Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Perkebunan Kelapa Sawit di Riau Sakti Hutabarat
Unri Conference Series: Agriculture and Food Security Vol 1 (2019): Seminar Nasional Pembangunan Pertanian dan Pedesaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.18 KB) | DOI: 10.31258/unricsagr.1a7

Abstract

Permintaan minyak sawit yang meningkat dengan pesat sejak tahun 2000an telah direspon oleh investor dan masyarakat di Indonesia dengan membangun kebun-kebun baru. Tingkat pengetahuan masyarakat yang rendah menyebabkan peningkatan produktivitas kebun sawit dirasakan lebih sulit dibandingkan dengan membangun kebun baru. Permasalahan timbul ketika ekspansi kebun-kebun baru terjadi secara ilegal sehingga tidak terkontrol oleh pemerintah. Pengembangan kebun kelapa sawit tidak saja dilakukan di kawasan yang sesuai dan dialokasikan untuk budidaya kelapa sawit tetapi juga merambah ke kawasan hutan dan lahan gambut. Lahan mineral yang ada sebagian besar telah dikuasai oleh perusahaan-perusahaan besar sehingga pengembangan kebun-kebun baru oleh perusahaan menengah dan kecil dilakukan pada lahan-lahan gambut. Tingkat deforestasi hutan dan degradasi lahan gambut yang sangat masif menjadi isu penting pemanfaatan lahan yang berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis optimalisasi pemanfaatan lahan oleh perkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau. Studi ini dilakukan dengan menggunakan studi literature terutama dokumen-dokumen pemerintah dan hasil penelitian terdahulu. Dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif, studi ini mengamati penggunaan lahan perkebunan kelapa sawit, faktor-faktor yang mempengaruhi ekspansi perkebunan kelapa sawit, produktivitas kebun-kebun kelapa sawit dibandingkan dengan potensi produksi, dan alternatif tindakan yang mungkin dilakukan untuk mengurangi deforestasi hutan dan degradasi lahan gambut.
PENGARUH PREMI PANEN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PANEN DI PTPN V KEBUN TANDUN KABUPATEN KAMPAR Citra Sania Ginting; Sakti Hutabarat; Jum’atri Yusri
JURNAL AGRIBISNIS Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Agribisnis Volume 11 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/agribisnis.v11i2.2246

Abstract

Karyawan panen merupakan salah satu faktor produksi yang dibutuhkan di dalam perusahaan perkebunan. Karyawan panen harus memberikan prestasi kerja yang baik dengan cara meningkatkan kinerjanya yang dilihat dari kualitas dan kuantitas hasil panen. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kinerja karyawan panen yaitu dengan adanya sistem premi panen dan kepuasan kerja di dalam perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan panen, menganalisis pengaruh premi panen dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan panen. Penelitian ini dilakukan di PTPN V Kebun Tandun, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar dengan menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria karyawan panen yang bekerja di kelompok tanaman kelapa sawit yang memiliki umur tanaman, topografi, dan teknik pemanen yang sama. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 karyawan panen harian tetap. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan metode analisis skala likert dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kepuasan kerja karyawan panen sangat puas. Secara simultan premi panen dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan panen. Secara parsial hanya premi panen yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan panen. Harvest employees are one of the factors of production needed in plantation companies. Harvest employees must provide good work performance by improving their performance as seen from the quality and quantity of the harvest. One of the factors that can improve the performance of harvest employees is the existence of a harvest premium system and job satisfaction within the company. This study aims to determine the level of job satisfaction of harvest employees, analyze the effect of harvest premiums and job satisfaction on the performance of harvest employees. This research was conducted at PTPN V Kebun Tandun, Tapung Hulu District, Kampar Regency using a purposive sampling method with the criteria of harvesting employees working in groups of oil palm plantations that have the same plant age, topography, and harvesting techniques. The sample in this study were 30 permanent daily harvest employees. The collected data were analyzed using the Likert scale analysis method and multiple linear regression analysis. The results showed that the perceptions of job satisfaction of harvest employees were very satisfied. Simultaneously harvest premium and job satisfaction have a significant effect on harvest employee performance. Partially, only the harvest premium has a significant effect on harvest employee performance.
ANALISIS HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN MANDOR PANEN DAN MOTIVASI KERJA PEMANEN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEMANEN KELAPA SAWIT DI PT. TUNGGAL PERKASA PLANTATIONS Agatha Kristia; Jumatri Yusri; Sakti Hutabarat
Jurnal Agribisnis Vol. 23 No. 2 (2021): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.315 KB) | DOI: 10.31849/agr.v23i2.5595

