Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TEKNIK MASSAGE EFFLEURAGE DAN TEKNIK MASSAGE CONTERPRESSURE TERHADAP RASA NYERI PERSALINAN NORMAL PADA PRIMIGRAVIDA DI LANGSA TAHUN 2017 Elly Susilawati
JURNAL KEBIDANAN Vol 8, No 1 (2018): Oktober (2018)
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jkb.v8i1.3737

Abstract

Labor pain is a manifestation of contractions of the uterine muscles. Pain in childbirth if left untreated will increase anxiety, tensionand stress. Increased consumption of body glucose in maternity mothers who experience stress causes fatigue and catecholamine secretion that inhibits uterine contractions, which causes prolonged labor which ultimately causes anxiety in the mother, increased pain and prolonged stress. Massage can be used during labor and may be an effective pain reliever. The common massage technique is effleurage and Conterpressure.            The aim this studyto determine the effectiveness of providing Effleurage Massage and Conterpressure Massage techniques in Active Phase Pain Reduction during normal labor in Primigravida mother at Eva Repelitamidwifery practice and Rusmalanitamidwifery practice Langsa City. Design of this study was quasi experimental design with posttest only control group design in the form of pain scaling in the first stage of active labor, conducted at Eva Repelita, Am.Keb midwifery practice and Rusmalanita Am.Keb midwifery practice in February to April 2017 Langsa City. The sample in this study were mothers, whom divided into two groups numbered 16 people, thus the total sample was 32 people. Data analysis techniques used are Univariate and Bivariate analysis using Paired T-Test            The result of this study the mean pain scale in active phase of normal labor in Primigravida mothers, with Effleurage Massage Technique was 2 with SD 2.44 deviation, while the mean pain scale with Massage Conterpressure technique is 6 with SD 6.36 deviation. While the results of the Statistical Test using Paired T-test obtained P value of 0,000, that the Effleurage Massage technique was more effective than the Conterpressure Massage  technique in reducing labor pain during active phase. Conclusions: It can be concluded that Effleurage Massage technique was more effective than Conterpressure Massage technique in reducing labor pain during the active phase.
PENDAMPINGAN DAN PENERAPAN MODUL HEALING TOUCH DALAM MENGATASI KECEMASAN PADA PERSALINAN OLEH BPM KOTA PEKANBARU Elly Susilawati; Yan Sartika
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 4 No 1 (2020): Oktober
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jpm.v4i1.1479

Abstract

Tujuan dilakukannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah melakukan sosialisasi tentang metode Healing Touch bagi bidan dan menggerakkan bidan untuk menerapkan metode Healing Touch sebagai alat bantu melakukan skrining dalam upaya deteksi dini masalah psikologis pada ibu hamil di Bidan Praktik Mandiri Kota Pekanbaru Tahun 2019. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi metode Healing Touch kepada bidan dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi terhadap penerapan metode Healing Touch oleh bidan. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi metode Healing Touch kepada bidan di BPM Dince Safrina, BPM Siti Julaeha dan Klinik Pratama Afiyah, dilanjutkan dengan praktik penerapan metode Healing Touch pada ibu hamil di tiga BPM/Klinik tersebut. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi didapatkan peningkatan pengetahuan peserta dengan nilai rata-rata dari 54,6 menjadi 79,3, dan pada penerapan metode Healing Touch oleh bidan untuk deteksi dini masalah psikologis ibu hamil didapatkan nilai rata-rata yaitu 70,6. Disarankan kepada bidan dapat meningkatkan lagi upaya deteksi dini kecemasan dalm kehamilan sampai menjelang persalinan pada setiap ibu hamil dengan menggunakan metode Healing Touch baik pada saat kunjungan rumah maupun saat klien berkunjung ke fasilitasi pelayanan. Kata Kunci : Healing Touch, Kecemasaan kehamilan, kecemasan persalinan
SOSIALISASI DAN PENERAPAN EDINBURGH POSTNATAL DEPRESSION SCALE (EPDS) OLEH BIDAN DALAM UPAYA DETEKSI DINI DEPRESI PADA IBU POSTPARTUM DI PUSKESMAS KOTA PEKANBARU Elly Susilawati; Lailiyana Lailiyana
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 4 No 1 (2020): Oktober
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jpm.v4i1.1496

