Nur Qadri Rasyid
Akademi Analis Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KADAR NaCl DAN KADAR PROTEIN TELUR ASIN BERDASARKAN LAMA PENGERAMAN Nur Qadri Rasyid; Anita Anita; Feri Feri
Jurnal Medika Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.298 KB) | DOI: 10.53861/jmed.v1i1.89

Abstract

Telur adalah salah satu pangan sumber protein yang banyak diminati oleh masyarakat karena memiliki rasa yang lezat mudah dicerna, bergizi tinggi, mudah diperoleh dan memiliki harga yang murah. Namun, telur segar mempunyai batas waktu penyimpanan yang singkat, oleh sebab itu perlu diawetkan dengan cara pengasinan. Telur asin merupakan telur yang diawetkan dengan cara penggaraman agar membuang rasa amis dan menciptakan rasa yang khas. Saat perendaman akan terjadi penambahan konsentrasi garam pada bagian dalam putih dan kuning telur sehingga mempengaruhi tekstur, warna, aroma dan rasa. Di sisi lain, penambahan konsentrasi garam pada putih telur dapat mengakibatkan terjadinya denaturasi protein yang akan menurunkan kadar protein dalam telur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar NaCl dan kadar protein telur asin berdasarkan lama pengeraman 0, 4, 9 dan 14 hari yang dianalisis dengan metode mohr untuk menentukan kadar NaCl dan metode kjeldahl untuk menganalisis kadar protein. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan kadar protein selama penyimpanan, sementara kadar kadar NaCl mengalami peningkatan. Kadar NaCl pada 0, 4, 9 dan 14 hari berturut-turut adalah 14.59%, 44.19%, 57.25 %, 63.29%, kemudian kadar protein telur asin pada 0, 4, 9 dan 14 hari berturut-turut adalah 15.00%, 12.92%, 11.08%, dan 8.38%. Berdasarkan dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peningkatan konsentrasi NaCl berdasarkan lama pengeraman dapat menurunkan kadar protein.
DETEKSI FENOTIP Candida spp PADA PASIEN SUSPEK TUBERKULOSIS Anita Anita; Nur Qadri Rasyid; Nurul Ni'ma Azis
Jurnal Medika Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.05 KB) | DOI: 10.53861/jmed.v1i2.100

Abstract

Penyakit paru selain disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis juga ditemukan adanya peranan agen yang lain yaitu jamur Candida spp. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengidentifikasi Candida spp secara fenotip yang terbentuk pada medium Sabaroud Dekstrosa Agar dan mengukur kecepatan pertumbuhan dan keakuratan (sensitifitas dan spesifisitas) medium Sabaroud Dekstrosa Agar. Desain penelitian adalah observational studi dengan jumlah sampel 35 bilasan bronkus dari penderita suspek tuberkulosis sebanyak 33 orang. Analisis data cross tabulasi digunakan untuk mengukur sensitifitas dan spesifitas Sabaroud Dekstrosa Agar untuk mendeteksi Candida spp. Dari hasil penelitian dtemukan pertumbuhan jamur pada dari sputum BTA negatif pada medium Sabaroud Dektrosa Agar (SDA) 370C, jumlah sampel yang positif pertumbuhan Candida spp yaitu 17 (5.95 %), sedangkan yang negatip pertumbuhan Candida spp yaitu 15 (5.25 %) sampel, dan kontaminasi yaitu 3 (1.05%), dengan rata-rata waktu pertumbuhan berkisar 1-2 hari. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media Sabaroud Dekstrosa Agar sensitif dan spsesifik dalam mendeteksi secara fenotif jamur Candida spp pada pasien suspek tuberkulosis.
IDENTIFIKASI PARABEN PADA PRODUK PERAWATAN TUBUH Nur Qadri Rasyid; Muawanah Muawanah
Jurnal Medika Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.209 KB) | DOI: 10.53861/jmed.v1i2.106