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi gaya kepemimpinan mandor panen, mengidentifikasi kondisi motivasi kerja pemanen, menganalisis hubungan antara gaya kepemimpinan mandor panen dengan produktivitas kerja pemanen dan menganalisis hubungan antara motivasi kerja pemanen dengan produktivitas kerja pemanen di PT. Tunggal Perkasa Plantations. Objek penelitian adalah tenaga kerja panen. Data didapat dari sampel yang diambil dengan teknik purposive sampling. Ada dua kelompok sampel, yaitu (1) tenaga kerja panen yang bekerja di kebun dengan umur tanaman 15 tahun, topografi datar dan teknik pemanenan mekanisasi, dan (2) tenaga kerja panen yang bekerja di kebun dengan umur tanaman 10 tahun, topografi rolling satu dan teknik pemanenan konvensional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum mandor panen di kebun Sei Sagu terkategori gaya kepemimpinan partisipatif. Kondisi motivasi kerja pemanen di kebun Sei Sagu terkategori motivasi tinggi yang disebabkan karena tenaga kerja panen merasa bahwa kebutuhannya yang terbentuk dari sembilan indikator menurut teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow dapat terpenuhi. Selanjutnya, didapatkan hasil penelitian bahwa tidak ada hubungan antara gaya kepemimpinan mandor panen dengan produktivitas kerja pemanen dan terdapat hubungan antara motivasi kerja pemanen dengan produktivitas kerja pemanen.
Persepsi Pekebun Swadaya terhadap Peremajaan Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Rokan Hulu Dame Rohani Siahaan; Evy Maharani; Sakti Hutabarat
JURNAL TRITON Vol 14 No 1 (2023): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v14i1.277

Abstract

Tanaman kelapa sawit di Desa Batas Kecamatan Tambusai sebagian besar hampir memasuki umur non-ekonomis sehingga perlu direncanakan kegiatan peremajaan (replanting). Peremajaan kelapa sawit di Desa Batas merupakan kegiatan baru bagi pekebun sehingga perlu dianalisis persepsi pekebun terhadap peremajaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis persepsi pekebun swadaya terhadap peremajaan kebun kelapa sawit dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pekebun terhadap peremajaan perkebunan kelapa sawit. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria umur tanaman kelapa sawit telah berusia minimal 22 tahun. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 40 sampel. Tujuan penelitian pertama dianalisis menggunakan Skala Likert’s Summated Rating (SLR) dengan menggunakan metode skor untuk setiap pilihan jawaban. Terdapat enam aspek peremajaan yang diteliti yaitu aspek input, aspek finansial, aspek pasar, aspek kelembagaan, aspek teknologi, dan aspek teknis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis persepsi dan analisis linear berganda. Hasil yang diperoleh memperlihatkan persepsi pekebun terhadap peremajaan kelapa sawit secara keseluruhan termasuk dalam kategori sangat baik. Persepsi ini menunjukkan bahwa pelaksanaan peremajaan dapat diterima oleh pekebun di Desa Batas. Persepsi pekebun yang termasuk dalam kategori sangat baik terdapat pada aspek input, aspek pasar, aspek teknologi dan aspek teknis. Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap persepsi pekebun terhadap peremajaan adalah umur, pendidikan, keaktifan mengikuti penyuluhan, tabungan, dan keikutsertaan dalam kelompok tani.
Efisiensi Biaya Peremajaan Kelapa Sawit Pola Swadaya di Desa Sei Putih Daniel Noviardi Sitorus; Sakti Hutabarat; Didi Muwardi
JURNAL TRITON Vol 14 No 1 (2023): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v14i1.289