Abstract

Depresi postpartum berdampak mengurangi kebahagiaan, mempengaruhi hubungan ibu dan anak dan membahayakan jiwa ibu dan bayi sampai menyebabkan kematian. Salah satu upaya mencegah depresi postpartum adalah dengan melakukan deteksi dini menggunakan Edinburgh Postnatal Depresion Scale (EPDS). Tujuan dilakukannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah melakukan sosialisasi tentang EPDS bagi bidan dan menggerakkan bidan untuk menerapkan EPDS sebagai alat bantu melakukan skrining dalam upaya deteksi dini masalah psikologis pada ibu postpartum di wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru Tahun 2019. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi EPDS kepada bidan dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi terhadap penerapan EPDS oleh bidan. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah telah dilaksanakan kegiatan sosialisasi EPDS kepada bidan di Aula Puskesmas Sidomulyo. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi didapatkan peningkatan penerapan EPDS oleh bidan untuk deteksi dini masalah psikologis ibu postpartum yaitu dari 66,7 menjadi 88,9. Disarankan kepada bidan dapat meningkatkan lagi upaya deteksi dini depresi postpartum pada setiap ibu postpartum dengan menggunakan EPDS baik pada saat kunjungan rumah maupun saat klien berkunjung ke fasilitasi pelayanan
PENGARUH METODE RELAKSASI PERNAFASAN TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPM MARDIAH DAN BPM HALIJAH KOTA LANGSA Elly Susilawati
JOMIS (Journal of Midwifery Science) Vol 1 No 2 (2017): JOMIS (Journal Of Midwifery Science)
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.549 KB)

Abstract

Tujuan : Penelitian ini Untuk mengetahui pengaruh metode relaksasi pernafasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I fase aktif di BPM Mardiah dan BPM Halijah Kota Langsa. Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi eksperimental design, dengan rancangan posttest only control group design. Penelitian ini dilakukan di BPM Mardhiah dan BPM Halijah Kota Langsa pada Juni – September 2016. Sampel penelitian ini adalah ibu bersalin kala I fase aktif yang dibagi dalam 2 kelompok : kelompok control Tidak dilakukan metode relaksasi pernapasan, dilakukan di BPM Halijah Kota Langsa, kelompok perlakuan Dilakukan metode relaksasi pernapasan, dilakukan di BPM Mardhiah Kota Langsa. Jumlah sampel untuk setiap kelompok adalah sebanyak 16 orang ibu bersalin kala I fase aktif dan totalnya ada 32 sampel untuk 2 kelompok penelitian. Teknik analisa data yang digunakan adalah : uji statistik dengan SPSS untuk mencari pengaruh metode relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif, uji yang digunakan adalah uji prasyarat parametric dan uji independent t test. Hasil : Dapat disimpulkan bahwa data intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif berdistribusi normal, sedangkan berdasarkan Uji T Test diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan intensitas nyeri kala I fase aktif metode relaksasi pernapasan Karena probabilitas (Sig.) 0,000 < 0,05 maka Ha diterima Ho ditolak. Kesimpulan : Pengamatan tentang gejala intensitas nyeri kala I fase aktif yang diberikan metode relaksasi pernapasan lebih rendah dibandingkan pada ibu yang tidak diberikan metode relaksasi pernapasan. Kata Kunci : relaksasi, pernafasan, nyeri, persalina, fase aktif ABSTRACT Objective The objective of this research is to find the effect of breathing relaxation method towards the pain intensity in the first stage-active phase of childbirth at BPM Mardiah and BPM Halijah in Langsa city, Aceh, Indonesia. Method This research is a quantitative research with Quasi Experimental Design type, where the design used is The Posttest Only Control Group Design. This research was conducted at BPM Mardiah and BPM Halijah in Langsa city, Aceh, Indonesia from June to September 2016. The sample was mothers who were in the first stage-active phase of childbirth which was divided into two groups: Control Group and Treatment Group. The sample of Control Group was in BPM Halijah Langsa city where breathing relaxation method was not applied, while the sample of Treatment Group was in BPM Mardiah Langsa city where breathing relaxation method was applied. The number of samples for each group was 16 mothers who were in the first stage of childbirth so that the total sample was 32 mothers. Results Based on the results of Parametric Prerequisite tests applied to the Control Group and Treatment Group at BPM Halijah and BPM Mardiah Langsa City, the researcher obtained a significance value of 0.163 for the Control Group and a significance value of 0.065 for the Treatment Group. Based on the Independent T-Test, the researcher found that breathing relaxation method had a significant effect on the pain intensity in the first stage-active phase of childbirth. It was shown by probability value (Sig.) 0.000 < 0.05, where Ha was accepted and Ho was rejected. Conclusion Based on the observation, the researcher found that the pain intensity in the first stage-active phase of childbirth experienced by mothers who applied breathing relaxation is lower than the pain intensity experienced by mothers who did not apply it. The mean value in the Control Group was 7.13 and the mean value in the Treatment Group was 1.63. Keywords : Breathing relaxation, pain intensity in the first stage-active phase of childbirth.
EDUKASI PADA IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DAN KEBERHASILAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU NIAT MULIA BERHATI LAPANG KAMPUNG MELAYU KOTA PEKANBARU Elly Susilawati; Septi Indah Permata Sari; Agus Anjar
JURNAL PKM IKA BINA EN PABOLO Vol 2, No 1: PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT | JANUARI 2022
Publisher : IKA BINA EN PABOLO : PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (935.793 KB) | DOI: 10.36987/ikabinaenpabolo.v2i1.2510