Abstract

Ester alkil dari asam p-hidroksibenzoat (paraben) digunakan secara luas sebagai agen antimikroba, dengan aktivitas antimikroba meningkat seiring dengan meningkatnya panjang rantai alkil. Senyawa ini digunakan secara luas dalam ribuan produk perawatan tubuh yang digunakan setiap hari untuk mencegah tumbuhnya bakteri pada produk tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Barr et al., (2011) mengkofirmasi mengenai toksisitas paraben yang dapat diserap secara sistematik pada manusia dan ditemukan paraben utuh di empat lokasi di seluruh bagian payudara pada penderita kanker payudara primer di Inggris antara tahun 2005 dan 2008. Secara keseluruhan jenis paraben yang tertinggi yaitu n-propil paraben dan metilparaben dan tingkat yang lebih rendah untuk n-butilparaben, etilparaben dan isobutilparaben. Pada penelitian ini sumber paraben tidak dapat diindentifikasi. Tetapi, paraben diukur dalam 7/40 pasien melaporkan pernah menggunakan kosmetik pada bagian ketiak selama hidup mereka. Di Indonesia penggunaan paraben dalam produk perawatan tubuh masih digunakan untuk memperpajang masa pakai produk. Oleh karena itu penelitian awal dibutuhkan untuk mengidentifikasi adanya paraben yang digunakan dalam beberapa produk perawatan tubuh sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian lanjutan ke tingkat toksisitas paraben terhadap pajanan dalam tubuh manusia. Metode identifikasi paraben yang digunakan adalah uji warna pada 20 jenis produk perawatan tubuh terkenal yang beredar di Indonesia. Hasil identifikasi paraben pada 20 sampel produk perawatan tubuh diperoleh sekitar 75% mengandung paraben. Nilai ini menunjukkan angka yang tinggi mengingat produk perawatan tubuh yang digunakan konsumen sekitar 1-5 produk yang berbeda setiap harinya. Hal ini dapat memicu penyerapan paraben secara dermal.
ANALISIS KADAR ZAT BESI PADA KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir) MENGGUNAKAN DESTRUKSI ASAM PEKAT Nur Qadri Rasyid; Hasnawati Hasnawati; Hesty Hesty
Jurnal Medika Vol 1 No 3 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.609 KB) | DOI: 10.53861/jmed.v1i3.119

Abstract

Kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) merupakan tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan ditanam sebagai makanan. Kangkung darat memiliki banyak manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh manusia karena mempunyai kandungan zat besi yang berfungsi untuk membantu metabolisme protein yang berperan dalam produksi hemoglobin dan sel darah merah. Kekurangan zat besi di dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya anemia mikrositik hipokrom, dimana konsentrasi hemoglobin dalam darah berkurang gejalanya tampak melalui kadar hb yang terus menurun, pucat, lesu dan letih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar zat besi pada kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) dan jenis penelitian ini bersifat observasi laboratorik yang bersifat deskriptif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 2 dengan teknik pengambilan sampel secara Accidental sampling. Selanjutnya diukur kadar zat besi pada alat Spektrofotometer Serapan Atom dari hasil serapan dengan panjang gelombang 248,33 nm. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kadar zat besi pada masing-masing batang dan daun kangkung darat yaitu 26,05 µg/gr dan 78,57 µg/gr. Hal ini menandakan bahwa didalam kangkung darat mengandung zat besi.
PENGARUH WAKTU PERENDAMAN BATANG SEREH DAPUR (Cymbopogon citrates) TERHADAP BILANGAN PEROKSIDA MINYAK JELANTAH Nur Qadri Rasyid; Deny Eka Ridjayanti; Giffar Andika Muhlis
Jurnal Medika Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.569 KB) | DOI: 10.53861/jmed.v2i1.126

Abstract

dalam makanan. Di Indonesia penggunaan minyak goreng secara berulang masih sering digunakan, hal ini dapat menyebabkan minyak jelantah mengalami peningkatkan senyawa peroksida yang melebihi ambang batas 10 meq sehingga akan memacu terbentuknya senyawa karsinogenik. Salah satu alternatif untuk mengurangi radikal bebas adalah pemberian antioksidan alami yang terdapat pada Sereh dapur (Cymbopogon citrates) yaitu sitral yang berfungsi untuk mencegah terbentuknya bilangan peroksida. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen laboratorik dengan pemberian perlakuan perendaman batang sereh 24, 48, dan 72 jam dengan teknik pengambilan sampel secara Acidental Sampling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu perendaman batang sereh dapur (Cymbopogon citrates) terhadap bilangan peroksida pada minyak jelantah. Hasil penelitian di dapat kadar bilangan peroksida yang didapat pada minyak jelantah tanpa perendaman batang adalah 12 mEq, kadar bilangan peroksida pada perendaman 24 jam yaitu 8 mEq, Kadar bilangan peroksida pada perendaman 48 jam yaitu 4.6 mEq dengan, pada perendaman 72 jam kadar bilangan peroksida yaitu 2,6 mEq. Hal ini dapatdisimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan perendaman batang sereh dapur terhadap kadar bilangan peroksida minyak jelantah yang dimana perendaman paling efektif terdapat pada perendaman selama 72 jam.
ANALISIS KADAR KOLESTEROL PADA PENDERITA HEPATITIS Miftahul Jannah; Nur Qadri Rasyid; Dewi Arisanti
Jurnal Medika Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.606 KB) | DOI: 10.53861/jmed.v2i2.142

