Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SEJARAH MUSIK KALERO SEBAGAI AKTIFITAS KULTURAL SOSIAL MASYARAKAT DESA MBAWA KECAMATAN DONGGO KABUPATEN BIMA TAHUN 2014 Ilmiawan Ilmiawan
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.127 KB) | DOI: 10.36312/jime.v1i2.105

Abstract

Sejarah Musik Kalero Sebagai Aktivitas Sosial-Kultural Masyarakat yang dianggap dapat mmberikan suatu keberkahan bagi masyarakat Desa Mbawa. Supaya penelitian ini terfokus,  maka  peneliti  harus  membatasi  tempat  penelitian.  Adapun  tempat  dilaksanakan penelitian ini adalah di Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti dapat merumuskan rumusan masalah adalah Bagaimana Sejarah keberadaan Musik Kalero di Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima dilihat dari Sosial-Kultural masyarakat setempat, Bagaimana persepsi masyarakat Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima terhadap Musik Kalero, Bagaimana eksistensi Musik Kalero di Desa Mbawa Kecamatan Donggo Kabupaten Bima. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta memahami Sejarah, Persepsi, serta Eksistensi Musik Kalero dalam kehidupan sosial dan kebudayaan masyarakat di Desa Mbawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, memuat penjelasan yang terjadi dalam ruang lingkup setempat. Menggunakan metode sejarah dan beberapa teknik seperti observasi, wawancara dan dokumentasi sedangkan tehnik analisis data menggunakan heuristik yang dilakukan dengan mengkritik, interpretasi data, melakukan seleksi data atau uraian singkat dalam pola yang luas. Hasil penelitian membahas bahwa Berdasarkan Sejarah keberadaan Musik Kalero di Desa Mbawa ada sejak para pedagang dari beberapa daerah dan negara melakukan transaksi perdagangan di Pulau Sumbawa pada abad ke 19, selain di gunakan untuk berdagang musik ini juga sekaligus sebagai strategi untuk menyebarkan agama Islam, oleh para pedagang yang berasal dari timur tengah, Makassar, dan Jawa Barat. Keberadaan Musik Kalero menimbulkan banyak persepsi serta pandangan yang beragam dari masyarakat. Terutama pada awal kebangkitannya pada tahun 1998, sebagian masyarakat kurang paham tentang arti dan konsep Musik Kalero ini dan menganggap musik ini adalah musik yang berbau syirik, tetapi setelah dijelaskan akhirnya masyarakat paham dan mendukung keberadaan Musik Kalero tersebut. Eksistensi Musik Kalero di Desa Mbawa dari sajak awal keberadaannya hingga sekarang, masih dijadikan oleh masyarakat Desa Mbawa dalam kehidupan sosial dan kebudayaan masyarakat setempat
PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS SITUS-SITUS SEJARAH BIMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SEJARAH LOKAL (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS 1 MAN 2 Kota Bima) Ilmiawan Ilmiawan
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.04 KB) | DOI: 10.36312/jime.v2i1.97

Abstract

rendahnya hasil belajar, dikarenakan oleh pembelajaran yang kurang melibatkan siswa. Maka penelitian ini dengan menggunakan metode Inkuiri pada pembelajaran Sejarah berbasis Situs-situs sejarah Bima dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 MAN 2 Kota Bima. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah pembelajaran sejarah berbasis situs-situs sejarah Bima dengan menggunakan metode Inkuiri untuk meningkatkan pemahaman sejarah lokal pada siswa kelas XI IPS 1 MAN 2 kota Bima. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dilaksanakan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam tiga siklus dengan pendekatan partisipasif antara antara guru dan peneliti, berupa tindakan atau perlakuan dengan menggunakan metode Inkuiri dalam pembelajaran sejarah. Adapun subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 MAN 2 Kota Bima, sedangkan obyeknya dalah diperoleh dari hasil pengamatan kegiatan proses belajar mengajar yang meliputi kegiatan mengajar guru, aktifitas dan kreatifitas siswa, kepala sekolah, dan dokumen arsip, dan foto-foto kegiatan melalui tahapan Planning, Acting, Observing dan Reflecting. Setelah dilakukan tindakan maka dapat dilihat hasilnya melalui data sebagai berikut: Sedangkan untuk Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sejarah kelas XI IPS 1 MAN 2 Kota Bima adalah 75 dengan persentase ketuntasan minimal yang tentukan 80%. Sedangkan persentase ketuntasan minimal untuk skala sikap pemahaman sejarah lokal adalah 80%. Setelah dilakukan tindakan selama tiga siklus ternyata berhasil dengan baik terbukti dari kondisi prasiklus pencapaian KKM 28,57% dengan nilai rata-rata 73,02 selanjutnya siklus I mencapai ketuntasan dengan persentase 57,14% dengan nilai rata-rata 75,2, kemudian siklus II mencapai ketuntasan dengan persentase 82,85% dengan nilai rata-rata 79 sedangkan Siklus III mencapai ketuntasan dengan persentase 100% dengan nilai rata-rata 82,85. Sedangkan nilai pemahaman sejarah lokal  berdasarkan hasil nilai skala sikap dari data angket setiap siklus mengalami peningkatan mulai dari prasiklus dengan persentase ketuntasan mencapai 14,28% dengan nilai rata-rata nilai 75,88, pada siklus I mencapai persentase 71,42%  dengan nilai rata-rata 80,54, siklus II mencapai persentase 91,42% dengan nilai rata-rata 82,71 sedangkan pada siklus III mencapai persentase 100% dengan nilai rata-rata 84,57
BANDAR BIMA Pada ABAD XVIII (Suatu Tinjauan Historis) Ilmiawan Ilmiawan
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.398 KB) | DOI: 10.36312/jime.v3i1.104