Abstract

Menyusui merupakan investasi terbaik untuk kelangsungan hidup serta meningkatkan kesehatan, perkembangan sosial, ekonomi individu dan bangsa. Berbagai studi melaporkan bahwa pelaksaan IMD akan meningkatkan keberhasilan ASI eksklusif. Dampak dari rendahnya cakupan IMD akan berlanjut kepada rendahnya cakupan ASI eksklusif dan meningkatkan kejadian diare, penyakit infeksi saluran pernafasan (ISPA) dan juga kurang gizi pada masa balita dan kematian balita. Secara umum terdapat berbagai faktor penyebab kegagalan praktek IMD dan ASI eksklusif seperti ibu bekerja, tidak dukungan keluarga, tidak adanya pendampingan dari bidan, rendahnya pengetahuan dan  sikap ibu, budaya yang turun temurun, gencarnya promosi susu formula, kelainan putting susu ibu, dan lain-lain. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk mengedukasi dan menambah pengetahuan ib hamil dan ibu menyusui tentang pentingnya IMD demi keberhasilan dalam pemberian ASI Eksklusif pada bayi dan balitanya.
SCREENING DAN PROMOSI KESEHATAN TENTANG ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI MADRASAH TSANAWIYYAH UMMI FATIMAH RUMBAI PESISIR PEKANBARU Septi Indah Permata Sari; Elly Susilawati
JURNAL PKM IKA BINA EN PABOLO Vol 2, No 1: PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT | JANUARI 2022
Publisher : IKA BINA EN PABOLO : PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.594 KB) | DOI: 10.36987/ikabinaenpabolo.v2i1.2534

Abstract

Anemia merupakan salah satu masalah keschatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita sampai usia lanjut. Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi anemia pada remaja sebesar 32 %, artinya 3-4 dari 10 remaja menderita anemia. Remaja putri (rematri) rentan menderita anemia karena banyak kehilangan darah pada saat menstruasi. Rematri yang menderita anemia berisiko mengalami anemia pada saat hamil. Hal ini akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin serta berpotensi menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan, bahkan menyebabkan kematian ibu dan anak. Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10 hingga 19 tahun. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan screning dan promosi kesehatan tentang anemia pada remaja putri dan sebagai tempat mengaplikasikan ilmu Kebidanan. Sasaran pengabdian ini adalah siswi Madrasah Tsanawiyyah Umi Fatimah tahun, sebanyak 12 orang. Kegiatan dilakukan dalam bentuk Pemberian pendidikan kesehatan tentang anemia, diskusi dan pemeriksaan kadar hemoglobin. Dari hasil pemeriksaan didapatkan bahwa 4 remaja putri (33,33%) yang memiliki kadar hemoglobin kurang dari normal.
The Effectiveness Of Breast Care And Soy Milk Production On The Production Of Mom's Breast Milk Elly Susilawati; Juraida Roito Harahap; Hana Nur Aini
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 2 (2022): Vol 8.No.2.April 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i2.6149