Abstract

Hati adalah organ dalam yang paling besar dan mempunyai peranan utama dalam metabolisme lemak. Salah satu penyakit yang menyerang hati yaitu hepatitis. Hepatitis merupakan suatu peradangan pada hati yang disebabkan oleh virus dan non virus. Hati yang mengalami kerusakan akan mempengaruhi kadar kolesterol. Dimana kolesterol merupakan salah satu bagian lemak yang dihasilkan oleh hati dan dapat ditemukan diseluruh sel tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar kolesterol pada penderita hepatitis. Penelitian observasi laboratorik yang disajikan dalam bentuk tabel dan dinarasikan. Jumlah sampel sebanyak 10 sampel. Kadar kolesterol diperiksa dengan metode CHOD-PAP menggunakan alat Cobas C-111. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 10 pasien hepatitis yang diperiksa kadar kolesterolnya terdapat 2 sampel yang abnormal yaitu berkisar 271-304 mg/dl dan 8 sampel normal berkisar 133-195 mg/dl.
ANALISIS KADAR ALUMINIUM CHLOROHYDRATE PADA DEODORAN BERMEREK YANG BEREDAR DI KOTA MAKASSAR Dewi Arisanti; Nur Qadri Rasyid; Nurulia Pratiwi Kaempe
Jurnal Medika Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.866 KB) | DOI: 10.53861/jmed.v3i1.146

Abstract

Deodoran adalah suatu produk yang digunakan untuk menyerap atau mengurangi bau menyengat. Salah satu bahan yang biasa digunakan dalam deodoran roll-on adalah Aluminum Chlorohydrate yang akan bereaksi dengan ion-ion keringat dan menutupi pori-pori sehingga pengeluaran keringat berkurang. Alumunium Chlorohydrate merupakan senyawa kimia yang menjadikan DNA rusak sehingga dapat menyebabkan munculnya kanker payudara dan penyakit Alzheimer. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif yang bersifat deskriptif, dengan tujuan untuk mengetahui kadar Aluminium chlorohydrate pada deodoran bermerek yang beredar di Kota Makassar. Metode yang digunakan yaitu Spektrofotometer Serapan Atom (SSA), yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang gelombang 309.27 nm oleh atom logam dalam keadaan bebas. Pada penelitian ini didapatkan hasil kadar Aluminium chlorohydrate pada sampel A 0,37%, B 0,41%, C 0,32%, D 0,34%, E 0,29%, F 0,14%, G 0,42%, H 0,36%, I 0,41%, dan J 0,35%. Dapat disimpulkan bahwa dari 10 sampel yang telah diteliti diperoleh hasil kadar Aluminium Chlorohydrate yang tidak melebihi dari batas kadar yang telah ditentukan oleh BPOM yaitu 20%.
ANALISIS KADAR SENYAWA FLUORIDE PADA PASTA GIGI ANAK Nur Qadri Rasyid
Jurnal Medika Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.696 KB) | DOI: 10.53861/jmed.v3i2.151

Abstract

Fluoride merupakan komponen pasta gigi yang memiliki sifat antikariogenik sehingga dapat mencegah inisiasi perkembangan karies dengan membentuk kompleks. Penggunaan pasta gigi berfluoride ini ternyata memiliki resiko bila dicerna dalam kadar yang tinggi. Salah satu gejala masalah kesehatan ini adalah perubahan warna pada gigi, dimana gigi berubah warna dari putih menjadi kuning, cokelat, lalu akhirnya hitam. Bila terjadi berkepanjangan, fluorosis bisa berujung pada masalah kesehatan lain yang lebih serius selain menyebabkan fluorosis juga menyebabkan manifestasi skeletal seperti osteoporosis dan osteosklerosis. Resiko tambahan dari peningkatan oleh paparan fluoride yang paling signifikan adalah efek pada sel-sel tulang (osteoblas dan osteoklas) yang dapat menyebabkan perkembangan fluorosis tulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar senyawa fluoride pada pasta gigi anak yang diperjualbelikan di Kota Makassar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar fluoride pada sampel A yaitu 387.63 ppm, sampel B yaitu 1788.20 ppm, sampel C yaitu 2080.80 ppm, sampel D yaitu 2120.25 ppm dan sampel E yaitu 2129.85 ppm. Dari 5 sampel yang diperiksa, 4 sampel diantaranya memiliki kandungan fluoride yang cukup tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel tersebut tidak memenuhi persyaratan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.08.11.07517 Tahun 2011 tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika.