Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Association of Breastmilk Storage Duration with Growth and Colonies Count of Lactic Acid Bacteria (LAB) yanti yanti; Siska Helina
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 8 No 2 (2019): JPK: Jurnal Proteksi Kesehatan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.179 KB) | DOI: 10.36929/jpk.v8i2.164

Abstract

Perubahan tatanan sosial membuat wanita banyak yang bekerja, penyimpanan ASI tidak dapat dihindarkan bila ibu tetap memberikan ASI. Penyimpanan ASI untuk jangka waktu yang cukup lama, kemungkinan dapat terkontaminasi bakteri dan pertumbuhan bakteri patogen, sehingga membuat ASI tidak aman untuk di konsumsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran jumlah total koloni Bakteri Asam Laktat (BAL) berdasarkan lama penyimpanan ASI perah pada suhu ruangan 30oC, pada refrigerator dan freezer. Desain penelitian adalah eksperiment, data disajikan dalam bentuk deskriptif. Sampel pada penelitian adalah 8 orang ibu yang dapat memberikan ASI nya sebanyak 50 ml di Tempat Penitipan Anak (TPA) Kota Pekanbaru. Penyimpanan dan pemeriksaan total koloni BAL dilakukan pada Laboratorium Mikrobiologi Poltekkes Kemenkes Riau. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Oktober 2018. Setiap ASI akan dibagi menjadi 10 bagian yaitu sebanyak 5 ml. ASI akan dikelompokkan menjadi 10 bagian terdiri dari 8 ASI, 1 bagian menjadi kelompok kontrol yang langsung di dihitung jumlah koloni BAL nya. Bagian ASI yang lain menjadi kelompok perlakuan, yang terdiri dari 5 bagian ASIP di simpan pada suhu ruangan 30oC selama 2 jam sampai dengan 6 jam. Kelompok berikutnya disimpan di refrigerator (4oC) selama 5 hari, 7 hari dan freezer (-15oC) selama 14 hari dan 16 hari. Hasil pemeriksaan jumlah koloni BAL pada kelompok kontrol rata-rata 1593,7x106, dan mengalami penurunan pesat sampai dengan 2 jam penyimpanan disuhu ruangan yaitu 347,5x106. Batas minimum jumlah BAL yang layak dikonsumsi setelah disimpan selama 4 jam, yaitu dengan hasil rata-rata BAL 11,25x106. Pada penyimpanan di refrigerator maksimal waktu penyimpanan sampai dengan 5 hari dengan jumlah BAL yaitu 1,125x106. Penyimpanan pada freezer lebih lama yaitu 16 hari dengan jumlah BAL 2,37x106. Terdapat perbedaan yang signifikan jumlah koloni BAL pada setiap kelompok perlakuan penyimpanan ASI pada suhu ruangan dengan nilai p value = 0,000 berdasarkan uji Annova. Lama penyimpanan ASI akan menurunkan kadar koloni BAL dalam ASI.
PELATIHAN PENINGKATAN KEMAMPUAN KADER POSYANDU DALAM MEMBERIKAN PENYULUHAN MP-ASI DI DESA TANAH MERAH KABUPATEN KAMPAR Yanti Yanti; Lailiyana Lailiyana; Siska Helina
JURNAL PKM IKA BINA EN PABOLO Vol 2, No 1: PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT | JANUARI 2022
Publisher : IKA BINA EN PABOLO : PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (902.677 KB) | DOI: 10.36987/ikabinaenpabolo.v2i1.2546

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan Tri Dharma perguruan tinggi. Pelaksanaan kegiatan telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Desember tahun 2020 (5 bulan), yang berlokasi di Desa Tanah Merah Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar Riau. Sasaran pengabmas adalah kader Posyandu Desa Tanah Merah yang berjumlah 32 orang peserta dari 10 Posyandu yang berada wilayah kerja Puskesmas Siak Hulu. Bentuk pengabmas yang telah dilakukan berupa pelatihan bagi kader, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader dalam memberikan penyuluhan MP-ASI pada ibu bayi Balita. Kegiatan yang sama telah dilakukan pada kader Desa Tanah Merah tahun 2019, yang menjadi pelatihan tahap 1. Besar harapan Kepala Desa pada tim pengabmas untuk dapat terus bekerja sama dalam rangka pemberdayaan masyarakat, berdasarkan hal tersebut maka pelaksanaan pengabmas ini dilanjutkan pada tahun 2020. Pelaksanaan kegiatan pelatihan dalam bentuk pembekalan materi, demonstrasi membuat MP-ASI, praktik penyuluhan di Posyandu dan evaluasi penerapan di lapangan. Tempat pelatihan telah dilaksanakan di aula kantor desa dan kegiatan praktik penyuluhan di Posyandu. Dari evaluasi yang dilakukan melalui uji pre-post tes dan observasi penyuluhan kader, didapatkan hasil peningkatan pengetahuan dan kemampuan kader dalam memberikan penyuluhan MP-ASI sebagai upaya pencegahan stunting di Kabupaten Kampar. Pemberian ASI Eksklusif yang adekuat dan MP-ASI yang tepat sesuai usia bayi akan dapat memenuhi kecukupan nutrisi bayi Balita, sehingga angka kejadian stunting di Riau dapat di turunkan.
PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER POSYANDU DALAM PENILAIAN DAN INTERVENSI PERKEMBANGAN ANAK MENGGUNAKAN KARTU KEMBANG ANAK (KKA) Elly Susilawati; Yanti Yanti; Findy Hindratni
EBIMA : Jurnal Edukasi Bidan Di Masyarakat Vol 3 No 2 (2022): Ebima : Jurnal Edukasi Bidan di Masyarakat
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Stunting occurs from the womb and is only seen when the child is 2 years old. The Child Flower Card (KKA) is a simple tool used to monitor children's development and intelligence as well as a tool to detect deviations or developmental disorders as early as possible that can be done by mothers or families of toddlers as well as Posyandu cadres and Toddler Family Development Cadres. The purpose of this community service activity is to increase the knowledge and ability of posyandu cadres in conducting developmental assessments and interventions using KKA. The activities will be carried out from February to July 2022, which is located in Pandau Jaya Village, Siak Hulu District, Kampar Regency. The target of community service is the cadres of Posyandu Pandau Jaya Village, totaling 31 participants from 16 Posyandu located in the working area of ​​Pandau Jaya Health Center. The method of implementing community service is carried out in the form of training for cadres in the form of material debriefing, demonstration of how to assess the development of infants under five, practice assessing developments in Posyandu and evaluation of implementation in the field. The training site is held at the village office and practical developmental assessment activities are held at the Posyandu. The results obtained were an increase in participants' knowledge, from an average score of 50 to an average of 85 through pretest and posttest. It is recommended to posyandu cadres in Pandau Jaya Village to routinely conduct developmental assessments and interventions for infants and toddlers using KKA on posyandu opening days and BKB. Keywords: Posyandu Cadre, Development, Child Flower Card