Abstract

Latar Belakang : Peran ASI sangat penting bahkan dapat mempengaruhi risiko kematian. Pemberian ASI dapat menyelamatkan hingga 30.000 kematian bayi di Indonesia, dan pemberian ASI eksklusif dapat mencegah 10 juta kematian balita di dunia setiap tahunnya. Produksi ASI yang sedikit menjadi masalah utama para ibu yang baru melahirkan, selain masalah putting susu datar atau terbenam, putting susu lecet, payudara bengkak, serta kurang atau kesalahan informasi. Hal tersebut akan berakibat buruk pada bayi karena ibu biasanya mencari alternatif dengan memberikan susu formula pada bayinya yang menyebabkan intensitas isapan bayi saat menyusu berkurang karena bergantian menggunakan susu formula yang menjadikan ASI menjadi semakin sedikit keluar karena bayi menjadi kenyang dan malas menyusu.Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas perawatan payudara dan pemberian susu kedelai terhadap produksi ASI ibu nifas.Metode: Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo Kota Pekanbaru pada bulan Maret-Mei 2021. Jenis penelitian ini adalah Quasy Eksperimen. Populasi penelitian ini seluruh ibu nifas yang mempunyai bayi yang berada di Klinik Pratama Sarinah dan PMB Hasna Dewi. Sampel penelitian ini berjumlah 20 ibu nifas yang dibagi menjadi 2 kelompok dan diambil secara purposive sampling. Metode pengumpulan data yaitu observasi dengan instrumen lembar observasi. Analisis data menggunakan Mann-Whitney dengan taraf signifikan 95%.Hasil:  Hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata produksi ASI pada kelompok intervensi perawatan payudara lebih banyak yaitu 171.90 ml (SD 42.91) dibandingkan dengan kelompok pemberian susu kedelai yaitu 84.10 ml (SD 15.99).Simpulan: Kesimpulan penelitian ini ada perbedaan produksi ASI pada ibu nifas yang dilakukan perawatan payudara dan yang diberikan susu kedelai (p = 0,000) yaitu perawatan payudara lebih efektif dalam meningkatkan produksi ASI.Saran: Diharapkan kepada ibu nifas agar dapat melakukan perawatan payudara sebagai salah satu rutinitas di rumah bagi ibu nifas yang menyusui untuk upaya meningkatkan produksi ASI dan menunjang keberhasilan pemberian ASI ekslusif. Kata kunci: Pemberian Susu Kedelai, Perawatan Payudara, Produksi ASI ABSTRACT                 Background: The role of breastfeeding is very important and can even affect the risk of death. Breastfeeding can save up to 30,000 infant deaths in Indonesia, and exclusive breastfeeding can prevent 10 million deaths of children under five in the world every year. Low milk production is a major problem for new mothers, apart from flat or inverted nipples, sore nipples, swollen breasts, and lack of or misinformation. This will have a bad effect on the baby. After all, mothers usually look for alternatives by giving formula milk to their babies which causes the intensity of the baby's sucking to decrease because they take turns using formula milk which makes less milk come out because the baby is full and lazy to suckle.Purpose: The purpose of this study was to determine the effectiveness of breast care and soy milk provision in the production of breast milk for postpartum mothers.Method: This research was conducted in the Sidomulyo Health Center, Pekanbaru City starting from March to May 2021. This type of research is Quasy Experimental research. The population of this study was all postpartum mothers who had babies who were at the SarinahPratama Clinic and PMB HasnaDewi. The sample of this research was 20 postpartum mothers who were divided into 2 groups and selected by purposive sampling. The data collection method is observation with the observation sheet instrument. Data analysis used Mann-Whitney with a significant level of 95%.Results: The results showed that the average milk production in the breast care intervention group was better, namely 171.90 ml (SD 42.91) compared to the soy milk group, namely 84.10 ml (SD 15.99).Conclusion: This study concludes that there is a difference in the production of breast milk in postpartum mothers who are given breast care and who are given soy milk (p = 0.000), namely breast care is more effective in increasing breast milk production.Suggestion It is hoped that breast care is expected as one of the routines at home for postpartum mothers who are breastfeeding to increase milk production and support the success of exclusive breastfeeding. Keywords: Soy Milk Provision, Breast Care, Breastmilk Production  
Reinforcing Factors For Midwife To Encourage Exclusive Breastfeeding Elly Susilawati; Yanti Yanti; Siska Helina
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 4 (2022): Volume 8 No.4 October 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i4.7233