Abstract

Efisiensi biaya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mengendalikan biaya agar pertindak efisien yaitu hasil akhir tidak jauh menyimpang dari standar yang telah ditentukan dengan cara membandingkan biaya sesungguhnya denga biaya standar sehingga dapat dicapai suatu efisiensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan standar biaya peremajaan nasional dengan biaya peremajaan kelapa sawit swadaya dan mengetahui efisiensi biaya peremajaan pekebun swadaya. Penelitian ini dilakukan di Desa Sei Putih Kecamatan Tapung yang terletak di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan November 2020 sampai bulan Mei 2022. Studi ini menggunakan metode survei dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sensus, dimana semua pekebun yang tergabung dalam kelompok tani Rezeki Baru dijadikan sampel. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif, untuk menjawab tujuan pertama, sedangkan untuk tujuan kedua menggunakan analisis efisiensi biaya peremajaan. Hasil penelitian ini memperlihatkan standar biaya nasional peremajaan kelapa sawit di daerah Riau pada tahun 2015 dan 2016 adalah sebesar Rp 62.762.000,-/ha, sedangkan biaya rata-rata yang dikeluarkan pekebun pada peremajaan kelapa sawit sebesar Rp 52.045.898,-/ha. Selisih biaya rata-rata peremajaan yang dikeluarkan pekebun dengan biaya yang ditetapkan pemerintah yaitu sebesar 17,07%. Rasio efisiensi biaya menunjukkan nilai 82,93%, yang artinya peremajaan yang dilakukan pekebun kelompok tani Rezeki Baru tidak baik. Biaya peremajaan yang kurang efisien ini dikarenakan adanya kegiatan peremajaan yang telah ditetapkan oleh pemerintah tidak dilakukan oleh pekebun sebagaimana mestinya, sehingga mengakibatkan adanya perbedaan biaya yang dikeluarkan oleh pekebun.
Strategi Peremajaan Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat Kabupaten Rokan Hilir Brilliant Thesalonich Panggabean; Sakti Hutabarat; Didi Muwardi
JURNAL TRITON Vol 14 No 1 (2023): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v14i1.382

Abstract

Tanaman kelapa sawit Desa Bagan Sapta Permai di tanaman pada tahun 1981, 1983, dan 1984. Umur tanaman kelapa sawit Desa Bagan Sapta Permai saat ini sudah lewat 12-15 tahun dari umur ekonomis dan perlu segera dilakukan peremajaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor keterlambatan peremajaan perkebunan kelapa sawit rakyat, mengetahui sumber pendapatan pekebun selama masa peremajaan, dan merumuskan strategi peremajaan perkebunan kelapa sawit rakyat. Penelitian ini dilakukan di Desa Bagan Sapta Permai yang terletak di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Studi ini menggunakan metode survei. Teknik pengambilan sampel untuk tujuan pertama dan kedua menggunakan purposive sampling dengan kriteria “pekebun yang sudah melakukan peremajaan namun terlambat” sebanyak 30 pekebun, sampel diambil dari anggota Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah. Tujuan ketiga menggunakan sampel expert yang dinilai ahli dalam peremajaan kelapa sawit sebanyak 5 orang. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif, untuk menjawab tujuan pertama dan kedua, sedangkan tujuan ketiga menggunakan analisis AWOT (AHP-SWOT). Hasil penelitian ini memperlihatkan faktor keterlambatan peremajaan terbesar di perkebunan kelapa sawit rakyat Desa Bagan Sapta Permai ialah pekebun merasa hasil kebun sawitnya masih mencukupi kebutuhan keluarga sebesar 45%. Sumber pendapatan pekebun rakyat Desa Bagan Sapta Permai selama masa peremajaan terbanyak ialah dari hasil tanaman kelapa sawit yang masih produktif sebesar 51,85%. Strategi peremajaan yang dapat diterapkan di perkebunan kelapa sawit rakyat Desa Bagan Sapta Permai ialah pekebun dan KUD melaksanakan program peremajaan mandiri bersama serta KUD memfasilitasi pelatihan dan penyuluhan terkait peremajaan bagi pekebun dengan nilai prioritas tertinggi sebesar 0,378.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPANSI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PROVINSI RIAU Jumatri Yusri Jum; Deya Rizki Rahmadani; Sakti Hutabarat
JURNAL AGRIBISNIS Vol. 12 No. 1 (2023): Jurnal Agribisnis Volume 12 No 1 Tahun 2023
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/agribisnis.v12i1.2305

