Selain itu, pelatihan ini mengajarkan penggunaan platform digital untuk memasarkan produk, membangun brand awareness, dan mengukur efektivitas kampanye pemasaran. Di sisi lain, pelatihan ini juga berhasil mengembangkan sikap proaktif, kreatif, inovatif, dan adaptif yang sangat dibutuhkan dalam dunia usaha modern yang dinamis. Siswa/i dibekali kemampuan untuk berinovasi menciptakan produk atau layanan yang relevan dengan kebutuhan pasar serta siap beradaptasi dengan perubahan teknologi yang terus berkembang. Salah satu dampak positif lainnya adalah meningkatnya kepercayaan diri siswa/i dalam memulai usaha sendiri, sehingga mereka tidak hanya bergantung pada pekerjaan formal, tetapi juga mulai mempertimbangkan kewirausahaan sebagai jalur karier. Untuk meningkatkan efektivitas program ini, disarankan agar cakupan pelatihan diperluas dengan memasukkan topik seperti e-commerce dan analisis data, serta memperkuat kerjasama dengan pelaku bisnis digital. Selain itu, integrasi pelatihan ke dalam kurikulum SMK akan memastikan keberlanjutan program dan memberi kesempatan bagi semua siswa/i untuk mendapatkan keterampilan kewirausahaan yang diperlukan. Dengan demikian, pelatihan ini diharapkan dapat mempersiapkan siswa/i SMK Karmel untuk lebih kompetitif dan siap menghadapi dunia usaha modern yang terus berkembang.
“JAKFIN : Jakarta’s Financial Inclusion Synergy” Sebagai Solusi Pembiayaan di Sektor Riil dan Keuangan Provinsi DKI Jakarta Baghas Budi Wicaksono; Yanti Pusparini; Rini Kurnia Sari
Islamic Economics, Finance, and Banking Review Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menilai indikator ekonomi moneter yang mempengaruhi JAKFIN sebagai solusi pembiayaan di sektor riil dan keuangan provinsi DKI Jakarta untuk mencapai keuangan inklusif dalam masyarakat akan memilik dampak bagi indikator makroekonomi terhadap perkembangan pembiayaan dana pihak ketiga. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang menggunakan data sekunder melalui teknik pengolahan data statistika deskriptif dan inferensial yang diolah menggunakan software EViews. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh suku bunga, insentif fiskal, dan giro wajib minimum memiliki hasil bahwa seluruh variabel memiliki pengaruh yang kurang signifikan ( p-value > 0,05 ) dan Tingkat inflasi, Insentif Fiskal , serta Giro wajib minimum memiliki pengaruh yang signifikan ( p-value < 0.05 ) dimana Giro wajib minimum berpengaruh secara negatif dan tingkat inflasi serta suku bunga berpengaruh secara positif terhadap peningkatan dana pihak ketiga. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin besar suku bunga dan menurunnya tingkat giro wajib minimum maka jumlah dana pihak ketiga yang diterima bertambah secara berturut-turut senilai 1.02 miliar dan 3.37 miliar. Maka, dari hasil persamaan (1) dan (2) menunjukkan hasil bahwa ketiga indikator tersebut berdampak terhadap perkembangan dana pihak ketiga. Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka rekomendasi kebijakan Bank Indonesia dan Pemerintah provinsi DKJ yang tepat yakni : (1) Menjadikan variabel bebas menjadi instrumen pengendali inflasi melalui metode inflation targeting, (2) Bank sentral yang melakukan kolaborasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKJ dan lembaga pemerintahan dalam menstabilkan indikator makroekonomi, (3) Pembentukan aturan yang berfokus kepada mewajibkan swasta untuk membiayai proyek pemerintah daerah dan juga pada pengawasan aliran dana, pembagian keuntungan, serta sistem pembayaran dalam skema kerjasama Pemerintah-Swasta, (4) Perlu adanya sinkronisasi peraturan pemerintah daerah agar terciptanya kepastian dalam pembiayaan investasi dalam proyek pemerintahan, (5) Peningkatan transparansi pelelangan proyek pembiayaan swasta agar tercegah perilaku kolusi, korupsi, dan nepotisme.
DETERMINING INFLUENCING FACTORS DEVELOPMENT OF THIRD-PARTY FUNDS: CASE STUDIES ON SHARIA BANKING IN INDONESIA Baghas Budi Wicaksono; Yanti Pusparini; Rini Kurnia Sari
Journal of Islamic Studies [Z-ISLAMICA] Vol. 1 No. 1 (2025): Journal of Islamic Studies (Z-ISLAMICA)
Publisher : Az-Zahra Media Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islamic banking in Indonesia has experienced rapid development over the past decade, as reflected in the increasing collection of third party funds (TPF), increasing contribution to gross domestic product in the financial services sector, and absorption of labor in the sector. This development is thought to be influenced by various macroeconomic indicators, such as benchmark interest rates, minimum cash reserves, government bond transactions, and other variables that play a role in the national monetary system. This study aims to analyze the influence of monetary indicators and labor on the development of third party funds in Islamic banking in Indonesia. The approach used is quantitative by utilizing secondary data analyzed using a multiple linear regression model. The results of the study indicate that labor in the Islamic banking sector and Bank Indonesia's benchmark interest rate have a significant effect on the development of third party funds. Labor has a positive effect, indicating that an increase in the number of workers encourages an increase in TPF collection. Conversely, the benchmark interest rate has a negative effect, indicating that a decrease in interest rates encourages an increase in third party funds in Islamic banking, in line with the public's preference for Islamic financial products when conventional interest rates decline.