Abstract

Latar belakang : Secara nasional, cakupan bayi mendapat ASI eksklusif tahun 2019 yaitu sebesar 67,74%. Angka tersebut sudah melampaui target Renstra tahun 2019 yaitu 50%. Cakupan bayi yang diberi Asi Eksklusif di Provinsi Riau pada tahun 2018 dan 2019 adalah 35% dan 75%. Cakupan ini sudah mencapai target yang ditetapkan yaitu 47%. Namun masih ada kabupaten yang belum mencapai target yaitu kabupaten Rokan Hilir (35%). Kota Pekanbaru mencatat pencapaian pemberian asi eksklusif pada tahun 2020 sebesar 53,4% lebih rendah dibandingkan pencapaian tahun 2019 yaitu sebesar 73,2%. Keberhasilan pencapaian target pemberian asi eksklusif ini tidak lepas dari campur tangan dan motivasi dari tenaga Kesehatan khususnya bidan.Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah didapatnya informasi mengenai faktor apa saja yang ada pada tenaga Kesehatan khususnya Bidan dalam mendukung pemberian asi eksklusif pada ibu menyusui di Kota Pekanbaru.Metode : penelitian ini dilakukan di PMB kota Pekanbaru pada bulan Maret - juli 2022. Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian berjenis kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif analitik. Sampel dalam Penelitian ini adalah bidan yang bekerja di Puskesmas Kota Pekanbaru dan bidan yang bekerja di PMB/Klinik Pratama Kota Pekanbaru yang berjumlah 1.862 orang. Namun pada penelitian ini sampel penelitian hanya diambil 10% dari total populasi dengan rincian Klinik Pratama sebanyak 10 klinik, Puskesmas sebanyak 6 dan PMB sebanyak 13 sehingga total sampel berjumlah 137 orang bidan. Metode Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan SPSS dengan melakukan Analisa Univariat Chi Square.Hasil : hasil penelitian yang didapat adalah bahwa Sebagian besar bidan bekerja di Puskesmas Simpang Tiga (10.94%), Sebagian besar bidan berusia antara 20-30 tahun (51,8%), Sebagian besar bidan bekerja selama 1-10 tahun (42,3%), dan rata-rata bidan berpendidikan D3 Kebidanan (63,5%). Berdasarkan penelitian didapatkan data bahwa seluruh bidan memiliki peran yang baik dalam memberikan dorongan pada ibu menyusui  untuk memberikan asi eksklusif (100%), sebahagian besar bidan memiliki kinerja baik dalam memberikan dorongan pada ibu menyusui  untuk memberikan asi eksklusif (59.9%), seluruh bidan memiliki dukungan yang baik dalam memberikan dorongan pada ibu menyusui  untuk memberikan asi eksklusif (100%), seluruh bidan memiliki sikap yang baik dalam memberikan dorongan pada ibu menyusui  untuk memberikan asi eksklusif (100%), seluruh bidan memiliki pengetahuan yang baik dalam memberikan dorongan pada ibu menyusui  untuk memberikan asi eksklusif (100%).Simpulan : kesimpulan pada penelitian ini adalah seluruh bidan memiliki peran yang baik dalam memberikan dorongan pada ibu menyusui  untuk memberikan asi eksklusif, sebahagian besar bidan memiliki kinerja baik dalam memberikan dorongan pada ibu menyusui  untuk memberikan asi eksklusif, seluruh bidan memiliki dukungan yang baik dalam memberikan dorongan pada ibu menyusui  untuk memberikan asi eksklusif,  seluruh bidan memiliki sikap yang baik dalam memberikan dorongan pada ibu menyusui  untuk memberikan asi eksklusif, seluruh bidan memiliki pengetahuan yang baik dalam memberikan dorongan pada ibu menyusui  untuk memberikan asi eksklusif.Saran : diharapkan kepada seluruh bidan agar dapat mempertahankan untuk memberikan peran, kinerja, dukungan, sikap dan pengetahuan yang baik dalam mendukung ibu menyusui agar tetap memberikan asi eksklusif  kepada bayinya. Kata kunci: ASI Eksklusif, Bidan,Ibu menyusui    ABSTRACT Background: Nationally, the coverage of infants receiving exclusive breastfeeding in 2019 was 67.74%. This figure has exceeded the 2019 Strategic Plan target of 50%. The coverage of infants who were exclusively breastfed in Riau Province in 2018 and 2019 was 35% and 75%, respectively. This coverage has reached the set target of 47%. However, there are still districts that have not reached the target, namely the Rokan Hilir district (35%). Pekanbaru City recorded the achievement of exclusive breastfeeding in 2020 by 53.4%, lower than the achievement in 2019 which was 73.2%. The success of achieving the target of exclusive breastfeeding cannot be separated from the intervention and motivation of health workers, especially midwives.Objective: The purpose of this study was to obtain information about what factors exist in health workers, especially midwives, in supporting exclusive breastfeeding for breastfeeding mothers in Pekanbaru City.Results: the results of the study showed that most of the midwives worked at the Simpang Tiga Health Center (10.94%), most of the midwives were between 20-30 years old (51.8%), and most of the midwives worked for 1-10 years (42.3 %), and the average midwife has a D3 Midwifery education (63.5%). Based on the research data, it was found that all