Abstract

Minat masyarakat dalam mengusahakan perkebunan kelapa sawit dipengaruhi oleh harga kelapa sawit itu sendiri. Harga yang tinggi dianggap menguntungkan pekebun, sehingga pekebun melakukan pembangunan kebun-kebun baru untuk meningkatkan pendapatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspansi perkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau dan mengetahui nilai elastisitasnya. Data penelitian merupakan data sekunder berupa time series dengan jangka waktu tahun 2000-2020. Analisis data terdiri dari spesifikasi model, estimasi model, uji asumsi klasik, uji hipotesis, dan perhitungan elastisitas. Hasil penelitian diperoleh berdasarkan analisis regresi berganda harga TBS, karet dan CPO Malaysia tahun sebelumnya signifikan terhadap pertumbuhan luas perkebunan kelapa sawit rakyat, dengan nilai elastisitas harga TBS (0,0031%), harga karet (-0,0028), dan harga CPO (0,0014%). Pertumbuhan luas perkebunan kelapa sawit oleh perkebunan besar swasta secara signifikan dipengaruhi oleh harga TBS dan CPO Malaysia tahun sebelumnya, dengan nilai elastisitas harga TBS (0,0030%) dan harga CPO Malaysia (0,0028%). Kontribusi harga TBS, karet dan CPO Malaysia tahun sebelumnya terhadap perkebunan rakyat signifikan sebesar 88,6% dan pada perkebunan besar swasta signifikan sebesar 59,6%. Harga karet relatif lebih berpengaruh terhadap perkebunan rakyat daripada perkebunan swasta, sedangkan harga CPO Malaysia lebih berpengaruh terhadap perkebunan swasta daripada perkebunan rakyat. Community interest in cultivating oil palm plantations is influenced by the price of the oil palm itself. High prices are considered to be profitable for the smallholders, so the smallholders build new plantations to increase their income. The purpose of this study was to analyze the factors that influence the expansion of oil palm plantations in Riau Province and determine their elasticity. The research data is secondary data in the form of a time series with a period of 2000-2020. Data analysis consists of model specification, model estimation, classic assumption test, hypothesis test, and elasticity calculation. The results of the study were obtained based on multiple regression analysis of the previous year's FFB, rubber and Malaysian CPO prices significantly to the growth of smallholder oil palm plantations, with price elasticity values ​​of FFB (0.0031%), rubber prices (-0.0028), and CPO prices ( 0.0014%). The growth in the area of ​​oil palm plantations by large private estates was significantly influenced by the prices of Malaysian FFB and CPO in the previous year, with price elasticity values ​​for FFB (0.0030%) and Malaysian CPO prices (0.0028%). The contribution of Malaysian FFB, rubber and CPO prices in the previous year to smallholder plantations was significant at 88.6% and to large private plantations it was significant at 59.6%. The price of rubber relatively has more influence on smallholder plantations than private plantations, while the price of Malaysian CPO has more influence on private plantations than smallholders.
ISPO dan Keberlanjutan Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia Sakti Hutabarat
Indonesian Journal of Agricultural Economics Vol 13, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/ijae.13.2.130-139

Abstract

Sertifikasi ISPO merupakan standar berkeberlanjutan produksi minyak sawit di Indonesia. ISPO mulai menjadi regulasi di Indonesia sejak dikeluarkannya Permentan No.19/2011 yang direvisi dengan Permentan No.11/2015, dan direvisi lagi menjadi Permentan No.38/2020 di bawah naungan Perpres No.44/2020. Penerapan ISPO dianggap sangat lambat meskipun telah berjalan lebih 10 tahun. Tulisan ini mengkaji faktor-faktor yang menjadi penghambat penerapan ISPO di Indonesia, terutama pada perkebunan kelapa sawit rakyat. Penelitian survei dilakukan pada di Kabupaten Siak, Provinsi Riau pada empat kelompok pekebun, yaitu pekebun swadaya bersertifikasi ISPO, pekebun swadaya bersertifikasi RSPO, pekebun swadaya yang tidak bersertifikasi, dan pekebun plasma yang tidak bersertifikasi. Sampel pekebun dipilih menggunakan metoda snowball sampling dengan jumlah sampel 120 pekebun. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada pekebun dan lembaga yang terkait dengan ISPO. Hasil penelitian ini memperlihatkan prinsip yang berkaitan dengan legalitas kebun dan organisasi pekebun menjadi standar yang paling sulit dipenuhi oleh para pekebun
ANALISIS PRAKTEK PERKEBUNAN TERBAIK PEKEBUN SWADAYA DESA BENTENG HULU KECAMATAN MEMPURA KABUPATEN SIAK Aulia Triana; Sakti Hutabarat; Syaiful Hadi
DINAMIKA PERTANIAN Vol. 38 No. 1 (2022): Jurnal Dinamika Pertanian Edisi April 2022
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/dp.2022.vol38(1).10432

Abstract

This research was conducted at the Sawit Jaya Cooperative in Benteng Hulu Village, Mempura District, Siak Regency. The purpose of this research is to find out what the social characteristics of oil palm smallholders are, what the economics of implementing governance by oil palm smallholders are, and how it applies between smallholder governance versus RSPO standard governance. The research population is independent oil palm smallholders who use quantitative and qualitative analysis. Measurement of the implementation of smallholder oil palm plantation governance is carried out using a scale starting from the achievement of indicators, criteria, and principles in RSPO certification. The population in this study were the oil palm farmers of the Sawit Jaya Cooperative in Benteng Hulu Village, Mempura District, Siak Regency. The achievement of implementing RSPO principles in the governance of oil palm plantations owned by independent smallholders is very far from the RSPO standard. The results showed that the implementation of the RSPO standard was still low. The farmers and their cooperatives should be upgraded and their skills on the RSPO standard.