Abstract

Kemunculan Kesultanan Bima, tidak terlepas dari perkembangan pelayaran dan perdagangan Nusantara dengan berbagai dampaknya, yang secara historis dapat dilacak sejak abad ke 14. Demikian pula terbentuknya jalur pelayaran menentukan munculnya pelabuhan (Bandar) atau pelabuhan, menentukan terbentuknya jalur pelayaran adalah merupakan teori yang biasanya diterapkan dalam mengkaji munculnya bandar dan perkembangan sistim pelayaran. Wilayah Bima berada pada kedudukan strategis jika dilihat dari jalur dan jaringan pelayaran yang menghubungkan antara bagian Barat dan Timur Nusantara.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang sejarah munculnya bandar bima, posisi bandar bima dalam jaringan pelayaran dan perdagngan di nusantara serta peranan bandar bima dalam kehidupan sosial budaya, ekonomi dan politik dikesultanan bima. Metode penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Disebut penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. Suatu penelitian yang berusaha menjawab pertanyaan seperti yang tengah diteliti yaitu: BANDAR BIMA Pada ABAD XVIII (Suatu Tinjauan Historis). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa munculnya bandar bima di latarbelakangi letak geografisnya yang strategis pada jalur pelayaran dan perdagangan di nusantara. Posisi strategis bandar bima menyebabkannya menjadi tempat persinggahan para pedagang dari Malaka, Jawa maupun Maluku atau sebaliknya. Hal ini pula yang mendorong tumbuh dan berkembangnya bandar bima yang berdampak pada kehidupan sosial-budaya, ekonomi, politik kesultanan Bima pada abad ke XVIII
Pengembangan Buku Ajar Sejarah Berbasis Situs Sejarah Bima (Studi Kasus pada Siswa Kelas X MAN 2 Kota Bima) Ilmiawan Ilmiawan; Arif Arif
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 2, No 3 (2018): JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.718 KB) | DOI: 10.36312/jisip.v2i3.498

Abstract

Penelitian  ini bertujuan untuk mengembangkan buku ajarsejarahberbasis situs sejarah Bima. Metode penelitian yang digunakan padapenelitian ini adalah Pengembangan. Digunakannyametode R&D dalam penelitian ini bermaksud untuk mengembangkan buku ajar sejarahberbasis situs sejarah Bima. Menurut Borg and Gall (1983) R&D is process used to develop and validate educational product”. Yang dimaksud produk dalam konteks penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall (1983), adalah tidak terbatas pada bahan-bahan material saja seperti buku teks, film pendidikan dan sejenisnya akan tetapi, juga menyangkut dengan prosedur dan proses misalnya seperti model pembelajaran dan metode perorganisasian pembelajaran. Pengembangan materi atau buku ajar yang digunakan pada penelitian ini adalah pengembangan model Borg and Gall (1983). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat simpulkan bahwa hasil validasi ahli,  penilaian pendidik dan peserta didik, Pengembangan Buku Ajar Sejarahberbasis Situs Sejarah Bima bisa dan layak digunakan pada pembelajaran sejarah sesuai sub materi yang ada pada buku paket, Silabus, RPP dan kurikulum sejarah.Pengembangan BukuSejarahberbasisSitus Sejarah Bima yang telah dikembangkan sebagaimana Berdasarkan hasil uji coba terbatas dan ujicobalapangan diketahui bahwa hasil pengembangan dapat digunakanpadamatapelajaransejarah, khususnyapadatingkat SMA/MA/SMK yang berada di sekitarwilayah Kota/KabupatenBima, danumumnya di Indonesia