midwives had a good role in encouraging breastfeeding mothers to give exclusive breastfeeding (100%), most of the midwives had good performance in encouraging breastfeeding mothers to give exclusive breastfeeding (59.9%), all midwives had good support in encouraging breastfeeding mothers to give exclusive breastfeeding (100%), all midwives have a good attitude in encouraging breastfeeding mothers to give exclusive breastfeeding (100%), all midwives have good knowledge in encouraging mothers breastfeeding to provide exclusive breastfeeding (100%).Conclusion: This study concludes that all midwives have a good role in encouraging breastfeeding mothers to give exclusive breastfeeding, most midwives have good performance in encouraging breastfeeding mothers to give exclusive breastfeeding, and all midwives have good support in encouraging breastfeeding mothers to give exclusive breastfeeding,all midwives have a good attitude in encouraging breastfeeding mothers to give exclusive breastfeeding, all midwives have good knowledge in encouraging breastfeeding mothers to give exclusive breastfeeding.Suggestion: it is expected that all midwives can maintain provide good roles, performance, support, attitudes, and knowledge in supporting breastfeeding mothers to continue to provide exclusive breastfeeding to their babies. Keyword:  Breastfeeding Mothers,Exclusive Breastfeeding, Midwives 
PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER POSYANDU DALAM PENILAIAN DAN INTERVENSI PERKEMBANGAN ANAK MENGGUNAKAN KARTU KEMBANG ANAK (KKA) Elly Susilawati; Yanti Yanti; Findy Hindratni
EBIMA : Jurnal Edukasi Bidan Di Masyarakat Vol 3 No 2 (2022): Ebima : Jurnal Edukasi Bidan di Masyarakat
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Stunting occurs from the womb and is only seen when the child is 2 years old. The Child Flower Card (KKA) is a simple tool used to monitor children's development and intelligence as well as a tool to detect deviations or developmental disorders as early as possible that can be done by mothers or families of toddlers as well as Posyandu cadres and Toddler Family Development Cadres. The purpose of this community service activity is to increase the knowledge and ability of posyandu cadres in conducting developmental assessments and interventions using KKA. The activities will be carried out from February to July 2022, which is located in Pandau Jaya Village, Siak Hulu District, Kampar Regency. The target of community service is the cadres of Posyandu Pandau Jaya Village, totaling 31 participants from 16 Posyandu located in the working area of ​​Pandau Jaya Health Center. The method of implementing community service is carried out in the form of training for cadres in the form of material debriefing, demonstration of how to assess the development of infants under five, practice assessing developments in Posyandu and evaluation of implementation in the field. The training site is held at the village office and practical developmental assessment activities are held at the Posyandu. The results obtained were an increase in participants' knowledge, from an average score of 50 to an average of 85 through pretest and posttest. It is recommended to posyandu cadres in Pandau Jaya Village to routinely conduct developmental assessments and interventions for infants and toddlers using KKA on posyandu opening days and BKB. Keywords: Posyandu Cadre, Development, Child Flower Card
Studi Kualitatif Sosial Support Keberhasilan ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui Wilayah Kerja Puskesmas Umban Sari Kota Pekanbaru Yanti; Siska Helina; Elly Susilawati; Rahmadona Rahmadona
Sistem Informasi Vol 13 No 1 (2022): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v13i1.4104

Abstract

Pemberian ASI pada bayi erat hubungannya dengan kondisi gizi kurang dan gizi lebih (gemuk) pada anak. Sesuai dengan PP Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif, pola pemberian makanan terbaik untuk bayi baru lahir sampai usia 2 tahun. Tujuan penelitian ini adalah didapatkannya informasi mengenai gambaran “social support” pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui di Puskesmas Umban Sari. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive sampling, sejumlah 15 orang. Instrumen yang digunakan berupa lembar wawancara dan lembar observasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret s.d November 2021, di Puskesmas Umban Sari dan Dinkes kota Pekanbaru. Pemerintah provinsi dan Kota Pekanbaru sudah memberikan dukungan untuk meningkatkan keberhasilan pemberian ASI eksklusif, melalui regulasi (Per Gub Riau No.109 & Perwako No.48 tahun 2015). Pelaksanaannya masih belum berjalan dengan optimal terlihat masih rendahnya cakupan ASI eksklusif. Support tenaga kesehatan mempunyai peranan penting dalam penanaman motivasi perilaku menyusui pada ibu.